F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

Showing posts with label Sovereignty of God. Show all posts
Showing posts with label Sovereignty of God. Show all posts

0 II RAJA 20:1-11



Oleh:Pdt. Budi Asali, M.Div

credit:  foxnews.com
2Raja 20:1-11 - “(1) Pada hari-hari itu Hizkia jatuh sakit dan hampir mati. Lalu datanglah nabi Yesaya bin Amos, dan berkata kepadanya: ‘Beginilah firman TUHAN: Sampaikanlah pesan terakhir kepada keluargamu, sebab engkau akan mati, tidak akan sembuh lagi.’ (2) Lalu Hizkia memalingkan mukanya ke arah dinding dan ia berdoa kepada TUHAN: (3) ‘Ah TUHAN, ingatlah kiranya, bahwa aku telah hidup di hadapan-Mu dengan setia dan dengan tulus hati dan bahwa aku telah melakukan apa yang baik di mataMu.’ Kemudian menangislah Hizkia dengan sangat. (4) Tetapi Yesaya belum lagi keluar dari pelataran tengah, tiba-tiba datanglah firman TUHAN kepadanya: (5) ‘Baliklah dan katakanlah kepada Hizkia, raja umatKu: Beginilah firman TUHAN, Allah Daud, bapa leluhurmu: Telah Kudengar doamu dan telah Kulihat air matamu; sesungguhnya Aku akan menyembuhkan engkau; pada hari yang ketiga engkau akan pergi ke rumah TUHAN. (6) Aku akan memperpanjang hidupmu lima belas tahun lagi dan Aku akan melepaskan engkau dan kota ini dari tangan raja Asyur; Aku akan memagari kota ini oleh karena Aku dan oleh karena Daud, hambaKu.’ (7) Kemudian berkatalah Yesaya: ‘Ambillah sebuah kue ara!’ Lalu orang mengambilnya dan ditaruh pada barah itu, maka sembuhlah ia. (8) Sebelum itu Hizkia telah berkata kepada Yesaya: ‘Apakah yang akan menjadi tanda bahwa TUHAN akan menyembuhkan aku dan bahwa aku akan pergi ke rumah TUHAN pada hari yang ketiga?’ (9) Yesaya menjawab: ‘Inilah yang akan menjadi tanda bagimu dari TUHAN, bahwa TUHAN akan melakukan apa yang telah dijanjikanNya: Akan majukah bayang-bayang itu sepuluh tapak atau akan mundur sepuluh tapak?’ (10) Hizkia berkata: ‘Itu perkara ringan bagi bayang-bayang itu untuk memanjang sepuluh tapak! Sebaliknya, biarlah bayang-bayang itu mundur ke belakang sepuluh tapak.’ (11) Lalu berserulah nabi Yesaya kepada TUHAN, maka dibuatNyalah bayang-bayang itu mundur ke belakang sepuluh tapak, yang sudah dijalani bayang-bayang itu pada penunjuk matahari buatan Ahas”.


I) Hizkia sakit dan hampir mati.
1) Hizkia sakit berat dan hampir mati (ay 1a).
Ay 1: “Pada hari-hari itu Hizkia jatuh sakit dan hampir mati. Lalu datanglah nabi Yesaya bin Amos, dan berkata kepadanya: ‘Beginilah firman TUHAN: Sampaikanlah pesan terakhir kepada keluargamu, sebab engkau akan mati, tidak akan sembuh lagi.’”.

Kalau dilihat dalam 2Raja-raja ini, baru saja Hizkia selesai dengan problem perang melawan Sanherib, raja Asyur (2Raja 18-19), maka sekarang ia terkena penyakit yang membahayakan jiwanya.

0 Atribut-Atribut Kedaulatan Pemerintahan Tuhan: Kehadiran Kovenan



Oleh: Dr.John Frame

Atribut-Atribut Kedaulatan Pemerintahan Tuhan: Kehadiran Kovenan



Bacalah lebih dulu “Otoritas

A.Aku menyertaimu

Keluaran 3:11-12 Tetapi Musa berkata kepada Allah: "Siapakah aku ini, maka aku yang akan menghadap Firaun dan membawa orang Israel keluar dari Mesir?" Lalu firman-Nya: "Bukankah Aku akan menyertai engkau? Inilah tanda bagimu, bahwa Aku yang mengutus engkau: apabila engkau telah membawa bangsa itu keluar dari Mesir, maka kamu akan beribadah kepada Allah di gunung ini."

Kejadian 21:22 Pada waktu itu Abimelekh, beserta Pikhol, panglima tentaranya, berkata kepada Abraham: "Allah menyertai engkau dalam segala sesuatu yang engkau lakukan.

Kejadian 26:28 Jawab mereka: "Kami telah melihat sendiri, bahwa TUHAN menyertai engkau; sebab itu kami berkata: baiklah kita mengadakan sumpah setia, antara kami dan engkau; dan baiklah kami mengikat perjanjian dengan engkau,

Kejadian 28:15 Sesungguhnya Aku menyertai engkau dan Aku akan melindungi engkau, ke manapun engkau pergi, dan Aku akan membawa engkau kembali ke negeri ini, sebab Aku tidak akan meninggalkan engkau, melainkan tetap melakukan apa yang Kujanjikan kepadamu."

Kejadian 39:3-4 Setelah dilihat oleh tuannya, bahwa Yusuf disertai TUHAN dan bahwa TUHAN membuat berhasil segala sesuatu yang dikerjakannya, maka Yusuf mendapat kasih tuannya, dan ia boleh melayani dia; kepada Yusuf diberikannya kuasa atas rumahnya dan segala miliknya diserahkannya pada kekuasaan Yusuf.

0 Atribut-Atribut Kedaulatan Pemerintahan Tuhan : Otoritas



Oleh :Dr. John Frame


Atribut-Atribut Kedaulatan Pemerintahan Tuhan : Otoritas





A.Konsep Otoritas Ilahi
1.Tuhan memiliki hak untuk mengendali semua hal, hak untuk dipatuhi


2.Kendali didasarkan pada kepemilikan atas semua hal

Ulangan 10:14 Sesungguhnya, TUHAN, Allahmulah yang empunya langit, bahkan langit yang mengatasi segala langit, dan bumi dengan segala isinya;

Ayub 41:11 Siapakah yang menghadapi Aku, yang Kubiarkan tetap selamat? Apa yang ada di seluruh kolong langit, adalah kepunyaan-Ku.

Mazmur 24:1-4 Mazmur Daud. Tuhanlah yang empunya bumi serta segala isinya, dan dunia serta yang diam di dalamnya. Sebab Dialah yang mendasarkannya di atas lautan dan menegakkannya di atas sungai-sungai. Siapakah yang boleh naik ke atas gunung TUHAN? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus? Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu.

Yesaya 45:9-11 Celakalah orang yang berbantah dengan Pembentuknya; dia tidak lain dari beling periuk saja! Adakah tanah liat berkata kepada pembentuknya: "Apakah yang kaubuat?" atau yang telah dibuatnya: "Engkau tidak punya tangan!" Celakalah orang yang berkata kepada ayahnya: "Apakah yang kauperanakkan?" dan kepada ibunya: "Apakah yang kaulahirkan?" Beginilah firman TUHAN, Yang Mahakudus, Allah dan Pembentuk Israel: "Kamukah yang mengajukan pertanyaan kepada-Ku mengenai anak-anak-Ku, atau memberi perintah kepada-Ku mengenai yang dibuat tangan-Ku?

Matius 20:1-16 Adapun hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang tuan rumah yang pagi-pagi benar keluar mencari pekerja-pekerja untuk kebun anggurnya. Setelah ia sepakat dengan pekerja-pekerja itu mengenai upah sedinar sehari, ia menyuruh mereka ke kebun anggurnya. Kira-kira pukul sembilan pagi ia keluar pula dan dilihatnya ada lagi orang-orang lain menganggur di pasar. Katanya kepada mereka: Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku dan apa yang pantas akan kuberikan kepadamu. Dan merekapun pergi. Kira-kira pukul dua belas dan pukul tiga petang ia keluar pula dan melakukan sama seperti tadi. Kira-kira pukul lima petang ia keluar lagi dan mendapati orang-orang lain pula, lalu katanya kepada mereka: Mengapa kamu menganggur saja di sini sepanjang hari? Kata mereka kepadanya: Karena tidak ada orang mengupah kami. Katanya kepada mereka: Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku. Ketika hari malam tuan itu berkata kepada mandurnya: Panggillah pekerja-pekerja itu dan bayarkan upah mereka, mulai dengan mereka yang masuk terakhir hingga mereka yang masuk terdahulu. Maka datanglah mereka yang mulai bekerja kira-kira pukul lima dan mereka menerima masing-masing satu dinar. Kemudian datanglah mereka yang masuk terdahulu, sangkanya akan mendapat lebih banyak, tetapi merekapun menerima masing-masing satu dinar juga. Ketika mereka menerimanya, mereka bersungut-sungut kepada tuan itu, katanya: Mereka yang masuk terakhir ini hanya bekerja satu jam dan engkau menyamakan mereka dengan kami yang sehari suntuk bekerja berat dan menanggung panas terik matahari. Tetapi tuan itu menjawab seorang dari mereka: Saudara, aku tidak berlaku tidak adil terhadap engkau. Bukankah kita telah sepakat sedinar sehari? Ambillah bagianmu dan pergilah; aku mau memberikan kepada orang yang masuk terakhir ini sama seperti kepadamu. Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau iri hatikah engkau, karena aku murah hati? Demikianlah orang yang terakhir akan menjadi yang terdahulu dan yang terdahulu akan menjadi yang terakhir."

0 Kendali Tuhan: Efektivitas & Universalitas Kerjanya (2)



Oleh:  Dr.John M. Frame



Kendali Tuhan: Efektivitas & Universalitas Kerjanya
(Menurut Alkitab 2)


Bacalah lebih dulu bagian 1

B.Universalitas
1.Dunia Natural
a. Peristiwa-peristiwa alam  dilekatkan secara langsung dengan Tuhan

Mazmur 65:9-11 Engkau mengindahkan tanah itu, mengaruniainya kelimpahan, dan membuatnya sangat kaya. Batang air Allah penuh air; Engkau menyediakan gandum bagi mereka. Ya, demikianlah Engkau menyediakannya: Engkau mengairi alur bajaknya, Engkau membasahi gumpalan-gumpalan tanahnya, dengan dirus hujan Engkau menggemburkannya; Engkau memberkati tumbuh-tumbuhannya. Engkau memahkotai tahun dengan kebaikan-Mu, jejak-Mu mengeluarkan lemak;

Mazmur 135:5-7 Sesungguhnya aku tahu, bahwa TUHAN itu maha besar dan Tuhan kita itu melebihi segala allah. TUHAN melakukan apa yang dikehendaki-Nya, di langit dan di bumi, di laut dan di segenap samudera raya; Ia menaikkan kabut dari ujung bumi, Ia membuat kilat mengikuti hujan, Ia mengeluarkan angin dari dalam perbendaharaan-Nya.

Mazmur 147:15-18 Ia menyampaikan perintah-Nya ke bumi; dengan segera firman-Nya berlari. Ia menurunkan salju seperti bulu domba dan menghamburkan embun beku seperti abu. Ia melemparkan air batu seperti pecahan-pecahan. Siapakah yang tahan berdiri menghadapi dingin-Nya? Ia menyampaikan firman-Nya, lalu mencairkan semuanya, Ia meniupkan angin-Nya, maka air mengalir.

Dan  teks-teks  sejenis lainnya

0 Kendali Tuhan: Efektivitas & Universalitas Kerjanya (1)



Oleh:  Dr.John M. Frame



Kendali Tuhan: Efektivitas & Universalitas Kerjanya
(Menurut Alkitab)



A. Efektivitas  Kerjanya :
(1)Tidak ada yang terlalu sukar bagi Tuhan:

Yeremia 32:27 Sesungguhnya, Akulah TUHAN, Allah segala makhluk; adakah sesuatu apapun yang mustahil untuk-Ku?

Zakaria 8:6  Beginilah firman TUHAN semesta alam: Kalau pada waktu itu sisa-sisa bangsa ini menganggap hal itu ajaib, apakah Aku akan menganggapnya ajaib? demikianlah firman TUHAN semesta alam.

Kejadian 18:14 Adakah sesuatu apapun yang mustahil untuk TUHAN? Pada waktu yang telah ditetapkan itu, tahun depan, Aku akan kembali mendapatkan engkau, pada waktu itulah Sara mempunyai seorang anak laki-laki."

Matius 19:26 Yesus memandang mereka dan berkata: "Bagi manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin."

Lukas 1:37 Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil."

Yesaya 14:24-27 TUHAN semesta alam telah bersumpah, firman-Nya: "Sesungguhnya seperti yang Kumaksud, demikianlah akan terjadi, dan seperti yang Kurancang, demikianlah akan terlaksana: Aku akan membinasakan orang Asyur dalam negeri-Ku dan menginjak-injak mereka di atas gunung-Ku; kuk yang diletakkan mereka atas umat-Ku akan terbuang dan demikian juga beban yang ditimpakan mereka atas bahunya." Itulah rancangan yang telah dibuat mengenai seluruh bumi, dan itulah tangan yang teracung terhadap segala bangsa. TUHAN semesta alam telah merancang, siapakah yang dapat menggagalkannya? Tangan-Nya telah teracung, siapakah yang dapat membuatnya ditarik kembali?

0 Lihat, Engkau Akan Mengandung dan Melahirkan Seorang Putera



Oleh: Pastor Dr Kim Riddlebarger

Lihat, Engkau Akan Mengandung dan Melahirkan Seorang Putera
Teks: Hakim-Hakim 13:1-14:20; Lukas 1:26-38



Banyak dari kita telah dibesarkan pada “kisah-kisah Alkitab.” Salah satu yang paling terkenal adalah kisah Simson berambut panjang, dan kekasihnya yang  jahat, Delilah. Sebagaimana telah kita lihat seluruh era kita dalam Hakim-Hakim, berbagai macam pria (dan satu perempuan-Deborah) yang kita kenal sebagai “Hakim Hakim” dibangkitkan oleh Tuhan untuk menyelamatkan umatnya dari situasi sulit setiap kali Israel jatuh ke dalam dosa, dan nyaris ditaklukan oleh musuh-musuh sekelilingnya. Sementara banyak kisah Alkitab menghadirkan orang-orang ini sebagai model-model panutan bagi orang-orang Kristen untuk diimitasi bahkan dalam kualitas yang lebih baik, fakta terkait soal ini adalah: orang-orang ini bukanlah model-model panutan. Sebaliknya, mereka adalah ilustrasi-ilustrasi aktual bagi kita terkait bagaimana dalamnya dosa itu berakar di dalam hati manusia, termasuk hati kita sendiri. Gideon tidak disajikan dalam Hakim-Hakim sebagai contoh sehingga kita dapat menjadi seorang “Gideon.” Gideon adalah seorang yang lemah iman, yang membutuhkan  jaminan konstan, dan yang menggunakan suksesnya dalam perang sebagai dasar untuk mendirikan kerajaan dirinya. Gideon bukanlah sebuah contoh bagiku untuk diikuti. Sebaliknya Gideon adalah sebuah  gambar bagiku akan ...... diriku.  Hakim-hakim yang jumpai di dalam kitab ini adalah orang-orang berdosa, semuanya digunakan  oleh Tuhan untuk menyelamatkan Israel. Tetapi fakta gelapnya adalah, hakim-hakim ini tidak dapat berbuat apapun terkait dengan masalah terdalam Israel-dosa manusia. Karena itu, hakim-hakim ini adalah seorang pengingat  yang konstan, sementara Tuhan dapat dan memang menggunakan para pria dan perempuan berdosa untuk menyelesaikan maksud-maksudnya. Itu akan membutuhkan seorang  Mesias, yang adalah Tuhan dan manusia, untuk menyelamatkan kita dari dakwaan dan kuasa dosa.

0 Setiap Orang Melakukan Apa yang Benar Menurut Pandangannya



Oleh: Pastor Dr.Kim Riddlebarger

Setiap Orang Melakukan Apa yang Benar Menurut Pandangannya
Teks acuan: Hakim-Hakim 17:1-18:31; 2 Korintus 6:14-7:1



Beberapa tahun telah  berlalu semenjak Israel memasuki Kanaan dan pemimpim mereka, Yosua telah wafat. Generasi-generasi Israel telah datang dan pergi,dengan setiap generasi penerus yang kian lama semakin  terkanaanisasi dari pada generasi moyangnya. Enam kali, kita membaca orang Israel  telah melupakan sama sekali mengenai TUHAN, begaimana mereka mendapatkan diri mereka sendiri telah diancam olah tetangga-tetangga mereka yang pagan, hanya berteriak kepada TUHAN untuk kelepasan. Enam kali, TUHAN  beriba pada umatnya dan telah membangkitkan seorang “hakim” atau seorang pembebas yang telah menyelamatkan orang-orang Israel dari bangsa-bangsa tersebut yang berupaya untuk menaklukan atau mengusir mereka dari tanah yang TUHAN telah berikan kepada mereka. Tetapi sekarang sebagaimana kita  masuk ke dalam bab-bab penutup Kitab Hakim-Hakim, menjadi jernih bahwa musuh sejati yang dihadapi Israel sangat kecil berhubungan dengan pasukan bangsa-bangsa tetangga Israel, yang taj mengenal Tuhan. Musuh sejati Israel adalah Israel sendiri. Kita dapat melihat  sejauh mana Israel telah jatuh ketika kita mempertimbangkan hal itu dalam  lima bab final Hakim-Hakim. TUHAN hampir-hampir tak tersebutkan. Faktanya, apa yang mencirikan bagian penutup Hakim-Hakim adalah deklarasi berulang bahwa “Pada zaman itu tidak ada raja di antara orang Israel; setiap orang berbuat apa yang benar menurut pandangannya sendiri.” Bab-bab ini pada Hakim-Hakim menggambarkan sebuah bangsa yang memiliki kepercayaan-agama yang telah direduksi hingga semata tradisi, dan yang mengaku dengan mulut suatu hal tetapi kemudian berbuat hal yang lain. Telah melupakan segala sesuatu mengenai TUHAN, orang-orang Israel telah menjadi sebuah hukum bagi diri mereka sendiri.

0 Aku Akan Menjadi Tuhanmu dan Kamu Akan Menjadi Umatku



Oleh : Pastor Dr.Kim Riddlebarger


Aku Akan Menjadi Tuhanmu dan Kamu Akan Menjadi Umatku
Teks  acuan: Hakim-Hakim  8:4-35; 1 Timotis 6:2-16



Seperti banyak darimu, saya teringat akan khotbah-khotbah yang tak terhitung banyaknya di sepanjang tahun-tahun yang pada dasarnya merupakah studi-studi karakter orang-orang kudus hebat dari sejarah penebusan. Salah satu orang kudus itu adalah Gideon. Andai semua anda telah  membaca Hakim-Hakim 6-7 dan Ibrani11, maka kamu dapat menyimpulkan secara kokoh bahwa Gideon adalah orang hebat kepunyaan Tuhan, yang telah Tuhan gunakan untuk menyelamatkan Israel pada salah satu  era tergelap bangsa ini. Itu sebabnya Gideon Society memilih namanya ketika memulai pelayanan mereka sedunia dalam mendistribusikan alkitab-alkitab. Faktanya, the Gideons memberitahukan pada kita bahwa “Gideon adalah seorang yang ingin melakukan secara tepat apa yang Tuhan inginkan dia lakukan, terlepas dari pemikirannya sendiri terkait rencana-rencana dan hasil-hasil. Kerendahan hati, iman, dan kepatuhan merupakan elemen-elemen hebat karekater. “Tetapi ketika anda membaca seterusnya kisah Gideon – Hakim-Hakim 8:4-35-menjadi  sangat jelas bahwa Gideon adalah seorang berdosa yang telah menggunakan kuasanya untuk melakukan tindakan balas dendam atas musuh-musuhnya. Adalah Gideon yang membuat sebuah efod (sebuah pakaian imam) yang kemudian menjadi  sebuah batu sandungan bagi umat Israel (Hakim-Hakim 8:27). Karena itu, karakter Gideon seharusnya dipelajari oleh semua kita. Mengapa? Apakah dia sebuah model teladan? Bukan. Kita mempelajarinya karena kita tepat seperti dirinya. Kita juga berdosa dari kepala hingga ujung kaki, dan satu-satunya hal-hal baik yang kita lakukan mengalir keluar dari fakta bahwa Tuhan mengerjakannya di dalam kita melalui kuasa Roh Kudus. Kala kita menyandarkannya pada diri kita sendiri, kita akan melakukan tepat seperti yang telah Gideon lakukan—kita akan menggunakan pemberian-pemberian baik yang Tuhan telah berikan kepada kita untuk keuntungan dan manfaat diri kita sendiri.

0 Tuhan Tidak Dapat Mencegah Manusia Untuk Berbuat Jahat?- Bagian 19

Oleh : Martin Simamora


Tuhan Tidak Dapat Mencegah Manusia Untuk Berbuat Jahat? 



Bacalah lebih dulu Bagian 18

Sekarang, mari kita kembali ke kisah Yesus sebagaimana  Injil mencatat dan menuturkannya. Yesus Kristus yang sedang menghadapi pengadilan yang dipimpin PontiusPilatus – Gubernur dan sekaligus Hakim bagi Yesus, akan menghasilkan keputusan penting atas dirinya.

Yohanes 19: “(1)Lalu Pilatus mengambil Yesus dan menyuruh orang menyesah Dia...(4) Pilatus keluar lagi dan berkata kepada mereka: "Lihatlah, aku membawa Dia ke luar kepada kamu, supaya kamu tahu, bahwa aku tidak mendapati kesalahan apapun pada-Nya."(5) Lalu Yesus keluar, bermahkota duri dan berjubah ungu. Maka kata Pilatus kepada mereka: "Lihatlah manusia itu!"(6) Ketika imam-imam kepala dan penjaga-penjaga itu melihat Dia, berteriaklah mereka: "Salibkan Dia, salibkan Dia!" Kata Pilatus kepada mereka: "Ambil Dia dan salibkan Dia; sebab aku tidak mendapati kesalahan apapun pada-Nya."(7) Jawab orang-orang Yahudi itu kepadanya: "Kami mempunyai hukum dan menurut hukum itu Ia harus mati, sebab Ia menganggap diri-Nya sebagai Anak Allah."(8) Ketika Pilatus mendengar perkataan itu bertambah takutlah ia,(9) lalu ia masuk pula ke dalam gedung pengadilan dan berkata kepada Yesus: "Dari manakah asal-Mu?" Tetapi Yesus tidak memberi jawab kepadanya.(10) Maka kata Pilatus kepada-Nya: "Tidakkah Engkau mau bicara dengan aku? Tidakkah Engkau tahu, bahwa aku berkuasa untuk membebaskan Engkau, dan berkuasa juga untuk menyalibkan Engkau?"(11) Yesus menjawab: "Engkau tidak mempunyai kuasa apapun terhadap Aku, jikalau kuasa itu tidak diberikan kepadamu dari atas. Sebab itu: dia, yang menyerahkan Aku kepadamu, lebih besar dosanya."

(12) Sejak itu Pilatus berusaha untuk membebaskan Dia, tetapi orang-orang Yahudi berteriak: "Jikalau engkau membebaskan Dia, engkau bukanlah sahabat Kaisar. Setiap orang yang menganggap dirinya sebagai raja, ia melawan Kaisar."...(14) Hari itu ialah hari persiapan Paskah, kira-kira jam dua belas. Kata Pilatus kepada orang-orang Yahudi itu: "Inilah rajamu!"(15) Maka berteriaklah mereka: "Enyahkan Dia! Enyahkan Dia! Salibkan Dia!" Kata Pilatus kepada mereka: "Haruskah aku menyalibkan rajamu?" Jawab imam-imam kepala: "Kami tidak mempunyai raja selain dari pada Kaisar!"    



Kita akan meninggalkan sejenak rangkaian  pertanyaan Bung Andy Wicaksono yang masih akan mewarnai sajian saya. Jawaban  saya atas pertanyaannya akan “melebur” di seluruh badan penjelasan pada bagian ini. Baiklah, apa yang menarik dari adegan diatas ini?

0 Tuhan Tidak Dapat Mencegah Manusia Untuk Berbuat Jahat?- Bagian 18

Oleh : Martin Simamora



Tuhan Tidak Dapat Mencegah Manusia Untuk Berbuat Jahat?



Bacalah lebih dulu bagian17

Memang sungguh sulit untuk dibantah bagaimana Yesus secara ketat mengaitkan dirinya dengan Perjanjian Lama; tudingan kelompok  ateis bahwa Yesus tidak lebih baik daripada Tuhan Perjanjian Lama atau setidak-tidaknya Yesus memangmengafirmasi semua kitab Perjanjian Lama dengan demikian dimanipulasi untuk justru mengontradiksikan Yesus dengan nubuat-nubuat Perjanjian Lama atau bahkan dikatakan bahwa Yesus terkait dengan PL semata-mata adalah rekayasa semua penulis Injil!


Namun bagi orang percaya sejati, Injil Markus. Misalnya, justru akan memberikan sebuah sudut pandang yang sangat keras terkait relasi kokoh antara Yesus dan Perjanjian Lama :

Markus 9:2-7  “Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes dan bersama-sama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendirian saja. Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka,(3) dan pakaian-Nya sangat putih berkilat-kilat. Tidak ada seorangpun di dunia ini yang dapat mengelantang pakaian seperti itu. Maka nampaklah kepada mereka Elia bersama dengan Musa, keduanya sedang berbicara dengan Yesus.(5) Kata Petrus kepada Yesus: "Rabi, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Baiklah kami dirikan tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia."(6) Ia berkata demikian, sebab tidak tahu apa yang harus dikatakannya, karena mereka sangat ketakutan.(7) Maka datanglah awan menaungi mereka dan dari dalam awan itu terdengar suara: "Inilah Anak yang Kukasihi, dengarkanlah Dia."


Injil Matius memberikan juga sebuah perspektif yang sangat ketat terkait relasi antara Yesus dengan Perjanjian Lama, khususnya Musa:


Matius 19:6-8 “(6) Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia."(7) Kata mereka kepada-Nya: "Jika demikian, apakah sebabnya Musa memerintahkan untuk memberikan surat cerai jika orang menceraikan isterinya?"(8)Kata Yesus kepada mereka: "Karena ketegaran hatimu Musa mengizinkan kamu menceraikan isterimu, tetapi sejak semula tidaklah demikian.”

0 Tuhan Tidak Dapat Mencegah Manusia Untuk Berbuat Jahat?- Bagian 17

Oleh : Martin Simamora



Tuhan Tidak Dapat Mencegah Manusia Untuk Berbuat Jahat?


Bacalah lebih dulu bagian16
Apakah sedemikian pentingnya perihal “Allah telah  menetapkan sebelumnya,” untuk dibicarakan sebagai salah satu fondasi iman Kristen? Atau terlampau dibesar-besarkan sebagai teramat penting? Jika ya, apakah yang menjadi dasar terkokoh? Mengulangi kembali apa yang telah saya nyatakan sebelumnya: baik Allah dan Yesus Kristus sendiri melontarkannya. Bahkan Yesus Kristus berkata bahwa  Perjanjian Lama pada dasarnya berbicara tentang dirinya yang  belum dan akan digenapi secara pasti. Mari kita lihat salah satu pernyataan Yesus tentang hal ini, dalam sebuah cara yang keras terhadap ketakpercayaan para pendengar “istimewanya” :

Lukas 24:25-27 “Lalu Ia berkata kepada mereka: "Hai kamu orang bodoh, betapa lambannya hatimu, sehingga kamu tidak percaya  segala sesuatu, yang telah dikatakan para nabi! Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya?" Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia  dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi. [Yohanes 5:39-40, 1 Korintus 15:3, Matius 26:54, Markus 9:12, Lukas 24:46,]


Yesus  secara terus terang, tegas dan keras menyatakan betapa segala sesuatu terkait dirinya telah dituliskan jauh sebelumnya didalam kitab suci sebagaimana telah dikatakan para nabi. Yesus mengklaim bahwa segala sesuatu yang dia telah, sedang dan akan lakukan telah  dikatakan para nabi. Yesus mengatakan sebuah fakta “Allah telah menetapkan sebelumnya” dalam sebuah cara yang teramat keras bagi manusia bahwa dia harus menderita untuk kemuliaan-Nya? (saya sudah mengulas perihal ini pada seri sebelumnya). Kepada mereka yang TIDAK PERCAYA akan hal ini, Yesus mengatakan : “hai kamu orang bodoh.” Inilah sebuah jawaban dari Yesus terkait dirinya dalam bingkai “Allah telah menetapkan sebelumnya.” Coba juga bandingkan dengan PENJELASAN YESUS bagaimana tanggung jawab manusia dan  betapa manusia dalam hal ini TIDAK terberangus KEHENDAK BEBASNYA [bacalah bagian 11 dari serial ini] dalam injil Matius 18:7; 26:24; 26:31-35; 26:56; Injil Markus 14:21.

0 Tuhan Tidak Dapat Mencegah Manusia Untuk Berbuat Jahat?- Bagian 16

Oleh : Martin Simamora


Tuhan Tidak Dapat Mencegah Manusia Untuk Berbuat Jahat?


Bacalah lebih dulu bagian15
Saya sekilas telah mendeklarasikan bahwa ateisme dalam dosis ringan namun mematikan telah menyusup kedalam gereja; saya  menunjukan bahwa kala gereja berkata “Tuhan tidak dapat mencegah manusia untuk berbuat jahat,” maka racun ateisme yang digambarkan si orang gila ala Nietzchse sudah menyebar ke seluruh organ orang percaya, penginjil bahkan si hamba Tuhan/pendeta. Pada kesempatan ini, saya ingin mengutip seorang tokoh ateisme kaliber internasional yang disegani reputasinya dalam upayanya “membasmi” Tuhan dan atau agama, almarhum Christopher Hitchens. Kutipan berikut ini saya ambil dari karyanya tersohor berjudul “GOD IS NOT GREAT : How Religion Poisons Everything,” pada bab ke 8 “The “New” Testament Exceeds the Evil of the “Old” One :

The "New" Testament Exceeds the Evil of the "Old" One
The work of rereading the Old Testament is sometimes tiring but always necessary, because as one proceeds there begin to occur some sinister premonitions. Abraham—another ancestor of all monotheism—is ready to make a human sacrifice of his own firstborn. And a rumor comes that "a virgin shall conceive, and bear a son." Gradually, these two myths begin to converge. It's needful to bear this in mind when coming to the New Testament, because if you pick up any of the four Gospels and read them at random, it will not be long before you learn that such and such an action or saying, attributed to Jesus, was done so that an ancient prophecy should come true. (Speaking of the arrival of Jesus in Jerusalem, riding astride a donkey, Matthew says in his chapter 21, verse 4, "All of this was done, that it might be fulfilled which was spoken by the prophet." The reference is probably to Zechariah 9:9, where it is said that when the Messiah comes he will be riding on an ass. The Jews are still awaiting this arrival and the Christians claim it has already taken place!) If it should seem odd that an action should be deliberately performed in order that a foretelling be vindicated, that is because it is odd. And it is necessarily odd because, just like the Old Testament, the "New" one is also a work of crude carpentry, hammered together long after its purported events, and full of improvised attempts to make things come out right.

[Perjanjian “Baru” Jauh Melampaui Jahatnya Perjanjian “Lama”: Melakukan pembacaan berulang pada Perjanjian Lama terkadang membosankan tetapi selalu perlu, karena manakala seseorang melakukannya, ada mulai muncul/ditemukan beberapa keyakinan atau kepercayaan akan peristiwa-peristiwa teramat buruk yang akan terjadi di masa mendatang. Abraham—moyang lainnya bagi semua monoteisme—sedang bersiap untuk mengadakan sebuah kurban manusia, anak kandung pertamanya. Dan sebuah rumor tampil bahwa “seorang perawan akan mengandung, dan melahirkan seorang putera.” 


Secara bertahap, dua mitos ini mulai bergerak menuju satu titik pertemuan. Adalah  perlu untuk mengingat hal ini dalam benak ketika beralih ke Perjanjian Baru, karena jika anda memilih injil manapun dari empat injil dan membacanya secara acak, tidak akan berlama-lama sebelum anda mempelajari berbagai macam tindakan dan perkataan yang diatributkan pada yesus, telah dilakukan sehingga sebuah nubuat kuno menjadi terwujud. (Berbicara kedatangan Yesus  ke Yerusalem dengan menunggangi seekor keledai, Matius berkata dalam bab 21, ayat 4,” Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi.” Rujukannya berangkali pada Zakaria 9:9, dimana dikatakan bahwa ketika Mesias datang dia akan menunggangi seekor keledai. Orang-orang Yahudi masih menantikan kedatangan ini dan orang-orang Kristen mengklaim bahwa peristiwa  ini telah terjadi!). 


Jika hal ini sedemikian janggal dimana sebuah aksi harus secara sengaja dilaksanakan agar supaya sebuah ramalan terbukti benar, hal itu karena memang janggal adanya. Dan memang sewajarnyalah janggal karena, tepat seperti Perjanjian Lama, Perjanjian “Baru” juga merupakan sebuah karya konstruksi yang keji, dan penuh dengan upaya-upaya yang diimprovisasi untuk membuat hal-hal bergulir secara benar.]

0 Tuhan Tidak Dapat Mencegah Manusia Untuk Berbuat Jahat?- Bagian 15

Oleh : Martin Simamora




Tuhan Tidak Dapat Mencegah Manusia Untuk Berbuat Jahat?
Bacalah lebih dulu  bagian 14
Ketika anda berpendapat dan percaya bahwa Tuhan tidak dapat mencegah manusia untuk berbuat jahat, mengacu pada kebanyakan fakta betapa manusia-manusia jahat dapat secara bebas melakukan kejahatannya dan Tuhan tidak mencegahnya; bahkan tidak terlihat bertindak sebagaimana Polisi  akan segera bertindak mencegahnya bilamana dia berada di lokasi kejadian. Ini sebetulnya lebih dari sekedar benih-benih meragukan  Tuhan; ini pada puncaknya akan meragukan  keselamatan adalah tindakan kedaulatan Allah terhadap manusia, bahkan Allah sendiri melakukan penjaminan atas apa yang diberikanNya.( bandingkan dengan Efesus 1:3-6; Ibrani 6:17-18;Efesus 1:11, Yoh 1:12-13, KPR 4:12;Roma 8:28-29)

Pemikiran bahwa Tuhan tidaklah seandal atau sehebat yang dikemukakan oleh Kitab Suci, pun  telah sejak lama berkembang menjadi sebuah pandangan umum yang normal-normal saja dalam dunia yang tidak selalu membahagiakan ini. Hanya untuk sebuah contoh, pada bagian “parable of the madman,” (perumpamaan orang gila) yang  dapat ditemukan dalam karya Friedrich Nietzcshe  berjudul “The Gay Science,” halaman 119 [Nietzcshe sendiri  dikenal sebagai filsuf yang menantang fondasi-fondasi Kristen], perhatikan kalimat-kalimat ini:

Have you not heard of that madman who lit a lantern in the bright morning  hours, ran to the market-place, and cried incessantly: "I am looking for God! I am looking for God!" As many of those who did not believe in God were standing together there, he excited considerable laughter. [“Tidakkah kamu ada mendengar orang  dengan tingkah yang gila menyalakan sebuah lentera pada saat pagi yang  cerah, berlari ke pusat bisnis, dan berteriak tanpa henti :”Aku mencari Tuhan! Aku mencari Tuhan!” Banyak dari mereka yang tidak percaya kepada Tuhan sedang  berkerumun di sana, dia tertawa terbahak-bahak penuh makna.]

‘Have you lost him, then?’ said one.  [‘Apakah kamu kehilangan dia, saat ini?’ ujar salah satu dari kerumumunan.]
‘Did he lose his way like a child?’ said another. [‘Apakah Tuhan telah kesasar seperti seorang anak?’ kata yang lainnya]
‘Or is he hiding? Is he afraid of us? Has he gone on a voyage? or emigrated?’ [“Atau apakah Tuhan sedang bersembunyi? Apakah dia takut  dengan kita? Telah lenyapkah dia dalam sebuah perjalanan panjang? Atau telah pergikah dia meninggalkan dunia ini?’]

Thus they shouted and laughed. The madman sprang in to their midst and pierced them with his glances.[mendengarkannya,mereka berteriak dan tertawa-tawa. Orang  yang bertingkah gila itu menyeruak ke tengah-tengah kerumunan tersebut dan memaku mereka dengan tatapan matanya]

‘Where has God gone?’ he cried. [‘Kemanakah Tuhan telah pergi?’]
‘I shall tell you.  [ Aku akan  beritahu anda]
We have killed him - you and I.[ Kita telah  membunuhnya-kamu dan aku]
We are his murderers. [Kita asdalah pembunuh-pembunuhnya]


Kita tidak akan mengulas Nietzcshe sama sekali. Tidak sama sekali! Selain hanya hendak menunjukan bahwa meragukan Tuhan hingga derajat yang merendahkan serendah-rendahnya adalah hal yang sangat mudah menyerang kemanusiaan kita yang fana kala kita melihat sekeliling kita; kala kita membaca koran; kala kita menyaksikan berita-berita di TV; kala kita menyaksikan keadilan dapat diserongkan. Dan apakah menurutmu Allah benar-benar ada? Jika ada, mengapa Dia membiarkan kejahatan beranak pinak? Tetapi yang paling menakutkan jika peraguan terhadap Tuhan ini bersifat LATEN seperti “Tuhan tidak dapat mencegah manusia untuk berbuat jahat,”maka gereja sebetulnya sudah disusupi “ateisme” dalam dosis “ringan,” namun ini sudah memiliki daya rusak permanen pada optik-optik mata orang-orang percaya. Ketika matanya melihat realita suram dunia ini maka akan dipersepsikan sebagai Tuhan telah kehilangan kebesaran dan kedaulatannya atau Tuhan tidak lagi Tuhan.

0 Tuhan Tidak Dapat Mencegah Manusia Untuk Berbuat Jahat?- Bagian 14

Oleh : Martin Simamora



Tuhan Tidak Dapat Mencegah Manusia Untuk Berbuat Jahat?
Ilustrasi dari " I’ve Loved You So Long" deep-focus.com


Bacalah  lebih dulu bagian13
Kita sudah melihat dari jarak yang amat dekat, dari Yesus sendiri bagaimana dia menyatakan apa-apa saja yang  HARUS terjadi; kita baru  saja melihat sebuah penggenapan atas apa yang telah ditetapkan untuk harus terjadi :

Matius 26:31 “Maka berkatalah Yesus kepada mereka: "Malam ini kamu semua akan tergoncang imanmu karena Aku. Sebab ada tertulis: Aku akan membunuh gembala dan kawanan domba itu akan tercerai-berai.”

Sebuah indikator teramat vital bahwa apa yang baru saja terjadi, para murid yang   meninggalkan dia bahkan melarikan diri, bukanlah sebuah indikasi bahwa Yesus takluk kepada sejarah manusia! Sebaliknya sejarah manusia telah menjadi OBYEK KEDAULATAN ALLAH yang berdiam didalam manusia Yesus melalui “ketetapan Allah yang telah ditetapkan jauh sebelum semua pelaku bahkan ada di dunia ini”. SEJARAH MANUSIA TIDAK PERNAH  MENETAPKAN APA YANG HARUS DIALAMI OLEH YESUS, sebaliknya: KEDAULATAN ALLAH YANG BERDIAM DIDALAM YESUS TELAH MENETAPKAN BAGAIMANA SEJARAH MANUSIA BERLANGSUNG. Kita melihat betapa Allah sepenuhnya berdaulat, tidak ada satupun peristiwa KEJUTAN yang dihadapi Yesus; tidak ada satu peristiwa boleh terjadi di dunia ini tanpa dia menghendaki. Termasuk boleh tidaknya telinga seseorang terputus oleh pedang:

Lukas 22: 49  : “Ketika mereka, yang bersama-sama dengan Yesus, melihat apa yang akan terjadi, berkatalah mereka: "Tuhan, mestikah kami menyerang mereka dengan pedang?" Dan seorang dari mereka menyerang hamba Imam Besar sehingga putus telinga kanannya. Tetapi Yesus berkata: "Sudahlah itu." Lalu Ia menjamah telinga orang itu dan menyembuhkannya.”

0 Tuhan Tidak Dapat Mencegah Manusia Untuk Berbuat Jahat?- Bagian 13

Oleh : Martin Simamora



Tuhan Tidak Dapat Mencegah Manusia Untuk Berbuat Jahat?


Bacalah lebih dulu bagian 12
Setelah dua kali Yesus memberitahukan bahwa dia harus ke Yerusalem dan akan dibunuh di sana, maka satu kali lagi Yesus memberitahukan hal yang sama. Namun, dalam kali ini  disertai dengan sebuah  tindakan “pembuka” bagi pewujudannya dan sebuah perincian  lebih  lengkap bagaimana dia akan disembelih atau dibunuh :

Matius 20:17-19 “Ketika Yesus akan pergi ke Yerusalem, Ia memanggil kedua belas murid-Nya tersendiri dan berkata kepada mereka di tengah jalan: Sekarang kita pergi ke Yerusalem dan Anak Manusia akan diserahkan kepada imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, dan mereka akan menjatuhi Dia hukuman mati. Dan mereka akan menyerahkan Dia kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya Ia diolok-olokkan, disesah dan disalibkan, dan pada hari ketiga Ia akan dibangkitkan."


Kini situasinya adalah : para murid melihat dan mengalami secara personal, bagaimana ketetapan Allah tidak hanya dinyatakan oleh Yesus sebagai sebuah firman Yesus tetapi dalam sebuah dinamika pewujudannya. Dengan kata sederhana, para murid kini telah memasuki dan hidup dalam "zona peristiwa" yang bertautan keras dengan ketetapan Allah yang sungguh keras; sebuah  kehidupan baru yang akan membentuk masa depan mereka; sebuah kehidupan baru yang akan “mengepung” kehendak bebas mereka sebab bagaimanapun  tak hanya mata, tetapi jiwa dan pikiran mereka akan terarah pada Yesus Kristus sebagai jantung ketetapan Allah yang telah membelenggu  bola bumi beserta segenap isinya. Bahkan, penguasa dunia – si Setan pun tak kuasa telah turut menjadi Obyek ketetapan Allah. Dalam hal ini bukan pada levelnya lagi para manusia untuk meributkan  porsi kehendaknya atau berpikir bahwa karya Yesus ini semata hanya menebus manusia menjadi manusia merdeka dari belenggu dosa, dan dalam kemerdekaan itu seolah manusia-manusia itu memiliki kemandirian untuk boleh memilih percaya kepada Yesus atau tidak. Seolah Allah tidak berkuasa atas orang-orang yang telah Dia pilih sendiri melalui penarikan.

0 Tuhan Tidak Dapat Mencegah Manusia Untuk Berbuat Jahat?- Bagian 12

Oleh : Martin Simamora



Tuhan Tidak Dapat Mencegah Manusia Untuk Berbuat Jahat?


Bacalah lebih dulu bagian11
Filipus dan Andreas, bahkan orang banyak, juga tercatat, telah   lebih dahulu menghadapi apa yang  telah  dihadapi oleh Petrus, sebuah realita  dalam bingkai “Allah telah menetapkan,” yang kali ini  wujudnya adalah:  “...Telah tiba saatnya Anak Manusia dimuliakan - Yohanes 12:23” Menurut anda, bagaimana semestinya peristiwa yang akan mendatangkan kemuliaan itu? Melalui peritiwa mencekam? Peristiwa menyedihkan? Atau Peristiwa mengagumkan dan membahagiakan?  Pasti atau hampir semua orang, normalnya, tidak akan membayangkan hal-hal kelam  berwujud tragedi.
Oposisi “pengharapan manusia” terhadap Tuhan, pun nampak nyata dan keras menghantam kemampuan manusia untuk menerimanya dalam damai, apalagi sukacita.

Mari kita mendengarkan penjelasan  Yesus ,pada kesempatan ini, bagaimana dia HARUS mati :

Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah.” Yesus sedang mengaitkan “dimuliakan” dengan “jatuh dan mati. ” (Yohanes 12:24)


Yesus sedang membicarakan sebuah jenis kematian yang menghasilkan banyak buah, sebab dia berkata “jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah.” Dengan demikian, haruslah dipahami sedari awal, kematiannya bukanlah sebuah hal yang akan menggagalkan kemuliaanya atau akan menjadi batu sandungan bagi para murid-nya. Kematiannya akan menghasilkan banyak buah! Tetapi jelas ini sungguh teramat sukar dan jiwa telah terlanjur digentarkan!

0 Tuhan Tidak Dapat Mencegah Manusia Untuk Berbuat Jahat?- Bagian 11

Oleh : Martin Simamora


Tuhan Tidak Dapat Mencegah Manusia Untuk Berbuat Jahat?

Peter strikes Malchus
at Jesus’ arrest in the Garden of Gethsemane
Bacalah lebih dulu Bagian10
Petrus, bukan satu kali itu saja berusaha “menjauhkan” Yesus dari peristIwa kelam; bukan satu kali itu saja dia tidak memikirkan apa yang dipikirkan Allah. Bahkan, semenjak Yesus menyatakan ““...harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan, lalu dibunuh,...” kelihatannya Petrus adalah seorang murid  yang siap melindungi  Yesus dengan segenap jiwa dan raganya. Bahkan Pedang adalah bukti betapa dia tidak bermain-main untuk “menjauhkan Yesus dari peristiwa kelam : ”Lalu Simon Petrus, yang membawa pedang, menghunus pedang itu, menetakkannya kepada hamba Imam Besar dan memutuskan telinga kanannya. Nama hamba itu Malkhus (Yohanes 18:10)” Pada yang pertama, Petrus telah memperlihatkan ketidaksetujuannya akan apa yang terjadi pada Yesus melalui kata-kata. Pada yang kedua, Petrus mewujudkan kata-katanya melalui Pedang. Pedangnya berbicara, refleksi sempurna akan pikiran, perkataan dan perbuatannya. Tetapi,  Yesus, untuk kedua kalinya, menyatakan bahwa hal itu HARUS, itu dikehendakinya untuk terjadi : ”Kata Yesus kepada Petrus: "Sarungkan pedangmu itu; bukankah Aku harus minum cawan yang diberikan Bapa kepada-Ku?” (Yohanes 18:11). HARUS dan DIKEHENDAKI oleh Bapa sendiri untuk dialami oleh Yesus. “SARUNGKAN PEDANGMU.” Yesus melakukan intervensi untuk memastikan semua yang menjadi KEHENDAK BAPA  terjadi, bahwa dia harus minum cawan!
Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9