Oleh John M. Frame
Satu-Satunya
Pertanyaan Yang Tersisa Adalah, Bagaimana Anda Akan Duduk Pada Kaki Yesus?
Alih
bahasa dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia: Martin Simamora
Bacalah lebih
dulu: “bagian 1”
Jadi saya meminta anda untuk
mempertimbangkan kekhususan yang sungguh istimewa pada duduk di kaki Yesus.
Kala ia dahulu hidup di muka bumi ini, Yesus telah mengunjungi
sahabat-sahabatnya, saudari-saudarinya Maria dan Marta, di kota kecil Betania.
Marta begitu disibukan dengan melayani para tamunya, tetapi Maria “duduk di
kaki Tuhan dan telah mendengarkan pengajarannya” (Lukas
10:39). Marta telah kecewa terhadap Maria yang tidak membantu. Hal itu
nampak menjadi sebuah keluhan yang pantas. Tetapi Yesus,kapanpun juga, mengejutkan
kita oleh pemujian terhadap Maria. Dia telah “memilih bagian yang baik, yang
tidak akan dirampas darinya”(ayat 42). Kini, normalnya memang saudari-saudari
seharusnya membantu satu sama lain dalam menjalankan tugas-tugas di rumah,
maukah anda mengalami kehilangan apapun juga? Marta telah melakukan sebuah hal
baik dengan bekerja untuk melayani Yesus dan tamu-tamu lainnya. Tetapi dia tidak sungguh-sungguh mengerti apa
yang hilang dari dirinya: Anak Allah
yang kekal, sedang mengajar tepat di ruang keluarganya sendiri!
Jangan kehilangan
kesempatan untuk duduk pada kaki Yesus. Banyak hal lain-lain yang penting,
seperti pekerjaan rumah, bekerja untuk
penghidupan, dan pelayanan itu sendiri. Tetapi kita semua harus mengambil waktu
menjauhi semua itu untuk merenungkan firman.
Menghadapi
godaan-godaan Setan, Yesus bersabda, mengutip Ulangan 8:3,”Manusia tidak akan
hidup oleh roti saja, tetapi oleh setiap kata yang keluar dari mulut Allah” (Matius 4:4). Kita harus memahami bahwa firman
Allah pada setiap bagian
terkecilnya,bagi kita, sama pentingnya dengan makanan dan minuman. Itu adalah Allah sendiri yang
sedang berbicara kepada kita, kata-kata yang telah dihembuskan (2 Timotius 3:16). Tanpa firman, kita mati.
Tetapi diberkatilah mereka yang bersuka
di dalam hukum Tuhan dan merenungkannya siang dan malam (Mazmur 1:2). Mereka seperti pepohonan yang ditanam
di sepanjang aliran-aliran air, yang menghasilkan buah dan sukses kokoh dalam
semua yang mereka kerjakan (ayat 3).
Sehingga satu-satunya
pertanyaan yang tersisa adalah, bagaimana anda akan duduk pada kaki Yesus?
Studi Alkitab secara pribadi adalah sebuah cara, dan Allah menghargai itu.
Mendengarkan secara cermat pada khotbah-khotbah pendetamu juga sebuah hal baik.
Hadir dalam kelas-kelas sekolah Minggu
dan pergi ke konfrensi-konfrensi Alkitab juga akan membawamu lebih jauh.
Tetapi jika anda memiliki latar belakang akademik untuk studi yang lebih
lanjut, dan anda memiliki peluang, tidakkah seharusnya anda memanfaat
keuntunganmu tersebut? Pikirkanlah apa yang akan diberikan dengan menjadi dapat
membaca firman Tuhan dalam bahasa-bahasa orisinalnya. Bayangkanlah meluangkan
waktu beberapa tahun, mendapatkan sebuah survei sistematik pada semua
pengajaran Alkitab dan belajar bagaimana mengkomunikasikannya secara persuasif kepada dunia yang sedang sekarat ini. Dan bayangkanlah mendapatkan
sumber-sumber untuk kelangsungan pendidikan- alat-alat yang memampukanmu untuk
melanjutkan belajar firman Tuhan dalam kedalaman selama sisa hidupmu.
Pikirkan mengenai hubungan-hubungan
yang dapat dikembangkan di seminari: dengan para profesor yang terpelajar dan yang
membangun kehidupan dalam pengenalan akan Tuhan yang mewarnai kehidupan
keseharian mereka, yang akan menjadi sahabat-sahabat dan
mentor-mentor seumur hidup;dengan siswa-siswa lain, yang dengannya kamu akan
membandingkan catatan-catatan. Sahabat-sahabat yang kamu jalin di seminari
cenderung lebih karib ketimbang teman-temanmu semasa S.M.A. dan kuliah. Kamu
kerap berjumpa dengan teman-teman sekelas seminari dalam pertemuan-pertemuan
gereja, pelayanan-pelayanan bersama, atau
dimanapun anda akan menjumpai mereka. (komunitas Injili, apakah itu baik
atau buruk, merupakan sebuah dunia yang kecil.)
Dalam prosesnya, anda
juga akan belajar banyak hal mengenai dirimu sendiri. Anda barangkali akan
dikejutkan mendapatkan betapa banyaknya anda tidak tahu tentang firman Tuhan,
dan itu akan mengajarkanmu kerendahan hati. Kamu akan belajar lebih banyak
tentang kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan rohanimu, dimanakah anda bertalenta dan dimanakah tidak. Jadi anda
akan menjadi lebih baik untuk membidik tempat di dalam Kerajaan, di mana Allah
menginginkanmu berada.
Akan dilanjutkan pada
bagian ke-3
Segala
Kemuliaan Hanya Bagi Allah
No comments:
Post a Comment