Yesaya 63:16
Bukankah Engkau Bapa kami? Sungguh, Abraham tidak tahu apa-apa tentang kami, dan Israel tidak mengenal kami. Ya TUHAN, Engkau sendiri Bapa kami; nama-Mu ialah "Penebus kami" sejak dahulu kala
Pertanyaan Besar hari ini : Bagaimana menghormati otoritas Bapa?
Para nabi telah memainkan banyak peran besar selama pelayanan mereka kala Israel meninggalkan Tuhan. Walaupun Tuhan telah memilih bangsa Israel, mereka kerap memiliki hasrat untuk menyembah dewa-dewa. Akibatnya, bangsa Israel kerap kali berada dalam penghukuman Tuhan. Selama masa-masa tersebut, nabi-nabi sering berdoa bagi bangsa Israel, para nabi ini adalah para pendoa yang berdoa bagi pertobatan bangsa Israel dari cengkraman dosa pemujaan berhala.
Salah satu masalah terbesar bagi bangsa Israel adalah : mereka gagal untuk mengenali pemimpin mereka yang sesungguhnya. Mengacu ke sejarah patriarkal yang sangat berlimpah, akan sangat mudah bagi setiap orang Israel untuk mengklaim warisan besar yang mereka miliki ada di dalam Abraham, Ishak dan Yakub (Israel)- dan banyak Israel yang mengklaim keterhubungan mereka dengan Abraham, Yohanes 8:39 :
Jawab mereka kepada-Nya: "Bapa kami ialah Abraham." Kata Yesus kepada mereka: "Jikalau sekiranya kamu anak-anak Abraham, tentulah kamu mengerjakan pekerjaan yang dikerjakan oleh Abraham.
Abraham, Ishak dan Yakup (Israel) adalah bapa-bapa bangsa Israel.
Ini adalah kebanggan patriarkal Israel dimana Israel telah "kehilangan hutan bagi pohon-pohon tersebut." Mereka telah mengabaikan fakta yang terutama dan mendasar : bapa-bapa Israel tersebut telah menyerahkan kedudukannya kepada sebuah otoritas mutlak yang melampaui kedudukan mereka. Bapa-bapa ini telah menerima berkat mereka dari Bapa sejati yang melahirkan mereka menjadi sebuah bangsa,
Yesaya sudah menyadari bahwa tak ada manusia yang memiliki otoritas untuk mengampuni dosa bangsa Israel, dan membawa mereka kembali kepada pengenalan bahwa mereka adalah milik Tuhan. Bukan Abraham, Ishak atau Yakub yang menyelamatkan mereka dari pemberontakan yang mengakibatkan penyiksaan.
Dalam pernyataan paling mendasar mengenai pengenalan. Doa Yesaya bagi Israel dimulai dengan sebuah penghormatan yang sejati tentang Siapa Tuhan. Dia tanpa sedikitpun keraguan adalah "Bapa kami". Hal ini sangat kokoh bagi Yesaya bahwa kebanggaan Patriarkal adalah salah. Kita tak mungkin selamat oleh bapa kita di dunia ini, karena mereka pun berdosa seperti halnya kita.
Tuhan pencipta adalah satu-satunya pemilik otoritas sejati, Ini adalah titik awal paling dasar pada doa Yesaya. Yesaya memiliki bukti kebenaran sejati yang memadai yang tak memerlukan pembuktian, dan karena itulah ia tak ragu sedikitpun.Penerimaan Tuhan sebagai Bapa sejati tanpa sedikit pun keraguan adalah titik permulaan yang besar bagi kita dalam menghormati otoritas-Nya.
Banyak orang Amerika yang kini berbicara dengan lantang mengenai kembali kepada para bapa pendiri bangsa, tetapi para bapa pendiri Amerika adalah orang-orang berdosa seperti halnya bapa-bapa pendiri Israel. Bukan pada bapa-bapa pendiri atau dokumen-dokumen pendirian Amerika akan ditemukan solusi bagi merosotnya kehidupan kekristenan di Amerika Serikat. Hanya di dalam Firman Tuhan akan ditemukan titik balik yang otoratif bagi Amerika.
Kita dapat menghormati otoritas Tuhan bila kita, sebagaimana halnya Yesaya, mengakui tanpa keraguan sedikit pun bahwa Tuhan adalah pemilik otoritas atas hidup kita.
Tuhan adalah Bapa yang sejati pemilik otoritas utama yang kepada-Nya kita harus tunduk
( Steve Ham, AiG-U.S. answersingenesis.com | Alih Bahasa : Martin Simamora)
No comments:
Post a Comment