F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

0 Kristus dan Christmas

Karena Dialah yang Akan Menyelamatkan Umat-Nya dari Dosa Mereka

Oleh: Martin Simamora
 
Lukisan Master Bertram abad ke-14
A. Kelahiran Sang Kristus & Dosa
Sementara perayaan kelahiran Sang Kristus  dalam segala kekhikmatannya dan dalam refleksi iman bahwa Allah  begitu mengasihi manusia sehingga Ia mengirimkan satu-satunya Juruselamat dunia, harus dicamkan bahwa kelahiran Sang Mesias ini sangat terkait erat dengan problem maha besar bagi manusia di dunia ini. Kelahiran Kristus bukan saja diasosiasikan dengan problem manusia yang tak terpecahkan oleh manusia itu sendiri, tetapi memang Ia dilahirkan kedalam dunia ini untuk satu tujuan besar yang datang dari Allah bagi manusia: karena Dialah yang akan menyelamatkan Umat-Nya dari Dosa mereka. Mari perhatikan injil ini:
           
Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka."- (Matius 1:20-21)

Jikalau kita mau memperhatikan secara cermat dan penuh dengan pengakuan keberadaan diri terhadap problem dosa, maka kita melihat satu pesan kuat bahwa dosa pada problemnya setidaknya mengandung 2 elemen kuasa yang mencengkram manusia:

Pertama: dosa memiliki kuasa yang bekerja pada eksistensi umat manusia dalam sebuah cara sedemikian rupa sehingga bukan saja memperbudak namun memegang destinasi akhir umat manusia tanpa dapat dicegahnya untuk terwujud.

Kedua: dosa memiliki kuasa yang bekerja dan memerintah secara supra-kemanusiaan umat manusia sehingga bukan saja melampaui atau mengatasi dunia moralitas atau karakter dan keluhuran/ kemuliaan seorang makhluk manusia, namun menjadikan segala aspek akal budi dan keagungan budi pekerti manusia tidak mampu bahkan untuk sekedar melemahkan dan apalagi menekuk kuasa dosa melalui kinerja-kinerja keluhuran manusia yang dapat dibangun dan dikembangkannya pada tingkat keoptimalannya secara konsisten. Itu sebabnya berbagai upaya membangun moralitas dan keluhuran makhluk manusia menjadi tidak relevan untuk dikontradiksikan atau dioposisikan terhadap kasih karunia Allah, seolah kasih karunia Allah merendahkan atau mengakibatkan pembangunan karakter mulia menjadi tak penting atau bukan hal mulia untuk dibiakan, atau sebaliknya: dengan membangun kemuliaan manusia dalam keoptimalan menjadi salah satu cara mendapatkan perkenanan Allah, walau tanpa Kristus dan tanpa sama sekali mendengarkan injil.


Bahwa memang dosa yang sedang dibicarakan injil adalah dosa yang memiliki kuasa mahabesar bagi kemanuisaan untuk membunuh segenap potensi manusia agar dapat memiliki perkenanan dihadapan Allah tanpa Kristus dan tanpa  berita injil Kristus, itu memang nampak  nyata dari bagaimana Kitab Suci menggambarkan kuasa dosa yang memperhamba manusia tidak mungkin ditanggulangi tanpa kerja Sang Mesias. Mari perhatikan ini kesaksian nubuat Kitab Suci sebagaimana disampaikan oleh Nabi Yesaya berikut ini:
           
Siapakah yang percaya kepada berita yang kami dengar, dan kepada siapakah tangan kekuasaan TUHAN dinyatakan? Sebagai taruk ia tumbuh di hadapan TUHAN dan sebagai tunas dari tanah kering. Ia tidak tampan dan semaraknyapun tidak ada sehingga kita memandang dia, dan rupapun tidak, sehingga kita menginginkannya. Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kitapun dia tidak masuk hitungan.Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah. Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh. (Yesaya 53:1-5)

Bagaimana Allah memandang dosa dan mengapa mustahil bagi manusia mengatasinya telah nyata dikumandangkan. Ini bukan soal bahwa manusia tidak bisa lagi berbuat baik dan atau manusia pada faktanya masih memiliki potensi-potensi yang luar biasa pada kemanusiaan dan kemuliaan moral dan karakternya… bukan itu, dan bukan bermaksud menafikannya. Sementara memang manusia pada realitasnya memang sangat memiliki berbagai kualitas-kualitas kemanusiaannya yang walau tak sempurna namun tetap ada, namun Kitab Suci menunjukan bahwa dalam hal itu sekalipun, tak memiliki kuasa yang bagaimanapun untuk berhadapan dengan kuasa dosa beserta kinerjanya atas kemanusiaan dan eksistensi manusia dihadapan Allah. Itu sebabnya problem dosa manusia dalam Kitab Nabi Yesaya dinyatakan sebagai penyakit yang tak tersembuhkan oleh manusia selain oleh seorang Penebus Salah:

Tetapi TUHAN berkehendak meremukkan dia dengan kesakitan. Apabila ia menyerahkan dirinya sebagai korban penebus salah (Yesaya 53:10)

Kristus dan Christmas adalah hal yang tak terbayangkan dan sesungguhnya pada sebagian orang dapat menjadi berita yang tak mengapresiasi pada kemanusiaan dan kekuatan moralitas manusia pada peradaban manusia dan dunia manusia. Padahal bukan sama sekali, Kristus dan Christmasnya bukan soal kuasa kemanusiaan yang dikesampingkan tetapi pada bagaimana Allah menyingkapkan kuasa dosa yang memperbudak manusia, namun tak mampu dipandang oleh umat manusia dan kemanusiaannya.



B.Christmas: Allah Beserta Kita
Apakah yang lebih agung dan lebih mulia daripada kemanusiaan dan kemuliaannya, jika demikian? Sebagaimana tadi telah kita lihat secara nyata, umat manusia dan kemanusiaan tak mampu melihat dosa beserta kinerja-kinerja kuasanya. Dan ini membuat manusia tak mampu melihat pentingnya Allah beserta manusia, manusia tak mampu melihat kemuliaan teragung bagi seorang manusia: ketika Allah bukan saja mengasihinya tetapi mengunjunginya untuk beserta dengannya…bukan untuk sesaat waktu saja! Christmas, dengan demikian adalah Allah yang bukan saja menyelamatkan manusia tetapi Allah yang menarik manusia untuk masuk kedalam persekutuan dengannya mulai di bumi ini melalui dan hanya didalam Kristus. Dan inilah yang dibawa masuk kedalam dunia ini melalui peristiwa Christmas sebagaimana nabi Yesaya menyatakannya dalam sebuah nubuat:

Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka."Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi:"Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel" --yang berarti: Allah menyertai kita. (Matius 1:21-23)


Mengapa Kristus datang? Apakah tujuan kedatangannya? Bagaimana Ia mewujudkan “Allah menyertai kita”?Ketahuilah bahwa itu sangat terkait dengan: Karena Dialah yang menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka. Tak hanya ini, sebab bagaimana hal itu akan dikerjakan oleh Sang Mesias telah dibawa serta olehnya sejak peristiwa natal, karena nubuat mengenai hal tersebut telah dinyatakan oleh nabi Yesaya: Tetapi TUHAN berkehendak meremukkan dia dengan kesakitan. Apabila ia menyerahkan dirinya sebagai korban penebus salah (Yesaya 53:10). Dalam Christmas, Salib dimana Penebusan Salah umat-Nya berlangsung telah hadir pada tubuh bayi itu menantikan saat-Nya sebagaimana telah digenapi-Nya bagi umat-Nya.

Soli Deo Gloria
Solus Christus


No comments:

Post a Comment

Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9