Oleh : Pdt. Budi Asali M.Div
LUKAS 9:1-6 (1)
Minggu, tgl 18 Januari 2015, pk 17.00
Luk
9:1-6 - “(1) Maka Yesus memanggil kedua belas muridNya, lalu memberikan tenaga
dan kuasa kepada mereka untuk menguasai setan-setan dan untuk menyembuhkan
penyakit-penyakit. (2) Dan Ia mengutus mereka untuk memberitakan Kerajaan Allah
dan untuk menyembuhkan orang, (3) kataNya kepada mereka: ‘Jangan membawa
apa-apa dalam perjalanan, jangan membawa tongkat atau bekal, roti atau uang,
atau dua helai baju. (4) Dan apabila kamu sudah diterima dalam suatu rumah,
tinggallah di situ sampai kamu berangkat dari situ. (5) Dan kalau ada orang
yang tidak mau menerima kamu, keluarlah dari kota mereka dan kebaskanlah
debunya dari kakimu sebagai peringatan terhadap mereka.’ (6) Lalu pergilah
mereka dan mereka mengelilingi segala desa sambil memberitakan Injil dan
menyembuhkan orang sakit di segala tempat.”.
I)Yesus memanggil dan
mengutus 12 murid.
Ay
1-2: “(1) Maka Yesus memanggil kedua belas muridNya, lalu memberikan tenaga dan
kuasa kepada mereka untuk menguasai setan-setan dan untuk menyembuhkan
penyakit-penyakit. (2) Dan Ia mengutus mereka untuk memberitakan Kerajaan Allah
dan untuk menyembuhkan orang,”.
1)Yang memanggil dan mengutus adalah
Yesus sendiri.
Bandingkan dengan ayat-ayat ini:
Mat 10:1,5 - “(1) Yesus memanggil kedua belas muridNya dan memberi kuasa kepada mereka untuk mengusir roh-roh jahat dan untuk melenyapkan segala penyakit dan segala kelemahan. ... (5) Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada mereka: ‘Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria,”.
1Kor 1:1 - “Dari Paulus, yang oleh kehendak Allah dipanggil menjadi rasul Kristus Yesus, dan dari Sostenes, saudara kita,”.
2Kor 1:1 - “Dari Paulus, yang oleh kehendak Allah menjadi rasul Kristus Yesus, dan dari Timotius saudara kita, kepada jemaat Allah di Korintus dengan semua orang kudus di seluruh Akhaya.”.
Gal 1:1,15-17 - “(1) Dari Paulus, seorang rasul, bukan karena manusia, juga bukan oleh seorang manusia, melainkan oleh Yesus Kristus dan Allah, Bapa, yang telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, ... (15) Tetapi waktu Ia, yang telah memilih aku sejak kandungan ibuku dan memanggil aku oleh kasih karuniaNya, (16) berkenan menyatakan AnakNya di dalam aku, supaya aku memberitakan Dia di antara bangsa-bangsa bukan Yahudi, maka sesaatpun aku tidak minta pertimbangan kepada manusia; (17) juga aku tidak pergi ke Yerusalem mendapatkan mereka yang telah menjadi rasul sebelum aku, tetapi aku berangkat ke tanah Arab dan dari situ kembali lagi ke Damsyik.”.
Ef 1:1 - “Dari Paulus, rasul Kristus Yesus oleh kehendak Allah, kepada orang-orang kudus di Efesus, orang-orang percaya dalam Kristus Yesus.”.
Seseorang melayani Tuhan harus karena ada pengutusan dari Tuhan. Dengan kata lain, pelayanan harus dilakukan sesuai dengan kehendak Tuhan.
Jamieson, Fausset & Brown (tentang Mat 10:4): “the Lord
appoints His own labourers, and for this thing must be entreated of us to do it
for us; remembering that whatever be the gifts which men bring to the work of
the ministry, and whatever their external success in it, unless they be of
God’s own selecting and appointing, they have no right to be there.” [= Tuhan
menetapkan pekerja-pekerjaNya sendiri, dan kita harus diminta untuk melakukan
hal ini; mengingat bahwa karunia-karunia apapun yang dibawa orang-orang ke
dalam pelayanan, dan kesuksesan lahiriah apapun yang ada di dalam pelayanan
itu, kecuali mereka dipilih dan ditetapkan oleh Allah sendiri, mereka tidak
mempunyai hak untuk berada di dalamnya.].
Kita
tidak boleh melayani karena alasan-alasan yang lain (misalnya: dari pada
menganggur, atau karena desakan majelis / pendeta / orang kristen yang lain,
dsb). Kita harus melayani karena panggilan Tuhan. Memang adanya permintaan dari
seseorang bisa / mungkin merupakan panggilan Tuhan, tetapi itu harus dicheck
lebih dahulu. Coba periksa apa sebabnya saudara melayani!
2)
Mengapa jumlah mereka 12 orang?
Bilangan
12 jelas dipilih / ditentukan oleh Yesus secara sengaja untuk menyesuaikan
dengan 12 suku Israel dalam Perjanjian Lama.
Pulpit Commentary: “As the sons of Jacob were the
fathers of Israel according to the flesh, so are the twelve apostles the
fathers of Israel after the Spirit.” [= Sebagaimana anak-anak Yakub adalah
bapa-bapa dari Israel menurut daging, demikianlah kedua-belas rasul adalah
bapa-bapa dari Israel menurut Roh.] - hal 431.
William Hendriksen: “The fact that Jesus appointed
exactly 12 men, no more and no less, indicates that he had in mind the new
Israel, for ancient Israel had 12 tribes and 12 patriarchs. The new Israel was
going to be gathered from among all the nations, Jews and Gentiles alike.” [=
Fakta bahwa Yesus menetapkan persis 12 orang, tidak lebih dan tidak kurang,
menunjukkan bahwa Ia memikirkan Israel yang baru, karena Israel yang kuno
mempunyai 12 suku dan 12 kepala suku. Israel yang baru akan dikumpulkan dari
antara semua bangsa, Yahudi maupun non Yahudi.].
Penafsiran ini didukung oleh:
Wah
7:4 - 144.000 orang. 144.000 = 12 x 12 x 1000.
Wah 4:1-11 - 24 tahta dan 24 tua-tua.
24 = 12 + 12.
3)
Mula-mula orang-orang ini mendapat panggilan untuk mengikut Yesus (Mat 4:19,21
Mat 9:9 Yoh 1:43),
dan sekarang mereka mendapat panggilan untuk melayani. Tidak ada orang yang
hanya dipanggil untuk ikut Yesus dan tidak dipanggil untuk melayani Dia!
Bdk. Mark 3:14 - “Ia menetapkan dua belas orang untuk menyertai Dia dan untuk diutusNya memberitakan Injil”.
KJV: ‘And he ordained twelve, that they should be with him, and that he might send them forth to preach’ [= Dan Ia menentukan dua belas orang, supaya mereka bersama dengan Dia, dan supaya Ia bisa mengutus mereka untuk berkhotbah].
NASB: ‘He appointed twelve, that they might be with Him and that He might send them out to preach’ [= Ia menetapkan dua belas orang, supaya mereka bisa bersama dengan Dia dan supaya Ia bisa mengutus mereka keluar untuk berkhotbah].
William Barclay: “If they were to do his work in the
world, they must live in his presence, before they went out to the world; they
must go from the presence of Jesus into the presence of men.” [= Jika mereka
harus mengerjakan pekerjaanNya di dunia, mereka harus hidup di hadapanNya,
sebelum mereka keluar kepada dunia; mereka harus pergi dari hadapan Yesus ke
hadapan manusia.] - hal 361.
Pulpit Commentary: “the closeness of our personal
following of Christ is the measure of our power for his service.” [= Kedekatan
kita dalam mengikut Kristus secara pribadi merupakan ukuran dari kuasa kita
untuk pelayananNya.] - hal 425.
Bagaimana dengan saudara? Apakah saudara sudah mengikut Yesus?
Kalau ya, sudahkah saudara melayani Dia?
4)Yang
diutus oleh Yesus untuk melayani / memberitakan Injil adalah murid-muridNya.
a)Ini menunjukkan bahwa orang yang mengajar / melayani Tuhan
harus belajar lebih dulu, dan bahkan terus menerus belajar.
Matthew Henry: “They that design to be teachers
must first be learners; they must receive, that they may give; ... Gospel
truths must be first committed to them, before they be commissioned to be
gospel ministers.” [= Mereka yang merencanakan untuk menjadi pengajar / guru
harus lebih dulu menjadi pelajar; mereka harus menerima, supaya mereka bisa
memberi; ... Kebenaran Injil harus lebih dulu diberikan kepada mereka, sebelum
mereka diutus menjadi pelayan-pelayan Injil.].
William Barclay: “These men were appointed from
amongst the disciples. The word ‘disciple’ means ‘a learner’. The men whom
Christ needs and desires are the men who are willing to learn. The shut mind
cannot serve him. The servant of Christ must be willing to learn more every
day.” [= Orang-orang ini ditetapkan dari antara murid-murid. Kata ‘murid’
berarti ‘seorang pelajar / yang belajar’. Orang-orang yang Kristus butuhkan dan
inginkan adalah orang-orang yang mau belajar. Pikiran yang tertutup tidak bisa
melayani Dia. Pelayan Kristus harus mau belajar lebih banyak setiap hari.] -
hal 361.
Adam Clarke (tentang Mat 10:1): “let it be observed, that, though
the spiritual gifts requisite for the ministry must be supplied by God himself,
yet this does not preclude the importance of human learning.” [= hendaklah
diperhatikan, bahwa sekalipun karunia-karunia rohani yang dibutuhkan untuk
pelayanan harus disuplai oleh Allah sendiri, tetapi ini tidak membuang pentingnya
tindakan belajar dari orang itu.].
Adam Clarke (tentang Mat 10:2): “It is worthy of notice, that those
who were Christ’s apostles were first his disciples; to intimate, that men must
be first taught of God, before they be sent of God. Jesus Christ never made an
apostle of any man who was not first his scholar or diciple.” [= Merupakan
sesuatu yang layak diperhatikan bahwa mereka yang adalah rasul-rasul Kristus
mula-mula adalah murid-muridNya; untuk menunjukkan bahwa orang harus diajar
lebih dulu oleh Allah, sebelum mereka diutus oleh Allah. Yesus Kristus tidak
pernah membuat seorang rasul dari orang manapun yang tidak lebih dulu menjadi
pelajar atau muridNya.].
Kata-kata ini perlu
diperhatikan oleh pendeta-pendeta yang ‘anti sekolah theologia’ dengan alasan
bahwa rasul-rasul juga tidak sekolah theologia!
Bdk. Amsal
19:2a - “Tanpa pengetahuan kerajinanpun tidak baik;”.
NIV: ‘It is not good to have zeal without knowledge,’ [= Adalah tidak baik untuk mempunyai semangat tanpa pengetahuan,].
NIV: ‘It is not good to have zeal without knowledge,’ [= Adalah tidak baik untuk mempunyai semangat tanpa pengetahuan,].
b) Bahkan pelayanan yang paling rendahpun mengharuskan pelayan
tersebut belajar Firman Tuhan.
Pulpit Commentary: “even the lowest ministry in the kingdom is not possible to those who have not listened for the voice of Christ and endeavoured to obey him.” [= bahkan pelayanan yang paling rendah dalam KerajaanNya tidaklah memungkinkan bagi mereka yang tidak mendengarkan suara Kristus dan berusaha untuk mentaatiNya.] - hal 425.
5)
Mereka diutus berdua-dua.
Bdk. Mark 6:7 - “Ia memanggil kedua belas murid itu dan mengutus mereka berdua-dua. Ia memberi mereka kuasa atas roh-roh jahat,”.
Pulpit Commentary: “They were sent out two and two.
Christ would have his servants work together; it is not good to be alone.” [=
Mereka diutus berdua-dua. Kristus ingin pelayan-pelayanNya bekerja-sama;
tidaklah baik untuk berada seorang diri.] - hal 418.
Bdk. Pkh
4:9-12 - “(9) Berdua lebih baik dari pada seorang diri, karena mereka menerima
upah yang baik dalam jerih payah mereka. (10) Karena kalau mereka jatuh, yang
seorang mengangkat temannya, tetapi wai orang yang jatuh, yang tidak mempunyai
orang lain untuk mengangkatnya! (11) Juga kalau orang tidur berdua, mereka
menjadi panas, tetapi bagaimana seorang saja dapat menjadi panas? (12) Dan
bilamana seorang dapat dialahkan, dua orang akan dapat bertahan. Tali tiga
lembar tak mudah diputuskan.”.
II)Tujuan pengutusan
dan perlengkapan bagi orang-orang yang diutusNya.
1) Tujuan pengutusan.
Ay 1-2: “(1) Maka Yesus memanggil kedua belas muridNya, lalu memberikan tenaga dan kuasa kepada mereka untuk menguasai setan-setan dan untuk menyembuhkan penyakit-penyakit. (2) Dan Ia mengutus mereka untuk memberitakan Kerajaan Allah dan untuk menyembuhkan orang,”.
a) Apa yang luar biasa dari Yesus
adalah bahwa Ia bukan hanya bisa melakukan mujijat-mujijat yang luar biasa,
tetapi juga bisa memberikan kuasa kepada orang-orang lain untuk melakukan
mujijat-mujijat (ay
1). Ini tidak bisa dilakukan oleh orang-orang lain / rasul-rasul.
b)
Dari teks di atas terlihat bahwa ada 3 hal yang menjadi tujuan pengutusan.
1. Menguasai setan-setan.
1. Menguasai setan-setan.
2. Menyembuhkan penyakit.
3. Memberitakan Kerajaan Allah.
Bahwa
‘menguasai / mengusir setan’ dipisahkan dari ‘menyembuhkan penyakit’
menunjukkan bahwa keduanya merupakan hal yang berbeda (bdk. Luk 19:1 Mat 10:1).
Memang bisa saja setan merasuk dan lalu menimbulkan penyakit, seperti dalam Mat
12:22 Mark 9:16-18 dan sebagainya. Tetapi jelas bahwa tidak semua penyakit
disebabkan karena ada setan yang merasuk.
Adam Clarke: “Luke mentions both demons and diseases;
therefore he was either mistaken, or demons and diseases are not the same. ...
The treatment of these two was not the same: - the demons were to be cast out,
the diseases to be healed.” [= Lukas menyebutkan baik setan-setan dan
penyakit-penyakit; karena itu, atau ia salah, atau setan dan penyakit tidaklah
sama. ... Penanganan / pengobatan dari kedua hal ini tidaklah sama: -
setan-setan harus diusir, penyakit-penyakit harus disembuhkan.].
Pengertian
ini penting untuk menghadapi pandangan orang-orang Pentakosta dan Kharismatik
yang pada umumnya menganggap bahwa orang sakit selalu / pasti karena adanya roh
jahat yang merasuk mereka.
c)Apakah itu berarti bahwa orang-orang
yang diutus oleh Tuhan untuk memberitakan Injil / Firman Tuhan selalu harus
diberi kemampuan untuk melakukan pengusiran setan / penyembuhan / mujijat?
Matthew Henry: “When he sent them to preach the same doctrine that he had preached, he empowered them to confirm it, by the same divine seals, ... This is not necessary now the kingdom of God is come; to call for miracles now is to lay again the foundation when the building is reared. The point being settled, and the doctrine of Christ sufficiently attested, by the miracles which Christ and his apostles wrought, it is tempting God to ask for more signs.” [= Pada waktu Ia mengutus mereka untuk memberitakan ajaran yang sama dengan yang telah Ia beritakan, Ia memberi kuasa kepada mereka untuk meneguhkannya, dengan meterai ilahi yang sama, ... Sekarang hal ini tidak perlu karena kerajaan Allah sudah datang; meminta mujijat-mujijat sekarang sama dengan meletakkan lagi fondasi pada saat bangunan sudah didirikan. Hal itu sudah dibereskan, dan ajaran Kristus sudah dibuktikan kebenarannya dengan cukup, oleh mujijat-mujijat yang dibuat oleh Kristus dan rasul-rasulNya, sehingga merupakan tindakan mencobai Allah untuk meminta lebih banyak tanda.].
Bdk. Yoh
10:41 - “Dan banyak orang datang kepadaNya dan berkata: ‘Yohanes memang tidak
membuat satu tandapun, tetapi semua yang pernah dikatakan Yohanes tentang orang
ini adalah benar.’”.
Ayat di atas ini berbicara tentang Yohanes Pembaptis. Ia jelas adalah seorang nabi / pemberita Injil / Firman Tuhan, tetapi ayat ini mengatakan bahwa ia tidak melakukan satu tandapun!
Ayat di atas ini berbicara tentang Yohanes Pembaptis. Ia jelas adalah seorang nabi / pemberita Injil / Firman Tuhan, tetapi ayat ini mengatakan bahwa ia tidak melakukan satu tandapun!
d) Adanya karunia kesembuhan, tidak
berarti bahwa orang Kristen harus menentang penggunaan dokter maupun obat.
A. T. Robertson (tentang Mat 10:1): “Jesus is still the master of soul
and body. But intelligent faith does not justify us in abstaining from the help
of the physician who must not be confounded with the quack and the charlatan.”
[= Yesus tetap adalah Tuan dari jiwa dan tubuh. Tetapi iman yang cerdas tidak
membenarkan kita untuk tidak menggunakan pertolongan dari dokter, yang harus
dibedakan dengan dukun.].
2) Perlengkapan.
Mereka
diberi kuasa untuk mengusir setan dan menyembuhkan penyakit, tetapi tidak
dikatakan bahwa mereka diberi kuasa untuk mempertobatkan.
Pulpit Commentary: “Observe that nothing is said of
their receiving authority to convert. This God himself keeps.” [= Perhatikan
bahwa tidak ada apapun yang dikatakan tentang penerimaan mereka terhadap
otoritas untuk mempertobatkan. Ini disimpan / ditahan oleh Allah sendiri.] -
hal 404.
Karena itu, dalam memberitakan Injil,
kita tidak perlu memusingkan apakah orang yang kita injili itu akan bertobat
atau tidak. Ini bukan berarti bahwa kita
tidak punya beban terhadap keselamatan orang itu. Tetapi memang pertobatan
mutlak tergantung Allah sendiri, dan tugas kita hanyalah memberitakan Injil.
3)Dengan orang-orang seperti ini (kecuali Yudas Iskariot), yang
boleh dikatakan semuanya mempunyai banyak kelemahan / kekurangan, Yesus
‘menggoncangkan dunia’!
Bdk. 1Kor 1:25-29 - “(25) Sebab yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya dari pada manusia dan yang lemah dari Allah lebih kuat dari pada manusia. (26) Ingat saja, saudara-saudara, bagaimana keadaan kamu, ketika kamu dipanggil: menurut ukuran manusia tidak banyak orang yang bijak, tidak banyak orang yang berpengaruh, tidak banyak orang yang terpandang. (27) Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat, (28) dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti, (29) supaya jangan ada seorang manusiapun yang memegahkan diri di hadapan Allah.”.
Bdk. 1Kor 1:25-29 - “(25) Sebab yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya dari pada manusia dan yang lemah dari Allah lebih kuat dari pada manusia. (26) Ingat saja, saudara-saudara, bagaimana keadaan kamu, ketika kamu dipanggil: menurut ukuran manusia tidak banyak orang yang bijak, tidak banyak orang yang berpengaruh, tidak banyak orang yang terpandang. (27) Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat, (28) dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti, (29) supaya jangan ada seorang manusiapun yang memegahkan diri di hadapan Allah.”.
Penerapan:
a) Kalau saudara mempunyai kekurangan / kelemahan, dan kalau saudara bukanlah orang yang mempunyai karunia-karunia yang hebat, janganlah beranggapan bahwa Tuhan tidak bisa / mau memakai saudara. Asal saudara mau menyerahkan diri untuk dipakai oleh Tuhan, Tuhan mau / bisa memakai saudara sebagai alatNya yang berguna untuk kemuliaanNya!
a) Kalau saudara mempunyai kekurangan / kelemahan, dan kalau saudara bukanlah orang yang mempunyai karunia-karunia yang hebat, janganlah beranggapan bahwa Tuhan tidak bisa / mau memakai saudara. Asal saudara mau menyerahkan diri untuk dipakai oleh Tuhan, Tuhan mau / bisa memakai saudara sebagai alatNya yang berguna untuk kemuliaanNya!
b) Kalau saudara adalah seorang hamba Tuhan, jangan merasa kecil hati karena jemaat saudara bukanlah orang-orang yang pandai, dan juga bukan orang-orang yang mempunyai karunia-karunia yang hebat. Asal saudara dan jemaat saudara mau menyerahkan diri untuk dipakai oleh Tuhan, Tuhan bisa menggunakan saudara dan jemaat saudara untuk hal-hal yang besar.
William Barclay: “They were very ordinary men. ... It
has been said that Jesus is looking, not so much for extraordinary men, as for
ordinary men who can do ordinary things extraordinarily well. ... No man need ever
think that he has nothing to offer Jesus, for Jesus can take what the most
ordinary man can offer and use it for greatness.” [= Mereka adalah orang-orang
biasa. ... Dikatakan bahwa Yesus mencari, bukan orang-orang yang luar biasa,
tetapi orang-orang biasa yang bisa melakukan hal-hal biasa dengan cara yang
luar biasa baiknya. ... Tak seorangpun perlu untuk berpikir bahwa ia tidak
mempunyai apapun untuk dipersembahkan kepada Yesus, karena Yesus bisa mengambil
apa yang bisa dipersembahkan oleh orang yang paling biasa dan menggunakannya
untuk sesuatu yang besar.] - hal 358.
-bersambung-
No comments:
Post a Comment