Oleh John M. Frame
Pada
Akhirnya, Duduk Di Kaki Yesus Tidak Dapat Lain Selain Mengangkat Jiwamu
Alih
bahasa dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia: Martin Simamora
Bacalah lebih dulu:"bagian 2"
Sekarang
saya akan mengulas tujuh problem yang kerap dikemukakan banyak orang terkait
masuk ke seminari:
1.Dapatkah
saya membiayainya? Sebagaimana sebelumnya telah saya
kemukakan, seminari atau S.T.T. tidak gratis. Yesus dan para murid-Nya juga
membutuhkan dana untuk menopang diri mereka sendiri. Tetapi Allah telah
mencukupi kebutuh mereka, dan dalam pengalaman saya, Allah telah menyediakan
kebutuhan-kebutuhan yang paling pokok pada orang-orang yang ingin dalam sebuah
cara yang serius untuk memasuki seminari. Terkadang orang tak serius, untuk
berbagai alasannya tersendiri. Dan untuk sejumlah orang, masuk ke sebuah
seminari, benar-benar merupakan perjuangan yang tak main-main untuk
mengalokasikan keuangannya untuk menopang dirinya untuk bisa masuk seminari
atau bahkan tidak mungkin, sekalipun demikian. Tetapi itu tidak seharusnya
menyurutkan semangat mereka yang sungguh-sungguh ingin mempelajari firman Tuhan
di level seminari. Biaya perkuliahannya dapat terlihat mahal, tetapi sebuah
upaya cermat untuk mendapatkan bantuan keuangan, program-program pinjaman,
peluang-peluang bekerja sambil kuliah dapat benar-benar mengurangi kekecewaan
akibat mahalnya biaya untuk belajar firman Tuhan di seminari atau S.T.T.
2.Dapatkah
Seminari menjadi sebuah bahaya spiritual bagiku? Keberatan
satu ini tidaklah asing saat pertama kali mendengarnya. Bagi beberapa orang,
seminari dapat menjadi sebuah ujian iman. Orang bisa menjadi begitu
ditenggelamkan dalam tugas-tugas akademik, makalah-makalah, terminologi yang
bersifat tehnik, paradigma-paradigma Ibrani dan hal semacam ini sehingga
ia akan merasa jauh dari Tuhan.
Saya telah membicarakan beberapa
permasalahan semacam ini dalam pamflet lainnya. “Mempelajari teologia sebagai
seorang Hamba Yesus.” Seminari memang mensyaratkan sebuah disiplin yang devosional
(atau berdasarkan iman) untuk berselaras dengan disiplin akademik kita, tetapi
tantangannya, pada keseluruhan, merupakan hal yang baik. Dan apa yang
kebanyakan ditemukan para siswa adalah kala kami mendapatkan tantangan
tersebut, yang akademik dan yang devosional tadi berpadu dalam sebuah cara yang
indah. Masa-masa gersang cenderung menjadi sebuah permulaan, ketika anda
berjuang untuk menguasai dasar-dasar. Tetapi ketika teologi Alkitab
mulai masuk bersama-sama dalam benakmu, ketika anda mulai melihat keseluruhan
bentuknya, studi akademi akan memberi makanan bagi jiwamu. Pada akhirnya, duduk di kaki Yesus tidak dapat lain selain mengangkat
jiwamu. Lebih jauh lagi, sebagaimana telah saya kemukakan sebelumnya,
sebuah seminari yang baik akan berupaya menolong siswanya yang akan melalui
masa-masa gersang tersebut, dengan membentuk sebuah komunitas Kristen.
3.Akankah
seminari mengurangi efektifitasku? Kadang kala, memang
benar, orang-orang masuk ke seminari-belajar di sana dan kembali dengan bahasa-bahasa yang sukar dimengerti
kebanyakan orang, membuat pembedaan-pembedaan yang begitu bagus sehingga tak
seorangpun dapat mengerti, memandang rendah pada sekelompok saudara yang kurang
berpendidikan daripada mereka yang berpendidikan seminari (tetapi yang mungkin
lebih dewasa di dalam Tuhan) yang secara umum membuat tak nyaman diri mereka
sendiri. Orang-orang semacam ini tidak efektif, bahkan cenderung membahayakan
bagi pekerjaan Tuhan. Ini memalukan karena orang-orang semacam ini dijumpai di
seminari dan saat wisuda dilepaskanlah orang-orang semacam ini untuk
menimbulkan problem serius pada gereja. Karena apa yang merupakan nilainya,
saya mau katakan bahwa di seminari kami, kami secara terus-menerus
memperingatkan siswa-siswa kami untuk
melawan hal semacam ini, tetapi itu tetap saja terjadi. Akan tetapi, saya mau katakan, bahwa
ketidaknyamanan teologis ini barangkali akan tetap menjadi hal yang mengganggu
sekalipun mereka tidak masuk ke dalam seminari. Jika seminari tidak secara
memadai menggoyangkan keangkuhan diri atau kebanggaan diri mereka,
setidak-tidaknya barangkali telah memberikan efek menjatuhkan pada satu atau
dua titik, memperlihatkan pada mereka tidak tahu. Dan seminari juga dapat
menanamkan sejumlah benih citra diri yang biblikal yang dapat membangkitkan
perefleksian, kelak. Tetapi seminari tidak dapat menyingkirkan dosa asal. Hanya
kasih karunia Allah dalam Kristus dapat melakukan itu. Jadi rencanamu untuk masuk ke seminari seharusnya mencakup doa yang benar-benar banyak menguasai
waktu-waktumu-tidak hanya untuk keuangan dan keberhasilan akademik, tetapi juga
untuk relasimu dengan Tuhan, agar kuasa firman yang akan anda pelajari akan
masuk ke kedalaman hatimu.
Akan dilanjutkan ke
bagian 4
Segala
Kemuliaan Hanya Bagi Tuhan
No comments:
Post a Comment