Oleh: Pdt. Budi Asali, M.Div
YUNUS
1:17-2:10
Yunus 1:17-2:10 - “(1:17) Maka atas penentuan TUHAN datanglah
seekor ikan besar yang menelan Yunus; dan Yunus tinggal di dalam perut ikan itu
tiga hari tiga malam lamanya. (2:1) Berdoalah Yunus kepada TUHAN, Allahnya,
dari dalam perut ikan itu, (2:2) katanya: ‘Dalam kesusahanku aku berseru kepada
TUHAN, dan Ia menjawab aku, dari tengah-tengah dunia orang mati aku berteriak,
dan Kaudengarkan suaraku. (2:3) Telah Kaulemparkan aku ke tempat yang dalam, ke
pusat lautan, lalu aku terangkum oleh arus air; segala gelora dan gelombangMu
melingkupi aku. (2:4) Dan aku berkata: telah terusir aku dari hadapan mataMu.
Mungkinkah aku memandang lagi baitMu yang kudus? (2:5) Segala air telah
mengepung aku, mengancam nyawaku; samudera raya merangkum aku; lumut lautan
membelit kepalaku (2:6) di dasar gunung-gunung. Aku tenggelam ke dasar bumi;
pintunya terpalang di belakangku untuk selama-lamanya. Ketika itulah Engkau
naikkan nyawaku dari dalam liang kubur, ya TUHAN, Allahku. (2:7) Ketika jiwaku
letih lesu di dalam aku, teringatlah aku kepada TUHAN, dan sampailah doaku
kepadaMu, ke dalam baitMu yang kudus. (2:8) Mereka yang berpegang teguh pada
berhala kesia-siaan, merekalah yang meninggalkan Dia, yang mengasihi mereka
dengan setia. (2:9) Tetapi aku, dengan ucapan syukur akan kupersembahkan korban
kepadaMu; apa yang kunazarkan akan kubayar. Keselamatan adalah dari TUHAN!’
(2:10) Lalu berfirmanlah TUHAN kepada ikan itu, dan ikan itupun memuntahkan
Yunus ke darat”.
I) Penjelasan tentang ay 2-9.
Kalau
dilihat sepintas lalu, maka ay 2-9 itu kelihatannya adalah doa Yunus di
dalam perut ikan itu:
1) Ay 1
mengatakan bahwa Yunus berdoa dari dalam perut ikan.
2) Ay 2-9
terletak sebelum ay 10, dimana ikan itu memuntahkan Yunus.
Tetapi kalau kita
mempelajari dengan lebih teliti, maka kesimpulannya akan lain:
a) Ay 2-9 berbentuk puisi. Apakah dalam
perut ikan Yunus masih bisa membuat puisi?
b) Kata-kata kerja yang ada dalam bentuk lampau
(past tense), seperti:
1. Ay 2:
‘Ia menjawab aku’ dan ‘Kaudengarkan
suaraku’. Kata kerja yang saya garis bawahi itu ada dalam past tense (= bentuk lampau).
2. Ay 6:
‘Engkau naikkan nyawaku dari dalam liang kubur’. Kata ‘Engkau naikkan’ juga ada dalam past tense (= bentuk lampau).
Catatan: dalam bahasa Ibrani subyek dan kata kerja pada
umumnya tergabung menjadi satu kata.
c) Seluruh bagian ini tidak berbentuk permintaan,
tetapi syukur atas pertolongan Tuhan.
Karena
itu, kesimpulannya adalah: ay 2-9 sebetulnya adalah doa syukur Yunus setelah ia keluar dari dalam perut ikan,
tetapi di dalam doa itu dimasukkan juga pikiran-pikiran / doa Yunus ketika ia
ada di dalam perut ikan. Karena itu, dari doa syukur ini kita bisa mempelajari
pengalaman Yunus ketika ia berada di dalam perut ikan.