F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

0 Selamat Natal



Oleh: Martin Simamora



Selamat Natal


Mengapa anda mengucapkan Selamat Natal? Saya berpendapat lebih tepat dan memang memiliki kebenaran  terdasar untuk berkata : Selamat bagimu, sebab anda telah menerima Yesus sebagai Juruselamat, Penebus dan Tuhan pribadimu. Tentu saya tidak akan mengharamkan siapapun untuk berucap  Selamat  (hari) Natal, namun pada kesempatan indah ini, saya hendak mengajak kita semua untuk menangkap makna terhakiki mengapa Putera Allah satu-satunya itu, hadir atau datang atau natal ke dunia ini? Bagi saya pribadi natal bermakna, saya oleh kasih Allah yang besar, menjadi memiliki momentum keselamatan yang sejati atau yang sesungguhnya atau yang otentik, sebab Yesus yang telah natal di Bethlehem, juga mau dan telah natal di dalam diri saya. Dan tergenapilah sudah deklarasi sorga oleh malaikat, yang sebetulnya merupakan deklarasi yang  sangat personal dan dan sangat  mesra atau penuh dengan nuansa cinta kasih yang mulia. Mari kita baca sebagaimana  injil Lukas menyampaikanya bagi kita:

Lukas 2:8-11Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam. Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan. Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.”

Saya sebagai  seorang bersuku Batak telah menjadi bagian dari penerima kesukaan besar bagi seluruh bangsa. Dari Bethlehem telah sampai kepada seorang yang bersuku Batak; dari Sorga telah sampai berita itu kepada seorang bersuku Batak. Dan demikian juga siapapun anda dan suku apapun anda, berita injil atau kabar baik itu telah sampai kepada telinga anda. Tinggal anda bagaimana mengapresiasi berita dari sorga itu, apakah menerimanya ataukah menganggapnya sebagai angin lalu saja.


Bayi itu adalah Juruselamatmu!  Bayi itu hadir sebagai terang dunia yang sangat gelap.Dia adalah penyelamatmu pribadi demi pribadi yang berkenan atau menerima atau menjadi percaya oleh pemberitaan injil  atau kabar baik oleh malaikat di sorga!

Lukas 2:13  Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama dengan malaikat itu sejumlah besar bala tentara sorga yang memuji Allah, katanya: Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya.”



Natalnya Putera Allah (satu-satunya dan tidak akan pernah ada yang lain!) adalah  berita injil atau kabar baik yang personal dari sorga kepada anda di dalam kemegahan deklarasinya kepada seluruh dunia yang saat itu sedang terpulas tidur  saat sang bayi kudus itu lahir. Kini Yesus tentu bukan lagi seorang bayi, dan dia bahkan sudah tidak lagi di bumi ini, dia sudah di sorga. Namun pertanyaan terakbar sepanjang masa: apakah anda sungguh mengenal siapakah Yesus kala anda merayakan natal kali ini?




Siapakah Yesus Menurutmu?
Memikirkan dan merenungkan Yesus dalam natal adalah sebuah hal yang teramat megah dan sesuatu yang akan menyeret jiwamu untuk benar-benar mengucap syukur kepada Tuhan yang begitu berbelas kasihan kepadamu sehingga dia mengaruniakan Yesus untuk natal di dalam dirimu dan hidupmu. Sebagaimana Yesus datang untuk natal di dunia ini sebagai tindakan pemberian Bapa kepada dunia ini, maka natalnya Yesus di dalam diriku dan dirimu pun adalah sebuah tindakan Bapa kepada anda secara pribadi.

Natal, ketika anda merayakannya selalu merupakan sebuah tindakan kasih Allah yang personal kepadamu, bahwa dia telah memberikan sebuah kado natal kepadamu dan tak pernah anda dapat memberikan kado kepada Allah dalam peristiwa natalnya.


Mari saya ajak anda untuk merenungkan hal ini dengan merefleksikan beberapa teks yang merujuk sebuah peristiwa natal yang senantiasa bersifat personal dan datang dari Allah:

(1)Yohanes 1:12-13 “Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah.

(2)Yohanes 3:3-5,“Yesus menjawab, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah." Kata Nikodemus kepada-Nya: "Bagaimanakah mungkin seorang dilahirkan, kalau ia sudah tua? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan dilahirkan lagi?" Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah. (7) Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali.(8) Angin bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh."

(3)Yohanes 6:67  “Maka kata Yesus kepada kedua belas murid-Nya: "Apakah kamu tidak mau pergi juga?" Jawab Simon Petrus kepada-Nya: "Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal; dan kami telah percaya dan tahu, bahwa Engkau adalah Yang Kudus dari Allah."


Tiga ayat diatas  merupakan bukti agung dan mulia bahwa lahirnya Yesus di dalam dirimu adalah pekerjaan Allah dan jika Yesus lahir didalam dirimu maka diriku akan dilahirkan kembali. Harus Allah yang menatalkan Yesus di dalam dirimu agar anda dapat dilahirkan kembali oleh Allah. Anda menjadi percaya bukan oleh peristiwa anda membuat dirimu lahir baru namun anda dilahirkan oleh Allah. Ini pekerjaan Allah bukan manusia. Itu sebabnya dikatakan kita yang percaya sungguh-sungguh adalah :

  1. Orang-orang yang diberi-Nya  kuasa supaya menjadi  anak-anak Allah 
  2. Orang-orang yang diperanakan dari Allah 
  3. Orang-orang yang dilahirkan dari Roh 
  4. Hanya jika Allah melahirkanmu menjadi anak-anak-Nya maka setiap orang dapat berkata dengan iman kokoh tanpa sedikitpun keraguan dapat berkata : percaya dan tahu Engkau adalah yang kudus dari Allah. Sekalipun di sekelilingnya banyak orang mengabaikan dan menganggap sepi Yesus!

Saudara-saudari terkasih di dalam Tuhan, Yesus memang  bukanlah pribadi yang dapat diterima oleh kekuatan dan hikmat manusia sejak mulanya! Sedari awal malaikat telah memperkenalkan bayi kudus Yesus itu sebagai Juruselamat, tak peduli bahwa dia adalah seorang bayi yang lemah dan tak berdaya. Namun malaikat itu tetap berkata dengan segala kemegahan sorgawi, bahwa bayi itu adalah penyelamatmu- penyelamat dari sorga. “Telah lahir bagimu Juruselamat.”

Jika Yesus lahir pada abad kita kini, akankah anda  dan saya menerima berita itu dan meresponnya seperti gembala merespon pemberitaan injil (kabar baik) malaikat tersebut?
Lukas 2:15-16 Setelah malaikat-malaikat itu meninggalkan mereka dan kembali ke sorga, gembala-gembala itu berkata seorang kepada yang lain: "Marilah kita pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang terjadi di sana, seperti yang diberitahukan Tuhan kepada kita." Lalu mereka cepat-cepat berangkat dan menjumpai Maria dan Yusuf dan bayi itu, yang sedang berbaring di dalam palungan.
Saya menduga akan terjadi sebuah kegaduhan besar dan berangkali juga sebuah tudingan paling mengerikan akan dilemparkan kepada mereka yang menerima dan memercayai berita malaikat tersebut, terkait bayi bernama Yesus itu - bahwa dia adalah Juruselamat  bagi seluruh bangsa yang berkenan padanya.

Bagi manusia pada umumnya, tak ada bayi  mungil dan tak berdaya bisa menjadi Juruselamat, namun tidak bagi para malaikat, dan itu adalah berita termulia dan terakbar pada peristiwa natal itu bahwa: Telah lahir bagimu Juruselamat. Pada dasarnya, kita semua tanpa kecuali adalah manusia-manusia celaka; manusia-manusia termalang; manusia-manusia terkutuk! Mengapa? Dalam sudut pandang pemberitaan kabar baik pada peristiwa natal di Bethlehem, pengumumaan bahwa bayi Yesus adalah Juruselamatmu membuktikan bahwa semua manusia di bola dunia ini pada faktanya dalam keadaan maut atau dalam keadaan celaka atau dalam keadaan tak berdaya sama sekali sehingga membutuhkan seorang penyelamat. Ketika malaikat menyatakan bahwa kelahiran Yesus adalah: kesukaan besar untuk seluruh bangsa,  maka tak terhindarkan bahwa seluruh bangsa pada faktanya sedang berada di dalam sebuah situasi yang sangat mematikan sebab tak  berdaya untuk menyelamatkan dirinya sendiri.


Berita malaikat itu untukmu, untuk anda, untuk Ani, untuk Andi, untuk Martin dan untuk....., untuk..... dan untuk....... . Tuliskanlah atau sebutkanlah namamu jika anda memang telah menerima dia atau anda mau menerima dia sebagai Juruselamatmu secara pribadi. Tidakkah sebuah kemegahan dan keindahan untuk menerima dan menyerahkan keselamatanmu - mati hidupmu ke  dalam  genggaman tangan dia yang diberitakan oleh malaikat dari sorga itu? Renungkanlah, dan saya berdoa agar Allah berkenan untuk menganugerahkan atau melahirkan Yesus ke dalam hidupmu sebagai Juruselamat dan bukan sekedar bayi atau sekedar nabi atau sekedar tokoh moral yang agung.


Bayi Yesus yang kudus itu memang tak bisa berkata apa-apa selain tangisan seorang bayi. Namun pernyataan malailat dan pujian bala tentara yang meninggalkan sorga untuk meneguhkan kelahiran Yesus sebagai Juruselamat dunia nyaris tak dapat dilawan oleh apapun dan siapapun juga!

Lukas 2:13-15 Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama dengan malaikat itu sejumlah besar bala tentara sorga yang memuji Allah, katanya: Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya. Setelah malaikat-malaikat itu meninggalkan mereka dan kembali ke sorga,...”

Saudara-saudariku yang kekasih di dalam Kristus. Dimanakah letak kemegahan kelahiran Yesus yang lahir di dalam kandang hewan yang berbau busuk? Kemegahan Yesus bukan di dunia ini, bahkan saya yakin  andaikan Yesus lahir di istana termegah, maka istana termegah yang dapat ditemukan atau dihadirkan di dunia ini pun senilai dengan kandang hewan tempat  peristiwa kelahiran itu terjadi. Mengapa saya katakan demikian? Jawabnya ada pada Lukas 2:13-15 yang telah saya tuliskan di atas, mari perhatikan informasi berikut ini:
(1)Sejumlah besar bala tentara sorga datang menyampaikan pujian bagi Allah yang pada dasarnya menyatakan bahwa kelahiran Yesus adalah segaris atau identik dengan kemuliaan Allah di tempat yang maha tinggi. Adakah kelahiran manusia selain Yesus yang berelasi absolut dengan kemuliaan Allah yang maha tinggi?

(2)Kenyataan mulia yang sedemikian bukan dinyatakan oleh mahkluk-mahkluk bumi tetapi oleh sejumlah besar bala tentara sorga.

(3)Kelahiran Yesus dikaitkan atau diidentikan secara absolut dengan damai sejahtera di bumi. Adakah kelahiran manusia selain Yesus yang memberikan dampak terhadap damai sejahtera di bumi? Tidak ada! Hanya Yesus

(4)Kenyataan mulia terkait bumi ini, luar biasanya melibatkan manusia-manusia yang  berkenan padanya. Ini penting untuk diketahui dan dipahami sebab tanpa memahami hal ini maka  perayaan natalmu sungguh hampa dan gombal atau pesta pora belaka. Sebab anda pada dasarnya- jika sungguh-sungguh orang-orang yang dilahirkan oleh Allah- yang telah menjadi anak-anak Allah seharusnya adalah duta-duta Tuhan untuk menghadirkan damai sejahtera dari Allah kepada dunia yang celaka ini!

Kemegahan Yesus ada dalam hal-hal sorgawi tersebut. Dunia yang busuk, gelap dan membutuhkan pertolongan justru telah menjadi bukti nyata melalui fakta: dunia tak mengenali kedatangan atau kelahiran Yesus sehingga bayi mulia Yesus itu tidak lahir dalam penyambutan semestinya:
Yohanes 1:10- “Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya. Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya.

Dunia tidak mengenalnya dan orang-orang kepunyaan-Nya tidak menerimanya. Sungguh celaka dan sungguh memang buta, tuli, mati manusia-manusia. Bahwa semua manusia itu tidak mengenal siapakah Yesus  sehingga  tak mengherankan tidak menerima-Nya. Perlu sekali bagi Allah untuk membuka telinga yang tuli, perlu sekali bagi Allah untuk membuka mata yang buta dan perlu sekali bagi Allah untuk membangkitkan manusia yang mati sehingga dapat mendengar, dapat melihat dan dapat datang berjalan mendatangi Yesus. Mana mungkin manusia tuli, buta dan mati melangkahkan kakinya berjalan mendatangi Yesus untuk percaya kepadanya.  Natal adalah sebuah mujizat kehidupan bagi setiap orang yang menerima dan percaya kepada Yesus.


Dunia bukan hanya tidak mengenal dan tidak menerimanya, namun membencinya. Maka tak heran jika dunia menghendaki kematiannya sejak semula:
  • Matius 2:13-15 “Setelah orang-orang majus itu berangkat, nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi dan berkata: "Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya, larilah ke Mesir dan tinggallah di sana sampai Aku berfirman kepadamu, karena Herodes akan mencari Anak itu untuk membunuh Dia." Maka Yusufpun bangunlah, diambilnya Anak itu serta ibu-Nya malam itu juga, lalu menyingkir ke Mesir, dan tinggal di sana hingga Herodes mati. Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: "Dari Mesir Kupanggil Anak-Ku."

  • Matius 2:16-18 “Ketika Herodes tahu, bahwa ia telah diperdayakan oleh orang-orang majus itu, ia sangat marah. Lalu ia menyuruh membunuh semua anak di Betlehem dan sekitarnya, yaitu anak-anak yang berumur dua tahun ke bawah, sesuai dengan waktu yang dapat diketahuinya dari orang-orang majus itu. Dengan demikian genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yeremia: "Terdengarlah suara di Rama, tangis dan ratap yang amat sedih; Rahel menangisi anak-anaknya dan ia tidak mau dihibur, sebab mereka tidak ada lagi."

Jika kita dapat merayakan natal dengan meriah dan akbar dan penuh  sukacita maka ingatlah satu hal: itu adalah sebuah anugerah; juga,  itu adalah sebuah momen yang baik untuk memberitakan injil atau kabar baik sebagaimana malaikat di Bethlehem memberikan injil atau kabar baik bagi  para gembala di padang rumput.


Natal pertama di bumi adalah natal yang dipenuhi dengan kecemasan, ketegangan dan pelarian untuk menghindari pembunuhan oleh seorang raja dunia terhadap Juruselamat dari sorga. Natal pertama di bumi adalah natal yang  kemudian diwarnai dengan tangisan dan penumpahan darah anak-anak, demi menuntaskan amarah sang raja. Natal pertama di bumi ini bukanlah menjadi natal yang meriah dan gegap-gempita sebagaimana telah dinubuatkan oleh nabi Yeremia ratusan tahun sebelumnya: Terdengarlah suara di Rama, tangis dan ratap yang amat sedih; Rahel menangisi anak-anaknya dan ia tidak mau dihibur, sebab mereka tidak ada lagi."


Natal kini, seharusnya juga membuat kita bersimpuh, bersujud dan juga ditandai sebuah perkabungan sebab di saat anda merayakan natal ini masih terjadi penumpahan darah atas orang-orang percaya di belahan-belahan dunia lain seperti di Afrika dan timur tengah. Ada di antara mereka  telah di bunuh dan dibantai oleh karena Yesus yang telah natal di bumi ini dan oleh karena mereka tak mau melepaskan Yesus yang telah natal di dalam hidup mereka.

Credit: newsweek.com

Sehingga kita seharusnya semakin jauh lebih mengerti  dan semakin jauh lebih dewasa untuk memahami apa yang dikatakan oleh Injil Yohanes berikut ini  terkait kelahiran Yesus ke dunia ini :
Yohanes 1:4- 5,9 Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya. (9) Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia.

Yesus adalah Terang yang sesungguhnya. Dia lebih dari segala kata-kata berhikmat yang kerap dinilai manusia sebagai kata-kata bernilai emas. Hikmat manusia belaka tak akan sanggup “berduel” dengan kegelapan; hikmat manusia tak akan sanggup “memperdaya” kegelapan dengan sengat mautnya, sebab manusia sendiri membutuhkan terang yang berkuasa itu.


Dikatakan bahwa terang itu dilingkupi atau di dalam  kegelapan namun dalam hal itu tidak membuat terang itu redup apalagi dikuasai oleh kegelapan. Upaya keras  untuk membunuh Yesus dan  rentet peristiwa berdarah di sekitar kelahiran Yesus hingga peristiwa berdarah di salib, justru telah membuktikan secara sempurna:
  1. bahwa dunia ini memang dikuasai oleh kegelapan yang dinafasi oleh semangat membunuh dan keputusaasaan yang mematikan

  2. bahwa dunia ini memang kaya dengan berbagai semangat dan gagasa-gagasan  cemerlang yang dinafasi oleh kuasa dosa dan puncaknya adalah kematian Yesus di kayu salib

  3. bahwa Kegelapan  sekalipun bercengkrama penuh atas diri Yesus,tidak menguasai dia bahkan hingga pada peristiwa-peristiwa menjelang sengsara dan penderitaan yang berpuncak  di kayu salib, pada kematiannya, sebagaimana disaksikan oleh  teks-teks Injil berikut ini:
Yohanes 10:17-18 Bapa mengasihi Aku, oleh karena Aku memberikan nyawa-Ku untuk menerimanya kembali. Tidak seorangpun mengambilnya dari pada-Ku, melainkan Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri. Aku berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali. Inilah tugas yang Kuterima dari Bapa-Ku."

Yohanes 18:4-6 Maka Yesus, yang tahu semua yang akan menimpa diri-Nya, maju ke depan dan berkata kepada mereka: "Siapakah yang kamu cari?" Jawab mereka: "Yesus dari Nazaret." Kata-Nya kepada mereka: "Akulah Dia." Yudas yang mengkhianati Dia berdiri juga di situ bersama-sama mereka. Ketika Ia berkata kepada mereka: "Akulah Dia," mundurlah mereka dan jatuh ke tanah.

Yohanes 18:10–11 Lalu Simon Petrus, yang membawa pedang, menghunus pedang itu, menetakkannya kepada hamba Imam Besar dan memutuskan telinga kanannya. Nama hamba itu Malkhus. Kata Yesus kepada Petrus: "Sarungkan pedangmu itu; bukankah Aku harus minum cawan yang diberikan Bapa kepada-Ku?"


Matius 26:52-54 Maka kata Yesus kepadanya: "Masukkan pedang itu kembali ke dalam sarungnya, sebab barangsiapa menggunakan pedang, akan binasa oleh pedang. Atau kausangka, bahwa Aku tidak dapat berseru kepada Bapa-Ku, supaya Ia segera mengirim lebih dari dua belas pasukan malaikat membantu Aku? Jika begitu, bagaimanakah akan digenapi yang tertulis dalam Kitab Suci, yang mengatakan, bahwa harus terjadi demikian?"

Yohanes 18:29-32 Sebab itu Pilatus keluar mendapatkan mereka dan berkata: "Apakah tuduhan kamu terhadap orang ini?" Jawab mereka kepadanya: "Jikalau Ia bukan seorang penjahat, kami tidak menyerahkan-Nya kepadamu!" Kata Pilatus kepada mereka: "Ambillah Dia dan hakimilah Dia menurut hukum Tauratmu." Kata orang-orang Yahudi itu: "Kami tidak diperbolehkan membunuh seseorang." Demikian hendaknya supaya genaplah firman Yesus, yang dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana caranya Ia akan mati.

Yohanes 19:10- Maka kata Pilatus kepada-Nya: "Tidakkah Engkau mau bicara dengan aku? Tidakkah Engkau tahu, bahwa aku berkuasa untuk membebaskan Engkau, dan berkuasa juga untuk menyalibkan Engkau?" Yesus menjawab: "Engkau tidak mempunyai kuasa apapun terhadap Aku, jikalau kuasa itu tidak diberikan kepadamu dari atas. Sebab itu: dia, yang menyerahkan Aku kepadamu, lebih besar dosanya." Sejak itu Pilatus berusaha untuk membebaskan Dia, tetapi orang-orang Yahudi berteriak: "Jikalau engkau membebaskan Dia, engkau bukanlah sahabat Kaisar. Setiap orang yang menganggap dirinya sebagai raja, ia melawan Kaisar."

Lukas 23:46 Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring: "Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku." Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawa-Nya.

Sejak natalnya Yesus di bumi ini memang merupakan sebuah pembuktian yang ilahi akan kenyataan dunia ini, bahwa dunia ini memang dikuasai oleh kegelapan atau kuasa dosa yang pada hakikatnya memang akan senantiasa menantang kehendak Allah yang bagaimanapun. Kegelapan bahkan tak akan segan-segan melancarkan sengat mautnya sejak semula  bahkan secara agresif memburu Yesus sejak bayi hingga dewasa.

 
Credit : newsweek.com
Namun ditegaskan bahwa kegelapan tak dapat menguasai-Nya, bahwa segala sesuatu harus berlangsung dalam sebuah kealamian yang absolut dimana Tuhan adalah penguasa agung dalam setiap dimensi peristiwa di dunia ini, termasuk dimensi maut atau kematian. Sengsara, maut dan kematian bukan peristiwa yang menunjukan bahwa itu adalah pendiktean dunia atas Yesus, namun sebaliknyalah. 


Poin-poin berikut ini, yang saya ambil dari teks-teks Injil di atas tadi yang saya berikan penekanan sebagai berikut, menunjukan bahwa yang terjadi memang sebaliknya:
  1. Aku berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali
  2. Akulah Dia," mundurlah mereka dan jatuh ke tanah
  3. bukankah Aku harus minum cawan yang diberikan Bapa kepada-Ku?
  4. Atau kausangka, bahwa Aku tidak dapat berseru kepada Bapa-Ku, supaya Ia segera mengirim lebih dari dua belas pasukan malaikat membantu Aku? Jika begitu, bagaimanakah akan digenapi yang tertulis dalam Kitab Suci, yang mengatakan, bahwa harus terjadi demikian?"
  5. Yesus menjawab: "Engkau tidak mempunyai kuasa apapun terhadap Aku, jikalau kuasa itu tidak diberikan kepadamu dari atas
  6. Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku

Begitulah Yesus sejak di hari  kelahirannya hingga di puncak kehidupan dan pelayanannya di bumi merupakan bukti bahwa memang dia adalah :
Yohanes1: 5 Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya.


Bahwa Yesus sejak semula di hari kelahirannya hingga puncak kehidupan dan pelayanannya di bumi di atas salib, memang:
(1) Terang yang bercahaya, bukan yang redup sekalipun di dalam kegelapan. Jika dia adalah sebuah lampu penerang maka tak terbayangkan bagaimana sebuah lampu ciptaan manusia dapa menghasilkan terang yang menerangi kegelapan dalam skala bola bumi  dalam  sebuah kekonstanan yang kokoh dan sekaligus meliputi bulatan bumi ini. Kuasa terang Yesus tak dapat dibatasi sekalipun dia  kini tak lagi berada di bumi ini. Apalagi setiap orang percaya adalah terang dunia ini (bandingkan dengan Matius 15:14-16; Yohanes 8:12) yang memiliki kuasa untuk menghancurkan kegelapan  yang membelenggu manusia.

(2) Terang itu atau Yesus sendiri akan berinteraksi dengan kegelapan itu, dan bahkan kegelapan itu dapat melancarkan ancaman-ancamanya dan melancarkan persekongkolan-persekongkolan jahat yang keji nan licik. Namun dalam  hal itu, atas semua yang disekongkolkan dan diiktiarkan untuk diwujudkan, semuanya itu boleh terjadi dalam sebuah kendali Tuhan yang tak terjelaskan  namun bekerja secara total.

Sehingga sebetulnya, natal adalah Tuhan yang mewujudkan cintanya kepada manusia; natal adalah Tuhan yang melakukan tindakan penyelamatan kepada manusia; dan pada puncaknya natal adalah Tuhan yang melahirkan anda untuk menjadi anak-anak Allah atau tindakan Allah yang memberikan kuasa kepada  kita untuk menjadi  orang-orang percaya.


Itulah natal dan itulah sukacita sejatinya. Sebuah sukacita yang berjangkar dari sebuah maksud Bapa di sorga dan bukan apapun juga yang sedang terjadi di dunia ini. Natal seharusnya membuat kita semakin berempati kepada dunia yang kelabu ini untuk memancarkan terang Allah di dalam dirimu. Untuk menyatakan kasihnya; untuk mewartakan kabar baik dari  Tuhan bahwa ada pengharapan dan keselamatan bagi siapapun yang hatinya dan pikirannya terbuka dan menyambuta keselamatan dari Tuhan.

Natal berarti anda telah menjadi terang-terang Tuhan di dunia ini sehingga dunia yang gelap dan sesat dapat memperoleh kesempatan untuk mendengarkan kabar baik dari sorga itu bahwa ada pengharapan dan keselamatan dari Tuhan dan tidak perlu berputus asa dan merasa kehidupan ini telah berakhir sekalipun derita dan sengsara yang mendera anda bertubi-tubi. Sebab Yesus memahami penderitaan dan keputusaasaan yang mematikan sekalipun! Dan dia telah menang dan mengusai penderitaan dan menguasai keputusasaan.

Natal berarti anda telah memiliki kehidupan sebab anda telah  ditebus dari maut oleh Yesus di kayu salib. Di kayu salib, Maut tak berhasil merampas nyawa Yesus sebaliknya Yesus memegang kendali atas siapa yang menjadi penguasa nyawanya, yaitu  Bapa. Setan tak bisa menjamah Yesus bahkan dalam keadaan yang tersekarat sekalipun. Jika anda ingin memiliki sebuah jaminan keselamatan bahkan dalam kesekaratan yang paling mematikan dan paling membuatmu sangat tak berdaya maka Yesus adalah jaminan dan penjaminnya. Yesus tak terjamahkan oleh Setan dalam kesekaratan maut  yang berupaya menjemputnya. Adakah manusia yang dapat menyerahkan nyawanya kepada siapa dia mau? Tidak ada!

Jika anda merayakan natal di gereja maka hendaklah anda bertumbuh dalam pengenalan dan dalam iman dan dalam praktek hidup kristenmu. Jadilah terang dan beritakanlah injil. Jangan kuatir akan apapun yang terjadi sebab Yesus adalah pemenang dalam kesekaratan maut yang paling menggidikan bagi siapapun, Dia penguasa atas segala bentuk kegelapan apapun yang dapat anda sebutkan atau  yang  tak dapat anda bayangkan.

Para malaikat dapat melakukan selebrasi agung sampai meninggalkan sorga demi memuliakan  bayi Yesus, sebab mereka tahu benar siapakah Yesus. Bagaimana dengan anda, apakah memang anda dalam melakukan selebrasi atau perayaan natal memang sungguh mengenal siapakah Yesus? Jika Ya...saya  berdoa agar anda sungguh menjadi terang dan pewarta injil atau kabar baik seperti halnya malaikat yang mewartakan injil atau kabar baik sebab mereka tahu sekali siapakah Yesus.

Saya berdoa agar  Roh Kudus melahirkan anda sehingga dapat menjadi  anak-anak Allah atau orang-orang percaya  sejati yang terang benderang bagi dunia yang suram ini.

Itulah natal sejati, Allah lahir didalam anda. Bahwa  Dia adalah Immanuel  bagimu atau Allah menyertai kehidupanmu.

Selamat Natal, biarlah damai sejahtera Allah berdiam  di dalam diri setiap orang yang  berkenan kepada-Nya.

Amin

No comments:

Post a Comment

Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9