F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

Showing posts with label Kristus dan Christmas. Show all posts
Showing posts with label Kristus dan Christmas. Show all posts

0 Divinitas Christmas Adalah

Relasi Eksklusif & Divinitas Antara Nabi Musa dan Yesus Sang Nabi Yang Akan Datang
Oleh: Martin Simamora


A.Kesaksian Kitab Musa Mengenai Christmas atau Kelahiran Kristus
Yesus Sang Kristus sendiri mengenai dirinya dan Nabi Musa kala ia bersaksi mengenai dirinya atau siapakah dirinya berkata begini:   Sebab jikalau kamu percaya kepada Musa, tentu kamu akan percaya juga kepada-Ku, sebab ia telah menulis tentang Aku. Tetapi jikalau kamu tidak percaya akan apa yang ditulisnya, bagaimanakah kamu akan percaya akan apa yang Kukatakan?" (Yohanes 5:46-47), Nabi Musa menjadi sebuah pondasi utama dalam kitab suci yang secara langsung membicarakan sosok mesias yang dinanti-nantikan. Sang Kristus bahkan menegaskannya dalam bahasa yang menutup satu kemungkinan bahwa ada keraguan dalam kebenaran yang sedang dikatakannya dengan berujar: Sebab jikalau kamu percaya kepada Musa, tentu kamu akan percaya juga kepada-Ku, sebab ia telah menulis tentang Aku. Musa dikemukakan Kristus menuliskan kedatangan dirinya dalam cara yang sangat khusus dan menjadi jantung kehidupan kitab suci yang dituliskannya. Jika demikian mari kita memperhatikan sejumlah cuplikan dari Kitab Musa:

Ulangan 18:15 Seorang nabi dari tengah-tengahmu, dari antara saudara-saudaramu, sama seperti aku, akan dibangkitkan bagimu oleh TUHAN, Allahmu; dialah yang harus kamu dengarkan.

Nubuat diatas begitu personal dalam sebuah ekspresi yang begitu eksklusif pada jati diri mesias yaitu: sama seperti aku. Ini bukan saja bahwa nabi yang akan datang itu seorang yang juga seharusnya Yahudi tetapi juga memiliki relasi divinitas yang dibangunkan oleh TUHAN antara Musa dan nabi yang akan datang. Nubuat ini begitu personal karena TUHAN sendiri mengadakannya dalam sebuah cara meletakan satu elemen yang begitu spesifik dan begitu absolut yaitu dari antara saudara-saudaramu dan sama seperti diri Musa. Itu sebabnya juga Kristus, kemudian, menggenapkan relasi elementer yang absolut itu bahkan dalam bagaimana Ia menggenapi maksud Bapa didalam dan melalui dirinya saja. Perhatikan ini:

Yohanes 3:14 Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan,

0 Kristus dan Christmas

Karena Dialah yang Akan Menyelamatkan Umat-Nya dari Dosa Mereka

Oleh: Martin Simamora
 
Lukisan Master Bertram abad ke-14
A. Kelahiran Sang Kristus & Dosa
Sementara perayaan kelahiran Sang Kristus  dalam segala kekhikmatannya dan dalam refleksi iman bahwa Allah  begitu mengasihi manusia sehingga Ia mengirimkan satu-satunya Juruselamat dunia, harus dicamkan bahwa kelahiran Sang Mesias ini sangat terkait erat dengan problem maha besar bagi manusia di dunia ini. Kelahiran Kristus bukan saja diasosiasikan dengan problem manusia yang tak terpecahkan oleh manusia itu sendiri, tetapi memang Ia dilahirkan kedalam dunia ini untuk satu tujuan besar yang datang dari Allah bagi manusia: karena Dialah yang akan menyelamatkan Umat-Nya dari Dosa mereka. Mari perhatikan injil ini:
           
Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka."- (Matius 1:20-21)

Jikalau kita mau memperhatikan secara cermat dan penuh dengan pengakuan keberadaan diri terhadap problem dosa, maka kita melihat satu pesan kuat bahwa dosa pada problemnya setidaknya mengandung 2 elemen kuasa yang mencengkram manusia:

Pertama: dosa memiliki kuasa yang bekerja pada eksistensi umat manusia dalam sebuah cara sedemikian rupa sehingga bukan saja memperbudak namun memegang destinasi akhir umat manusia tanpa dapat dicegahnya untuk terwujud.

Kedua: dosa memiliki kuasa yang bekerja dan memerintah secara supra-kemanusiaan umat manusia sehingga bukan saja melampaui atau mengatasi dunia moralitas atau karakter dan keluhuran/ kemuliaan seorang makhluk manusia, namun menjadikan segala aspek akal budi dan keagungan budi pekerti manusia tidak mampu bahkan untuk sekedar melemahkan dan apalagi menekuk kuasa dosa melalui kinerja-kinerja keluhuran manusia yang dapat dibangun dan dikembangkannya pada tingkat keoptimalannya secara konsisten. Itu sebabnya berbagai upaya membangun moralitas dan keluhuran makhluk manusia menjadi tidak relevan untuk dikontradiksikan atau dioposisikan terhadap kasih karunia Allah, seolah kasih karunia Allah merendahkan atau mengakibatkan pembangunan karakter mulia menjadi tak penting atau bukan hal mulia untuk dibiakan, atau sebaliknya: dengan membangun kemuliaan manusia dalam keoptimalan menjadi salah satu cara mendapatkan perkenanan Allah, walau tanpa Kristus dan tanpa sama sekali mendengarkan injil.
Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9