“Keselamatan
Kristus Juga Untuk Mereka Yang Tak Beriman Kepada-Nya”
Oleh: Martin Simamora
kredit ilustrasi: mitre10.co.nz |
Bacalah
lebih dulu bagian 3K
Ketika Paulus
menuliskan fasal 5 ayat 19:19-21 pada epistel
Galatianya, apakah yang sedang hendak ditunjukannya? Pada dasarnya sebuah pengontrasan
yang begitu tajam dan gemilang pada realita orang-orang percaya
sejati yang semata-mata hidup berdasarkan kasih karunia yang dianugerahkan oleh
Allah terhadap orang-orang
yang tak ditebus Kristus sehingga tak dapat memberi dan memiliki kehidupannya
yang dipimpin oleh Roh. Teks firman tersebut bukan sama sekali dapat dijadikan dasar penghakiman berdasarkan perbuatan baik dihadapan Allah ,dan mengajarkan agar orang-orang beriman harus menjaga
kepastian keselamatannya melalui perjuangan gigih untuk menjadi sempurna
didalam segala perilakunya. Mari kita melihat pengajaran pendeta Dr.Erastus Sabdono pada paragraf 15 “Keselamatan Di Luar Kristen -03”:
Paulus
juga mengatakan bahwa mereka yang
menghasilkan buah-buah daging tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan
Allah (Gal 5:19-21). Jadi, walaupun seorang Kristen bahkan pendeta bila masih
menghasilkan buah-buah daging dan tidak bertobat, maka berarti tidak selamat.
Jangankan dikembalikan pada rancangan Allah semula, masuk dunia yang akan
datang saja tidak. Masuk dunia yang akan datang artinya menjadi anggota
masyarakat dalam Kerajaan Sorga.
Siapakah
sesungguhnya orang-orang yang menghasilkan buah-buah daging tersebut?
Mari kita membuka Alkitab kita dan membaca Galatia
5:19-21:
(19)
Perbuatan daging
telah nyata,
yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu,(20) penyembahan
berhala, sihir,
perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan,
roh pemecah,(21)kedengkian, kemabukan,pesta pora dan sebagainya. Terhadap
semuanya itu kuperingatkan
kamu--seperti yang telah kubuat dahulu--bahwa
barangsiapa
melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.
Bagian ini adalah sebuah
peringatan yang ditujukan kepada
orang-orang tebusan Allah, agar jangan hidup sebagai manusia-manusia yang dikuasai
kehidupan daging selayaknya orang-orang bukan tebusan Allah, yang tak memiliki
kehidupan yang dipimpin oleh Roh Kudus. Bagian ini, bukan sama sekali mengajarkan bahwa siapapun yang dapat
melakukan atau memenuhi larangan ini dapat mendapatkan bagian dalam Kerajaan Allah. Bagian ini tidak mengatakan,
dengan demikian, Yesus Kristus bukan sebuah kemutlakan atau satu-satunya keselamatan, sebab faktanya rasul
Paulus,dalam hal ini, tidak sedang bermaksud untuk mengajarkan perihal perbuatan-perbuatan mulia yang dapat membawa orang
ke dalam Kerajaan Allah, apalagi dalam definisi yang lebih luas hingga dapat terlepas dari Kristus beserta karyanya. Tidak sama sekali demikian.
Kehidupan Yang
Dipimpin Roh Kudus Akan Menghidupkan
Tubuh Yang Fana = Memiliki Kuasa Untuk Menaklukkan atau MengendalikanHawa Nafsunya
Mengapa tidak sama
sekali membukakan sebuah pemikiran atau peluang bagi kasih karunia yang lebih fleksibel atau luwes
dimana kasih karunia itu tak memerlukan peran Yesus Kristus dan karyanya? Sebab, sebetulnya, Paulus telah lebih dahulu meletakan dasar bagi peringatan Galatia
5:19-21, pada:
Galatia
5:16-17: (16) Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka
kamu tidak akan menuruti keinginan daging. (17) Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan
Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging--karena keduanya
bertentangan--sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu
kehendaki.(18) Akan tetapi jikalau kamu memberi dirimu dipimpin oleh
Roh, maka kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat.
Maksudku ialah:hiduplah
oleh Roh, maka kamu tidak menuruti keinginan daging.
Kalau seseorang itu tak memberikan dirinya dipimpin oleh Roh Kudus [untuk
memahami ini secara benar, bacalah “tinjauan
bagian 3G”]. Hidup oleh Roh adalah sebuah kontras tajam yag menyilaukan
terhadap keinginan daging, dan kehidupan Roh pada diri orang percaya pasti akan
senantiasa mengkonfrontasi setiap benih-benih kedagingannya. Sehingga sumber
pengudusan dan sumber kekuatan orang beriman untuk hidup didalam perbuatan-perbuatan yang menguduskannya, sama
sekali bukan pada dirinya, namun pada Roh. Hanya Roh Kudus yang dapat
menghadirkan kekudusan pada diri orang percaya sementara ia masih mengenakan
tubuh daging yang masih memiliki kemauan-kemauan cemarnya.
“Keinginan daging
berlawanan dengan keinginan Roh” yang berlangsung pada diri orang percaya, jangan
pernah dilihat sebagai upaya diri untuk menguduskan diri dan dengan demikian membuat
dirinya layak menjadi anak-anak Allah. Mengapa? Sebab keberadaan Roh Kudus yang
memimpin hidup orang percaya itu, bedasarkan
anugerah keselamatan dari Allah
di dalam Yesus Kristus . Juga, jangan pernah dilihat
sebagai sebuah kehidupan yang tidak mengandalkan kasih karunia dan masih
mengejar kesempurnaan demi keselamatan dan keamanan keselamatan itu sendiri. Perhatikan, ini sama sekali bukan mengenai
manusia-manusia Kristen yang berupaya menjadi sempurna dan sesuci-sesucinya
pada dirinya sendiri, sebab apa yang terjadi di dalam diri kita ini, adalah “keinginan daging
berlawanan dengan keinginan Roh.” Daging memiliki kehidupannya dan Roh Kudus pun pada dirimu memiliki kehidupan-Nya atasmu. Dan dalam peristiwa perjumpaan keinginan
daging dan keinginan Roh didalam diri manusia, maka dampaknya akan sangat kuat
pada diri orang beriman itu, yaitu Roh Kudus melakukan perubahan demi perubahan
dan penaklukan demi penaklukan atau penundukan demi penundukan, sehingga Roh
Kudus di dalam diri orang percaya akan
melahirkan karya-karya-Nya yang suci dan memuliakan Allah:
Galatia 5:22-23
Tetapi buah Roh ialah: kasih,
sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan,
penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.
Anda dan saya memang
tak sempurna, itu sebuah realita!
Roh Kudus di dalam dirimu memiliki kehendak yang menaklukan kehendak-kehendak
dagingmu, itu juga sebuah fakta! Roh
Kudus, dan bukan dirimu, yang memiliki kuasa untuk menaklukan
keinginan-keinginan daging, itu juga
fakta; Roh Kudus dapat melahirkan orang-orang beriman dengan
kemuliaan-kemuliaannya tersendiri sesuai dengan karya Roh Kudus itu sendiri, pun adalah fakta!
UKRANIAN BIBLE CHURCH
UKRANIAN BIBLE CHURCH
Sementara kebenaran yang kita miliki adalah
berdasarkan iman kepada Yesus Kristus dan karya keselamatan-Nya, harus
dicamkan juga, bahwa kasih karunia Yesus
Kristus itu adalah kuasa kehendak Allah di dalam
kedaulatan-Nya yang menyelamatkanmu dari kuasa perbelengguan dosa. Jadi, memang
kita tidak berbuat apapun didalam mengupayakan keselamatan, namun
pasti kita menerima dan mengalami kuasa penaklukan dosa oleh Kristus pada realita kehidupan kita sehari-hari:
Galatia 5:24 Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus,
ia telah menyalibkan daging
dengan segala
hawa nafsu dan keinginannya.
Perhatikan! Mengapa
harus dimulai dengan menjadi milik Kristus Yesus? Karena
kepemilikan Kristus atas dirimu adalah
kepemilikan yang berlangsung didalam kuat kuasa Allah yang menaklukan dosa:
Galatia 1:3-4 kasih karunia menyertai kamu dan
damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus, yang telah menyerahkan diri-Nya karena
dosa-dosa kita, untuk melepaskan kita dari dunia jahat yang sekarang
ini, menurut kehendak Allah dan Bapa kita.
Bandingkan
dengan:
Ibrani 2:9 Tetapi Dia, yang untuk
waktu yang singkat dibuat sedikit
lebih rendah dari pada malaikat-malaikat, yaitu Yesus, kita
lihat, yang oleh karena penderitaan maut, dimahkotai dengan
kemuliaan dan hormat, supaya oleh kasih karunia Allah Ia mengalami
maut bagi semua manusia.
Ibrani 2:14 Karena anak-anak itu adalah
anak-anak dari darah dan daging, maka Ia juga
menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan
dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut;
Memahami ini, maka anda dan saya akan mengerti, apakah yang sesungguhnya terjadi pada diri kita kala
Allah menyelamatkan kita berdasarkan kasih karunia itu. Ada sebuah pembebasan yang mendatangkan keselamatan
kekal dan juga kepemilikan kuasa atas Iblis didalam kasih karunia Kristus yang
dianugerahkan kepada setiap orang percaya.
Ketika rasul Paulus berkata “hiduplah oleh Roh,” maka sangat wajar dan mutlak juga berkata maka kamu
tidak hidup di bawah hukum Taurat [Galatia 5:18]. Hiduplah oleh Roh
yang melawan perbuatan daging yang telah nyata [
Galatia 5:19], terlarang untuk dikatakan sebagai sebuah pengajaran kasih
karunia yang bercampur dengan Taurat!
Mengapa? Siapakah yang dapat melarang Roh Kudus untuk membereskan berbagai
ketakberesan didalam dirimu? Siapakah yang dapat memerintahkan Roh Kudus
untuk berdiam dan berdamai saja dengan
segala kelemahan-kelemahan dan ketaksempurnaanku dan anda, sementara Ia berdiam
didalammu? Bukankah Ia yang melakukannya dan bukan anda. Dan bukankah anda yang
menikmati kuasa-Nya sehingga dapat hidup sebagai orang-orang beriman yang
memiliki kuasa untuk hidup di dunia ini menaklukan hasrat-hasrat dosa yang berupaya memperbudak atau menjadi raja dalam dirimu? Percayakah
anda bahwa didalam Kristus anda juga memiliki kuasa untuk hidup sebagai
anak-anak Allah dan bukan sebagai anak-anak dunia yang begitu diperbudakan hawa nafsu dunia ini?
Injil Yohanes memberikan realita orang beriman sejati:
Yohanes
1:12 Tetapi semua orang yang
menerima-Nya diberi-Nya kuasa
supaya menjadi anak-anak Allah,
yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya
Kalau anda sungguh
anak-anak Allah, maka anda memiliki kerinduan dan kekuatan untuk melawan dan
menaklukan percabulan, hawa nafsu dan berbagai keinginan daging yang
direpresentasikan dalam daftar yang dibuat oleh Paulus tadi. Apakah
ini menjadi sebuah kehidupan anugerah yang masih bercampur dengan Taurat?
Tidak! Dipimpin Roh Kudus! Roh Kudus yang memimpinmu, bukan rohmu, bukan
roh setan, bukan roh tuyul, bukan roh najis, bukan roh-roh dunia ini. Anda…. anda! Jika sungguh memang anda berada
didalam perkumpulan orang-orang Kristen, maka anda dimampukan oleh Kristus yang
menyelamatkanmu untuk memberi diri dipimpin oleh Roh Kudus sebagai sumber
kekuatanmu untuk dapat hidup sebagai anak-anak Allah. Dipimpin oleh Roh Kudus
sebab anda adalah anak-anak Allah; anda sanggup menyalibkan keinginan-keinginan
dagingmu sebab anda adalah milik Kristus; milik Kristus sehingga anda adalah
anak-anak Allah.
Allah dan karya
keselamatan-Nya di dalam Yesus Kristus,
dan Roh Kudus yang datang untuk memimpin kehidupan anak-anak Allah adalah pusat
kehidupanmu yang menjadikan anda mampu menyalibkan dagingmu. Tak
ada satu sumber lainnya yang terletak pada manusia atau pada hukum lain atau
tambahan pada keselamatan berdasarkan
kasih karunia. Sehingga pengajaran Paulus ini, tidak perlu dibingungkan sebagai bercampur dengan Taurat
sebagaimana pemahaman hypergrace,
sekaligus, tak boleh dipahami sebagai
kebenaran orang beriman berdasarkan perbuatan-perbuatan baik atau mulia, dan
bahwa orang-orang Kristen itu harus secara gigih memperjuangkan dan
mempertahakan keselamatannya melalui kehidupan sempurna pada dirinya sendiri,
sebagaimana pengajaran pendeta Dr.
Erastus Sabdono. Bukankah Yesus sendiri dan pengajaran-Nya telah
menjadi dasar pengajaran Paulus ini? Perhatikan pengajaran dan sabda Yesus Kristus
ini:
Yohanes
8:34-36 Kata Yesus kepada mereka:"Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang berbuat
dosa, adalah hamba dosa. Dan hamba
tidak tetap tinggal dalam rumah, tetapi anak tetap tinggal dalam rumah.
Jadi
apabila Anak
itu memerdekakan kamu, kamupun benar-benar merdeka."
Kalau rasul Paulus berkata “perbuatan daging tidak mendapat
bagian dalam kerajaan Allah,” maka, Yesus telah terlebih dahulu berkata
“hamba
dosa tidak tinggal di dalam rumah.” Dan, jangan katakan, ini adalah sabda Yesus sebelum Ia menggenapi
karya keselamatan bagi manusia dan bukan ditujukan bagi umat Perjanjian Baru,
lagian, Yesus tak begitu banyak bersabda pasca Ia bangkit dari kematian-Nya
pada hari yang ketiga sebagaiman Ia telah mengatakan sebelum kematian-Nya [
Matius 16:21]. Perhatikan “tetapi anak tetap tinggal dalam rumah. Jadi
apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamupun benar-benar merdeka,” bukankah
kemerdekaan orang beriman berdasarkan
karya Anak adalah dasar kehidupan baru penuh kasih karunia umat Perjanjian
Baru?!
Apa yang hendak
dikatakan kemudian, jika ini adalah realita keselamatan berdasarkan kasih
karunia yang diselenggarakan oleh Allah? Jangan pernah mengajarkan kasih karunia sebagai sebuah kenyamanan pada ke-apa ada-an kelemahan-kelemahan daging anda dan saya; sunyi dan berdiam pada dosa yang
memorak-morandakan kehidupan orang-orang beriman sehingga tak menegor lunak dan
keras atas nama kasih dan keselamatan berdasarkan kasih karunia; tak sama sekali menghakimi kesalahan dan
dosa sebagai sesuatu yang harus ditegor, dikoreksi dan dilawan atau harus
diperbaiki untuk mendatangkan restorasi
dan rekonsiliasi sebagai sebuah dasar kedamaian jiwa yang telah rusak akibat
deraan dosa yang mencabik-cabik jiwa, sehingga damai sejahteranya pupus.Jika
anda atau ia, sungguh-sungguh orang
pilihan Allah, maka Roh Kudus yang memimpin setiap orang percaya akan
membawanya pada kebenaran sepenuhnya
untuk hidup sebagai anak-anak
Allah:
Roma 8:11-14 Dan
jika Roh Dia,
yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia,
yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga
tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu. Jadi,
saudara-saudara, kita adalah orang berhutang, tetapi bukan kepada daging,
supaya hidup menurut daging. Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu
akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu
mematikan perbuatan-perbuatan
tubuhmu, kamu akan hidup. Semua orang, yang
dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah.
Rom. 8:1,3-4,5:
Demikianlah sekarang
tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus…
Sebab
apa
yang tidak mungkin dilakukan hukum Taurat karena tak berdaya oleh daging, telah
dilakukan oleh Allah. Dengan jalan mengutus Anak-Nya sendiri dalam
daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa, Ia telah
menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging, supaya
tuntutan hukum Taurat digenapi di dalam kita, yang tidak hidup menurut daging,
tetapi menurut Roh… Sebab mereka yang hidup
menurut daging, memikirkan
hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup
menurut Roh, memikirkan hal-hal
yang dari Roh.
[Roh Kudus
berperan begitu sentral didalam diri orang percaya untuk mendatangkan kemuliaan
Allah sekalipun didalam tubuh fana
anak-anak Allah: 1Kor 12:4-7; Yohanes 14:26, 16:13-14; 1Kor 2:12-13; Markus
16:20; 1Kor 12:1-31]
Roh Kudus, juga,
pasti berurusan dengan kedagingan kita
atau diri kita ini seutuhnya. Allah
berurusan dengan setiap anak-anak-Nya sebagai
manusia seutuhnya didalam keapadaan
anak-anak-Nya yang penuh kelemahan itu. Allah tak berdiam namun melakukan
hal-hal besar yang memuliakan nama-Nya sendiri terhadap kedagingan saya dan anda,
Ia tak
membiarkan tubuh daging ini menjadi penghalang
bagi kemuliaan-Nya untuk bersinar cemerlang [Matius 5:16].
Sehingga kehidupan
orang percaya didalam kasih karunia, bukan sekedar bahwa Ia tak lagi berada dibawah penghukuman
atau tak mengajarkan kehidupan serampangan, namun lebih kuat lagi, ia memiliki
kehidupan yang dipimpin oleh Roh Kudus. Allah dalam realita yang begitu aktual: Roh Allah menghidupkan
tubuh fanamu. Allah melakukan hal hebat pada tubuhmu yang dapat sakit-sakitan, tua dan akhirnya
akan membusuk didalam liang kubur, sementara
anda masih hidup , muda, sehat dan kuat [betapa berharganya kesehatan, kemudaan dan kekuatan kemudaanmu itu bagi
Tuhan dan dipersembahkan bagi kepentingan dan kemuliaan Tuhan, dan bukannya
setelah tua lunglai dan sakit-sakitan baru mempersembahkan diri seutuhnya bagi
Tuhan]. Kalau Allah melakukan sesuatu
yang dahsyat pada tubuh fanamu itu, memang
karena anda dan saya tak berdaya, tak punya kuasa pada diri sendiri untuk
menanggulangi problem-problem kemanusiaan itu. Namun, ketahuilah, Allah tak berdiam, kalau Ia berkata
memerdekakanmu dan mengasihimu maka anda akan menerima sebuah totalitas dari
sorga. Jika Allah berdasarkan kasih karunia di dalam Yesus Kristus sampai
menghidupkan tubuh fana saya dan anda, dapatkah anda membayangkan seberapa jauh
atau seberapa mulia Ia akan membawa dan
membentukmu menjadi alat-alat di
tangan-Nya untuk tujuan kemuliaan-Nya?!
Kehidupan keselamatan berdasarkan kasih karunia, demikianlah dahsyatnya, bukan sekedar apa adanya. Saya dan anda memang apa adanya, namun, Ia adalah Allah yang maha dahsyat yang tak hanya memberikan Anak-Nya kepadamu tetapi juga memberikan Roh Kudus yang akan memberikan kehidupan penuh kuasa bahkan tepat pada tubuh fanamu sehingga berdasarkan kasih karunia-Nya anda menerima pertumbuhan dan menjadi instrumen-instrumen kemuliaan di tangan-Nya.
Manusia seutuhnya anda, dan, Allah berurusan dan memiliki rencana atas
dirimu sebagai manusia seutuhya, termasuk
tubuh fanamu itu. Sebab, dengan tubuh fanamu juga anda dapat memuliakan
Tuhan dan menyatakan kebaikan dan kasih Tuhan kepada segenap manusia :
Matius
22:37- "Kasihilah Tuhan, Allahmu,
dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu
dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan
yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu
manusia seperti dirimu sendiri.
Bagaimana seseorang
itu dapat memiliki kehidupan yang
memberikan dirinya dipimpin oleh Roh Kudus? (Perihal ini, juga sudah
saya ulas sebelumnya pada “tinjauanbagian 3G”]
Galatia
1:3-4 kasih
karunia menyertai kamu dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita,
dan dari
Tuhan Yesus Kristus, yang telah menyerahkan diri-Nya karena
dosa-dosa kita, untuk melepaskan kita dari dunia
jahat yang sekarang ini, menurut
kehendak Allah dan Bapa kita.
Hanya seseorang yang
telah menerima kasih karunia dari Tuhan Yesus saja yang dapat memiliki kehidupan
yang menyerahkan diri untuk dipimpin Roh
Kudus. Tindakan Kristus menyerahkan diri bagi penebusan dosa-dosa orang beriman
tersebut menjadi dasar kokoh untuk dapat memiliki kehidupan yang
dipimpin oleh Roh Kudus.
Sekarang, pada
dasarnya, oleh rasul Paulus, kita sedang diperhadapkan dengan realita orang-orang
yang telah ditebus oleh Yesus Kristus
dan orang-orang
yang tak ditebus oleh Kristus.
Bukan mengenai bagaimana orang beriman
itu harus juga memiliki kebenaran berdasarkan perbuatan dan bagaimana seseorang
itu pantas menjadi anak-anak Allah atau manusia-manusia tebusan Allah.
Apakah dasarnya untuk
berkata demikian? Perhatikan penjelasan rasul Paulus berikut ini:
Galatia
2:16 Kamu tahu, bahwa tidak seorangpun yang dibenarkan oleh karena melakukan
hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus
Yesus. Sebab itu kamipun telah percaya kepada Kristus Yesus,
supaya
kami dibenarkan oleh karena iman dalam Kristus dan bukan
oleh karena melakukan hukum Taurat. Sebab: "tidak ada
seorangpun yang dibenarkan" oleh karena melakukan hukum Taurat.
Dasar pengajaran Paulus adalah kebenaran berdasarkan kasih karunia. Hanya orang-orang yang dibenarkan berdasarkan iman kepada Yesus Kristus saja yang dapat menerima perintah dan melakukan perintah yang berbunyi : hiduplah oleh Roh! Hidup oleh Roh Kudus dengan demikian hidup dalam pimpinan Dia yang memang pada dasarnya sempurna dan kudus. Hidup oleh Roh adalah sebuah kontras tajam terhadap hidup oleh daging. Manusia tak akan berkuasa untuk membangun kehidupan yang menaklukan keinginan daging, jika tidak dipimpin oleh keinginan Roh Kudus.
Mengapa Paulus menuliskan
“hiduplah oleh Roh” mendahului
“perbuatan daging telah nyata yaitu
percabulan, kecemaran, hawa nafsu dan seterusnya? Karena Paulus hendak
menekankan bahwa kehidupan didalam kasih
karunia Allah yang telah memberikan Anak-Nya untuk menebus orang-orang beriman
itu dari kuasa dosa, adalah kehidupan yang dihidupi oleh Allah yang kudus.
Bagaimana mungkin manusia-manusia tebusan yang masih dibaluti tubuh jasmani
yang begitu manusiawinya dapat berlaku seperti Bapa-nya yang kudus? Tak mungkin oleh diri orang beriman itu
sendiri, tak mungkin dengan kembali
hidup memenuhi tuntutan Taurat, dan tak
mungkin dengan perjuangan gigih
padamu sendiri untuk dapat menyematkan sendiri pada dirimu kekudusan milik
Allah, selain harus dengan pertolongan Allah sendiri, yaitu memberikan dirimu
dipimpin oleh Roh Kudus.
Beriman kepada
Kristus, akan memiliki kehidupan dalam pimpinan Roh Kudus, itulah fakta beriman! Allah menyelamatkan dan
Allah memberikan pertolongan kepada setiap orang yang diselematkan agar mereka
memiliki kehidupan yang berasal dari Allah. Allah memberikan Roh Kudus sebagai
sumber kehidupan suci bagi saya dan anda. Berbuat
baik itu sendiri tidaklah membuat anda suci; tidak melakukan percabulan, tidak memenuhi kehendak hawa nafsu dan tidak bersihir, misalnya, pada perbuatan-perbuatan
itu sendiri pada dasarnya tidak membuat
siapapun juga menjadi suci dan terlepas dari perbudakan kuasa dosa. Ini hal yang harus diperhatikan,
sebab, perihal ini-pengudusan dan kehidupan didalam pengudusan- hanya terjadi oleh sebab kasih karunia Bapa
yang menyerahkan Anak-Nya untuk menebus setiap yang beriman kepadanya dari kuasa dosa [Galatia 1:3-4].
Mengapa
peringatan semacam itu, masih harus diberikan oleh rasul Paulus?
Sebab manusia baru itu memang harus mengalami pembaharuan secara terus- menerus dan termasuk melalui
tegoran serta pengajaran, orang-orang percaya dijaga oleh kebenaran-kebenaran keselamatan yang telah diterimanya
berdasarkan kasih karunia yang telah dianugerahkan [bacalah “tinjauan bagian 3E”]. Bukankah rasul Paulus memang
tekun memberikan
peringatan keras semacam ini didalam kehidupan kasih karunia ini? Ia menuliskan
“seperti yang telah kubuat dahulu.”
Sehingga, di sini kita melihat bahwa kehidupan yang tidak lagi mengharapkan
kebenaran berdasarkan Taurat, namun
kebenaran berdasarkan Iman, adalah kehidupan yang dipenuhi dengan pengajaran
dan didikan yang mengarahkan jemaat untuk senantiasa memberikan
dirinya dipimpin oleh Roh Kudus. Sebuah kehidupan yang penuh dengan
tanggung jawab dan dedikasi atas pemberian yang begitu luar biasa dari Allah,
yaitu kasih karunia di dalam Yesus Kristus.
Bersambung ke
“Tinjauan Pengajaran Pdt. Dr.Erastus Sabdono “Keselamatan Diluar Kristen” (3M):“Tidak
Ada Keselamatan Di Luar Kristen Tetapi Ada Keselamatan Di Luar Kristen”
AMIN
Segala
Pujian Hanya Kepada TUHAN
The
cross
transforms
present criteria of relevance: present criteria of relevance do not transform
the
cross
[oleh
seorang teolog yang saya lupa namanya]
No comments:
Post a Comment