Oleh: Martin Simamora
Sepuluh Bagian Keempat
Sama Seperti Musa Meninggikan Ular, Demikian Juga Anak MAnusia Harus Ditinggikan
(Lebih dulu
di “Bible Alone”-Minggu, 5 September 2016- telah
diedit dan dikoreksi)
Bacalah lebih
dulu: “bagian 33”
Sebagaimana Allah tak
pernah menyatakan adanya problem pada diri-Nya berupa konsepsi pendeta Dr.
Erastus Sabdono yaitu pembuktian corpus delicti kepada para nabi-Nya yang
menuliskan hukum Taurat dan Kitab para
nabi, pun demikian pada Yesus Sang Penggenap kitab suci menegaskan
kebenaran yang telah dituliskan pada masa purba dibandingkan dengan
kehadirannya dan perkataannya atau ajarannya di bumi, bahwa setiap kebenaran yang telah dinyatakan oleh para
nabi kudus-Nya itu adalah benar, lengkap dan definitif sebab yang menyatakan
kepada mereka adalah Roh Kudus yang mengetahui segala sesuatu pada Allah,
termasuk hal-hal yang tersembunyi. Mari kita memperhatikan bagaimana Yesus Sang
Mesias menyatakan bahwa para nabi tak pernah membawa pesan tersembunyi atau memerlukan interpertasi yang
begitu canggih sampai-sampai memunculkan
pesan yang tak sebagaimana kata dan bahasa itu berkomunikasi dengan pembacanya:
Lukas
4:16-21 Ia datang ke Nazaret tempat Ia dibesarkan, dan menurut kebiasaan-Nya
pada hari Sabat Ia masuk ke rumah ibadat, lalu berdiri hendak membaca dari
Alkitab. Kepada-Nya diberikan kitab nabi Yesaya dan setelah dibuka-Nya, Ia
menemukan nas, di mana ada tertulis: Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar
baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk
memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan
bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk
memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang." Kemudian Ia menutup kitab itu, memberikannya kembali
kepada pejabat, lalu duduk; dan mata semua orang dalam rumah ibadat itu tertuju
kepada-Nya. Lalu
Ia memulai mengajar mereka, kata-Nya: "Pada
hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya."
Di sini, Yesus Sang
Kristus, bukan saja menyatakan bahwa
Ialah Sang Penggenap itu namun sekaligus menyatakan bahwa SIAPAKAH dirinya dan
APAKAH TUJUANNYA adalah tepat
sebagaimana yang dinyatakan Roh Kudus kepada para nabi, sebagaimana nabi Yesaya
menyatakan siapakah ia dan apakah tujuannya:
▬Ia adalah orang yang diurapi Allah untuk menyampaikan
kabar baik kepada orang-orang miskin
[di sini “kepada orang-orang miskin” sangat terkait dengan jenis kemiskinan
yang justru menjadi dasar tunggal bagi keselamatan manusia: Matius 5:1-12,
sebab pusat kebahagiaan manusia di dalam kesengsaraan/kemiskinan adalah Yesus
Sang Kristus; itu sebabnya “Ia adalah orang yang diurapi Allah untuk
menyampaikan kabar baik kepada orang miskin telah membuatnya sekalipun
sebagaimana dengan nabi-nabi sebelumnya sekaligus tak ada yang sama seperti
dirinya]
▬Ia
adalah dia yang diutus Allah untuk
memberitakan pembebasan orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang
buta, untuk membebaskan orang-orang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat
Tuhan telah datang
[di sini apa yang dimaksudkan Yesus sebagai orang-orang
tawanan adalah mereka yang berada di dalam perbudakan dosa dan maut atau iblis,
perhatikan sabda Kristus ini: “Jikalau
kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku dan kamu akan
mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu
akan memerdekakan kamu.”(Yohanes 8:31-32); “Kata Yesus kepada mereka:
"Aku berkata kepadamu, sesungguhnya
setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa. Dan hamba tidak tetap
tinggal dalam rumah, tetapi anak tetap tinggal dalam rumah. Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamupun
benar-benar merdeka."
(Yohanes 8:34-36)—“ Tetapi
jika Aku mengusir setan dengan kuasa Roh
Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah
sudah datang kepadamu”(Matius 12:28) ; Kamu mempunyai
mata, tidakkah kamu melihat dan kamu mempunyai telinga, tidakkah kamu
mendengar? Tidakkah kamu ingat lagi, pada waktu Aku memecah-mecahkan lima roti
untuk lima ribu orang itu, berapa bakul penuh potongan-potongan roti kamu kumpulkan?"
Jawab mereka: "Dua belas bakul." Dan pada waktu tujuh roti untuk
empat ribu orang itu, berapa bakul penuh potongan-potongan roti kamu kumpulkan Lalu
kata-Nya kepada mereka: "Masihkah kamu belum mengerti?" (Markus
8:18-21)—“ Waktu Yesus
sedang lewat, Ia melihat seorang yang buta sejak lahirnya. Murid-murid-Nya
bertanya kepada-Nya: "Rabi, siapakah
yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?"
Jawab Yesus: "Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan
Allah harus dinyatakan di dalam dia. Kita harus mengerjakan
pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang; akan datang malam, di mana
tidak ada seorangpun yang dapat bekerja. Selama
Aku di dalam dunia, Akulah terang dunia."
Setelah Ia mengatakan semuanya itu, Ia meludah ke tanah, dan mengaduk ludahnya
itu dengan tanah, lalu mengoleskannya pada mata orang buta tadi dan berkata
kepadanya: "Pergilah, basuhlah dirimu dalam kolam Siloam." Siloam
artinya: "Yang diutus." Maka pergilah orang itu, ia membasuh dirinya
lalu kembali dengan matanya sudah melek. Tetapi tetangga-tetangganya dan
mereka, yang dahulu mengenalnya sebagai pengemis, berkata: "Bukankah dia
ini, yang selalu mengemis?" Ada
yang berkata: "Benar, dialah ini." Ada pula yang berkata:
"Bukan, tetapi ia serupa dengan dia." Orang itu sendiri berkata:
"Benar, akulah itu." (Yoh 9:1-9) inilah
siapakah Yesus dan inilah apakah tujuan Yesus ke dalam dunia yang berupa
penggenap atas apa yang dituliskan para nabi berdasarkan panduan Roh Kudus]
Apa
yang dilakukan Yesus Kristus adalah berdasarkan siapakah ia dan apakah tujuannya
berdasarkan apa yang dituliskan oleh para nabi kudus Allah, bukan berdasarkan
konsepsi corpus delicti yang dibangun oleh
pendeta Dr. Erastus Sabdono.
Perhatikan, Yesus sendiri yang menyatakan siapakah
dia dan apakah tujuannya datang ke dalam
dunia ini berdasarkan apa yang dituliskan oleh nabi perjanjian lama, sehingga
tidak ada diperlukan sama sekali spekulasi dan konsepsi-kosepsi akan siapakah
dia dan apakah tujuannya sebab Yesus kepada semua manusia, sebab setelah ia
menutup gulungan kitab Yesaya, memberikannya kembali kepada pejabat, lalu duduk,
ia kepada orang banyak yang memandangnya berkata Pada
hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya sebagai sebuah pengajaran, bukan sekedar
basa-basi.
Pengajaran berita baik berdasarkan
kitab suci yang telah digenapi oleh Sang Mesias, kemudian menjadi sebuah
prinsip ultimat pada bagaimanakah seharusnya injil itu diberitakan. Ini
menjelaskan, kemudian, mengapa disebut injil Kristus atau berita baik dari
Kristus. Maksudnya berita yang bersumber dari Yesus yang telah menggenapi hukum
Taurat dan kitab para nabi. Mari sebentar kita menengok pola ini pada
pemberitaan kabar baik oleh para rasul, sebagaimana yang diberitakan oleh rasul
Paulus beserta Barnabas:
Kisah Para Rasul 13:13-49 Lalu Paulus
dan kawan-kawannya meninggalkan Pafos dan berlayar ke Perga di Pamfilia; tetapi
Yohanes meninggalkan mereka lalu kembali ke Yerusalem. Dari Perga mereka
melanjutkan perjalanan mereka, lalu tiba di Antiokhia di Pisidia. Pada hari
Sabat mereka pergi ke rumah ibadat, lalu duduk di situ. Setelah selesai pembacaan dari hukum
Taurat dan kitab nabi-nabi, pejabat-pejabat rumah ibadat menyuruh
bertanya kepada mereka: "Saudara-saudara, jikalau saudara-saudara ada
pesan untuk membangun dan menghibur umat ini, silakanlah!" Maka bangkitlah
Paulus. Ia memberi isyarat dengan tangannya, lalu berkata: "Hai
orang-orang Israel dan kamu yang takut akan Allah, dengarkanlah! Allah umat
Israel ini telah memilih nenek moyang kita dan membuat umat itu menjadi besar,
ketika mereka tinggal di Mesir sebagai orang asing. Dengan tangan-Nya yang
luhur Ia telah memimpin mereka keluar dari negeri itu. Empat puluh tahun
lamanya Ia sabar terhadap tingkah laku mereka di padang gurun. Dan setelah
membinasakan tujuh bangsa di tanah Kanaan, Ia membagi-bagikan tanah itu kepada
mereka untuk menjadi warisan mereka selama kira-kira empat ratus lima puluh
tahun. Sesudah itu Ia memberikan mereka hakim-hakim sampai pada zaman nabi
Samuel. Kemudian mereka meminta seorang raja dan Allah memberikan kepada mereka
Saul bin Kish dari suku Benyamin, empat puluh tahun lamanya. Setelah Saul
disingkirkan, Allah mengangkat Daud menjadi raja mereka. Tentang Daud Allah
telah menyatakan: Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di
hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku. Dan dari keturunannyalah, sesuai dengan yang
telah dijanjikan-Nya, Allah telah membangkitkan Juruselamat bagi orang Israel,
yaitu Yesus. Menjelang kedatangan-Nya Yohanes telah menyerukan
kepada seluruh bangsa Israel supaya mereka bertobat dan memberi diri dibaptis. Dan
ketika Yohanes hampir selesai menunaikan tugasnya, ia berkata: Aku bukanlah Dia
yang kamu sangka, tetapi Ia akan datang kemudian dari padaku. Membuka kasut
dari kaki-Nyapun aku tidak layak. Hai saudara-saudaraku, baik yang termasuk
keturunan Abraham, maupun yang takut akan Allah, kabar keselamatan itu sudah
disampaikan kepada kita. Sebab penduduk Yerusalem dan pemimpin-pemimpinnya
tidak mengakui Yesus. Dengan menjatuhkan hukuman mati atas Dia, mereka
menggenapi perkataan nabi-nabi yang dibacakan setiap hari Sabat. Dan meskipun
mereka tidak menemukan sesuatu yang dapat menjadi alasan untuk hukuman mati
itu, namun mereka telah meminta kepada Pilatus supaya Ia dibunuh. Dan setelah
mereka menggenapi segala sesuatu yang ada tertulis tentang Dia, mereka
menurunkan Dia dari kayu salib, lalu membaringkan-Nya di dalam kubur. Tetapi
Allah membangkitkan Dia dari antara orang mati. Dan selama beberapa waktu Ia menampakkan diri kepada mereka yang
mengikuti Dia dari Galilea ke Yerusalem. Mereka itulah yang sekarang menjadi
saksi-Nya bagi umat ini. Dan kami
sekarang memberitakan kabar kesukaan
kepada kamu, yaitu bahwa janji yang diberikan kepada nenek moyang kita, telah digenapi Allah
kepada kita, keturunan mereka, dengan membangkitkan Yesus, seperti yang ada tertulis dalam mazmur kedua:
Anak-Ku Engkau! Aku telah memperanakkan Engkau pada hari ini. Allah telah
membangkitkan Dia dari antara orang mati dan Ia tidak akan diserahkan kembali
kepada kebinasaan. Hal itu dinyatakan oleh Tuhan dalam firman ini: Aku akan
menggenapi kepadamu janji-janji yang kudus yang dapat dipercayai, yang telah
Kuberikan kepada Daud. Sebab itu Ia mengatakan dalam
mazmur yang lain: Engkau tidak akan membiarkan Orang Kudus-Mu
melihat kebinasaan. Sebab Daud melakukan kehendak Allah pada zamannya, lalu ia
mangkat dan dibaringkan di samping nenek moyangnya, dan ia memang diserahkan
kepada kebinasaan. Tetapi Yesus, yang dibangkitkan Allah, tidak demikian. Jadi
ketahuilah, hai saudara-saudara, oleh karena Dialah maka
diberitakan kepada kamu pengampunan dosa. Dan di dalam
Dialah setiap orang yang percaya memperoleh pembebasan dari segala dosa,
yang tidak dapat kamu peroleh dari hukum Musa.
Karena itu, waspadalah, supaya jangan berlaku atas kamu apa yang telah dikatakan dalam kitab nabi-nabi: Ingatlah,
hai kamu penghina-penghina, tercenganglah dan lenyaplah, sebab Aku melakukan
suatu pekerjaan dalam zamanmu, suatu pekerjaan, yang tidak akan kamu percayai,
jika diceriterakan kepadamu." Ketika Paulus
dan Barnabas keluar, mereka diminta untuk berbicara tentang
pokok itu pula pada hari Sabat berikutnya. Setelah selesai ibadah,
banyak orang Yahudi dan penganut-penganut agama Yahudi yang takut akan Allah,
mengikuti Paulus dan Barnabas; kedua rasul itu mengajar mereka dan menasihati
supaya mereka tetap hidup di dalam kasih karunia Allah. Pada hari Sabat
berikutnya datanglah hampir seluruh kota itu berkumpul untuk mendengar firman
Allah. Akan tetapi, ketika orang Yahudi melihat orang banyak itu, penuhlah
mereka dengan iri hati dan sambil menghujat, mereka membantah apa yang
dikatakan oleh Paulus. Tetapi dengan berani Paulus dan Barnabas berkata:
"Memang kepada kamulah firman Allah harus diberitakan lebih dahulu, tetapi
kamu menolaknya dan menganggap dirimu tidak layak untuk beroleh hidup yang
kekal. Karena itu kami berpaling kepada bangsa-bangsa lain. Sebab inilah yang
diperintahkan kepada kami: Aku telah menentukan engkau menjadi terang
bagi bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya engkau membawa keselamatan sampai
ke ujung bumi." Mendengar itu bergembiralah semua orang
yang tidak mengenal Allah dan mereka memuliakan firman Tuhan; dan semua orang
yang ditentukan Allah untuk hidup yang kekal, menjadi percaya. Lalu firman
Tuhan disiarkan di seluruh daerah itu.
Apakah tujuan Yesus ke dalam dunia ini dan apakah
yang diucapkan dan dilakukannya adalah berdasarkan SIAPAKAH IA, dan itulah yang
diberitakan Paulus dan Barnabas. Keduanya berpijak pada kebenaran bahwa Yesus
adalah SANG PENGGENAP hukum Taurat dan kitab para nabi sebagaimana hal itu
dijelaskan secara utuh pada
fundamental-fundamentalnya; didalam pemberitaan itu, jelas sekali, tak ada terkandung pesan Allah bercela
dihadapan iblis sehingga Allah memiliki agenda penciptaan manusia adalah agar
manusia mau menjadi corpus delicti atau mau menjadi bagian dari pembuktian
corpus delicti sehingga dapat membungkam
iblis dihadapan Allah yang bercela di hadapan iblis.
Ketika Yesus menyatakan bahwa Ia adalah penggenap
kitab nabi Yesaya maka hal itu sekaligus menunjukan bahwa tak ada siapapun
manusia dan siapapun nabi yang akan pernah seperti dirinya, termasuk pada
memahami apakah sebetulnya makna “IA TELAH MENGURAPI AKU UNTUK MENYAMPAIKAN
KABAR BAIK.” Sekilas pandang, memang “MENGURAPI” tidaklah begitu istimewa sebab
para nabi dan para raja pun diurapi oleh Tuhan. Lalu apakah yang membedakan
dirinya dengan siapapun yang lain diurapi akan terletak pada kesaksian dan
pekerjaan yang dikerjakan sebagai ‘YANG DIURAPI ALLAH.”
Yesus Sang Mesias mengenai dirinya telah bersabda tentang dirinya adalah:
Yohanes 6:27 Bekerjalah,
bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang
bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia
kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa,
Allah, dengan meterai-Nya."
Sekali
lagi, secara sekilas pandang, “yang disahkan dengan meterai-Nya” tidaklah
terlalu membuat dirinya signifikan dibandingkan, misal: Musa, Raja Daud dan
Raja Salomo, sampai ia sendiri menyatakan apakah maksud dari “disahkan oleh
Bapa, Allah, dengan meterai-Nya,” yaitu:
Yohanes 6:48-59 Akulah
roti hidup. Nenek moyangmu telah makan manna di padang gurun dan mereka telah
mati. Inilah roti yang turun dari sorga: Barangsiapa makan dari padanya, ia
tidak akan mati. Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang
makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu
ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia." Orang-orang
Yahudi bertengkar antara sesama mereka dan berkata: "Bagaimana Ia ini
dapat memberikan daging-Nya kepada kita untuk dimakan." Maka kata Yesus
kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jikalau kamu tidak
makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di
dalam dirimu. Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup
yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman. Sebab daging-Ku
adalah benar-benar makanan dan darah-Ku adalah benar-benar minuman. Barangsiapa
makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam
dia. Sama seperti Bapa yang hidup
mengutus Aku dan Aku hidup oleh Bapa, demikian juga
barangsiapa yang memakan Aku, akan hidup oleh Aku. Inilah roti yang
telah turun dari sorga, bukan roti seperti yang dimakan nenek moyangmu dan
mereka telah mati. Barangsiapa makan roti ini, ia
akan hidup selama-lamanya." Semuanya ini dikatakan Yesus di
Kapernaum ketika Ia mengajar di rumah
ibadat.
Jadi
apakah maksudnya “dialah yang
disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya” begitu terkait dengan
bahwa Ialah sumber dan pemberi hidup kekal bagi
manusia-manusia yang mau mendengarkan-Nya dan mentaati perkataan-Nya,
tepat sebagaimana Bapa. Ia bersabda
dan jika manusia itu mendengarkan dan mentaati sehingga melakukan apa yang dikehendaki-Nya maka ia
akan hidup (bandingkan dengan Yohanes 5:24).
Sehingga dalam memahami apakah tujuan dan kedatangan Yesus ke dunia ini, begitu terkait dengan siapakah
dirinya. Ia berkata mengenai dirinya sendiri: “sama seperti Bapa yang hidup….. demikian juga barangsiapa yang memakan
Aku Ia akan hidup selama-lamanya.” Anak adalah sebagaimana Bapa adalah
Allah bahkan di dalam Ia telah menjadi manusia ke-Allah-an-Nya tak mengalami
penurunan sehingga Yesus menjadi Allah
yang lebih rendah daripada Bapa itu sendiri, sebab bahkan dalam Ia telah
menjadi manusia Ia adalah sumber dan pemberi kehidupan kekal bagi banyak
manusia.
Yesus Sang Mesias bahkan menunjukan siapakah ia
berkaitan dengan apa yang dapat dilakukannya tak akan pernah ada yang dapat
melakukannya sangat berelasi dengan sabdanya tentang siapakah dirinya sendiri. Perhatikanlah
ini:
Yohanes 5:19-22 Maka Yesus menjawab
mereka, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Anak tidak dapat
mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri, jikalau tidak Ia melihat Bapa
mengerjakannya; sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang
dikerjakan Anak. Sebab Bapa mengasihi Anak dan Ia
menunjukkan kepada-Nya segala sesuatu yang dikerjakan-Nya sendiri, bahkan Ia
akan menunjukkan kepada-Nya pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar lagi dari pada
pekerjaan-pekerjaan itu, sehingga kamu menjadi heran. Sebab sama
seperti Bapa membangkitkan orang-orang mati dan menghidupkannya, demikian
juga Anak menghidupkan barangsiapa yang dikehendaki-Nya. Bapa tidak
menghakimi siapapun, melainkan telah menyerahkan penghakiman itu seluruhnya
kepada Anak
Yohanes 5:36 Tetapi Aku mempunyai
suatu kesaksian yang lebih penting dari pada kesaksian Yohanes, yaitu segala
pekerjaan yang diserahkan Bapa kepada-Ku, supaya Aku melaksanakannya. Pekerjaan itu juga yang Kukerjakan sekarang,
dan itulah yang memberi kesaksian tentang
Aku, bahwa Bapa yang mengutus Aku.
Yesus
diutus oleh Bapa dengan demikian
memberikan keterangan akan siapakah Yesus yang menjadi dasar apakah tujuan
kedatangannya kedalam dunia ini, bahwa sementara ia memang diutus oleh Bapa, ia
adalah “apakah
yang dikerjakan Bapa, itu juga dikerjakan Anak.” Ini
menjelaskan bahwa saat Yesus menjadi manusia diantara manusia (Yohanes 1:14) ia
bukan mengalami penyurutan ke-allah-an dalam cara yang bagaimanapun tetapi ia
secara terencana masuk ke dalam dunia ini dalam sebuah perendahan yang SESAAT,
artinya perendahannya berdasarkan ia mengambil rupa manusia bukan ia menanggalkan
ke-allahan-nya agar bisa menjadi manusia. Itu sebabnya Surat Ibrani menyatakan
Yesus adalah senantiasa berkaitan dengan tujuan Allah mengutus Sang Firman ke
dalam dunia, yaitu karena Allah mengasihi manusia sekalipun tak pantas untuk
dikasihi:
Ibrani 2:5-8 Sebab
bukan kepada malaikat-malaikat telah Ia taklukkan dunia yang akan datang, yang
kita bicarakan ini. Ada orang yang pernah memberi kesaksian di dalam suatu nas,
katanya: "Apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya, atau anak
manusia, sehingga Engkau mengindahkannya? Namun Engkau telah membuatnya untuk waktu
yang singkat sedikit lebih rendah dari pada malaikat-malaikat,
dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat, segala sesuatu telah
Engkau taklukkan di bawah kaki-Nya." Sebab dalam menaklukkan segala
sesuatu kepada-Nya, tidak ada suatupun yang Ia kecualikan, yang tidak takluk
kepada-Nya. Tetapi sekarang ini belum kita lihat, bahwa segala sesuatu telah
ditaklukkan kepada-Nya.
Apa
yang menarik, dalam perendahannya untuk
waktu yang singkat namun ia tak kehilangan kemulian sejatinya walau saat
semacam itu harus dalam irama-irama yang menunjukan kemuliaan IA YANG TELAH
MENJADI MANUSIA, bukan kemuliaa IA SEBELUM MENJADI MANUSIA sehingga bahasa kemuliaan bagi kemuliaannya akan terjadi seperti ini:
“dan telah memahkotainya dengan
kemuliaan dan hormat, segala sesuatu telah Engkau taklukkan di bawah
kaki-Nya." Sebab dalam menaklukkan segala sesuatu kepada-Nya, tidak ada
suatupun yang Ia kecualikan, yang tidak takluk kepada-Nya. Tetapi sekarang ini
belum kita lihat, bahwa segala sesuatu telah ditaklukkan kepada-Nya.”
Ekpresi semacam ini jugalah yang dinyatakan oleh rasul Paulus tentang Yesus Sang Kristus: “yang walaupun dalam rupa Allah, tidak
menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus
dipertahankan, melainkan telah mengosongkan
diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang
hamba, dan menjadi sama dengan
manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati,
bahkan sampai mati di kayu salib. Itulah sebabnya Allah sangat
meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama
Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan
yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah
Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa! (Filipi 2:6-11).
Bahkan rasul
Paulus sudah menyatakan bahwa ketaatan Yesus sampai mati, bahkan sampai mati di kayu Salib, bukan sama sekali
teladan bagaimana menjadi taat dan hormat kepada Bapa hingga mati atau Yesus dapat menjadi corpus delicti yang
menunjukan bahwa seharusnya anak-anak
Allah juga dapat menjadi corpus delicti untuk membungkam iblis, sebagaimana
ajaran pendeta Dr. Erastus Sabdono, tetapi SUPAYA dalam nama Yesus bertekuk
lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah
bumi, dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi
kemuliaan Allah, Bapa!
Jadi tak ada sama sekali
tujuan kematian Yesus dalam ketaatan pada Bapa terkait dengan agar manusia
dapat meneladani Yesus, bahwa seharusnya anak-anak Allah dapat membangun hidup bertaat
pada Allah hingga mati sebagaimana Yesus Kristus sehingga pantas menjadi corpus delicti atau menjadi bukti kejahatan melawan iblis, demi menolong Allah yang bercela dihadapan iblis sehingga dapat membinasakan iblis:
Bukan peneladanan yang demikian atau bukan agar setiap anak-anak Allah membangun dan memiliki karakter ilahi sehingga dapat menjadi corpus delicti yang membungkam kejahatan iblis, sebab sejak semula Allah tak pernah bercelah di hadapan iblis!!
Rasul Paulus tidak pernah menunjukan sebuah peneladanan yang bersifat corpus delicti atau agar berdasarkan Kristus yang taat pada Allah hingga mati, mati di kayu salib, anak-anak Allah dapat membangun karakter ilahi sehingga pantas menjadi corpus delicti atau barang bukti yang membungkam iblis dan dengan demikian menutupi kebercelahan Allah di hadapan iblis. Surat Filipi yang telah dituliskan Paulus tidak pernah juga menunjukan ketaatan Kristus hingga mati, mati di salib sebagai tujuan menjadi teladan bagi anak-anak Tuhan untuk membangun karakter ilahi yang dapat membungkam iblis dan membantu Allah yang hingga kini bercelah di hadapan iblis.
Bapa, Anak dan Roh Kudus tak pernah bercelah di hadapan iblis sejak kapanpun dan hingga kapanpun!
Bukan peneladanan yang demikian atau bukan agar setiap anak-anak Allah membangun dan memiliki karakter ilahi sehingga dapat menjadi corpus delicti yang membungkam kejahatan iblis, sebab sejak semula Allah tak pernah bercelah di hadapan iblis!!
Rasul Paulus tidak pernah menunjukan sebuah peneladanan yang bersifat corpus delicti atau agar berdasarkan Kristus yang taat pada Allah hingga mati, mati di kayu salib, anak-anak Allah dapat membangun karakter ilahi sehingga pantas menjadi corpus delicti atau barang bukti yang membungkam iblis dan dengan demikian menutupi kebercelahan Allah di hadapan iblis. Surat Filipi yang telah dituliskan Paulus tidak pernah juga menunjukan ketaatan Kristus hingga mati, mati di salib sebagai tujuan menjadi teladan bagi anak-anak Tuhan untuk membangun karakter ilahi yang dapat membungkam iblis dan membantu Allah yang hingga kini bercelah di hadapan iblis.
Bapa, Anak dan Roh Kudus tak pernah bercelah di hadapan iblis sejak kapanpun dan hingga kapanpun!
Bahwa Yesus Sang Mesias adalah Ia yang diurapi
Allah atau Roh Tuhan ada padanya bukan sama sekali seperti pada manusia-manusia
manapun yang diurapi Allah tetapi “sebagaimana Bapa maka demikianlah Anak”
jelas terlihat pada pekerjaan-pekerjaan yang dilakukannya. Pekerjaan-pekerjaan
Yesus ini penting untuk diperhatikan, sebab ia telah berkata jika tidak dapat
mempercayai apa yang dikatakannya maka setidak-tidaknya percayalah apa yang
telah dilakukannya selama ia melayani di bumi di tengah-tengah manusia dalam ia
telah menjadi manusia (Yohanes 1:1,14).
Berikut ini saya akan menyajikan semacam tabel yang akan merangkumkan hampir semua
pekerjaan-pekerjaan Yesus yang menunjukan SIAPAKAH IA, yang akan menunjukan
bahwa pekerjaan-pekerjaannya itu berjantung “IA BERSABDA & BEKERJA MAKA JADILAH
SEBAGAIMANA IA BERMAKSUD” dan ini sendiri menunjukan apakah tujuan
kedatangannya dalam wujud yang lebih utuh dan lebih megah dibandingkan apa yang dapat
dituliskan oleh nabi Yesaya yang pernah dibacakan oleh Yesus Sang
Mesias dan dikatakannya kepada orang banyak yang menatapnya: “pada saat
mendengarkan, itu telah digenapi.”
“IA BERSABDA & BEKERJA MAKA JADILAH
SEBAGAIMANA IA BERMAKSUD”
Tindakan/Perkataan
Yesus
|
Injil
|
Bentuk
Eksekusi
|
Menyembuhkan
busung air
|
Lukas
14:1-4
|
memegang
tangan orang sakit
|
Menyembuhkan
seorang prajurit
|
Matius 8:5:13
|
Mengucapkan
perkataan (13)
|
Menyembuhkan
ibu mertua Petrus
|
Markus
1:29-31
|
Memegang
dan membangunkan (31)
|
Menyembuhkan
orang sakit di malam hari
|
Matius 8:16-17
|
Mengucapkan
sepatah kata (16)
|
Meredakan
badai
|
Lukas
8:22-25
|
Menghardik
angin dan air (24-25)
|
Mengusir
Setan dan memerintah ke babi
|
Markus 5:1-20
|
Mengabulkan permintaan
roh-roh (12-13)
|
Menyembuhkan
seorang lumpuh
|
Lukas
5:18-26
|
Berkata
dan mengampuni dosa (20-21)
|
Membangkitkan
puteri Yairus
|
Markus 5:22-24,35-43
|
Memegang dan berkata
(41-42)
|
Menyembuhkan
seorang perempuan yang pendarahan
|
Matius
9:20-22
|
Memandang
dan berkata (22)
|
Menyembuhkan
2 orang buta
|
Matius 9:27-31
|
Menjamah dan berkata
(29)
|
Menyembuhkan
seorang bisu kerasukan setan
|
Matius
9:32-33
|
Mengusir setan (33)
|
Menyembuhkan
seorang pria yang mati sebelah tangannya
|
Markus 3:1-6
|
Memberi perintah
(5)
|
Menyembuhkan
seorang bisu kerasukan setan
|
Lukas
11:14
|
Mengusir
setan
|
Memberi
makan lebih dari 5000 orang
|
Markus 6:30-44
|
Memerintah,
berkata dan membagi-bagikan
|
Yesus
Berjalan di danau Galilea
|
Matius
14:22-27
|
Ia
berjalan di permukaan air dalam ombak badai dan berkata
tenanglah
|
Memampukan
Petrus berjalan di danau Galilea
|
Matius 14:28-33
|
|
Menyembuhkan
anak dari seorang ibu asal Syria Phoenician
|
Matius
15:21-28
|
Ia
berkata menjawab imannya pada-Nya (28)
|
Memberi
makan lebih dari 4.000 orang
|
Matius 15:32-39;Markus
8:1-10
|
Berkata,
memecah roti-ikan dan membagikan
|
Menyembuhkan
seorang anak laki epilepsi
|
Matius
17:14-18
|
Menegor
dengan keras (18)
|
Petrus
mengambil koin di mulut ikan
|
Matius 17:24-27
|
Memberi instruksi yang harus
dilakukan
|
Menyembuhkan
2 orang buta dekat Yeriko
|
Matius
20:29-34
|
Menjamah
mata (34)
|
Menyebabkan
pohon ara mati
|
Matius 21:18-19
|
Berkata memberikan
perintah pada pohon
|
Bangkit
dari kematian
|
Lukas
24:1-43
|
Menggenapi
apa yang telah lebih dulu dikatakan Kitab suci
(25-27;44-46)
|
Mengusir
roh najis dalam rumah ibadat
|
Lukas 4:33-37
|
Menghardik dan memberi
perintah (35)
|
Menyembuhkan
seorang tuli dan gagap bicara
|
Markus
7:31-37
|
Memisahkan,
memasukan jarinya ke telinga, meludah-meraba lidah, berkata
|
Menyembuhkan
orang buta di Betsaida
|
Markus 8:22-26
|
Memegang tangan,
menarik keluar dari kampung, meludahi mata, meletakan tangan atasnya,
bertanya, lalu sekali lagi meletakan tangannya atas mata orang itu
|
Menyembuhkan
pengemis buta di Yeriko
|
Lukas
18:35-43
|
Berhenti,
menyuruh orang membawanya padanya, bertanya dan kemudian
bersabda terhadap kebutaan
|
Meloloskan
diri dari kerumunan massa yang berupaya
mencelakakannya dengan mendorong dia jatuh dari tebing
|
Lukas 4:28-30
|
Berjalan melewati
kerumunan massa yang berupaya mendorongnya jatuh
|
Menyebabkan
tangkapan ikan yang besar
|
Lukas
5:1-11
|
Memberikan
instruksi apa yang harus diperbuat
|
Membangkitkan
anak seorang janda di Nain
|
Lukas 7:11-17
|
Menghampiri usungan,
menyentuhnya dan bersabda terhadap kematian
|
Menyembuhkan
seorang perempuan 18 tahun bongkok
|
Lukas
13:11-13
|
Memanggilnya,
menyatakannya sudah sembuh dan meletakan
tangannya atas perempuan itu melawan kebongkokan 18
tahun oleh setan
|
Menyembuhkan
seorang pria busung air
|
Lukas 14:1-14
|
Memegang dan
menyembuhkan
|
Menyembuhkan
10 orang Kusta yang ketahirannya disaksikan para imam
|
Lukas
17:11-19
|
Memberikan
instruksi pergi ke hadapan para imam untuk mensahkan ketahiran
sementara ketahiran berlangsung dalam perjalanan berdasarkan instruksi Yesus
|
Menyembuhkan
telinga Malkhus yang ditebas pedang
|
Yohanes 18:10; Lukas
22:47-51
|
Menjamah telinga
Malkhus
|
Mengubah
air menjadi anggur
|
Yohanes
2:1-11
|
Memberikan
instruksi yang harus ditaati untuk dilakukan
|
Menyembuhkan
putera seorang terhormat-pegawai istana
|
Yohanes 4:46-54
|
Memberi instruksi dan
bersabda melawan kematian
|
Menyembuhkan
seorang cacat 38 tahun di Betesda
|
Yohanes
5:1-15
|
Bertanya,
bersabda melawan kecacatan tubuhnya yang tak
bisa bangun
|
Menyembuhkan
seorang buta sejak lahir
|
Yohanes 9:1-41
|
Ia meludah ke tanah,
dan mengaduk ludahnya itu dengan tanah, lalu mengoleskannya pada mata orang
buta tadi, lalu berkata kepadanya: "Pergilah,
basuhlah dirimu dalam kolam Siloam
|
Membangkitkan
Lazarus dari kematian
|
Yohanes
11:1-44
|
Bersabda
dengan suara keras melawan kematian
dan tubuh membusuk
|
Menyebabkan
tangkapan ikan besar yang kedua
|
Yohanes 21:1-14
|
Memberikan instruksi
untuk ditaati
|
Tabel
ini saya adaptasi dari Word Study NKJV terbitan Nelson
Publishing dengan penambahan kolom “bentuk
eksekusi.” Pertama kali saya sajikan pada: “Perkataan–Ku Menghakimimu Di Sini Dan Setelah Ini-12” di “Bible
Alone.”
Bersambung ke bagian 35
Segala
Kemuliaan Hanya Bagi Allah
No comments:
Post a Comment