Banyak pengkhotbah yang berupaya menyederhanakan pesan yang sesungguhnya terkandung didalam firman Tuhan dengan mengubah makna sesungguhnya sehingga para pendengar menerimanya bukan lagi sebagai pesan keselamatan yang utuh.
"Taste Great, Less Feeling", corak pesannya dapat seperti ini: Yesus menghendaki anda untuk selalu dalam keadaan baik; Jika anda tidak kaya, itu karena anda tidak mengklaimnya.
Keselamatan yang anda miliki melalui Yesus Kristus adalah jaminan atau kepastian untuk hidup sehat, makmur dan berbahagia; banyak juga yang menyatakan bahwa Yesus memberikan anda sukacita, damai, penjualan anda baik dan membantu anda untuk meraih capaian yang lebih baik lagi; Yesus sungguh-sungguh mengkhendaki anda merasa lebih baik akan diri anda sendiri, meningkatkan citra diri anda, menyingkirkan pikiran-pikiran negatif dalam diri anda.
Tetapi bukankah semua yang disampaikan diatas adalah juga yang dikabarkan oleh Injil? Pesan-pesan semacam ini tidak dapat dikatakan sebagai kabar Injil yang seutuhnya. Untuk memahami apa itu kabar Injil, mari kita perhatikan bagaimana dan apa yang dikatakan oleh Yesus tentang kabar Injil, dan contoh yang paling nyata ada dalam Matius 16:24 :
Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku
Ini bukan mengenai pemenuhan diri sendiri ( self Fulfillment) tetapi ini mengenai penyangkalan diri (self denial). Faktanya, Yesus sama sekali tak pernah memberikan janji apapun terkait kehidupan yang bersifat sementara/temporer/tak kekal di dunia fana ini.
Injil tak pernah memberikan janji terhadap situasi-situasi di dunia yang sementara ini, sebaliknya Yesus menyatakan hal ini dalam Injil Lukas 14 :25
Pada suatu kali banyak orang berduyun-duyun mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya. Sambil berpaling Ia berkata kepada mereka:
"Jikalau seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku.
Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku.
Yesus juga dengan tajam berkata dalam Markus 10 :21-22
Tetapi Yesus memandang dia dan menaruh kasih kepadanya, lalu berkata kepadanya: "Hanya satu lagi kekuranganmu: pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku."
Mendengar perkataan itu ia menjadi kecewa, lalu pergi dengan sedih, sebab banyak hartanya.
Pernah ada satu orang yang ingin menjadi murid Yesus TETAPI ia berkata :
Lukas 9 :57-62
Ketika Yesus dan murid-murid-Nya melanjutkan perjalanan mereka, berkatalah seorang di tengah jalan kepada Yesus: "Aku akan mengikut Engkau, ke mana saja Engkau pergi."
Yesus berkata kepadanya: "Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya."
Lalu Ia berkata kepada seorang lain: "Ikutlah Aku!" Tetapi orang itu berkata: "Izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan bapaku."
Tetapi Yesus berkata kepadanya:"Biarlah orang mati menguburkan orang mati; tetapi engkau, pergilah dan beritakanlah Kerajaan Allah di mana-mana."
Dan seorang lain lagi berkata: "Aku akan mengikut Engkau, Tuhan, tetapi izinkanlah aku pamitan dahulu dengan keluargaku."
Tetapi Yesus berkata: "Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah."
Yesus sama sekali tidak menekankan kehidupan yang berlimpah sebagai prioritas hidup yang harus dimiliki oleh orang-orang percaya tetapi Yesus menuntut agar setiap orang percaya menjadikan Yesus Kristus dan seluruh kehendak-Nya sebagai prioritas dan sentral kehidupan.
Injil tak bermaksud mengatakan bahwa orang Kristen harus menjadi miskin, tidak nyaman, selalu menderita, mengabaikan keluarga, tetapi orang percaya tak boleh menjadikannya sebagai yang lebih utama daripada Yesus sendiri.
Fakta yang harus dipahami dengan baik bahwa tidak ada kebahagiaan bernilai kekal di dalam dunia ini, dunia hanya menawarkan pertolongan kekal yang datang dari neraka. Inilah Injil yang sesungguhnya.
Tetapi bukankah Yesus juga menyatakan bahwa: Aku datang agar engkau memiliki hidup yang berlimpah? Lalu apakah yang dimaksud dengan hidup yang berkelimpahan?
Kehidupan yang berkelimpahan adalah kehidupan yang kekal yang artinya tak dibatasi oleh waktu, itu sebabnya disebut kekal. Kehidupan yang kekal sederhananya adalah bahwa saya memiliki kehidupan Tuhan dalam diri saya, sebuah kehidupan yang kekal. Inilah hal yang membuat saya berbahagia.
Memiliki kehidupan Tuhan dalam diri saya maka saya terbebas dari penghakiman-bukan penderitaan. Yesus juga mengatakan : ikutlah Aku dan pikul salib. Ide semacam jelas tidak polpuler!
Ketika anda memutuskan untuk mengikut Yesus maka hal pertama dan utama yang ditawarkan oleh Yesus : Sangkal dirimu! Yesus tidak menawarkan pemenuhan hasrat-hasrat pengikut-Nya
Yohanes 3:16
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
(Diekstrasi oleh : Martin Simamora)
No comments:
Post a Comment