Oleh: Martin Simamora
Menguntaikan Kasih Tuhan Di Dalam Langkah-Langkah Kehidupanmu
-
Bacalah lebih dulu : “Mengasihinya,Menurut Yesus Kristus”
Seharum apakah Kristus
didalam hidupmu? Sesemerbak apakah nama-Nya
kala anda berada di tengah-tengah masyarakat [bandingkan dengan 2 Korintus 2:15, 2 Korintus
3:2-3]. Dalam Alkitab anda akan banyak menjumpai kata kasih, membaca ini: Lukas
6:35, Roma 12:9, Markus 12:31, Roma 13:10, 1 Korintus 13:4-8, 1 Korintus 13:13,
Efesus 4:2, 1 Petrus 4:8, 1 Yohanes 4:7, 1 Yohanes 4:18-19, Yohanes 15:13,
Efesus 5:25, Efesus 5:33, Kolose 3:14, Amsal 10:12, 1 Yohanes 3:16-18, 1
Yohanes 4:8, Yohanes 3:16, Mazmur 18:1, Ulangan 10:12-19, Ulangan 11:13-22,
Matius 6:24, Matius 22:37-39. Saya
memohon agar anda benar-benar membaca
teks-teks tersebut, agar anda memahami kalimat saya berikut ini: “Ketika
anda berjumpa dengan begitu banyak ekspresi kasih yang begitu agung dan akbar,
ingatlah itu semua bukan sekedar stanza-stanza yang indah untuk semata
diucapkan. Sebaliknya, untaian-untaian kata yang indah tersebut meminta anda untuk
menafasi dan menghidupi stanza-stanza tersebut. Kasih didalam Alkitab
bukan belaka stanza-stanza di atas kertas, sebab untaian kata-kata indah itu bukan kasih
itu sendiri. Kasih sebenarnya adalah ketika Sang Pengucap stanza ilahi itu datang dan hadir ke dunia
ini untuk melakukan sebuah tindakan kasih terakbar di alam semesta ini. Dalam
hal inilah, ketika anda mengaku sebagai seorang percaya. Sebagaimana kasih
Allah bukanlah perkataan belaka namun Allah yang datang dan bertindak dalam
kasih yang telah diucapkannya, maka demikian juga anda! Sehingga merupakan dasar kokoh bagi anda untuk menguntaikan kasih Tuhan di dalam
langkah-langkah kehidupanmu.
Yesus
sendiri telah memperingatkan kita, bahwa mengasihinya bukanlah stanza-stanza yang
dituliskan dengan tinta, namun menuruti atau melakukan apa yang dikehendakinya untuk dilakukan, sehingga dirimu adalah
stanza-stanza kasih Tuhan itu sendiri yang hidup dan dapat dirasakan sekitarmu. Mengasihinya adalah dasar bagimu
untuk menjadi stanza-stanza kasih Tuhan itu sendiri. Perhatikanlah hal ini:
Yohanes 14:15 Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.
Saya sudah memperlihatkan
bagaimana Yesus membangun hubungan kasih antara dirinya dengan dirimu sebagai
mempelai pria dengan mempelai wanita. Inipun harus diingat bukanlah sebuah
stanza di atas kertas namun stanza yang keluar dari Tuhan kepada yang
dikasihinya, dan dia sungguh telah menjadi mempelai pria bagimu dan anda adalah
sungguh mempelai wanitanya. Dan... bukankah Yesus adalah stanza ilahi dalam janji-janji ilahi yang
telah digenapi? Para nabi telah menuliskan stanza-stanza tentang kelahiran sang
Mesias sebagai sebuah kasih Allah yang
begitu agung. Telah melangkah di dunia ini dan telah menggenapi kasih yang
diungkapkan oleh untaian kata-kata ilahi yang dijanjikan - yang telah digenapi!
Perhatikan hal ini:
Ibrani 1:1-2Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi, maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta.Yohanes 3:16-17 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.Yohanes 1:1-3 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan....(14) Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.
Yesus sendiri telah berfirman mengenai mengasihi dan kasih terbesar. Sang Logos yang Di sorga telah
pernah hadir menggenapi maksud kasih
Allah di atas salib. Menebus setiap orang yang DIKASIHINYA. Tak ada penebusan dosa tanpa motif kasih, dan tak ada kasih tanpa
sebuah relasi antara sang mempelai pria dengan mempelai wanitanya-para orang
percaya-gereja.
Tak pernah bisa anda
menjumpai kata-kata dalam Alkitab semata kata-kata kosong seperti anda membaca
sebuah novel yang membawa imajinasi anda
kedalam sebuah dunia fiktif yang direkayasa untuk menarik anda keluar dari realita
masuk kedalam impian. Kata-kata didalam Alkitab, khsususnya mengenai KASIH
bukanlah semata untaian kata dalam
rangkai kalimat yang memukau. Itu bukan
semata rencengan yang berisikan kata-kata hampa dan puitis belaka. Ketika anda
membaca Allah adalah kasih maka yang akan anda jumpai adalah Allah yang
berjalan didalam kasih atau mengasihi :
Ulangan 10:15 tetapi hanya oleh nenek moyangmulah hati TUHAN terpikat sehingga Ia mengasihi mereka, dan keturunan merekalah, yakni kamu, yang dipilih-Nya dari segala bangsa, seperti sekarang ini.
Ia mengasihi dan bertindak
oleh kasihnya. Apa yang dilakukannya? “Kau
dipilih-Nya.” Oleh kasihnya, Dia memilih (untuk mengasihimu); oleh kasihnya,
Dia telah memberikan Anak-Nya- Sang Logos! Ketika Dia berkata kasih, maka tak
ada sama sekali itu sebuah untaian kata-kata indah namun kosong dalam pewujudan
kasih, sebaliknya Allah melaksanakannya dengan telah mengirimkan Anak sebagai
penggenapan janji-janji dalam kata-kata kasih-Nya. Lebih dari sekedar stanza
atau untaian kata-kata kasih, Allah memang
sedang menunjukan ketakberpisahan antara stanza kasih yang diucapkannya dengan
tindakan Allah didalam stanza-stanzanya itu sendiri.
Manusia bisa merangkaikan
kata-kata indah didalam stanza-stanza yang megah, namun kerap kemegahan
stanza-stanza atau untaian-untaian kata itu melampaui kemampuannya untuk
melakukannya. Manusia memang sanggup menuliskan puisi-puisi kasih yang indah
namun tak akan sanggup menunaikannya, sekalipun aku mengasihimu, kata hatinya.
Inilah natur manusia yang permanen.
Tuhan, sebaliknya bukan bisa,
namun memang itu adalah kehendaknya-memang itu adalah keberadaanya yang mulia
dan kudus untuk berlimpah ruah didalam kasihnya, malahan kala Dia bersabda
kepada para nabi-nabinya untuk menuliskan kebesaran kasihnya, taklah terselami
oleh manusia-manusia! Sekalipun Dia telah menuangkan kasihnya kedalam kata-kata
sehingga kerap tampil sebagai untaian
kata-kata yang megah, mulia, kudus dan penuh pesan kesetiaan untuk
menggenapinya. Dia menuliskan (melalui para nabinya) untaian kata-kata kasih yang indah bukan belaka
sebagai sebuah impiannya apalagi sebagai sebuah rekayasa kata-kata cinta, namun
memang apa yang telah sejak semula dicanangkannya untuk diunjukan. Ketika Tuhan
menguntaikan kata-kata kasih yang megah dan indah maka adalah natur Tuhan itu
sendiri....Dia sendiri adalah kasih yang megah dan indah bahkan mulia adanya.
Sehingga ketika Dia mengutus Kasih-Nya yang terbesar yaitu Sang Logos yang
mengambil rupa manusia bagi dirinya sendiri itu adalah pewujudan apa yang telah lama dituliskan oleh
para nabi. Bukan sekedar untaian kata yang indah tetapi Allah memang hidup
didalam untaian kata-katanya sebagai keberadaan sejatinya.
Maka tak perlu menjadi persoalan yang ditarik keluar atau lepas dari kasih karunia itu sendiri ketika Dia berkata:
Lukas 6:35 Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Allah Yang Mahatinggi, sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat.
Kita pasti melihat keotentikan Tuhan didalam kasih ketika Dia memerintahkanmu : kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka. Anda tak perlu bingung ketika Dia berkata atau memerintahkanmu kasihilah, berdampingan dengan berbuatlah baik. Sebab pada Diri Allah sendiri itu adalah sebuah kealamian atau tak terpisahkan: “sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat.” Tuhan BAIK kepada yang tidak tahu berterima kasih dan orang-orang jahat. BAIK adalah perbuatan dan diberikan kepada siapa dia memberi adalah yang tak pantas menerima adalah KASIH ALLAH yang BESAR!
Ketika Yesus berfirman ” Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti
segala perintah-Ku,” maka anda harus menyadari bahwa Yesus sedang berkata bahwa kasih [menurut
Yesus Kristus] kepadanya adalah BERBUAT – menuruti segala perintahnya,
merupakan sebuah keotentikan atau sebuah keberadaan kasihnya yang memang demikian
adanya dan anda harus menerimanya.
Anda dan setiap orang
Kristen tak perlu merancukan menjadi konflik antara kasih dan tindakan kasih
sebagai hal yang terpisah. Anda tak dapat menuding kasih dengan
pembicaraan perbuatan kasih sebagai diluar kasih karunia. Itu adalah
sebuah kesesatan yang berlawanan dengan semua lini yang dikatakan oleh Allah
sendiri.
Orang-orang Kristen perdana
paham sekali bahwa kasih otentik sebagaimana Yesus kehendaki adalah sebuah
kasih yang beriringan dengan ekspresi kasihnya. Saya tak mungkin
dikatakan sebagai ayah yang mengasihi anakku hanya dengan berkata ayah mengasihimu namun tak pernah sama
sekali memeluknya dan mencium pipinya, atau menggendongnya. Mustahil saya
dapat dikatakan bahwa saya
mengasihi anakku tetapi menelantarkan kehidupannya tak memberikannya
makanan yang terbaik. Sama seperti saya mustahil dikatakan mengasihi sesama manusia jika saya sama sekali tak pernah bertindak
kepada sesama manusia dalam sebuah ekspresi mengasihi. Kasih
itu sendiri melahirkan perbuatan kasih, kasihku kepada anak akan
melahirkan perbuatan-perbuatan ekspresi kasih dari yang paling sederhana
memeluknya hingga memberikan hal-hal terbaik kepadanya. Demikian juga mustahil
dikatakan saya mengasihi isteri saya namun saya tak pernah memeluknya,
menciumnya mesra dan bangga menggandengnya sebagai mahkotaku sebagai seorang
pria. Kasih, ketika diceraikan dengan
perbuatan-perbuatan kasih dan baik sungguh teramat hitam.
Ketika anda telah menerima
kasih pemberian Allah kepadamu, yaitu
Yesus Juruselamat Penebus hidupmu, maka
anda telah menerima kasih Allah dalam janji dan penggenapannya atau perkataan
dan ekspresinya dalam wujud tindakan Yesus yang telah menebus dirimu di kayu
salib!
Jadi jangan dirancukan
dengan perbuatan baik atau perbuatan
kasih karena memenuhi hukum atau memenuhi kewajiban. Di dalam Yesus [bandingkan dengan 2 Korintus 5:17,Roma 3:24, Roma 8:1-2, Roma 8:39, Efesus 1:1-6, Yohanes 15:5] ketika anda melakukan perbuatan baik dan
perbuatan kasih pada dasarnya anda sedang menguntaikan kasih Tuhan didalammu di dalam langkah-langkah kehidupanmu.
Kemanapun anda melangkah semestinya bau harum kasih Kristus merebak dari dalam
hidupmu, melalui tanganmu; melalui kakimu; melalui tenagamu; melalui kepintaranmu; melalui keuanganmu; melalui waktumu; melalui rumahmu. Bukan sebagai kewajiban memenuhi hukum agar
selamat, namun sebagaimana adanya seorang suami mengasihi isterinya atau
sebagaimana seorang ayah yang mengasihi anaknya; seorang ibu mengasihi bayinya
sehingga dengan penuh kasih dan tekun menyusuinya, dan penuh kasih bangun
kala bayinya menangis karena mungkin lapar atau pakaiannya basah. Tentu
sang ibu atau sang ayah melakukannya bukan karena sesuatu apapun yang berada
diluar dirinya, namun karena kasih kedua orang tua maka orang tua dapat
bertahun-tahun penuh bahagia melakukannya. Saya berbahagia dengan tahun-tahun
seperti itu kepada anakku dan akan terus berbahagia menunjukan kasih Tuhan
kepadanya.
Kasih Yesus adalah kasih yang lebih besar lagi,
yang tak ada manusia dapat melakukannya:
Yohanes 15:13 Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.
Kasih otentik Tuhan tak
dapat dipisahkan dengan apa yang keluar dari kasih itu untuk diterima. Kasih
bukanlah semata stanza indah namun memang sebuah stanza yang memiliki kuasa
untuk memberikan kehidupan kepada yang dikasihinya. CAMKAN BAIK-BAIK , kasih
Tuhan bukan sekedar kata-kata namun manunggal dengan apa yang dikerjakan oleh
kasih itu sendiri! Sebuah kesatuan dan kesinambungan hadir dan tumbuh di dalam
realita-realita kehidupan ini. Tak ada
yang dapat menyangkali ini!
Bandingkan dengan Yohanes 3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Sehingga ketika anda memiliki
Yesus didalam dirimu, maka natur kasih yang manunggal dengan perbuatan kasih
itu sendiri menjadi hal yang tak perlu anda musuhi dan dipandang sebagai
dibawah taurat. Perhatikan hal ini:
I Korintus 13:4-7Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.
Apa yang anda baca pada I Korintus 13:4-7 dapat dikatakan sebuah unjuk bukti bahwa kasih memang manunggal dengan perbuatan kasih itu sendiri. Kasih bukanlah stanza-stanza indah belaka, bukanlah untaian kata-kata manis nan puitis belaka untuk dikumandankan dan dilantun dalam nada dan harmoni. Apa yang anda temukan pada I Korintus 13:4:7 adalah Menguntaikan Kasih Tuhan Di Dalam Langkah-Langkah Kehidupanmu. Jangan jadikan perbuatan kasih semacam ini sebagai hal-hal asing bagi jiwamu dan pikiranmu. Jangan jadikan itu sebagai barang-barang terlarang bagimu sebab disangka melakukannya membuat kasih karunia akan lenyap. Hanya SETAN yang sanggup membuatmu berkata demikian!
Karena Tuhan telah lebih
dulu bertindak didalam kasih yang telah dikatakannya maka kita dapat juga
bertindak didalam kasih yang kita ucapkan sebab
Dia ada berdiam didalam kita [Efesus 3:17]. Maka perhatikanlah hal-hal ini:
Yohanes 14:23 Jawab Yesus: "Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia.
Roma 8:9 Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, jika memang Roh Allah diam di dalam kamu. Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus.
2Korintus 13:5 Ujilah dirimu sendiri, apakah kamu tetap tegak di dalam iman. Selidikilah dirimu! Apakah kamu tidak yakin akan dirimu, bahwa Kristus Yesus ada di dalam diri kamu? Sebab jika tidak demikian, kamu tidak tahan uji.
Renungkanlah bahwa Kasih
Kristus manunggal dengan matinya dia bagimu sehingga anda diselamatkan
oleh-Nya. Mustahil Dia mengasihimu dan tidak berbuat apapun, bukan terutama
untuk membuktikan kasihnya, namun pada jantungnya itulah kasih yang sejati: berkata/bersabda
kasih untuk melahirkan kasih yang menyelamatkanmu. Sebagaimana
adanya kasih Tuhan, maka kala anda berkata mengasihi sesamamu
maka pada jantungnya anda memang mengasihi yang
melahirkan tangan-tangan yang membelai dan membebat luka; yang melahirkan kaki-kaki yang bergegas untuk menghampiri
mereka yang membutuhkan kemurahanmu;
yang melahirkan hati yang menggerakanmu mengorbankan kenikmatan hidupmu bagi mereka
yang membutuhkan perhatianmu. Itulah kasih dan demikianlah cinta
Tuhan bekerja didalam dan bekerja didalam dunia ini.
Begitulah
anda menguntaikan kasih Tuhan di dalam langkah-langkah kehidupanmu.
Roma
5:6-8 Karena waktu kita masih lemah, Kristus telah mati untuk kita orang-orang durhaka pada waktu yang
ditentukan oleh Allah. Sebab tidak mudah seorang mau mati untuk orang yang
benar--tetapi mungkin untuk orang yang baik ada orang yang berani mati--. Akan
tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah
mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.
AMIN
Segala
Kemuliaan Hanya Bagi TUHAN
No comments:
Post a Comment