Oleh: Steven J. Cole
Mengapa
Mentaati Yesus Bukan Opsional(-6-)
“Lesson
28: Why Obedience Is Not Optional (Luke 6:46-49)
Alih
bahasa dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia: Martin Simamora
Bacalah
lebih dulu:”bagian 5”
Kesimpulan
Apa yang dapat kita
lakukan untuk memastikan bahwa rumah kita dibangun di atas batu ketaatan pada
Kristus, bukan di atas pasir? Yesus menyebutkan tiga hal (Lukas 6:47): datang
kepada-Nya, dengarkan perkataan atau atau firman-Nya, dan bertindaklah di atas
firman-firmannya.
Pertama, anda
harus datang pada Yesus. Ini hendak menyatakan sebuah hubungan
personal, hubungan antara pribadimu dan Yesus Kristus. Dalam nas paralel di
Matius, Yesus berkata pada orang-orang munafik yang telah mengerjakan semua hal
yang begitu mengesankan dalam
nama-Nya,”Aku tidak pernah mengenalmu”(Matius 7:23). Apakah anda mengenal Yesus
dan apakah Yesus mengenalmu? Kekristenan bukan sebuah system aturan-aturan
dimanakan anda memutuskan untuk mulai mengerjakan apa yang ada pada daftar.
Kekristenan pada dasarnya sebuah hubungan personal atau kehidupan yang dipimpin
dan bersedia dipimpin oleh kebenaran yang berasal dari Juruselamat yang telah
bangkit, yang hidup. Dosa-dosamu telah memisahkanmu dari-Nya. Tetapi Ia telah
mencurahkan darah-Nya untuk mendamaikan dengan Allah setiap orang berdosa yang
akan berhenti percaya pada dirinya sendiri dan perbuatan-perbuatan baiknya
sendiri dan yang akan atau mau percaya dalam darah Yesus sebagai satu-satunya
yang secara sempurna melenyapkan dosa.
Kedua, anda
harus mendengarkan kata-kata atau firman Yesus. Ini hendak menyatakan
bertumbuh dalam pengetahuan dan pengertian pengajaran-Nya sebagaimana yang
telah disingkapkan dalam Alkotab. Jika anda tak mengasup firman Tuhan
sehari-hari, belajar darinya bagaimana Ia menginginkanmu hidup, anda sedang
hidup seturut hasrat-hasrat dagingmu. Anda sedang ditekan untuk menjadi
bentukan dan berkarakter dunia.
Pengajaran Alkitab berpusat pada dua subyek utama: bagaimana mengasihi Allah
dengan segenap hati, pikiran dan jiwa; dan, bagaimana mengasihi sesamamu
sebagaimana anda sesungguhnya dalam fakta mengasihi dirimu sendiri. Dengan kata
lain, Alkitab memperlihatkan pada kita bagaimana berelasi atau membangun
hubungan secara tepat dengan Allah dan dengan orang-orang lain. Selagi anda
membaca dan mempelajari Alkitabmu, tujuanmu seharusnya bukan semata mengisi
kepalamu dengan pengetahuan, walau pengetahuan yang benar adalah penting. Hal
mendasar bagi pengetahuan biblical adalah anda mau menyenangkan Tuhan dengan
mengasihi-Nya dan mengasihi sesamamu sebagaimana yang Ia perintahkan.
Ketiga, Yesus berkata
bahwa anda harus bertindak di atas atau mentaati kata-kata atau firman-Nya.
Ini hendak menyatakan jiwa yang mencari ketaatan, hingga ke kedalaman
pikiran-pikiran, motif-motif, dan perilaku-perilaku. Ini bermakna secara terus
menerus memeriksa diri kita sendiri dalam sorotan Kitab suci. Ketika anda
membaca sebuah mazmur yang berkata,”Pujilah Tuhan dan bernyanyilah karena
sukacita,” anda bertanya pada dirimu sendiri,”Apakah pikiranku telah dipenuhi
dengan pujian bagi Allah dan sukacita di dalam-Nya, atau apakah aku memuji dengan mengomel dan keluh kesah?” Anda
menerapkan Kitab suci pada kehidupanmu.Hal mendasar pada waktu yang kita
jalani dalam firman-Nya seharusnya
adalah,” Bagaimanakah kemudian seharusnya aku hidup?”
Prakiraan menyatakan
ada sebuah peluang 100 persen sebuah banjir melanda hidupmu dalam waktu mendatang.
Dalam terang prakiraan itu, kini adalah waktunya untuk memeriksa
pondasimu. Jika anda sedang hidup dalam ketaatan sehari-hari terhadap Yesus pada level hati, rumahmu akan
berdiri kokoh. Jika anda memanggilnya “Tuhan”
tetapi anda hidup bagi dirimu sendiri, anda sebaiknya mulai menggali!
Selesai
Segala
Kemuliaan Hanya Bagi Tuhan
No comments:
Post a Comment