Minggu, tgl 4 Januari 2015, pk 08.00
PDT. BUDI ASALI. M. DIV.
"Jika Allah
memanggilmu menjadi seorang pengkhotbah, jangan merendahkan diri dengan menjadi
seorang raja"
Kis
12:25-13:12 - “(12:25) Barnabas dan Saulus kembali dari Yerusalem, setelah
mereka menyelesaikan tugas pelayanan mereka. Mereka membawa Yohanes, yang
disebut juga Markus. (13:1) Pada waktu itu dalam jemaat di Antiokhia ada
beberapa nabi dan pengajar, yaitu: Barnabas dan Simeon yang disebut Niger, dan
Lukius orang Kirene, dan Menahem yang diasuh bersama dengan raja wilayah
Herodes, dan Saulus. (13:2) Pada suatu hari ketika mereka beribadah kepada
Tuhan dan berpuasa, berkatalah Roh Kudus: ‘Khususkanlah Barnabas dan Saulus
bagiKu untuk tugas yang telah Kutentukan bagi mereka.’ (13:3) Maka berpuasa dan
berdoalah mereka, dan setelah meletakkan tangan ke atas kedua orang itu, mereka
membiarkan keduanya pergi. (13:4) Oleh karena disuruh Roh Kudus, Barnabas dan
Saulus berangkat ke Seleukia, dan dari situ mereka berlayar ke Siprus. (13:5)
Setiba di Salamis mereka memberitakan firman Allah di dalam rumah-rumah ibadat
orang Yahudi. Dan Yohanes menyertai mereka sebagai pembantu mereka. (13:6)
Mereka mengelilingi seluruh pulau itu sampai ke Pafos. Di situ mereka bertemu
dengan seorang Yahudi bernama Baryesus. Ia seorang tukang sihir dan nabi palsu.
(13:7) Ia adalah kawan gubernur pulau itu, Sergius Paulus, yang adalah orang
cerdas. Gubernur itu memanggil Barnabas dan Saulus, karena ia ingin mendengar
firman Allah. (13:8) Tetapi Elimas - demikianlah namanya dalam bahasa Yunani -,
tukang sihir itu, menghalang-halangi mereka dan berusaha membelokkan gubernur
itu dari imannya. (13:9) Tetapi Saulus, juga disebut Paulus, yang penuh dengan
Roh Kudus, menatap dia, (13:10) dan berkata: ‘Hai anak Iblis, engkau penuh
dengan rupa-rupa tipu muslihat dan kejahatan, engkau musuh segala kebenaran,
tidakkah engkau akan berhenti membelokkan Jalan Tuhan yang lurus itu? (13:11)
Sekarang, lihatlah, tangan Tuhan datang menimpa engkau, dan engkau menjadi
buta, beberapa hari lamanya engkau tidak dapat melihat matahari.’ Dan seketika
itu juga orang itu merasa diliputi kabut dan gelap, dan sambil meraba-raba ia
harus mencari orang untuk menuntun dia. (13:12) Melihat apa yang telah terjadi
itu, percayalah gubernur itu; ia takjub oleh ajaran Tuhan.”.
I) Gereja di Antiokhia (12:25-13:3).
1)Pengkaderan Markus.
Barnabas
dan Saulus, yang tadinya diutus untuk suatu pelayanan (11:29-30), sekarang
kembali ke Antiokhia. Mereka membawa Yohanes yang juga disebut Markus (12:25).
Kis 12:25 - “Barnabas dan Saulus kembali dari Yerusalem, setelah mereka menyelesaikan tugas pelayanan mereka. Mereka membawa Yohanes, yang disebut juga Markus.”.
Waktu mereka pergi melakukan pelayanan lagi, maka Yohanes atau Markus ini mereka bawa lagi untuk membantu mereka dalam pelayanan. Dengan demikian mereka mengkader Markus supaya bisa melayani Tuhan (bdk. 2Tim 2:2).
2Tim 2:2 - “Apa yang telah engkau dengar dari padaku di depan banyak saksi, percayakanlah itu kepada orang-orang yang dapat dipercayai, yang juga cakap mengajar orang lain.”.
Penerapan: ‘Orang mengajak orang’ adalah suatu
cara pelayanan yang penting dan effektif. Karena itu ajaklah orang ke
Kebaktian, Pemahaman Alkitab, atau ajaklah orang dalam pelayanan saudara, baik
dalam Pemberitaan Injil secara pribadi, dalam mengajar sekolah minggu, dalam
latihan paduan suara, dsb. Kalau saudara, bahkan dengan mudah, bisa mengajak
orang dalam persoalan jasmani / duniawi seperti nonton bioskop, piknik, pesta,
dsb, maka tidak ada alasan mengapa saudara tidak bisa mengajak orang dalam
persoalan rohani.
2) Nabi-nabi dan
pengajar-pengajar di Antiokhia (13:1).
Kis 13:1 - “Pada waktu itu dalam jemaat di Antiokhia ada beberapa nabi dan pengajar, yaitu: Barnabas dan Simeon yang disebut Niger, dan Lukius orang Kirene, dan Menahem yang diasuh bersama dengan raja wilayah Herodes, dan Saulus.”.
a)Di gereja Antiokhia sudah ada nabi
dan pengajar!
Ini adalah sesuatu yang hebat!
Mengapa? Karena Barnabas dan Saulus hanya mengajar selama 1 tahun di sana (Kis
11:26), tetapi sudah menghasilkan pemberita-pemberita Firman.
Kis 11:26 - “Mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun lamanya, sambil mengajar banyak orang. Di Antiokhialah murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen.”.
Saya tidak tahu bagaimana hal itu bisa terjadi. Mungkin sekali Barnabas dan Saulus mengadakan kader pengkhotbah. Tetapi bagaimanapun juga hal ini menunjukkan bahwa gereja / jemaat ini adalah gereja / jemaat yang hebat.
Bdk. Ibr
5:11-12 - “(11) Tentang hal itu banyak yang harus kami katakan, tetapi yang
sukar untuk dijelaskan, karena kamu telah lamban dalam hal mendengarkan. (12)
Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi
pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari penyataan Allah,
dan kamu masih memerlukan susu, bukan makanan keras.”.
Renungkan:
saudara lebih mirip jemaat yang dimaksudkan oleh surat Ibrani itu, atau jemaat
gereja Antiokhia?
b)Di
antara para pengajar di Antiokhia itu ada seorang yang bernama Menahem, yang
dikatakan diasuh bersama raja Herodes (13:1b).
Kis 13:1 - “Pada waktu itu dalam jemaat di Antiokhia ada beberapa nabi dan pengajar, yaitu: Barnabas dan Simeon yang disebut Niger, dan Lukius orang Kirene, dan Menahem yang diasuh bersama dengan raja wilayah Herodes, dan Saulus.”.
Ada beberapa hal yang bisa kita
dapatkan dari sini:
1.Jelas sekali bahwa pada abad pertama
itu Injil bisa mencapai kalangan atas!
Mengapa jaman sekarang tidak bisa? Karena banyak pendeta / pengkhotbah takut
memberitakan Injil kepada pejabat! Dalam acara Natal, Paskah, dsb yang dihadiri
oleh pejabat, maka pengkhotbah menjadi takut memberitakan Injil, dan sebaliknya
meminta pejabat itu yang memberikan wejangan / kata sambutan, sehingga akhirnya
orang kristenlah yang ‘diinjili’ oleh pejabat yang non kristen itu. Ini bodoh
dan salah! Kesempatan memberitakan Injil seperti itu harus digunakan dengan
sebaik-baiknya!
2.Menahem mau mengorbankan kedudukan
dan istana demi Kristus.
Menahem ini kontras sekali dengan:
a.Kebanyakan orang kristen jaman sekarang yang justru mengorbankan Kristus / gereja / acara gereja demi bisnis / uang! Bagaimana dengan saudara?
Apakah
saudara adalah orang yang meninggalkan Kristus / gereja demi dunia, atau orang
yang mengorbankan dunia demi Kristus? Apa yang rela saudara tinggalkan demi
Kristus?
Bdk.Luk 14:33 - “Demikian pulalah tiap-tiap orang di antara kamu, yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi muridKu.”.
b.Banyak orang kristen yang setelah tidak bisa sekolah / kerja di mana-mana, akhirnya ‘menyerahkan diri’ untuk menjadi hamba Tuhan.
Tidak
heran orang seperti ini menjadi hamba Tuhan yang brengsek, atau bahkan menjadi
nabi palsu!
3.Menahem menjadi seorang pengkhotbah.
Ini adalah kedudukan yang jauh lebih tinggi dari Herodes yang menjadi raja.
Ada orang yang berkata: “If God calls you to be a preacher, do not stoop down to be a king.” [= Jika Allah memanggilmu menjadi seorang pengkhotbah, jangan merendahkan diri dengan menjadi seorang raja.].
3)Tuhan memanggil
Barnabas dan Saulus untuk melayaniNya (13:2).
Kis 13:2 - “Pada suatu hari ketika mereka beribadah kepada Tuhan dan berpuasa, berkatalah Roh Kudus: ‘Khususkanlah Barnabas dan Saulus bagiKu untuk tugas yang telah Kutentukan bagi mereka.’”.
a)Ini merupakan panggilan pelayanan.
Ini
tidak bisa terlihat dengan jelas dalam terjemahan Indonesia tetapi bisa
terlihat dalam terjemahan NIV di bawah ini.
Kis 13:2 (NIV): ‘set apart for me Barnabas and Saul for the work to which I have called them’ [= pisahkan untukKu Barnabas dan Saulus untuk pekerjaan untuk mana Aku telah memanggil mereka].
Setiap
orang kristen harus menggumulkan di mana dan sebagai apa ia harus melayani
Tuhan. Pernahkah saudara menggumulkan hal ini?
b) Panggilan pelayanan kadang-kadang
memindahkan kita.
Barnabas
dan Saulus dipanggil untuk meninggalkan kota dan gereja Antiokhia untuk
berkeliling memberitakan Injil. Ini adalah sesuatu yang harus diperhitungkan
kalau kita mau melayani Tuhan. Tidak selalu Tuhan menghendaki saudara melayani
di kota / di gereja saudara. Dan tidak selalu Tuhan menghendaki saudara tetap
bekerja dalam pekerjaan saudara yang sekarang ini. Karena itu jangan membatasi
Tuhan dan jangan membatasi penyerahan diri saudara kepada Tuhan dengan hanya
mau melayani di kota saudara, di gereja saudara, dalam pekerjaan yang selama
ini saudara lakukan, dsb. Saudara harus memberi kebebasan mutlak kepada Tuhan
untuk memakai saudara sesuai dengan kehendakNya.
c)Di Antiokhia sudah ada 3 pengajar
lain, dan baru setelah itu Tuhan mengutus Barnabas dan Saulus untuk pergi ke
tempat lain.
Atau
dengan kata lain, karena Tuhan mau mengutus Barnabas dan Saulus ke tempat lain,
maka Ia lebih dahulu menyiapkan 3 orang untuk menggantikan mereka sebagai
pemberita Firman Tuhan. Ini menunjukkan bahwa Tuhan memperhatikan kerohanian /
kebutuhan gereja! Dia adalah gembala yang baik / sejati.
d) Di Antiokhia, Tuhan bekerja
sehingga gereja bisa memproduksi pengajar dan lalu bisa mengirim pemberita
Firman Tuhan / Injil ke tempat lain (Gereja Missi).
Tetapi gereja jaman sekarang pada umumnya hanya memikirkan bagaimana bisa mendapatkan pendeta yang hebat untuk ditarik bagi gereja itu sendiri. Bahkan tidak jarang suatu gereja, dengan menawarkan HR yang lebih besar, menarik pendeta gereja lain ke gerejanya sendiri!
Tetapi gereja jaman sekarang pada umumnya hanya memikirkan bagaimana bisa mendapatkan pendeta yang hebat untuk ditarik bagi gereja itu sendiri. Bahkan tidak jarang suatu gereja, dengan menawarkan HR yang lebih besar, menarik pendeta gereja lain ke gerejanya sendiri!
4)Gereja Antiokhia
melepaskan Barnabas dan Saulus (13:3).
Kis 13:3 - “Maka berpuasa dan berdoalah mereka, dan setelah meletakkan tangan ke atas kedua orang itu, mereka membiarkan keduanya pergi.”.
Ada 3 hal yang harus ditiru dari sikap
jemaat di Antiokhia:
a)Mereka tunduk kepada Tuhan. Mereka
tidak bertanya: Mengapa?
Mereka
juga tidak berusaha untuk menawar kehendak Tuhan, misalnya dengan mencoba
mempertahankan salah satu dari kedua orang itu. Mereka langsung tunduk pada
kehendak Tuhan!
Penerapan: Apakah saudara sering menawar kehendak Tuhan? Mungkin dalam persoalan persembahan persepuluhan? Atau dalam pelayanan?
b)Mereka tidak egois dengan
mempertahankan Barnabas dan Saulus untuk diri mereka sendiri.
c) Mereka mempunyai jiwa missi!
Mereka
terbeban dengan nasib orang-orang yang belum diselamatkan, sekalipun
orang-orang itu jauh dari mereka dan tidak mereka kenal.
II) Pelayanan Barnabas dan Saulus (13:4-12).
1) Mereka memberitakan
Injil di synagogue (13:4-5).
Kis 13:4-5 - “(4) Oleh karena disuruh Roh Kudus, Barnabas dan Saulus berangkat ke Seleukia, dan dari situ mereka berlayar ke Siprus. (5) Setiba di Salamis mereka memberitakan firman Allah di dalam rumah-rumah ibadat orang Yahudi. Dan Yohanes menyertai mereka sebagai pembantu mereka.”.
a)
Ini jelas menunjukkan bahwa mereka memberitakan Injil kepada orang Yahudi.
Ini memang jalan Tuhan untuk Barnabas
dan Saulus. Mereka harus selalu memberitakan Injil kepada orang Yahudi lebih
dulu (bdk. Kis 13:46 Ro 1:16).
Kis 13:46 - “Tetapi dengan berani Paulus dan Barnabas berkata: ‘Memang kepada kamulah firman Allah harus diberitakan lebih dahulu, tetapi kamu menolaknya dan menganggap dirimu tidak layak untuk beroleh hidup yang kekal. Karena itu kami berpaling kepada bangsa-bangsa lain.”.
Ro 1:16 - “Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani.”.
Bagian yang saya garisbawahi salah terjemahan.
NASB:
‘For I am not ashamed of the gospel’ [= Karena aku tidak malu karena Injil].
b)Tidak dikatakan bahwa ada orang yang
bertobat dalam pemberitaan Injil ini.
Kegagalan membawa orang kepada Kristus adalah ‘momok’ dalam Pemberitaan Injil. Sekalipun Barnabas dan Saulus diutus Tuhan / melayani sesuai kehendak Tuhan, tidak berarti bahwa jalan pelayanan mereka akan mulus dan penuh dengan kesuksesan!
Kegagalan membawa orang kepada Kristus adalah ‘momok’ dalam Pemberitaan Injil. Sekalipun Barnabas dan Saulus diutus Tuhan / melayani sesuai kehendak Tuhan, tidak berarti bahwa jalan pelayanan mereka akan mulus dan penuh dengan kesuksesan!
Tetapi sekalipun ‘gagal’, mereka bertekun dalam pelayanan itu! Maukah saudara meniru ketekunan mereka dalam memberitakan Injil?
1Kor 15:58 - “Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam (persekutuan dengan) Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.”.
2) Saulus melayani
gubernur (13:6-12).
a) Gubernur pulau Pafos bernama
Sergius Paulus (13:6-7).
Kis
13:6-7 - “(6) Mereka mengelilingi seluruh pulau itu sampai ke Pafos. Di situ
mereka bertemu dengan seorang Yahudi bernama Baryesus. Ia seorang tukang sihir
dan nabi palsu. (7) Ia adalah kawan gubernur pulau itu, Sergius Paulus, yang
adalah orang cerdas. Gubernur itu memanggil Barnabas dan Saulus, karena ia
ingin mendengar firman Allah.”.
1. Gubernur ini cerdas tetapi bodoh.
Ia
adalah orang cerdas (13:7). Jadi mungkin ia mempunyai IQ yang tinggi,
pendidikan tinggi, dsb. Tetapi ia tidak tahu kalau ditipu oleh si tukang sihir
(Elimas / Baryesus), dan ini menunjukkan kebodohannya secara rohani. Kita juga
sering melihat ada orang yang pandai / berpendidikan tinggi tetapi mengikuti
ajaran sesat yang luar biasa bodohnya (Misalnya Toronto Blessing, POM dsb).
Memang dalam persoalan rohani kepandaian dunia adalah sia-sia. Mengingat hal ini, maka baik untuk diri saudara sendiri, maupun untuk anak / cucu saudara, jangan hanya menekankan pendidikan duniawi / sekuler! Apa gunanya pandai secara duniawi tetapi bodoh secara rohani?
2. Gubernur ini adalah orang yang
rendah hati.
Gubernur
ini ingin mendengar Firman Tuhan, dan karenanya ia lalu memanggil Barnabas dan
Saulus. Bahwa seorang gubernur mau belajar Firman Tuhan dari Barnabas dan
Saulus menunjukkan suatu kerendahan hati. Bandingkan dengan banyak orang kaya,
yang sekalipun belum mempunyai kedudukan gubernur, sudah bersikap begitu
sombong terhadap hamba Tuhan, dan selalu berusaha mengajari / mengatur hamba
Tuhan!
b) Elimas / Baryesus (13:6,8).
Kis
13:6,8 - “(6) Mereka mengelilingi seluruh pulau itu sampai ke Pafos. Di situ
mereka bertemu dengan seorang Yahudi bernama Baryesus. Ia seorang tukang sihir
dan nabi palsu. ... (8) Tetapi Elimas - demikianlah namanya dalam bahasa Yunani
-, tukang sihir itu, menghalang-halangi mereka dan berusaha membelokkan
gubernur itu dari imannya.”.
1.Nama ‘Baryesus’ berarti ‘son of
Jesus’ [= anak Yesus],
tetapi ia adalah seorang tukang sihir dan nabi palsu dan dalam 13:10 ia disebut
Saulus dengan sebutan ‘anak Iblis’!
Penerapan:
Nama yang rohani seringkali kosong. Karena itu jangan terlalu cepat percaya karena nama yang rohani, baik itu nama orang, toko, maupun gereja / persekutuan.
Nama yang rohani seringkali kosong. Karena itu jangan terlalu cepat percaya karena nama yang rohani, baik itu nama orang, toko, maupun gereja / persekutuan.
2. Setan tidak senang melihat gubernur
itu mau mendengar Firman Tuhan,
sehingga setan lalu menggunakan Baryesus, yang adalah kawan dari sang gubernur
(13:7a), untuk menghalangi gubernur itu mendengar Firman Tuhan. Ada 2 hal yang
bisa didapatkan dari sini:
a. Kawan yang sesat itu membahayakan!
Bdk. 1Kor 15:33 - “Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.”.
Penerapan: Jangan mau berkawan dengan nabi palsu! Kalaupun saudara mempunyai keluarga yang adalah nabi palsu, sebaiknya saudara menjauhinya, tentu saja setelah saudara menasehatinya.
Tit 3:10 - “Seorang bidat yang sudah satu dua kali kaunasihati, hendaklah engkau jauhi.”.
b.Setan selalu berusaha menghalangi orang yang mau belajar Firman Tuhan. Mungkin dengan memberi kemalasan, hujan, kesibukan, tamu, undangan HUT, dsb. Tetapi saudara harus mengatasi hal-hal ini dan tetap belajar Firman Tuhan.
3.Nabi palsu itu menghalangi gubernur
untuk mendengar Firman Tuhan (13:8).
Kis
13:8 - “Tetapi Elimas - demikianlah namanya dalam bahasa Yunani -, tukang sihir
itu, menghalang-halangi mereka dan berusaha membelokkan gubernur itu dari
imannya.”.
Mungkin ia takut dustanya selama ini akan ketahuan kalau gubernur itu mengerti Firman Tuhan, atau mungkin ia takut gubernur itu akan meninggalkannya dan mengikut Barnabas dan Saulus. Ini salah satu ciri dari nabi palsu: ia ingin ‘domba’nya ikut dia.
Jaman sekarang ada banyak pendeta seperti Baryesus, seperti:
a.Pendeta yang melarang jemaatnya belajar Firman Tuhan di gereja lain, padahal gereja lain itu adalah gereja yang benar.
b.Pendeta yang melarang pendeta lain yang injili dan alkitabiah untuk berkhotbah di gerejanya, karena takut ‘domba’nya akan ikut pendeta lain itu.
c) Sikap Saulus / Paulus
(13:9-11a).
Kis
13:9-11 - “(9) Tetapi Saulus, juga disebut Paulus, yang penuh dengan Roh Kudus,
menatap dia, (10) dan berkata: ‘Hai anak Iblis, engkau penuh dengan rupa-rupa
tipu muslihat dan kejahatan, engkau musuh segala kebenaran, tidakkah engkau
akan berhenti membelokkan Jalan Tuhan yang lurus itu? (11) Sekarang, lihatlah,
tangan Tuhan datang menimpa engkau, dan engkau menjadi buta, beberapa hari
lamanya engkau tidak dapat melihat matahari.’ Dan seketika itu juga orang itu
merasa diliputi kabut dan gelap, dan sambil meraba-raba ia harus mencari orang
untuk menuntun dia.”.
1.Paulus marah dan mengeluarkan
kata-kata yang keras (13:10-11a).
Banyak orang berkata bahwa orang kristen, apalagi hamba Tuhan, harus selalu penuh dengan kasih dan kelemahlembutan, dan karena itu tidak boleh marah ataupun mengeluarkan kata-kata yang keras! Ini salah sama sekali! Kadang-kadang, kalau saudara tidak marah / mengeluarkan kata-kata keras, saudara justru berdosa!
Bandingkan dengan
2Kor 11:4 dimana Paulus justru mengecam orang Korintus yang sabar saja terhadap
nabi palsu.
2Kor 11:4 - “Sebab kamu sabar saja, jika ada seorang datang memberitakan Yesus yang lain dari pada yang telah kami beritakan, atau memberikan kepada kamu roh yang lain dari pada yang telah kamu terima atau Injil yang lain dari pada yang telah kamu terima.”.
Di
sini Paulus dikatakan penuh dengan Roh Kudus (13:9), tetapi ia marah dan
mengeluarkan kata-kata keras!
Bdk. 1Sam
11:6 - “Ketika Saul mendengar kabar itu, maka berkuasalah Roh Allah atas dia,
dan menyala-nyalalah amarahnya dengan sangat.”.
Kiranya
orang Kristen yang selalu menyalahkan orang Kristen lain / hamba Tuhan yang
menggunakan kata-kata keras belajar dari hal ini!!!
2.Kata-kata Paulus itu jelas berasal
dari Tuhan. Jadi kita memang tidak boleh meniru secara sembarangan.
3. Kata-kata Paulus itu menjadi
kenyataan (13:11b-12).
Kis 13:11b-12 - “(11b) Dan seketika itu juga orang itu merasa diliputi kabut dan gelap, dan sambil meraba-raba ia harus mencari orang untuk menuntun dia. (12) Melihat apa yang telah terjadi itu, percayalah gubernur itu; ia takjub oleh ajaran Tuhan.”.
Ini menunjukkan bahwa:
a.Tuhan lebih besar dari setan.
Bukan
Paulus yang disantet / disihir oleh si tukang sihir, tetapi sebaliknya si
tukang sihirlah yang menjadi buta. Ini jelas menunjukkan bahwa Tuhan lebih
besar dari setan. Karena itu sekalipun kita harus waspada / hati-hati terhadap
setan, tetapi kita tidak boleh takut kepadanya!
b. Tuhan menyertai Paulus (bdk. Mat 28:20).
Adanya
kegagalan atau kesukaran yang dialami oleh Paulus dalam pelayanannya, tidak
membuktikan bahwa Tuhan tidak menyertainya.
d)
Gubernur itu bertobat (13:12).
Kis 13:12 - “Melihat apa yang telah terjadi itu, percayalah gubernur itu; ia takjub oleh ajaran Tuhan.”.
Mujijat itu meyakinkan dia bahwa Paulus adalah hamba Tuhan.
Ada
tradisi [= cerita lisan turun temurun] yang mengatakan bahwa Baryesus juga
bertobat, tetapi ada penafsir yang beranggapan bahwa tradisi itu tidak
berdasar.
Penutup.
Dalam
Pemberitaan Injil selalu ada kesukaran, tetapi Tuhan tetap menyertai kita
sehingga asal kita mau taat, kita akan berhasil. Maukah saudara memberitakan
Injil?
-AMIN-
No comments:
Post a Comment