“Keselamatan
Kristus Juga Untuk Mereka Yang Tak Beriman Kepada-Nya”
Oleh: Martin Simamora
Bacalah
lebih dulu bagian 3G
Tanpa memperhatikan
dan menetapkan kebenaran akan siapakah orang-orang beriman itu,
bahwa mereka adalah orang-orang yang
telah diserahkan Bapa kepada-Nya, dan memang pada realitanya, ada yang
memang dapat disebut murid-murid Kristus oleh orang-orang dunia atau kita
sendiri, namun tidak sama sekali menurut Yesus [ bacalah tinjauan bagian 3F dan tinjauan bagian 3G], sebagaimana telah ditunjukan oleh Yesus sendiri melalui sebuah
peristiwa yang begitu vulgar:
Yohanes
6:60-61 Sesudah mendengar semuanya itu banyak
dari murid-murid Yesus yang berkata: "Perkataan ini
keras, siapakah yang sanggup mendengarkannya?" Yesus
yang di dalam hati-Nya tahu, bahwa murid-murid-Nya bersungut-sungut tentang hal itu,
berkata kepada mereka: "Adakah perkataan itu menggoncangkan imanmu?
Yohanes
6:64 Tetapi di antaramu ada yang tidak percaya." Sebab
Yesus tahu dari semula,
siapa yang tidak percaya …
mengapa Ia bisa tahu
dari semula? Apakah
yang Yesus lihat atau tahu namun tak kita ketahui? Maka inilah sebuah
hal pasti yang tak dapat kita ketahui: “Tidak ada seorangpun yang dapat
datang kepada-Ku, jikalau ia tidak
ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku- Yoh 6:44” atau “Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan
datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang
kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang-
Yoh 6:37” atau “Inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku,
yaitu supaya dari semua yang telah
diberikan-Nya kepada-Ku jangan
ada yang hilang-Yoh 6:39” atau “Tidak ada seorangpun yang dapat
datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang
mengutus Aku, dan ia akan
Kubangkitkan pada akhir zaman- Yoh 6:44.” Yesus mengetahui dari
semula, karena tidak semua yang mengikutnya dan menjadi muridnya, datang dan
mengikutnya sebagai sebuah kesejatian seorang murid yang dilahirkan oleh Bapa.
Ini senilai dengan:
Yohanes
6:26 Yesus menjawab mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat
tanda-tanda, melainkan karena kamu
telah makan roti itu dan kamu kenyang.
Bacalah seterusnya
hingga ayat 36, maka kita akan menemukan bahwa Yesus segera memvonis mereka
sebagai para pengikut Yesus yang pada akhirnya akan meninggalkannya:
Yohanes
6:36 Tetapi Aku telah berkata
kepadamu: Sungguhpun kamu telah melihat Aku, kamu tidak percaya.
Mengapa
mereka hanya bisa menjadi
murid-murid yang beriman karena makanan yang mengenyangkan
secara duniawi dan bukan karena makanan yang mendatangkan hidup
kekal atau mempercayai Yesus?
Maka, inilah jawaban Yesus:
Yohanes
6:37 Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku
akan
datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak
akan Kubuang.
Kehidupan Orang
Kristen Sejati -Akibat Tindakan Kasih
Karunia Bapa, Adalah Sebuah Kehidupan Yang Melakukan Kehendak Bapa Di Dalam
Yesus Kristus
Maka, pendeta Dr.
Erastus Sabdono telah terjerembab ke dalam kebingungan yang sangat mematikan
dalam memahami realita kehidupan orang-orang Kristen yang duniawi, yang sejak
semula tidak ditebus oleh Kristus atau tidak menerima kehidupan Kristus, namun
ia terlihat sebagai anggota gereja, seorang yang dikenali Kristen berdasarkan
aktifitas Kristen atau berbudaya .
Pada kasus Yesus
sendiri, kepada murid-murid-Nya yang bukan berasal dari pemberian Bapa, Ia sama
sekali tak berupaya mempertahankan, bandingkan dengan pernyataannya sendiri “yang
diberikan Bapa kepadanya tidak akan kubuang.”
Yohanes
6:66 Mulai dari waktu itu banyak
murid-murid-Nya mengundurkan diri
dan tidak lagi mengikut Dia.
Itu, Yesus tahu sejak
semulanya! [ Yohanes 6:36 dan 64]
Sekarang mari kita
melihat, bagaimanakah dengan murid-murid sejati? Adakah? Yesus memperlihatkan
perihal ini dengan cara yang begitu
keras dan sukar untuk dipahami. Dalam pengajaran yang dikatakannya sendiri
telah menggoncangkan iman semua murid yang bukan datang dari Bapa, Ia berkata
begini kepada 12 murid-Nya:
Yohanes
6:67 Maka kata Yesus kepada kedua belas murid-Nya: "Apakah
kamu tidak mau pergi juga?"
Jika 12 tersebut
bukan datang dari Bapa maka, mereka pasti akan enyah juga dari dirinya!
Yohanes
6:68-69 Jawab Simon Petrus kepada-Nya: "Tuhan, kepada siapakah kami akan
pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan
hidup yang kekal; dan kami telah percaya dan tahu,
bahwa Engkau
adalah Yang Kudus dari Allah."
Perhatikan, Petrus
mewakili para murid lainnya,sanggup percaya dan berkata terhadap siapakah Yesus
sesungguhnya, yang mana tak sanggup dipercayai oleh murid-murid atau
orang-orang Yahudi lainnya:
Yohanes
6:41 Maka bersungut-sungutlah
orang Yahudi tentang Dia, karena Ia
telah mengatakan: "Akulah roti yang telah turun dari sorga.
Yohanes
6:42 Kata mereka: "Bukankah Ia ini Yesus, anak Yusuf, yang ibu
bapanya kita kenal? Bagaimana Ia
dapat berkata: Aku telah turun dari sorga?"
Apakah
penyebab perbedaan tajam ini? Satu pihak
mempercayainya dan satu pihak lainnya dapat mempercayainya? Beginilah Yesus
menjelaskannya:
Mengapa 12 murid itu
dapat memercayainya:
Yohanes
6:70 Jawab Yesus kepada mereka: "Bukankah Aku sendiri yang telah memilih
kamu yang dua belas ini?
[Yesus
memilih untuk menerima mereka berdasarkan bukan pada mereka layak untuk dipilih oleh karena karakter atau
moralitasnya namun karena di dalam kekekalan Bapa telah menyerahkan siapapun
itu yang dimauinya untuk datang kepada Bapa dan pasti diterima Yesus. Mengapa
dikatakan di dalam kekekalan? Karena Aktor utama pemilihan atau penyerahnya
adalah BAPA yang bertakhta di Sorga- sorga berada di dalam kekekalan!]
Mengapa murid-murid
yang lain dan juga orang-orang Yahudi lain tak dapat mempercayainya sebagaimana
12 murid itu:
Yohanes
6:43-44 Jawab Yesus kepada mereka: "Jangan
kamu bersungut-sungut. Tidak ada seorangpun yang dapat datang kepada-Ku,
jikalau ia tidak ditarik oleh
Bapa yang mengutus Aku, dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman.
Mengapa yang satu tak
menerima atau bersungut atau membantah kebenaran Yesus, sementara yang satunya
lagi sebaliknya? Yesus melulu memberikan penjelasan bagi penyebabnya pada Bapa
sebagai sumber mengapa percaya dan mengapa tak dapat mempercayainya.
Inilah yang dimaksud
Yesus sebagai kasih karuni atau anugerah
besar itu:
Yohanes
6:65 "Sebab itu telah Kukatakan kepadamu: Tidak ada seorangpun dapat datang
kepada-Ku, kalau Bapa tidak mengaruniakannya
kepadanya."
Sehingga jelas, kasih
karunia itu telah diindikasikan oleh Yesus sendiri sebagai mengikut Yesus bukan
karena mengejar roti yang telah mengenyangkan atau memuaskan hasratmu atau
saya. Kasih karunia tidak bersentral pada diri orang-orang yang telah menerima
kasih karunia itu sehingga Allah harus memenuhi hasrat atau keinginanmu
sekalipun itu bernilai baik, atas nama kasih karunia di dalam nama Yesus. Kasih
karunia itu adalah bagaimana anda dan saya memenuhi kehendak Bapa dalam
kekuatan atau kasih karunia itu sendiri:
Yohanes
6:27 Bekerjalah, bukan untuk
makanan yang akan dapat binasa, melainkan
untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan
diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh
Bapa, Allah, dengan meterai-Nya."
Kasih Karunia itu
adalah bersentralitas pada Anak dan menerima apapun yang diberikan Anak
kepadamu, itu termasuk segala apapun yang diajarkan, diperintahkannya dan
dikehendakinya. Tak ada ruang jadilah
kehendakku mengatasi kehendak Anak. Sehingga kita melihat sebuah makna percaya yang
melampaui apa yang selama ini telah diserongkan dari apa yang sudah sejak mula
diajarkan oleh Yesus sendiri:
Yohanes
6:28 Lalu kata mereka kepada-Nya: "Apakah
yang harus kami
perbuat, supaya kami mengerjakan pekerjaan yang dikehendaki
Allah?"
Yohanes
6:29 Jawab Yesus kepada mereka: "Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah,
yaitu hendaklah kamu percaya
kepada Dia yang telah diutus Allah."
Di dalam kasih karunia itu, ada sebuah pilar besar dan satu-satunya yang padanya
setiap orang yang telah dipilih oleh Bapa akan diikatkan-Nya yaitu melakukan kehendak Bapa.
Orang-orang Yahudi itu begitu tepat
bertanya: apakah yang harus kami
perbuat supaya kamu mengerjakan kehendak
Allah?”
Melakukan kehendak Bapa, itu,
membutuhkan
kasih karunia. Dan itu yang tak mereka miliki. Namun dalam kasih
karunia, anda dan saya dimampukan untuk melakukakannya: hendaklah kamu percaya kepada Dia.
Apakah makna percaya kepada dia?
Apakah
beriman disini adalah sebuah percaya yang bersifat persetujuan intelektual
belaka atau berbagai bentuk seiya sekata saja dalam pikiran dan hati dan
terlepas dari kehidupanmu dan saya? Tidak. Ini adalah persetujuan penundukan diri pada kehendak Bapa di
dalam Yesus Kristus. Bahwa saya dan anda di dalam kasih karunia itu dimampukan
percaya kepada Yesus yang mencakup pengajaran atau sabda atau segala
perintah-perintahnya.
Kala Ia berkata:
Matius
5:16 Demikianlah hendaknya terangmu
bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan
memuliakan Bapamu yang di sorga."
Maka, ketika anda
melakukan perintah ini, pada dasarnya anda sedang hidup didalam iman
kepada Yesus Kristus, yaitu melakukan
kehendak Bapa di dalam Kristus. Kristus menyatakan atau menyampaikan
apa yang dikehendaki Bapa untukmu dan
saya agar dilakukan. Begitulah iman kepada Yesus Kristus, sejatinya
melakukan kehendak Bapa yang ada di dalam Kristus, sementara Kristus sendiri
berdiam di dalammu [ Yohanes 6:56].
Demikian jugalah berlaku
pada hal-hal berikut ini:
Yohanes
13:34 Aku memberikan perintah baru
kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah
mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua
orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling
mengasihi."
Jika anda sungguh
murid Kristus atau sungguh Kristen sejati, maka, anda
tak akan bersungut-sungut pada perintah ini atau malah mencurigainya sebagai
taurat baru, sebab, ketika anda beriman kepadanya, maka seperti kata Yesus, anda
bekerja bagi makanan yang mendatangkan kehidupan kekal bagimu, didalam kasih karunia yang telah
menyelamatkanmu. Makanan orang-orang yang hidup didalam kasih karunia bukanlah roti yang
mengenyangkan perut, tetapi makan roti yang mengenyangkan jiwa dan memuliakan
Bapa.
Yohanes
8:31 Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya: "Jikalau
kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku
Anda tak dapat
menolak bagian ini dengan berkata, inikan ditujukan bagi orang-orang Yahudi?! Yesus memang berkata kepada
orang-orang Yahudi sebab memang Ia pertama-tama datang kepada
bangsa Yahudi [ bandingkan dengan Kisah Para Rasul 13:46-47, 28:26-28] namun Yesus sendiri ketika bersabda bukan sebagai seorang
Tuhan berkebangsaan Yahudi namun sebagai
yang datang dari Allah atau turun dari sorga [ Yohanes 8:21-23; Yohanes
3:31] untuk menyatakan kasih karunia bukan hanya bagi orang-orang Yahudi.
Selanjutnya:
Yohanes
15:5-11 Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam
dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu
tidak dapat berbuat apa-apa. Barangsiapa tidak tinggal di
dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian
dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar. Jikalau
kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu
akan menerimanya. Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan,
yaitu jika
kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku."
"Seperti
Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah
di dalam kasih-Ku itu. Jikalau kamu menuruti perintah-Ku,
kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan
tinggal di dalam kasih-Nya. Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku
ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh.
Apa saja yang kamu kehendaki! Apakah ini
berbicara kehendak diri sendiri? Tidak sebab dalam hal ini, kamu
berkehendak sebagai orang yang memiliki Yesus didalam dirimu. Sehingga dalam hal
apa yang saja yang kamu kehendaki, Bapa dipermuliakan. Kehendak dirimu yang
berada didalam kasih karunia telah
melayani bagi kemuliaan Bapa. Dirimu bukan lagi bagimu sendiri. Tak ada isu ego
sentris di sini. Dalam hal inilah Bapa Dipermuliakan! Meminta apa saja yang
kamu kehendaki senantiasa meminta apa
yang Bapa kehendaki: Berbuah banyak.
Dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku,
jangan sama sekali, hal ini, dipandang sebagai upaya diri untuk membuktikan
bahwa anda adalah murid-Nya. Mengapa? Karena dalam hal ini, Yesus berada
didalam dirimu adalah Ia yang berkehendak demikian. Ia telah lebih dulu berdiam
di dalammu, dan tujuan perintah ini hanya satu: Bapa dimuliakan melalui dirimu.
Jika anda sungguh
murid Yesus, maka jelas anda akan percaya atau beriman kepada Yesus. Itu
termasuk mendengarkan perintah-perintah
Yesus semcam di atas tersebut. Bapa pun menyatakan: dengarkanlah Dia:
Lukas
9:35 Maka terdengarlah suara dari dalam awan itu, yang berkata: "Inilah
Anak-Ku yang Kupilih, dengarkanlah Dia
Beriman kepada Yesus,
bukanlah
kehidupan yang tanpa kehidupan baru atau lemah atau lembek atau tak berdaya
sekalipun anda tak memiliki kekuatan untuk pada dirimu sendiri untuk melawan
kedaginganmu. Kasih karunia memberdayakanmu
hingga ke tatar yang begitu terhormat untuk dapat melakukakannya: dapat memuliakan Bapa melalui
perbuatan-perbuatan kita. Tak semua orang
dapat memiuliakan Bapa, tak ada satu
perbuatan baik yang dapat memuliakan Bapa, jika
tak memiliki Kristus! Letak pemuliaan itu adalah saat
engkau berada didalam kasih karunia mewujudkan apa kehendak Bapa di bumi ini sebagaimana di sorga.
Sebagaimana Yesus datang ke dunia ini melakukan kehendak Bapa, yang mana hanya
Ia yang dapat melakukan kehendak Bapa secara sempurna dan tak ada yang lain, maka
pada diri saya dan anda dalam
derajat yang lebih rendah, maka kita di dalam Kristus dapat
melakukan kehendak Bapa itu bagi kita. Apakah itu? Mendengarkan apa yang Yesus perintahkan bagi kita dan di
dalam mendengarkan itu kita melakukannya, dan didalam melakukan
perintah Yesus itu maka Bapa-Ku dimuliakan, ujar Yesus.
Inilah
kehidupan orang beriman itu.
Inilah keselamatan hanya karena kasih karunia itu. Beriman yang melahirkan sebuah kehidupan oleh sebab
Yesus berada didalam dirimu! Kehidupan yang bagaimanakah di dalam kasih
karunia itu? Saya mau sajikan ayat-ayat berikut ini:
Lukas
14:33 Demikian pulalah tiap-tiap orang
di antara kamu, yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku.
Apa
yang menjadi dasar bagi seseorang tidak bersungut-sungut terhadap perintah ini?
Jelas, jika ia adalah orang yang menerima kasih karunia untuk mendengarkan dan
mempercayai Yesus beserta sabda-Nya. Hanya mereka yang memiliki Kristus di dalam
dirinya saja, sanggup karena disanggupkan melakukan perintah ini.
Matius
5:20 Jika hidup keagamaanmu tidak
lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi,
sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga
Anda butuh Yesus beserta
segenap karyanya
agar
kehidupanmu
lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi.
Apakah
perintah Yesus kepadamu agar memiliki
hidup kekal? Percaya bahwa Ia adalah Roti yang turun dari sorga
untuk memberikan hidup kekal bagi dunia. [bacalah juga tinjauan Matius 5:20 pada tinjauan bagian 1A]
Penolakan berkesinambungan
oleh pendeta Dr. Erastus Sabdono pada
hal-hal semacam ini, sebagaimana telah saya perlihatkan pada 2 bagian
sebelumnya, pada akhirnya menimbulkan
kekacauan pengajaran yang bersumber dari
penolakannya pada apa yang Yesus ajarkan, sebagaimana ditunjukannya
di dalam paragraf-paragraf 12 dan 13:
Bila
meneliti
kehidupan banyak orang Kristen hari ini, maka dapat disimpulkan bahwa banyak
diantara mereka yang menolak untuk menerima Yesus Kristus secara benar.
Secara lahiriah kelihatannya
mereka tidak menolak tetapi sikap hatinya menunjukkan bahwa mereka menolak
Yesus. Hal ini kelihatan dari sikap
hidup mereka. Dalam hal ini kita bisa memahami mengapa Tuhan Yesus
mengatakan bahwa barang siapa mau mengikut Dia harus meninggalkan segala
sesuatu (Luk 14:33) dan menyalibkan daging dengan segala hawa nafsunya (Gal
5:24-25). Memang kenyataannya kita bukan milik kita sendiri lagi (1 Kor
6:19-20).
Menjadi
manusia sesuai dengan rancangan Allah semula berarti menjadi orang-orang yang
kelakuannya luar biasa baiknya (Mat 5:20; 48; 2 Kor
3:3). Bagaimana kalau ternyata ada orang-orang Kristen yang kelakuan tidak berbeda
bahkan lebih buruk dari orang-orang yang non Kristen yang tidak pergi ke
gereja, apakah berarti orang-orang Kristen tersebut sudah pantas disebut
sebagai umat pilihan dan pasti diterima di Kerajaan Bapa? Tentu tidak.
[Bacalah "tinjauan bagian 1F"]
[Bacalah "tinjauan bagian 1F"]
Jika saja, pendeta
Dr. Erastus Sabdono bersujud kepada Yesus Kristus secara total maka saat ia
mengutip 2Korintus 3:3:
Karena
telah ternyata, bahwa kamu adalah surat Kristus, yang ditulis oleh pelayanan
kami, ditulis
bukan dengan tinta, tetapi dengan Roh dari Allah yang hidup, bukan pada
loh-loh batu, melainkan pada loh-loh daging, yaitu di dalam hati
manusia.
Maka begitu cemerlang
dan gemilang bahwa Paulus sedang memuji-mujikan Kristus sedemikian agungnya
seagung Allah itu sendiri:
-kamu
adalah surat Kristus [Kristuslah yang menuliskan segala sesuatu didalam
keberadaan hidupmu]
-ditulis
dengan Roh dari Allah [ bagaimana anda dan saya dapat berlaku sehingga
dapat dibaca oleh orang banyak, itu oleh Roh Allah yang diam di dalam dirimu.
Ialah sumber kekudusanmu dan sumber perbuatan baikmu]
-pada
loh-loh daging [ ini luar biasa bahwa Roh berdiam didalam kita yang
masih begitu daging. Bagaimana Roh itu bekerja didalammu sehingga anda dan saya
dalam cara-Nya dapat menjadi kemuliaan bagi Allah]
Adakah semua ini
berbicara pemuliaan diri agar memuliakan Tuhan karena perjuangan keras untuk
menjadi anak-anak Alah dan agar anda pantas menjadi anak-anak Allah? Tidak!
Faktanya sejak anda masih dengan tubuh daging itu, Roh Allah sudah berdiam
didalammu. Tahukah anda makna luar biasa Roh Allah berdiam di dalam dirimu?
Sejak kapan Roh Allah mau berdiam di dalam tubuh yang masih daging ini?
Bersambung ke
“Tinjauan Pengajaran Pdt. Dr.Erastus Sabdono “Keselamatan Diluar Kristen” (3i):“Tidak
Ada Keselamatan Di Luar Kristen Tetapi Ada Keselamatan Di Luar Kristen”
AMIN
Segala
Pujian Hanya Kepada TUHAN
The
cross
transforms
present criteria of relevance: present criteria of relevance do not transform
the
cross
No comments:
Post a Comment