Kepadaku, yang paling hina di antara segala orang kudus, telah dianugerahkan kasih karunia ini, untuk memberitakan kepada orang-orang bukan Yahudi kekayaan Kristus, yang tidak terduga itu,
Kekayaan kita dalam Kristus tidak terduga dan sangat luar biasa (Efesus 3:8). Tetapi kita melihat, sulit sekali bagi banyak orang memahami betapa bernilainya kekayaan tersebut. Tanpa menyadarinya mereka buta. Ada tiga penyebab kebutaan orang terhadap nilai kekayaan dalam Kristus.
Pertama, Konsep yang keliru tentang harta.
Manusia menganggap harta hanyalah hal-hal materi, yaitu segala sesuatu yang dapat diraba oleh tangan dan dinikmati oleh tubuh jasmani. Pandangan ini membutakan orang sehingga tidak dapat menghargai keselamatan. Itulah sebabnya ayat-ayat Alkitab yang menyangkut harta surgawi tidak dapat dimengerti, Matius 6:19-20 :"Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya.
Mereka menganggapnya sekedar memberikan persembahan di gereja, yang akan dibalas Tuhan dengan berkat jasmani yang berlimpah-limpah. Kalau konsep begini, mana bisa kita menjadi manusia surgawi yang mengenakan kodrat ilahi? Sia-sialah kekristenan kita.
Kedua, dibutakan oleh ilah zaman ini.
Ilah zaman ini mengacu kepada segala sesuatu yang ada di dalam dunia ini, yang menyingkirkan Allah dari perhatian manusia; dari hiburan sampai teknologi. Kita mengakui dunia semakin cantik dan membuat manusia mabuk dan kecanduan olehnya. Tetapi akibatnya manusia tidak mampu mengenali Allah yang benar. Banyak orang Kristen yang ikut terseret, sehingga buta terhadap nilai Kristus. Sebaliknya, seorang yang mata rohaninya terbuka dapat melihat nilai Allah dalam hidupnya sehingga dapat berkata,"Yang kuingini Engkau saja" (Mazmur 73:25).Ketiga, tidak menikmati Kristus.
Allah adalah pribadi yang nyata, yang dapat dikecap dan dinikmati, Mazmur 34:9Takutlah akan TUHAN, hai orang-orang-Nya yang kudus, sebab tidak berkekurangan orang yang takut akan Dia!Orang Kristen yang tidak menyadari kebaikan Tuhan adalah orang Kristen yang rapuh. Kristus adalah pribadi yang sangat nyata, sampai dengan menikmatinya terdapat ketergantungan sedemikian rupa terhadap-Nya.
Ketergantungan ini semakin menambahkan kehausan kita terhadap-Nya, sehingga ilah zaman ini tidak berkuasa membuatakan kita. Oleh sebab itu kenali Dia dengan mempelajari dan mengenakan kebenaran-Nya terus-menerus.
Keempat, tidak berani barter.
Seseorang yang mau memiliki Kristus harus berani barter, artinya berani menukar kecintaannya kepada dunia dengan kecintaan kepada Tuhan Yesus, Filipi 3:7-9Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus.
Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus,
dan berada dalam Dia bukan dengan kebenaranku sendiri karena mentaati hukum Taurat, melainkan dengan kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan kepercayaan.
Barter ini merupakan syarat yang tidak dapat ditawar dan ditunda. Bila kita tidak menerima prinsip ini, kita tidak memiliki Kristus. Jangan menunda, sebab orang yang menunda barter tidak pernah diselamatkan.
(Truth-Edisi 75/Oktober REHOBOT LITERATURE | Selected by Martin Simamora)
No comments:
Post a Comment