Selain Tuhan, tidak ada hal lain yang lebih dahsyat daripada kekekalan. Di antara kedahsyatan Tuhan, salah satunya juga karena faktor ini, bahwa Ia kekal (Mzm. 93:1–5; Yes. 40:28). Salah satu nama-Nya adalah Allah yang Kekal Êl `Olâm, Kej. 21:33.
Jika kita menghayati fakta kekekalan ini, maka masalah hidup sebesar apa pun menjadi kecil. Jadi kalau kita masih gentar dengan berbagai masalah hidup, berarti kita belum menghayati fakta kekekalan. Ini hukum yang tidak dapat dibantah, bahwa kegentaran terhadap kekekalan akan menenggelamkan perasaan takut terhadap apa pun. Inilah yang Tuhan maksudkan dengan pernyataan-Nya dalam Mat. 10:28.
Sangat ironis dan bodoh jika banyak manusia lebih takut kepada sesuatu yang sebenarnya bukan ancaman yang menakutkan. Karena ketakutan itu, ancaman atau bahaya yang lebih besar pun terabaikan. Inilah tipu muslihat Iblis. Iblis berusaha menyembunyikan hal yang seharusnya ditakuti dengan menunjukkan hal-hal yang seharusnya tidak perlu ditanggapi sebagai ancaman yang menakutkan.
Dalam hal ini gereja tidak boleh mengesankan seolah-olah soal neraka dan surga bukan masalah prinsip, sehingga pantas dilupakan. Gereja tidak boleh mengesankan, “Itu masalah kecil, sebab Tuhan Yesus telah menyediakan Surga bagi orang percaya. Yang harus digumuli dan dipersoalkan adalah masalah hidup kita sehari-hari: pekerjaan, usaha, jodoh, kesehatan dan lain sebagainya.
” Seharusnya kesadaran akan kekekalan membangkitkan kegentaran setiap kita terhadap kekekalan itu sendiri, dan membangkitkan atau mendorong kehidupan yang saleh. Sungguh, ini seharusnya membuat kita menjadi takut hidup. Ketakutan ini berangkat dari kenyataan adanya pertaruhan yang sangat mahal. Kalau orang main judi dengan taruhan kecil, maka permainan itu tidak berisiko; tetapi kalau taruhannya tinggi, maka itu menjadi permainan yang sangat berisiko. Kekekalan merupakan pertaruhan atas seluruh kehidupan kita. Ini menakutkan. Tuhan mengajar kita untuk memiliki kegentaran terhadap kenyataan ini. Kata “membinasakan” dalam Mat. 10:28 di sini adalah apollümi yang artinya “menghancurkan sama sekali”.
(TRUTH)
No comments:
Post a Comment