F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

0 Tinjauan Ringkas Natal Yang Nyeleneh: Corpus Delicti & Yesus Yang Kehilangan Kesadarannya Dengan Allah


Dia Yang Telah Menyatakan Diri Dalam Rupa Manusia Adalah Keagungan Rahasia Ibadah Kita
Oleh: Blogger Martin Simamora

A.Natal
Natal sebagai perayaan yang kudus dan mulia, bukan sebuah selebrasi atas sebuah momentum mahapenting yang telah terjadi dan telah berlalu dalam sejarah manusia. Kalau kita memperhatikan sebuah catatan kecil namun begitu penting dalam sebuah epistel, ini begitu nyata jika natal bukan sama sekali sebuah perayaan yang kudus dan mulia yang hanya memerlukan pengenangan dan refleksi spiritual belaka. Kenyataannya adalah: natalnya Sang Kristus adalah jantung hidup iman Kristen, perhatikan ini: Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita: "Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan." (1Tim 3:16). Dikatakan agunglah rahasia ibadah kita, dikatakan demikian, sangat berkaitan erat dengan  salah satu pribadi Tritunggal Kudus: Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia. Epsitel ini berbicara tentang kehidupan dan penyelenggaraan kehidupan persekutuan  jemaat Tuhan dalam sebuah tatanan yang sama sekali kehidupannya tak bersumber dari kecakapan keorganisasian dan individual-individual pemimpinnya,melainkan pada siapakah yang menjadi sentral dan pelembaganya, yaitu Dia yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia. Natalnya Kristus, dengan demikian, tidak dirayakan sebagai sebuah titik momentum dalam sebuah sejarah tetapi dihidupi bahkan dalam setiap aspek kehidupan Kristen mulai dari kehidupan pribadi, keluarga, bermasyarakat hingga didalam gereja baik sebagai organisasi dan tubuh Kristus universal.

Injil Yohanes  menunjukan bahwa Natal, bukan semacam perayaan yang bersifat festival yang meriah pada momennya dan perlahan meredup disepanjang waktu kedepan hingga datang lagi saat semacam ini. Coba kita membaca injil ini:

           
Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. (Yohanes 1:1-3)

           
Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran (Yohanes 1:13)

Ada sebuah Hidup yang datang, ada kehidupan yang tercipta dan tanpa Kristus tidak ada Hidup itu. Natal, karenanya, ketika dirayakan akan menjadikan sebuah deklarasi bahwa dunia kini adalah dunia yang akan senantiasa membutuhkan Juruselamat yang memberikan Terang dan Hidup. Pemberitaan natal pada injil Yohanes menyingkapkan kebutuhan dunia dan problem manusia yang abadi dan kekal jika saja Yesus tak datang untuk memberikan kasih karunia kepada siapa yang diberikan-Nya masuk kedalam persekutuan dengan-Nya. Perhatikan kembali ini:

       
Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya. (Yohanes 1:4-5)

Natal adalah sebuah pengharapan dalam arti secara total dan absolut hanya akan terwujud dalam tindakan kuasa yang berlangsung dalam pemerintahan Allah yang begitu berotoritas dihadapan dunia dan dihadapan pemerintahan Kegelapan di dunia ini. Kita bisa melihat bahwa natalnya Kristus adalah sebuah pendirian pemerintahan Allah yang menaklukan pemerintahan kegelapan atas dunia manusia secara gamblang dikemukakan oleh injil Yohanes:Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya… jadi ini adalah hukum absolut dan berlaku kekal! Terang itu tak hanya bercahaya…ada banyak terang bisa bercahaya dengan begitu kemilau dan cemerlang, tetapi satu-satunya Terang yang memiliki kuasa pemerintahan yang bisa menekuk kerja kuasa kegelapan sedemikian rupa hingga tak berdaya..hanya ada pada Firman yang telah menjadi manusia: kegelapan itu tak menguasainya.

Malaikat Gabriel pun menunjukan ini pada pemberitaan natalnya Sang Mesias, perhatikan ini:
Lukas 1:30-33Kata malaikat itu kepadanya: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan."

Karena Sang Mesias bukan berasal dari dunia dan tidak ;pernah baru menemukan tujuan dirinya dalam hidupnya di dunia ini saat dalam dunia ini tetapi berasal dari Allah dan memiliki tujuan dirinya semenjak dalam kekekalan dalam kesehakekatan Firman dengan Bapa, maka kemuliaan dirinya pun tak berasal dari apa yang harus pertama-tama diperjuangkannya hingga mati-mati di kayu salib yang kesuksesannya bersifat probabilitas karena faktor kemanusiaan yang fluktuatif, tetapi kala Ia menggenapkan apa yang menjadi kehendak Bapa-Nya sebagaimana dalam Kitab Suci. Dan kehidupan diri Sang Mesias yang memiliki kuasa penggenapan semacam inilah yang ditegakan oleh Kristus, perhatikan hal-hal berikut ini:
Yohanes 5:39-40Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku,namun kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu.

Matius 5:17-18"Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.

Lukas 24:26-27Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya?"Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi.

Lukas 24:44Ia berkata kepada mereka: "Inilah perkataan-Ku, yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur."

Sementara kita memiliki keterbatasan untuk bisa masuk kedalam finitas Firman yang telah menjadi manusia dan relasi eksklusif dan merupakan satu-satunya propertinya dengan Kitab suci dalam relasi menggenapi, tetapi kita tahu secara pasti, dengan demikian, kemuliaan diri dalam dimensi divinitas termulia yang dimilikinya bersama dengan Bapa, bukan semacam achievement atau pencapaian yang dimiliki kala ia sudah mencapai sejumlah “key performance indicators”, tidak begitu. Karena menggenapi disini merupakan sebuah bangunan tunggal yang tegak diatas dasar firman tertulis-Kitab Suci maka sejak itulah menggenapi adalah terwujudnya Sabda Allah secara tak bercela oleh Sang Penggenap Sabda yang memiliki hakekat yang tak berbeda dan bukan pada level menyerupai, tetapi sebuah kehakekatan yang tunggal. Jadi dalam hal ini Kristus adalah Sang Penggenap. Relasi ini secara agung ditunjukan oleh injil Yohanes:
           
Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya. (Yohanes 1:18)

Relasi Sang Penyabda dan Sang Penggenap pun ditunjukan Kristus dalam konteks Ia bekerja memenuhi kehendak Bapa dengan karakter “KehendakMu yang jadi, bukan Aku.” Perhatikan ini:

Maka Yesus menjawab mereka, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri, jikalau tidak Ia melihat Bapa mengerjakannya; sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak.- (Yohanes 5:19)

Injil Yohanes menyebut Dia adalah Firman yang menjadi manusia... merupakan sebuah penegasan relasi antara mesias dan Bapa bukan sama sekali sebuah pencapaian yang harus dikejar karena Firman ketika menjadi manusia maka Yesus kehilangan ingatan atau semacam kesadaran yang dahulu dimilikinya saat bersama dengan Bapa.Sebaliknya sementara di bumi dan telah menjadi manusia, ia bahkan tetap memiliki kesadaran yang sama sewaktu bersama dengan Allah. Bahkan ini merupakan soalan yang prinsip untuk ditegaskannya, perhatikan ini:

Yohanes 6:61-62 Yesus yang di dalam hati-Nya tahu, bahwa murid-murid-Nya bersungut-sungut tentang hal itu, berkata kepada mereka: "Adakah perkataan itu menggoncangkan imanmu?Dan bagaimanakah, jikalau kamu melihat Anak Manusia naik ke tempat di mana Ia sebelumnya berada?

Yohanes 5:36-37 Tetapi Aku mempunyai suatu kesaksian yang lebih penting dari pada kesaksian Yohanes, yaitu segala pekerjaan yang diserahkan Bapa kepada-Ku, supaya Aku melaksanakannya. Pekerjaan itu juga yang Kukerjakan sekarang, dan itulah yang memberi kesaksian tentang Aku, bahwa Bapa yang mengutus Aku. Bapa yang mengutus Aku, Dialah yang bersaksi tentang Aku. Kamu tidak pernah mendengar suara-Nya, rupa-Nyapun tidak pernah kamu lihat,

Bahwa Kristus adalah rumah kediaman berlangsungnya ibadah kita terhadap Allah adalah  benar sebab didalam Kristus saja terdapat persekutuan hidup dan otentik dengan Bapa. Apa yang tak mungkin diadakan oleh manusia, mungkin oleh Firman yang telah menjadi manusia.


B.Natal Bukan Isu Corpus Delicti, dan Tak Pernah Kehilangan Kesadarannya Sebagaimana Sewaktu Dengan Allah Sebagai Konsekuensi Alami Ia Keturunan Adam
Sementara topik B ini tak sederhana untuk dijelaskan, namun saya akan paparkan sejumlah hal penting terkait Yesus. Pertama, sekalipun memang Yesus adalah Firman yang menjadi manusia dan berada dalam “bloodline” Adam, namun Kristus sama sekali tidak dikuasai kegelapan. Keunikan  Kristus yang telah Natal itu merupakan pondasi penting dalam pengajaran gereja perdana dan para rasul Kristus, perhatikan ini:

Roma 5:12-15 Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa.Sebab sebelum hukum Taurat ada, telah ada dosa di dunia. Tetapi dosa itu tidak diperhitungkan kalau tidak ada hukum Taurat. Sungguhpun demikian maut telah berkuasa dari zaman Adam sampai kepada zaman Musa juga atas mereka, yang tidak berbuat dosa dengan cara yang sama seperti yang telah dibuat oleh Adam, yang adalah gambaran Dia yang akan datang.Tetapi karunia Allah tidaklah sama dengan pelanggaran Adam. Sebab, jika karena pelanggaran satu orang semua orang telah jatuh di dalam kuasa maut, jauh lebih besar lagi kasih karunia Allah dan karunia-Nya, yang dilimpahkan-Nya atas semua orang karena satu orang, yaitu Yesus Kristus.

Galatia 3:12-14 Tetapi dasar hukum Taurat bukanlah iman, melainkan siapa yang melakukannya, akan hidup karenanya.Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!"Yesus Kristus telah membuat ini, supaya di dalam Dia berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain, sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu.

Dasar-dasar epistel ini adalah siapakah Kristus menurut-Nya sebagaimana disampaikan kepada para murid-muridnya untuk diteruskan melalui pengajaran kepada bangsa-bangsa lain untuk dimuridkan, sebagaimana amanat Agung dan sebagaimana Pentakosta telah melengkapi mereka dengan kuasa pemberitaan injil ke seluruh dunia.

Sehingga Natal bukan Corpus Delicti sebab Kristus bukan datang sebagai sosok manusia yang kehilangan kesatuannya dengan Bapa sehingga ia nyaris kehilangan semua kemuliaan divinitasnya dan kesadarannya bersama dengan Bapa. Bukan, sehingga tak perlu Sang Kristus harus berjuang keras mematikan keinginan dagingnya dan memenuhi kehendak Bapa agar pertama-tama Ia sah menjadi Anak Bapa, sehingga menjadi teladan atau corpus delicti bagi siapa yang mau menjadi anak-anak Bapa yang sah. Tak ada dan tak mungkin karena dosa bukan soal corpus delicti yang tak kuat dihadapan Iblis.

Natal bukan memperingati kelahiran Kristus yang kehilangan kesadaran/ memori dan segala propertinya saat bersama-sama dengan Allah. Sebab malaikat Gabriel tak mengatakan demikian, pun pekerjaan-pekerjaan yang ditunjukannya dihadapan orang banyak menunjukan bahwa Ia dan Bapa adalah satu..sebuah problem keras bagi siapapun dalam menyoal kesehakekatan Anak dengan Bapa dalam Tritunggal Mahakudus.


Jadi Kristus apakah yang sedang anda rayakan? Awasi dan hati-hatilah dengan khotbah yang masuk ke telinga dan merasuki jiwamu! Perhatikan ini sebagaimana peringatan rasul Paulus:            
Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya.Sebab kamu sabar saja, jika ada seorang datang memberitakan Yesus yang lain dari pada yang telah kami beritakan, atau memberikan kepada kamu roh yang lain dari pada yang telah kamu terima atau Injil yang lain dari pada yang telah kamu terima.- 2 Kor 11:3-4

Ada saatnya untuk sabar/diam, namun ada saatnya untuk bersuara untuk menyatakan kebenaran sebagaimana menjadi kepedulian rasul Paulus: Sebab kamu sabar saja, jika ada seorang datang memberitakan Yesus yang lain dari pada yang telah kami beritakan, atau memberikan kepada kamu roh yang lain dari pada yang telah kamu terima atau Injil yang lain dari pada yang telah kamu terima- 2 Korintus 11:4

Merry Christmas,
Sang Terang Telah Datang, Kegelapan Tak Menguasainya!

Anchor of Life & Its Associates,
Martin Simamora, Shinta Sigalingging & Natan

No comments:

Post a Comment

Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9