Oleh: Edwin Yamauchi, Ph.D (Professor of History)
Penyaliban dan Kristologi Penderitaan Yesus Di Kayu Salib Tidak Nyata - Doketik (3)
Bacalah
lebih dulu Bagian 2
IV.Perjanjian
Baru Yang Bersifat Apokrifa (Yang Diragukan
Keotentikannya)
Baik
dalam kategori “kelahiran” dan “Gnostik” kitab-kitab Perjanjian Baru yang bersifat
apokrifa telah dijangkiti dengan
ciri-ciri doketik atau hal-hal yang menyerupai doketik[49].
Sebuah Injil Kelahiran berbahasa Latin dalam Manuskrip Arundel memiliki laporan
mengenai bidan yang telah membantu
Kelahiran:”Dan aku memberanikan diri
dan membungkuk dan menyentuhnya,... ... bayi laki-laki itu tidak seperti anak-anak
lainya yang dilahirkan. ...Dan sementara aku sangat terheran-heran karena bayi
itu tidak menangis sebagaimana bayi-bayi
baru lahir yang lazimnya menangis...”[50].
Kitab
Ascension of Isaiah 11:7-14 memiliki
kisah kelahiran sang bayi:
Dan setelah 2 bulan, ketika Yusuf telah berada di kediamannya, dan isterinya Maria, namun keduanya sendirian, pada suatu waktu, selagi mereka sendirian, waktu Maria menjuruskan pandangan kedua matanya dan melihat seorang anak kecil, dan dia telah ditakjubkan. Dan ketika ketakjubannya berlalu, kandungannya didapati seolah dalam keadaan masih mengandung anak itu. ... Beberapa telah berkata, “Sang perawan Maria telah melahirkan 2 bulan sebelum menikah,”dan banyak yang berkata,”Dia belum melahirkan: sang bidan belum mendatanginya dan kita tidak ada mendengar jeritan-jeritan sakit”[51].
Injil Kelahiran Thomas
menghubungkan bagaimana Yesus sebagai seorang
anak kecil tidak seperti anak-anak lainnya dalam kuasa-kuasa mujizat.
Selagi dia bertumbuh menjadi pemuda, kitab Acts of Peter (20)
memberitahukan kita: “Dia telah makan dan
minum untuk kepentingan kita, walaupun dia sendiri tanpa lapar dan haus...”[52]
Ekpresi
doketisme paling tajam ditemukan dalam
relasi dengan penderitaan Kristus. Eusebius(H.E.VI.12:2-6) mengatakan kepada
kita bagaimana Serapion, bishop Antiokia (pada pertengahan ke dua abad ke 2), pertama-tama mengizinkan pembacaan
Injil Petrus pada bagian saat Kristus disalibkan yang berbunyi “dia telah menggengam damainya, seolah-olah
dia tidak merasakan derita apapun,” dan ketika Dia menyudahinya, Dia berteriak,
“Kuasa-Ku, O kuasa, engkau telah meninggalkanku”[53].
Kitab
Acts of John, yang juga berasal dari
akhir abad ke 2, sangat eksplisit dalam doketismenya yang lebih maju[54]. Yohanes menyatakan
Yesus bahwa “dia terkadang telah
menampakan diri kepadaku sebagai seorang pria kecil dengan tampilan buruk, dan
kembali menampakan diri dengan menengadahkan kepalanya ke langti”[55]. Acts of John
juga mengatakan, “Kadang kala dadanya
terasa olehku halus dan lembut, tetapi
terkadang keras seperti batu karang,”[56] dan juga
diberitakan,”Kadang kala ketika saya
bermaksud menjamahnya saya mendapatkan
sebuah material, tubuh yang keras
/kokoh; tetapi pada lain kesempatan kembali kala saya merasakan tubuhnya,
substansi tubuhnya ternyata tidak berwujud
jasmaniah dan tidak berwujud
tubuh manusia sepatutnya, dan seolah-olah tidak berwujud sama sekali.”[57]
Pada
saat penyaliban, Yohanes melarikan diri ke sebuah goa, dimana Yesus yang sejati menjelaskan kepadanya
misteri salib tersebut:
“Yohanes, bagi orang-orang di bawah di Yerusalem, saya sedang disalibkan dan ditikam dengan tombak dan gelagah dan telah diberi minum anggur dan empedu pahit untuk diminum. Tetapi kepadamu, aku sedang memberitahumu, dan dengarkan apa yang aku katakan”[58].
“Tetapi ini bukan kayu salib itu yang akan engkau lihat ketika engaku turun dari sini; atau juga bukan Aku (orang) yang sedang ada di atas salib itu,(Aku) yang sekarang tidak kamu lihat tetapi hanya mendengarkan suara(ku). Aku telah dibuat menjadi aku yang bukan sebenarnya karena bagi bagi kebanyakan yang lainya aku memang adalah yang dilihat mereka; tetapi apa yang akan mereka katakan akanku adalah tak pantas dan menghinaku”[59].
V.Teks-Teks Nag Hammadi
Sebagaimana
terdapat dalam catatan-catatan patristik demikian juga dalam teks-teks Nag
Hammadi yang telah dipublikasikan[60], kita berjumpa
dengan sebuah variasi pandangan-pandangan doketik yang merentang muldai dari
yang murni doketik, memiliki kemungkinan doketik, dan bahkan hingga
ekspresi-ekspresi antidoketik[61].
A.Teks-Teks Yang Secara Nyata Doketik
Ada
2 ilustrasi yang menyolok mengenai “substitusionari” bersifat doketik dari
Basilides(Adv.Haer.I.24.4): “Second
Treatise (Logos) of Great Seth (CG VII,2), dan Apocalypse of Peter (CG
VII,3), yang mana didalamnya kita memiliki Juruselamat sedang menertawai kebodohan rakyat banyak yang
secara keliru percaya bahwa mereka telah menyalibkan Dia[62].
Dalam catatan sebelumnya (55.9-19, 31-56.19), kita memiliki bagian teks seperti
ini:
“Dan aku sedang berada di dalam mulut-mulut singa. ... Tetapi aku tidak merasa menderita sama sekali. Mereka di sana yang telah menghukumku. Dan aku tidak mati dalam realita tetapi dalam penampakan. ... Karena kematianku yang mereka sangka telah terjadi, (telah terjadi) bagi mereka dalam kesalahan mereka dan kebutaan, karena mereka telah memaku orang mereka sendiri menuju kematian. ... Ya, mereka telah melihatku; mereka telah menghukumku. Itu adalah orang yang lain, ayah mereka, yang telah meminum empedu pahit dan anggur tersebut; itu bukanlah Aku. Mereka memukuliku dengan gelagah; itu orang lain yang sedang dipukuli, Simon yang telah memikul salib di atas bahunya. Itu adalah orang lain yang mereka yang atasnya telah dimahkotai dengan mahkota duri. Tetapi aku telah bersukacita di tempat tinggi atas semua kemakmuran para penyelenggara dan kesalahan mereka yang mengalir, akan kemuliaan mereka yang hampa. Dan aku menertawai ketaktahuan mereka”[63].
Catatan
Apocalypse of Peter
(81.15-24;82.27-83.8) membuat pernyataan yang secara mencengangkan serupa:
Sang Juruselamat telah berkata padaku,”Dia yang telah kamu lihat pada tiang itu, senang dan tertawa-tawa, ini adalah Yesus yang hidup. Tetapi dia yang satu ini yang kedalam dua tangan dan kakinya mereka palukan paku-paku adalah bagiannya yang bersifat daging, yang adalah orang pengganti untuk dipermalukan, orang yang telah dibuat menjadi serupa atau dimiripkan dengannya.”
Tetapi dia yang berdiri dekat dengannya adalah Juruselamat yang hidup, yang pertama di dalam dirinyam yang telah mereka tangkap dan bebaskan, yang berdiri penuh sukacita memandang mereka yang telah melakukan kekerasan padanya, sementara mereka berselisih paham diantara mereka sendiri. Karena itu dia tertawa atas pemahaman mereka yang kurang, mengetahui bahwa mereka dilahirkan buta. Sehingga kemudian dia yang rapuh akan penderitaan akan datang, karena tubuhnya adalah tubuh pengganti. Tetapi aoa yang mereka telah lepaskan adalah tubuhku yang tak berwujud.”[64]
Dalam First
Apocalypse of James (CG V.3; 31.14-19) kita menemukan pernyataan berikut: :
”Yesus berkata, “Yakobus, janganlah
menjadi cemas akan aku atau karena orang ini. Aku adalah dia yang ada didalam
diriku. Tak pernah aku menderita dalam cara bagaimanapun”[65]. Dalam Second Apocalypse of James (CG V,4) kita
memiliki beberapa bagian teks yang
mungkin doketik (contoh 57.10-20)[66], tetapi kita tidak
memiliki penyangkalan skala besar identitas dia yang disalibkan bersama sang
Juruselamat[67].
Dalam
Letter of Peter to Philip kita
memiliki bagian teks berikut ini(139.9-22):
Dan Petrus telah membuka mulutnya, dia telah berkata kepada murid-muridnya, “[Apakah] Tuan Yesus kita, ketika dia berada di dalam tubuh jasmani, memperlihatkan kepada kita setiap hal?’ ... Dia telah berkata begini:”Iluminator kita, Yesus[telah datang] turun dan telah disalibkan. Dan Dia telah mengenakan sebuah mahkota berduri. Dan dia telah dikenakan sebuah pakaian ungu. Dan dia telah bangkit dari kematian. Saudara-saudaraku, Yesus adalah orang asing bagi penderitaan ini”[68].
Kita
memiliki penyangkalan serupa akan penderitaan sang Juruselamat dalam Zostrianos (CGVIII, 1:48.27-29): “Dia di sana lagi, dia yang menderita
walaupun dia tak dapat mengalami derita, karena dia adalah sebuah kuasa atas sebuah kuasa.”[69]
Dalam traktat sangat penting, Trimorphic Protennoia (CG XIII,I) kita mendapatkan banyak paralel
dengan Prolog Injil Yohanes—begitu banyak
kesamaan sehingga James Robinsion dan anggota-anggota Berliner Arbeitskreis fȕr koptisch-gnostische
Schriften, sebuah kelompok Berlin Timur yang mencakup pakar Berlin Barat,
Carsten Colpe, telah mengusungnya sebagai
Vorlage Prolog Yohanin[70]. Pitted telah melawan pandangan ini yang merupakan
argumen-argumen Y.Janssens[71] dan R.McL. Wilson[72] yang memiliki analisa-analisa yang menuntun mereka
untuk menyimpulkan bahwa Trimorphic
Protennoia adalah sekunder.
Mendukung
studi mereka adalah studi J.Helderman, yang mendemonstrasikan bahwa penggunaan
kata adaptasi Yunani skene sebagai sebuah kata benda dalam 47.16,”Ketiga kali
Aku telah menyingkapkan diriku sendiri kepada mereka [dalam] kemah-kemah mereka
sebagai sang Firman,”[73] merupakan sebuah
transformasi kata kerja eskenosen, “Dia telah ditabernakelkan,” dalam Yohanes
1:14 dalam sebuah pengarahan yang jelas
doketik[74]. Sang Penebus menyingkapkan dirinya
sendiri kepada yang dipilih dalam dunia terang, ketimbang tinggal bersama
dengan manusia dalam materi dunia.
Bersambung ke Bagian 4
Diterjemahkan dan diedit oleh: Martin Simamora.
Dari : The Crucifixion and Docetic Christology- Concordia Theological
Quarterly, Volume 46 Number 1 January 1982
Catatan kaki:
49Cf.
E.M. Yamauchi. "The Word from Nag Hammadi." Christianity, Today.1. 3
(.Jan. 13. 1978). pp. 19-22.
50E.
Hennecke and W. Schneemelcher. eds.. New Tesrament Apocrypha I [hereafter .VTA
4 (Philadelphia: Westminster. 1963). p. 4 14.
51NTA
11. p. 661: cf. AcrsqfPerer24 in ihid.. p. 307. See A. Grillmeier, Christ in
Chri~rian Tradirion (Atlanta: John Knox. rev. ed.. 1975). 1. p. 66.
52.NTA
11. p. 302.
53NTA
1. p. 184.
54M.R..
James. Apocrypha anecdota lI(Cambridge: Cambridge University.1897). p. xv.
declared of the Acts of John: "It is as important a document for the knowledge
of Docetism as can be found . . . primary, because it is a statement of
doctrine by a member of the Docetic sect, and not the representation of a
hostile critic."
55.NTA
11. p. 225.
56Ibid.. p. 226.
57Ibid.. p. 227.
58Ibid.. p. 232.
59Ibid.. p. 233. For an
atypically anti-docetic passage in theapocryphal New Testament. see the
purported letter of Paul to the Corinthians embedded in the Acts of Paul. ibid.. pp. 374-76.
60See
E.M. Yamauchi, "New Light on Gnosticism," Christianity Today 23 (Oct.
6, 1978), pp. 36-40, 42-43.
61See
K.M. Fischer, "Der johanneische Christus und der gnostische Erloser,"
GNT. pp. 246-66; K.-W. Troger. "Doketistische Christologie in Nag-Hammadi-Texten,"
Kairos, 19( 1977),45-52; U.Bianchi, "Docetism,” in Myths and Symbols.e d.
J. M. Kitagawa and C.H. Long (Chicago University of Chicago, 1969). pp. 265-73.
1 have not seen P. Weigand, Der Doketismus im Urchristentum und in der theolologischen
Entwickluricklung des zweiten Jahrhunderts
('Theol. Diss., Heidelberg, 1961), or K.-W. Troger, Die Passion Jesu Christi
der Gnosis nach den Schriften von Nag Hammadi (Berlin, 1977).
62Cf.
the striking title of John Dart's book. The Laughing Savior(New York Harper and
Row, 1976).
63James
M. Robinson, ed ., The Nag Hammadi Library in English [hereafter NHL] (New
York: Harper and Row. 1977). p. 332.
64lbid.,
p. 344. Cf. S.K. Brown and C.W. Briggs, "The Apocalypse of Peter Brigham
Young Studies, 15 (1974/75), 131-45. Some Mormon apologist are now claiming
that parallels between the Nag Hammadi texts and the Book Of Mormon and other Mormon documents
confirm the latter.
65NHL,
p. 245.
66Ibid., p. 253.
67W.-
P. Funk, Die zweite Apokalypse des Jakobus aus Nag Hammadi Codex V (TU 119;
Berlin: Akademie-Verlag, 1976). pp. 107. 206.
68NHL,
p.397
69Ibid.,
p. 381
70J.M.
Robinson in a paper read at the SBL meeting in New Orleans on Nov 19, 1978.
Cf.G. Schenke, "Die dreigestaltige Protennoia." TLZ, 99 (1974),
cols.731-46
71NHL
p.469
72R.
McL. Wilson, "The Trimorphic Protennoia." in Gnosicis and Gnocism,
ed. M. Krause (Leiden:E.J.Brill, 1977). pp. 50-54. See also E.M. Yamauchi,
"Jewish Gnosticism? The Prologue of .John, Mandean: Parallels and the
Trimorphic Protennoia," (Gilles Quispell festshrift ed. R.van den Broek
(Leiden: E.J. Brill, forthcoming), pp. 264-82.
73NHL P.469
74J.
Helderman, " 'In ihren Zelten . . .' Bemerkungen bei Codex XIII in Miscellanea
Neotestamentica I, T.Baarda. A.F.J. Klijn,
and W.C. van Unnik (Ieiden: E.J. Brill, 1978), p. 207.
No comments:
Post a Comment