Oleh: Martin Simamora
Mengasihinya, Menurut Yesus Kristus
Banyak orang [mengaku]
Kristen yang mengaku mengasihi Yesus sebagai Juruselamat dan Penebus hidupnya-Tuhan atas hidupnya.
Namun tanpa disadari, ketika
membicarakannya tergambar jelas
penekanannya terutama pada penekanan dirinya yang dicintai dan seadanya dalam
mencintai Yesus. Dengan kata lain
mengasihinya tanpa sebuah hubungan yang
yang sakral. Malah dicemooh, jikalau menekankan mengasihi Yesus sepatutnya
tercermin kuat pada realita perilaku diri sehari-hari, maka kerap dituding
hidup diluar kasih Tuhan itu sendiri atau diluar anugerah atau dibawah Taurat.
Bukankah kasih tidak menuntut namun memberi? Kasih Tuhan memang tidak menuntut
apalagi memaksa, namun ketika kasih adalah mengasihi dan bukan hanya dikasihi
maka didalam kasih Tuhan ada relasi antara saya dan Dia yang mengasihiku lebih dahulu(bandingkan dengan 1 Yohanes 4:10,1
Yohanes 4:19, 1 Yohanes 4:20, Yohanes 3:16, Yohanes 13:34, Yohanes 15:12,
Yohanes 15:17).
Ketika Yesus mengasihimu,
dia melakukannya
dengan sebuah kasih yang bertindak keluar dari dirinya untuk mengerjakan
sesuatu bagi dirimu (keselamatanmu). Dia memperlihatkan kasih yang hidup dan
memberikan hidup. Kasih Yesus memberikan hidup yang membebaskanmu dari perbudakan
dosa (Yohanes 8: 32,36, Roma 6:18,22). Begitulah kasih menurut Yesus. Tak ada
apapun dan siapapun yang [dapat dalam cara bagaimanapun] menuntut Yesus untuk
mengasihimu dalam sebuah tindakan kasih yang membebaskan seorang manusia yang
dikasihi dari kuasa dosa. Ketika dia mengasihimu, anda dibebaskan. Namun
sadarkah anda ketika anda dikasihi dan dibebaskannya maka anda telah
dipertunangkannya. Sungguhkah anda telah dipertunangkannya?
Mari perhatikan apa
perkataan atau firman Yesus mengenai hal ini:
Penuturan
Yesus Tentang Mencintainya & Cintanya Padamu
Anda boleh membuat banyak
definisi tentang mengasihinya, termasuk yang berlawanan sama sekali dengan apa
yang didefinisikan oleh Yesus. Namun tak ada apapun dan siapapun yang dapat
disandingkan dengan diri Yesus sendiri dan bagaimana dia berfirman tentang
bagaimana mencintainya, sebagaimana dikehendakinya. Sebab tak ada yang seperti Yesus dalam mengasihi! Beginilah
Yesus menuturkan perihal mengasihinya:
- Yohanes 14:15 Jikalau
kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti
segala perintah-Ku.
- Yohanes 14:21 Barangsiapa
memegang
perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi
Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Akupun
akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya."
- Yohanes 14:23 Jawab Yesus:
"Jika seorang mengasihi
Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan
datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia.
- Yohanes 14:24 Barangsiapa tidak mengasihi Aku, ia tidak menuruti firman-Ku; dan firman yang kamu dengar itu bukanlah dari pada-Ku, melainkan dari Bapa yang mengutus Aku.
Mengasihi
Yesus bukan soal pujian di mulut dan menyatakan betapa anda telah dicintaiNya
dan menikmati cintaNya sehingga tidak
perlu membalas kasihnya.Jelas tak ada yang sanggup membalas kasih Yesus
kepadamu sebab itu adalah kasih Allah yang begitu besar (Yohanes 3:16), dan
Yesus tidak sama sekali menuntut anda untuk membalas kasihnya. Itu mustahil dan
Yesus tahu!
Jika anda memperhatikan
ayat-ayat yang saya sajikan di atas maka tak satupun mengindikasikan agar anda membalas kasihnya. Ayat-ayat diatas
sedang menunjukan sebuah indikasi terang yang pasti menandai seorang yang
mengasihinya. Sebuah kealamian yang
harus terbangun dan dibangun bagi seseorang yang mengasihi dia untuk menuruti
atau tunduk terhadap firmannya.
Jika anda berkata saya
mengasihi Yesus, maka anda tidak bisa mengartikan mengasihinya tanpa atau
diluar sebuah bingkai relasi yang dipancangkan oleh Yesus sendiri. Dia yang
pertama-tama mengasihimu dan Dia yang memancang pilar kasih yang mempersatukanmu
dengan-Nya didalam sebuah relasi atau hubungan yang dikehendakinya. Sehingga
memang Yesus menghendaki bahwa mencintainya membuatmu tinggal didalam segala
perkataan atau kehendaknya:
Yohanes 14:15 Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.
Yesus
Menggambarkan Kasihnya Seperti Seorang Mempelai Pria Bagi Para Murid- Mempelai
Perempuan
Hubungan kasih yang dibangun
Yesus adalah hubungan yang mengikat dirimu kepadanya. Tepat seperti seorang
isteri terikat kepada suaminya! Dan bukankah demikian gambaran tertinggi relasi
kasih antara anda (jemaat) dengan Kristus adalah bagaikan hubungan mempelai pria dengan mempelai perempuan yang akan menikah?
Perhatikan bagaimana Yesus menggambarkan relasi dirinya terhadap anda sebagai
orang percaya:
- Matius 9:14-15 Kemudian datanglah murid-murid Yohanes kepada Yesus dan berkata: "Mengapa kami dan orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?" Jawab Yesus kepada mereka: "Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berdukacita selama mempelai itu bersama mereka? Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa. [Markus 2:19-20]
- Matius 25:1 Pada waktu itu hal Kerajaan Sorga seumpama sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong mempelai laki-laki.
- Wahyu 19:7-9 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia. Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" (Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.) Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."
- Wahyu 21:2 Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya.
- Wahyu 21:9 Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba."
Bandingkan
dengan:
Efesus 5:25-27 Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman, supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.2Korintus 11:2 Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus.
Apa
yang baru saja kita baca, harus membuat kita
takjub untuk sebuah alasan tunggal yang tak dapat direplikasi oleh
siapapun: Yesus mengasihi anda
sebagai tunangannya! Kasih Yesus
kepadamu-setiap orang percaya sejati seketika itu juga mengikat keberadaan
dirimu didalam sebuah relasi kasih yang membuat dirimu menjadi miliknya
sepenuhnya dan yang membuat dirimu hidup seperti seorang mempelai perempuan
yang harus mendengarkan mempelai pria (Yesus) sepenuh dirimu! Tidak bisa anda
mengabaikannya.
Ketika
Yesus berkata kepada para murid: “Jika
seorang mengasihi
Aku, ia akan menuruti firman-Ku”
maka tak bisa tidak anda harus memandangnya sebagai sebuah relasi antara mempelai pria yang sedang berkata
kepada mempelai wanitanya. Tak bisa pengantin wanita melawan apa yang
menjadi permintaan dan perkataan pengantin pria. Tak bisa pengantin wanita mendengarkan perintah orang lain atau mendengarkan apa yang
dikatakan dirinya sendiri- melawan apa yang diinginkan oleh pengantin prianya.
Anda,dengan
demikian, tak bisa sama sekali mengatakan perintah-perintah Yesus semacam ini
sebagai perintah bernuansa Taurat dan diperintahkan sebelum Dia menuntaskan
karya keselamatan di Salib, sebab
faktanya, tidak sama sekali berbicara tentang taurat atau hubungan yang
bernuansa mekanis, malahan tuntasnya karya Yesus meneguhkan relasi semacam ini
secara sempurna! Hubungan kasih dalam sebuah pertunangan malah semakin kokoh (bandingkan
dengan Wahyu 19:7-9). Ini adalah hubungan kasih yang sangat sakral. Apakah
ada mempelai pria di dunia ini yang
berbahagia melihat mempelai wanitanya tak mendengarkannya dan tak tunduk
kepadanya, malah berlaku sesuka-sukanya? Tentu tidak! Tak mengherankan Yesus berkata “Barangsiapa
tidak
mengasihi Aku, ia tidak
menuruti firman-Ku.” Sebuah ekspresi yang begitu intim, personal
dan posesif: mengasihiku, mendengarkanku! Diluar itu sama
sekali omong kosong.
Semoga
renungan ini membuatmu semakin menyadari bahwa mengasihi Yesus pada jantungnya
adalah anda sebagai pengantin perempuan
yang mengasihi pengantin prianya. Ini bukan mengasihi yang sembarangan atau
seperti anda pikirkan, namun sebuah mengasihi yang terjadi didalam sebuah hubungan yang sakral
dimana anda harus mendengarkan perkataan pengantin priamu- Yesus Kristus. Anda dan
saya adalah mempelai perempuan yang menyerahkan dirimu sepenuhnya untuk
dimiliki dan dipimpin oleh sang mempelai pria, Yesus Kristus.
Filipi
2:5 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang
terdapat juga dalam Kristus Yesus,
AMIN
Segala
Kemuliaan Hanya Bagi TUHAN
No comments:
Post a Comment