Oleh: Martin Simamora
Sepuluh Bagian Keempat
Sebagaimana Bapa Demikianlah Anak
(Lebih dulu
di “Bible Alone”-Selasa, 7 September 2016- telah
diedit dan dikoreksi)
Bacalah lebih
dulu: “bagian 34”
Karena itulah apa yang
diucapkan dan dikerjakannya memang benar-benar sebagaimana disabdakannya yang menggambarkan dan menunjukan kepada
dunia akan siapakah dirinya dan apakah
tujuannya datang kedalam dunia ini.
Berikut ini adalah
penjelasan panjang mengenai Yesus olehnya sendiri kepada
orang-orang Yahudi yang berusaha membunuhnya:
Tetapi
Ia berkata kepada mereka: "Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Akupun
bekerja juga." Sebab itu orang-orang Yahudi lebih berusaha lagi
untuk membunuh-Nya, bukan saja karena Ia meniadakan hari Sabat, tetapi juga karena Ia mengatakan bahwa Allah adalah Bapa-Nya sendiri dan dengan demikian menyamakan diri-Nya
dengan Allah. Maka Yesus menjawab mereka, kata-Nya:
"Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Anak tidak dapat mengerjakan
sesuatu dari diri-Nya sendiri, jikalau tidak Ia melihat Bapa mengerjakannya; sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu
juga yang dikerjakan Anak. Sebab Bapa mengasihi Anak dan Ia menunjukkan kepada-Nya segala sesuatu yang dikerjakan-Nya
sendiri, bahkan Ia akan menunjukkan kepada-Nya pekerjaan-pekerjaan yang lebih
besar lagi dari pada pekerjaan-pekerjaan itu, sehingga kamu menjadi
heran. Sebab sama seperti Bapa membangkitkan orang-orang mati dan menghidupkannya, demikian juga Anak
menghidupkan barangsiapa yang dikehendaki-Nya. Bapa tidak menghakimi
siapapun, melainkan telah menyerahkan penghakiman itu seluruhnya kepada Anak, supaya semua orang menghormati Anak sama seperti mereka
menghormati Bapa. Barangsiapa tidak
menghormati Anak, ia juga tidak menghormati Bapa,
yang mengutus Dia. Aku
berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa
mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai
hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut
ke dalam hidup. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya saatnya akan tiba dan sudah tiba, bahwa orang-orang mati akan
mendengar suara Anak Allah, dan mereka yang mendengarnya, akan hidup. Sebab sama
seperti Bapa mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri, demikian juga diberikan-Nya Anak
mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri. Dan Ia telah memberikan kuasa kepada-Nya untuk menghakimi, karena Ia adalah Anak
Manusia. Janganlah kamu heran akan hal itu, sebab saatnya akan tiba,
bahwa semua
orang yang di dalam kuburan akan mendengar suara-Nya, dan mereka yang telah berbuat baik akan keluar dan
bangkit untuk hidup yang kekal, tetapi mereka yang telah berbuat jahat akan
bangkit untuk dihukum. Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri;
Aku
menghakimi sesuai dengan apa
yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus
Aku. Kalau
Aku bersaksi tentang diri-Ku sendiri, maka kesaksian-Ku itu tidak benar;
ada yang lain yang bersaksi tentang Aku dan Aku
tahu, bahwa kesaksian yang diberikan-Nya tentang Aku adalah benar.
Kamu telah
mengirim utusan kepada Yohanes dan ia telah bersaksi tentang kebenaran; tetapi Aku tidak
memerlukan kesaksian dari manusia, namun
Aku mengatakan hal ini, supaya kamu diselamatkan. Ia adalah
pelita yang menyala dan yang bercahaya dan kamu hanya mau menikmati seketika
saja cahayanya itu. Tetapi Aku
mempunyai suatu kesaksian yang lebih penting dari pada kesaksian Yohanes,
yaitu segala pekerjaan yang diserahkan Bapa kepada-Ku, supaya Aku melaksanakannya.
Pekerjaan
itu juga yang Kukerjakan sekarang, dan itulah yang memberi kesaksian tentang Aku, bahwa Bapa yang mengutus Aku.
Bapa yang mengutus Aku, Dialah yang bersaksi tentang
Aku. Kamu tidak pernah mendengar suara-Nya,
rupa-Nyapun
tidak pernah kamu lihat, dan firman-Nya tidak menetap di dalam dirimu,
sebab kamu
tidak percaya kepada Dia yang diutus-Nya. Kamu
menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup
yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku, namun
kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup
itu. Aku tidak memerlukan hormat dari manusia.
Tetapi tentang kamu, memang Aku tahu bahwa di dalam hatimu kamu tidak mempunyai
kasih akan Allah. Aku datang dalam nama Bapa-Ku dan kamu
tidak menerima Aku; jikalau orang lain datang atas namanya sendiri,
kamu akan menerima dia. Bagaimanakah kamu dapat percaya, kamu yang menerima
hormat seorang dari yang lain dan yang tidak mencari hormat yang datang dari Allah yang Esa? Jangan kamu menyangka, bahwa Aku akan
mendakwa kamu di hadapan Bapa; yang mendakwa kamu adalah Musa, yaitu Musa, yang
kepadanya kamu menaruh pengharapanmu. Sebab jikalau
kamu percaya kepada Musa, tentu kamu akan percaya juga kepada-Ku, sebab ia telah menulis tentang Aku. Tetapi
jikalau kamu tidak percaya akan apa yang ditulisnya, bagaimanakah kamu akan
percaya akan apa yang Kukatakan?"- Yohanes 5:17-47
Terpenting apa yang
paling menjadi kerisauan orang-orang Yahudi adalah apakah penjelasan Yesus
tentangnya sendiri yang berbunyi “Allah adalah Bapanya sendiri” telah menunjukan
sebuah jati diri pada Yesus dalam cara
yang mustahil untuk diterima karena secara gamblang menyatakan kesamaan Yesus
Sang Mesias dengan Allah sendiri. Dan itu bukan sebuah asumsi atau semacam
kesalahpahaman antara Yesus dengan orang-orang Yahudi, sebab pada penjelasan
selanjutnya, Yesus justru mengotentikan relasi dirinya dengan Allah tepat pada
apa yang disabdakan dan apa yang dikerjakannya dalam perkataan dan pembuktian
yang menunjukan sekalipun ia manusia tetapi ia adalah sama dengan Allah tanpa
sebuah kebedaan derajat yang bagaimanapun pada kuasa dan otoritas yang terletak
pada mulutnya atau perkataannya atau instruksinya atau sabdanya [itu sebabnya
rasul Yohanes pada pembukaan injilnya, mengenai Yesus, telah menuliskan: “Pada
mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu
adalah Allah”]. Dan ia tetap
adalah Sang Firman yang bersabda
kepada semua manusia!
Perhatikan sejumlah indikator
yang tak pernah diucapkan atau dikatakan oleh siapapun manusia yang pernah
diurapi Tuhan baik ia nabi atau ia raja kepada
sesamanya manusia. Berikut ini adalah tabel untuk menunjukan siapakah
Yesus dan apakah tujuannya datang ke dalam dunia ini yang menjelaskan pekerjaannya adalah pekerjaan-pekerjaan
Allah yang harus digenapinya pada dirinya sendiri.
Tabel Kebedaan Tak Terbandingkan Pada Kuasa dan
Pekerjaan Yesus Terhadap Para Nabi dan Raja Sebagai Yang Diurapi Allah
Yesus
Kristus
|
Nabi-Nabi Atau Para Raja
|
|
1
|
Melihat Bapa bekerja
|
tidak
|
2
|
Mengerjakan apa yang dikerjakan Bapa
|
tidak
|
3
|
Bapa menunjukan kepada Anak segala sesuatu
|
tidak
|
4
|
Bapa akan menunjukkan kepada-Nya
pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar lagi dari pada pekerjaan-pekerjaan itu
|
tidak
|
5
|
Sama seperti Bapa membangkitkan
Orang Mati, demikian juga Anak membangkitkan siapapun juga yang
dikehendakinya
|
Tidak- tidak mungkin sekalipun berkehendak
|
6
|
Bapa telah menyerahkan
penghakiman seluruhnya kepada Anak
|
Tidak- tidak mungkin, sebab Penghakiman hanya milik Allah:
Keluaran 6:6, 12:12; Mazmur 51:4, 75:6-7, 97:8; Pengkhotbah 12:14
|
7
|
Anak adalah bagian tak terpisahkan
dari Bapa dalam penentuan keselamatan manusia yang diselamatkan: “barangsiapa mendengar perkataan-Ku
dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang
kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam
hidup.”
|
Tidak-tidak mungkin, sebab keselamatan hanya datang dari Allah dan Juruselamat
yang dijanjikan-Nya: Yesaya 53; Yesaya 7:14, dari keturunan Daud yang Tuhan
luputkan dari kebinasaan berdasarkan kasih karunia: 2 Samuel 7:12-16
|
8
|
orang-orang mati akan mendengar
suara Anak Allah
|
Tidak-tidak mungkin
|
9
|
yang mendengarnya, akan hidup. Sebab
sama seperti Bapa mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri, demikian juga
diberikan-Nya Anak mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri
|
Tidak- tidak mungkin
|
10
|
Anak memiliki kuasa untuk menghakimi
semua manusia sebagaimana Bapa, sekalipun
Yesus adalah Anak Manusia
|
Tidak-tidak mungkin
|
11
|
semua orang yang di dalam kuburan
akan mendengar suara Anak Manusia
|
Tidak-tidak mungkin sebab pertama-tama tak ada nabi sekekal
dan sekuasa Yesus atas dunia kubur
|
12
|
Yesus adalah sumber dan satu-satunya
jalan untuk memiliki hidup kekal
|
Tidak-tidak mungkin sebab para nabi bukan Sang Firman yang
menjadi manusia yang bersabda tentang dirinya sendiri (sebagaiman Allah)
tetapi manusia yang menerima firman
untuk disampaikan dan untuk juga ditaatinya
|
Inilah dirinya
Sang Penggenap hukum Taurat dan kitab para nabi sebagaimana kesaksian dirinya, menyatakan
sementara kitab suci sekalipun diselidiki dan ditaati namun jika tidak mampu
menjumpai Yesus adalah penggenap pada kitab suci yang dipelajari maka tak akan
memberikan kehidupan kekal. Sebab kitab suci menyatakan bahwa Yesus Sang Mesias
adalah pemberi hidup kekal yang melapaskan dari perhambaan maut dan hukuman
atas pelanggaran dan dosa.
Bahwa orang-orang
Yahudi, pada era Yesus, tak mengalami kesalahpahaman pada perkataan Yesus sehingga berasumsi begitu
tinggi tentangnya sehingga sama seperti Allah juga ditunjukan pada relasi
dirinya terhadap kitab suci dan terhadap
Bapa, terlihat jelas pada penjelasan Yesus akan siapakah ia yang secara lugas
ditautkannya sebagai yang dijanjikan Allah dalam nubuah yang dituliskan dalam
kitab suci oleh para nabi-nabi termasuk Musa:
Yesus
Kristus
|
Para
Nabi
|
|
1
|
Aku mempunyai suatu kesaksian yang lebih penting
dari pada kesaksian Yohanes, yaitu segala pekerjaan yang diserahkan Bapa
kepada-Ku, supaya Aku melaksanakannya.
Itu
sebabnya Yesus terkait pekerjaan-pekerjaan Allah senantiasa menautkan dengan itu akan
menunjukan bahwa dirinya adalah sebagaimana ia bersabda. Ini tentang dirinya
sendiri atau tentang kemuliaan dirinya sendiri yang semulia dengan Bapa secara
tak terpisahkan sementara Ia di bumi:
Kata Yesus
kepadanya: "Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun
engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat
Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami. Tidak
percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku?
Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi
Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya. Percayalah
kepada-Ku, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku; atau
setidak-tidaknya, percayalah karena pekerjaan-pekerjaan itu sendiri.
Aku
berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan
melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan
pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada
Bapa; dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya,
supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak.- Yohanes 14:9-13
|
Tak
ada nabi yang berani meletakan dirinya lebih tinggi daripada nabi lainnya dan
meletakan pekerjaannya sebagai bentuk kesaksian yang menunjukan siapakah ia
sebenarnya, selain untuk menunjukan Allah menyertainya, missal Keluaran 33:12-18
Lalu berkatalah Musa kepada TUHAN: "Memang Engkau berfirman kepadaku:
Suruhlah bangsa ini berangkat, tetapi Engkau tidak memberitahukan kepadaku,
siapa yang akan Kauutus bersama-sama dengan aku. Namun demikian Engkau
berfirman: Aku mengenal namamu dan juga engkau mendapat kasih karunia di
hadapan-Ku. Maka sekarang, jika aku kiranya mendapat kasih karunia di
hadapan-Mu, beritahukanlah kiranya jalan-Mu kepadaku, sehingga aku mengenal
Engkau, supaya aku tetap mendapat kasih karunia di hadapan-Mu. Ingatlah,
bahwa bangsa ini umat-Mu." Lalu Ia berfirman: "Aku sendiri hendak
membimbing engkau dan memberikan ketenteraman kepadamu." Berkatalah Musa
kepada-Nya: "Jika Engkau sendiri tidak membimbing kami, janganlah suruh
kami berangkat dari sini. Dari manakah gerangan akan diketahui, bahwa aku
telah mendapat kasih karunia di hadapan-Mu, yakni aku dengan umat-Mu ini?
Bukankah karena Engkau berjalan bersama-sama dengan kami, sehingga kami, aku
dengan umat-Mu ini, dibedakan dari segala bangsa yang ada di muka bumi
ini?" Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Juga hal yang telah
kaukatakan ini akan Kulakukan, karena engkau telah mendapat kasih karunia di
hadapan-Ku dan Aku mengenal engkau." Tetapi jawabnya: "Perlihatkanlah
kiranya kemuliaan-Mu kepadaku."
|
2
|
Kitab Suci memberikan kesaksian tentang Yesus
atau kitab suci memberitakan Yesus.
Dengan
demikian Yesus bukan nabi atau orang
yang diurapi untuk memberitakan
kembali apa yang telah menjadi berita Allah kepada para nabi
terdahulu, tetapi ia memberitakan dirinya adalah satu-satunya penggenap kitab
suci.
|
Tidak
ada nabi yang pernah berkata bahwa kitab suci atau firman yang disampaikannya
adalah tentang dirinya sendiri
|
3
|
Nabi Musa menuliskan tentang dirinya atau dengan
kata lain: nabi Musa sedang memberitakan ia yang akan datang sebagaimana
yang dimaksudkan Musa dalam:
Seorang nabi
dari tengah-tengahmu, dari antara saudara-saudaramu, sama seperti aku, akan
dibangkitkan bagimu oleh TUHAN, Allahmu; dialah yang harus kamu dengarkan.-
Ulangan 18:15
seorang nabi
akan Kubangkitkan bagi mereka dari antara saudara mereka, seperti engkau ini;
Aku akan menaruh firman-Ku dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada
mereka segala yang Kuperintahkan kepadanya. Orang yang tidak mendengarkan
segala firman-Ku yang akan diucapkan nabi itu demi nama-Ku, dari padanya akan
Kutuntut pertanggungjawaban.- Ulangan 18:18-19
Yesus
kemudian, sebagai Sang Penggenap hukum Taurat dan kitab para nabi,
menjelaskan secara utuh dan tajam mengapa Allah sampai harus menuntut
pertanggungjawaban, sebagaimana pada tabel pertama atau yang di atas.
|
Tidak
ada nabi yang dapat menggenapi nubuat Musa ini dalam cara yang Yesus katakan
berikut ini:
Yohanes
3:14-15 Dan sama seperti Musa
meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus
ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang
kekal.
Dan
Sebab Aku
berkata-kata bukan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang mengutus Aku,
Dialah yang memerintahkan Aku untuk mengatakan apa yang harus Aku katakan dan
Aku sampaikan. Dan Aku tahu, bahwa perintah-Nya itu adalah hidup yang kekal.
Jadi apa yang Aku katakan, Aku menyampaikannya sebagaimana yang difirmankan
oleh Bapa kepada-Ku."-
Yohanes 12:49-50
Sebagai
sabda yang menuntut ketaatan pada
dirinya, sebagaimana yang telah diindikasikan pada Ulangan 18:19 Orang yang
tidak mendengarkan segala firman-Ku yang akan diucapkan nabi itu demi nama-Ku,
dari padanya akan Kutuntut pertanggungjawaban
|
Karena Yesus adalah
sebagaimana Yesus telah menjelaskan dirinya sendiri, maka teramat penting untuk
memperhatikan peringatan Musa segera setelah ia menuliskan janji Allah akan
seorang nabi yang akan datang seperti dirinya, Sang Pembebas Israel dari
perhambaan menuju kemerdekaan. Beginilah bunyi peringatan tersebut:
Ulangan
18:20 Tetapi seorang nabi, yang terlalu berani untuk
mengucapkan demi nama-Ku perkataan yang tidak Kuperintahkan untuk dikatakan
olehnya, atau yang berkata demi nama allah lain, nabi itu harus mati.
Peringatan akan
kebinasaan bagi nabi jika berani berkata apa yang tidak Allah perintahkan untuk
dikatakan olehnya. Kemuliaan Yesus sebagai Sang Firman yang telah menjadi manusia
terletak pada “mengatakan apa yang
diperintahkan Bapa-Nya untuk diucapkan” yaitu perkataan-perkataan
yang telah saya rangkumkan pada tabel pertama
mengenai siapakah ia dan apakah tujuannya datang kedalam dunia ini, yang
pengotentikannya telah ditunjukan oleh Yesus sendiri melalui
pekerjaan-pekerjaan yang telah dilakukan
olehnya berdasarkan setiap perkataan yang disabdakannya kepada dunia
sebagaimana tabel “perkataan dan
perbuatan Yesus”, yang telah saya sajikan pada bagian 35.
Ia, sebagaimana nabi
Musa, tidak pernah menunjukan siapakah Yesus dan tujuan kedatangannya ke dalam dunia ini
terkait dengan kebercelahan Allah
dihadapan iblis atau Lucifer sebagaimana konsepsi dan sangkaan yang diajarkan
sebagai kebenaran oleh pendeta Dr. Erastus Sabdono. Sebuah ajaran yang
begitu bertentangan dengan apa yang diajarkan oleh Yesus Kristus sementara ia
adalah penggenap hukum Taurat dan kitab para nabi termasuk Ulangan 18:20. Dan
semenjak perkataan atau pengajaran atau sabda Yesus adalah” Aku berkata-kata bukan dari diri-Ku sendiri,
tetapi Bapa, yang mengutus Aku, Dialah yang memerintahkan Aku untuk mengatakan
apa yang harus Aku katakan dan Aku sampaikan. Dan Aku tahu, bahwa perintah-Nya
itu adalah hidup yang kekal. Jadi apa yang Aku katakan, Aku menyampaikannya
sebagaimana yang difirmankan oleh Bapa kepada-Ku."- Yohanes 12:49-50,”
maka sebagaimana Bapa yang mahatahu dan mahakuasa, apapun yang disampaikan
Yesus adalah kebenaran yang berasal dari dan tinggal di dalam kekakalan yang
tak akan memiliki kecacatan kebenaran akan realitas Allah sejak semula hingga
kini dan selama-lamanya, bahwa Allah tak bercelah dihadapan iblis sehingga tak
ada satupun tujuan Yesus menjadi corpus
delicti sehingga menjadi teladan bagi anak-anak Allah untuk membangun karakter
ilahi sehingga pantas menjadi corpus delicti yang dapat membungkam iblis atau
dapat membantu Allah yang bercelah dihadapan iblis.
Peneladanan anak-anak
Allah yang harus dibangun dalam kehidupan ini pada Yesus, yang diajarkan oleh
Yesus sendiri, memang tidak pernah didalam situasi Allah bercelah dihadapan
iblis sehingga memiliki tujuan untuk menolong Allah yang bercelah tetapi Allah
yang mahasempurna dan mahamulia di
hadapan manusia dan di hadapan iblis!
Bersambung ke bagian 36
Segala
Kemuliaan Hanya Bagi Allah
No comments:
Post a Comment