Oleh : Martin Simamora
Tuhan Tidak Dapat Mencegah Manusia Untuk Berbuat Jahat?
Peter strikes Malchus at Jesus’ arrest in the Garden of Gethsemane |
Bacalah lebih dulu Bagian10
Petrus, bukan satu kali itu saja
berusaha “menjauhkan” Yesus dari
peristIwa kelam; bukan satu kali itu saja dia tidak memikirkan apa yang dipikirkan Allah. Bahkan, semenjak Yesus
menyatakan ““...harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak
penderitaan, lalu dibunuh,...” kelihatannya Petrus adalah seorang
murid yang siap melindungi Yesus dengan segenap jiwa dan raganya. Bahkan
Pedang adalah bukti betapa dia tidak bermain-main untuk “menjauhkan” Yesus dari
peristiwa kelam : ”Lalu Simon Petrus,
yang membawa pedang, menghunus pedang itu, menetakkannya kepada hamba Imam
Besar dan memutuskan telinga kanannya. Nama hamba itu Malkhus (Yohanes 18:10)” Pada yang pertama, Petrus
telah memperlihatkan ketidaksetujuannya akan apa yang terjadi pada Yesus melalui
kata-kata. Pada yang kedua, Petrus mewujudkan kata-katanya melalui Pedang.
Pedangnya berbicara, refleksi sempurna akan pikiran, perkataan dan
perbuatannya. Tetapi, Yesus, untuk kedua
kalinya, menyatakan bahwa hal itu HARUS, itu dikehendakinya untuk terjadi : ”Kata Yesus kepada Petrus: "Sarungkan
pedangmu itu; bukankah Aku harus minum cawan yang diberikan
Bapa kepada-Ku?” (Yohanes 18:11).
HARUS dan DIKEHENDAKI oleh Bapa sendiri untuk dialami oleh Yesus. “SARUNGKAN
PEDANGMU.” Yesus melakukan intervensi
untuk memastikan semua yang menjadi KEHENDAK BAPA terjadi, bahwa dia harus minum cawan!
Saudara-saudari, para pembaca terhormat. Menjadi jelas bahwa
ini bukan soal sukar atau tidak dalam memahami peristiwa-peristiwa kelam yang
terjadi dihadapan anda sekalian. Problem utama manusia adalah MUSTAHIL untuk memikirkan apa yang dipikirkan Allah
dengan apa yang dipikirkan manusia, semata-mata dengan pikiran
manusiawimu yang fana itu. Allah telah
menetapkan segala sesuatu, tak
hanya hal bahagia tetapi termasuk hal kelam? Manusia selalu
BERPIKIR bahwa ALLAH SEHARUSNYA TIDAK SEPERTI INI DAN SEPERTI ITU, pikir
manusia. Petrus mendemonstrasikan secara sempurna, KEHENDAK BEBAS pada diri Petrus, semata-mata menggiring
dirinya untuk SELALU BERSEBERANGAN dengan apa yang DIPIKIRKAN OLEH ALLAH : ”Lalu Yesus berkata kepada mereka: "Kamu semua akan tergoncang imanmu.
Sebab ada tertulis: Aku akan memukul
gembala dan domba-domba itu akan tercerai-berai”(Markus 14:27).
- Jika ada yang berpikir “Apakah Allah tidak berpikir bahwa apa yang dilakukan-Nya sama sekali tidak produktif, malah mengguncangkan iman?” Jelas Allah tahu pasti akan hal itu! Yesus berkata secara gamblang “Kamu semua akan tergoncang imanmu.”
- Jika ada yang berpikir dan bekata, bahwa apa yang saya tuliskan ini- artikel serial ini, sama sekali tidak produktif, malahan melemahkan iman, maka saya harus berkata terus terang bahwa sebagaimana Yesus berkata “kamu semua akan tergoncang imanmu,” maka demikianlah yang terjadi kala kita mengangkat kembali hal ini- hal yang dikatakan Yesus akan mengguncangkan imanmu. Dan ingatlah baik-baik, bahwa kebenaran yang telah menggoncangkan imanmu, itu jugalah yang telah menjadi KARYA PENEBUSAN TERSEMPURNA, sebab datang dari Bapa, oleh Yesus, bagi manusia yang ingin dia selamatkan!
Mengapa Allah menetapkan peristiwa atau hal
kelam dan keji semacam ini? Sebab pertama-tama dunia ini adalah dunia yang telah jatuh kedalam dosa, sehingga
kejahatan, peristiwa buruk dan malapetaka menjadi sebuah KENISCAYAAN. Tidak
selalu Allah mencegah peristiwa kelam yang dialami oleh semua manusia-manusia
yang melawan Allah, sebab yang menjadi motif setiap tindakan Allah adalah
kepentingan-Nya sendiri bukan manusia. Ingatlah
baik-baik DI MATA ALLAH tidak ada yang baik, satupun tidak :
Kejadian 6:5 “Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata,”
Bahkan ketika TUHAN mencium persembahan yang
harum sekalipun,
MATA-NYA tetap melihat kejahatan di bumi :
Kejadian 8:21 “Ketika TUHAN mencium persembahan yang harum itu, berfirmanlah TUHAN dalam hati-Nya: "Aku takkan mengutuk bumi ini lagi karena manusia, sekalipun yang ditimbulkan hatinya adalah jahat dari sejak kecilnya, dan Aku takkan membinasakan lagi segala yang hidup seperti yang telah Kulakukan.
Mengapa Allah menetapkan peristiwa atau hal
baik dan bahagia bagi manusia yang dimata-Nya bejat? Semata-mata karena DIA MAU- DIA
MENGHENDAKI-DIA BERBELAS KASIH, tak ada sedikitpun dasar pada diri manusia
untuk luput dari peristiwa kelam atau jahat. Ketika Allah berkata “dan Aku takkan
membinasakan lagi segala yang hidup seperti yang telah Kulakukan,”
ini adalah sebuah tindakan belas kasihan yang sebetulnya tidak layak diberikan.
Ketika anda membaca dan merenungkan firman
Tuhan ini:
“Ketika TUHAN mencium persembahan yang harum itu, berfirmanlah TUHAN dalam hati-Nya: takkan mengutuk bumi ini... manusia, sekalipun yang ditimbulkan hatinya adalah jahat dari sejak kecilnya.”
Apakah yang terbersit didalam hatimu dan pikiranmu? Tidakkah “kutuk”
adalah hal yang sepantasnya menjadi bagian di bumi ini? Tidakkah “kebaikan dan
kebaikan” adalah hal yang tidak sepantasnya bagi manusia? ANUGERAH!
Saya
sengaja, untuk sesaat, menggiring pada hal ini, dengan maksud:
- Terkait Allah
menetapkan terutama hal buruk /tidak membahagiakan, sama sekali tidak
mengindikasikan hal yang kejam dan jahat pada Allah. Sebab kita semestinya
telah melihat bahwa dalam mencium
persembahan yang harum sekalipun, tetap manusia tidak ada yang baik di mata
Tuhan. Persembahan yang disampaikan harum, tetapi tidak sanggup menyingkirkan
fakta hitam pekat pada diri manusia, sehingga pantas untuk dikutuk oleh TUHAN!
- Masih terkait dengan Allah menetapkan, seperti pada bagian10, kita telah melihat terkait penetapan hal jahat atau buruk, tidaklah seolah manusia itu terampas kehendak bebasnya dan tidaklah seolah Allah harus menciptakan kejahatan didalam hati manusia seolah manusia itu sungguh baik dan kejahatan adalah hal yang teramat lemah didalam diri manusia itu.
Nah..., mari
kembali kita melihat pada Petrus. Tetapi kali ini dengan sorotan lebih cemerlang pada bagaimana
Petrus kelak sebagai seorang Rasul memandang APA YANG TELAH DITETAPKAN YESUS sebagai
APA YANG SEBELUMNYA SANGAT DIA TENTANG
jika tidak hendak dikatakan sangat dibenci dan diperanginya. Kemudian menjadi
APA YANG DIA TERIMA SEPENUHNYA; bahkan
kemudian berdasarkan PENETAPAN ALLAH TERSEBUT dia dapat berbicara Iman.
Tidakkah anda memang akan
berkata bahwa sangat lucu untuk berbicara Iman dalam bingkai PENETAPAN- Allah
telah menetapkan bahkan sejak sebelum dunia ini tercipta.
- Ketika Yesus berkata : “Kamu semua akan tergoncang imanmu,”
Terkait fakta PENETAPAN PERISTIWA KELAM oleh Allah :“Sebab ada tertulis: Aku
akan memukul gembala dan domba-domba itu akan tercerai-berai.” (Markus 14:27)
Tidakkah anda akan diingatkan pada perkataan Yesus :”haruslah genap nas ini" (Yohanes 13:18) ketika mata anda TERSANDUNG dengan perkataan Yesus “Sebab ada tertulis?”Dimanakah ada tertulis seperti yang dimaksud oleh Yesus?Zakaria 13:7 “Hai pedang, bangkitlah terhadap gembala-Ku, terhadap orang yang paling karib kepada-Ku.”
Dengan kata lain, Yesus hendak mengatakan bahwa apa yang
harus menimpa dirinya adalah lebih dari
sekedar kepastian! Apa yang harus menimpa dirinya adalah HAL YANG TELAH
DITETAPKAN SEJAK MULANYA. Hal yang sama seperti halnya dialami oleh Yudas
Iskariot, tentu pada Yudas apa yang terjadi adalah hal negatif, pengkhianatan!
- Respon Petrus adalah "Biarpun mereka semua tergoncang imannya, aku tidak." (Markus 14:29).
Perhatikan baik-baik. Sekalipun Yesus telah berkata “sebab ada tertulis” dan
jelas ini secara kuat mengindikasikan penetapan yang bahkan
ke-12 murid tersebut belum dilahirkan ke
dunia ini; namun dalam hal ini, pun Petrus tidak kehilangan kehendak bebasnya
seolah setelah Yesus berujar demikian maka dia pasrah atau seperti seorang
robot. Lihatlah keteguhannya untuk selalu unggul bagi Yesus : “Biarpun ... semua
tergoncang..., aku tidak.”
Seolah dia hendak mengatakan bahwa “ada
tertulis” adalah sebuah kekeliruan; bahwa aku tidak akan seperti yang “ada
tertulis” itu, setidaknya tidak bagi diriku!
- Yesus berkata kepada Petrus : ”Lalu kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada hari ini, malam ini juga, sebelum ayam berkokok dua kali, engkau telah menyangkal Aku tiga kali."
Saudara-saudariku, para pembaca terhormat. Ketika saya
menuliskan “Allah telah menetapkan sebelumnya,” maka ini bukan mengenai fatalisme apalagi
sampai-sampai ditertawakan sebagai sebuah kekonyolan sebab dipandang dalam kesempitan
manusia untuk memahami apa yang
dipikirkan oleh Allah, atau lebih tepatnya bukan sempit, tetapi seperti
Yesus bilang bahwa manusia memikirkan
apa yang dipikirkan manusia bukan apa yang dipikirkan Allah.
Yesus kepada Petrus sedang memperlihatkan, sebuah hal yang akan
terjadi secara pasti ,BAGAIMANA IMAN
PETRUS AKAN TERGONCANG :”... hari ini, malam ini juga, sebelum
ayam berkokok dua kali, engkau telah menyangkal Aku tiga kali."
Apakah Allah
perlu memaksa Petrus untuk menyangkali Yesus tiga kali? Jika anda membaca Petrus Menyangkali
Yesus pada Markus 14:66-72, maka
anda akan melihat bahwa penyangkalan yang dilakukan oleh Petrus sekalipun, adalah sebuah peristiwa yang TELAH DITETAPKAN
OLEH ALLAH AKAN TERJADI DALAM DERAJAT PASTI, ternyata sama sekali tidak membuat Petrus menjadi robot.
Penyangkalan oleh Petrus dalam waktu
yang TELAH DITETAPKAN OLEH YESUS akan
PASTI terjadi sebanyak 3 kali sebelum ayam berkokok 2 kali adalah hal yang dilakukan dalam kebebasan diri Petrus untuk bereaksi,
hanya saja dalam kuasa ketakutan yang luar biasa.
Petrus adalah sebagaimana kita pada umumnya. Kita yang
akan bereaksi keras kala menjumpai bahwa
SETIAP PERISTIWA BAHKAN HAL YANG REMEH boleh terjadi dalam sebuah KEPASTIAN hanya jika
ALLAH MEMANG TELAH MENETAPKAN UNTUK TERJADI, entah itu dalam bentuk yang
mencegah atau membiarkan; dalam bentuk peristiwa kelam atau bahagia.
Lihatlah bagaimana Yesus bahkan tidak hanya
berkata :” :”... hari ini, malam ini juga,” tetapi
bahkan secara presesi mengatakan :” sebelum
ayam berkokok dua kali.”Tanpa ayam yang berkokok 2 kali maka dapat
dipastikan bahwa peristiwa yang terjadi pada Petrus bukanlah PERISTIWA YANG
TELAH DITETAPKAN AKAN TERJADI SECARA PASTI SEBELUMNYA.
Apa yang dapat dikatakan dalam menemui hal keras
semacam ini? Menjadi
cemaskah atau bahagiakah? Jika anda dapat melihat bahwa ini adalah sebuah bukti
otentik bahwa ALLAH BERDAULAT PENUH DALAM SETIAP PERISTIWA BAIK ATAU BURUK;
BAHWA TIDAK ADA SATU PERISTIWA YANG DAPAT KITA GOLONGKAN ALLAH TIDAK ADA DI
SANA; BAHWA KEDAULATAN DIA ADALAH MENGENAI DIA YANG MENGATASI APAPUN JUGA DALAM
HIDUP KITA, maka kita tidak lagi
memandang ayat-ayat berikut ini dalam makna yang dangkal tetapi agung-megah dan
membahagiakan jiwa dan raga:
- Matius 6:25 “Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai.
- Matius 6:26 “Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?”
Tentu saja sebagai catatan yang harus anda camkan: “Anda lebih dari seekor burung, anda dapat menabur, dapat menuai, dapat mengumpulkan. Anda dapat bekerja, tetapi jikalaupun dalam segala usahamu anda tak dapat menabur, tak dapat menuai, tak dapat mengumpulkan, maka janganlah berkata Allah tidak ada, Tuhan tidak ada atau Tuhan tidak berdaya atas keadaan dunia yang sedang krisis ini.
- Markus 10:29 “Bukankah burung pipit dijual dua ekor seduit? Namun seekorpun dari padanya tidak akan jatuh ke bumi di luar kehendak Bapamu.”
- Markus 10:30 “Dan kamu, rambut kepalamupun terhitung semuanya.”
Burung pipit dan rambut kepala. Adakah yang berduka jika
rambutmu rontok dan BERKURANG? Tentu beda jika yang “rontok” adalah; sahammu, bunga depositomu, nilai investasimu,
nilai emas batanganmu, nilai propertimu
dan nilai harga dirimu.
Tetapi lihatlah pada Yesus! Hal remeh bagimu ternyata tidak
remeh bagi Dia. Bagi Dia tidak satupun
yang luput dari KENDALI/KEDAULATAN dan dengan demikian juga dengan
penetapan-Nya.
Anda, boleh jadi pemilik burung pipit; sangat pasti rambutmu
adalah milikmu. Tetapi sekalipun burung pipit itu milikmu dan kamu bebas
menjualnya tetapi TIDAK SEEKORPUN jatuh ke bumi di luar KEHENDAK Bapa. Lihat ini, kamu bisa jadi memperdagangkan burung pipit
itu dengan harga murah, tetapi TUHAN memperlakukannya dengan sangat luar
biasa-burung itu dalam kendalinya secara utuh. Demikian jugalah dengan rambutmu
dan saya, terlebih lagi dirimu dan hidupmu sebagai orang-orang tebusan-Nya.
Kita melihat penepatapan disini dalam hal negatif: jatuh dan rambut yang terhitung semuanya. Dan memang dua hal ini adalah terkait hal-hal buruk/ kelam, sebab dua hal tersebut dimulai dengan perkataan Yesus tentang :
Matius 10:28 “Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka.”
Tidakkah kita akan selalu teramat ketakutan atas peristiwa
kelam dan keji, lantas berpikir Tuhan tidak berkuasa sebab pembunuh dapat
membunuh? Perhatikan perkataan Yesus
diatas :
- janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh
- tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa
- takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka
Di dunia yang terbelenggu oleh
keinginan-keinginan dosa dan kejahatan ini (Pengkhotbah 7:20, Roma 3:23),
peristiwa kelam dan keji bukanlah hal-hal yang perlu Tuhan ciptakan dan
paksakan harus terjadi. Kejahatan dan kekelaman adalah natur alami dunia ini ( jika tidak maka Yesus tidak akan disebut
terang dunia Yohanes 8:12—seolah dunia ini pada dasarnya gelap-pekat
sampai-sampai terang matahari tidak cukup menerangi dunia ini).
Apakah Tuhan
Tidak Dapat Mencegah Manusia Untuk Berbuat Jahat? Kenyataannya bukan soal Tuhan dapat atau tidak dapat,
seolah kita mempertanyakan kapabilitas Dia bagaikan menanyai manusia. Wajar atau manusiawi untuk berpikir Tuhan tidak dapat mencegah,
sebab faktanya di dunia ini ada banyak manusia terbunuh. Tidakkah Yesus juga
terbunuh? Tetapi perhatikan pernyataan Yesus:
“Pembunuh hanya membunuh tubuh tetapi
tidak berkuasa membunuh jiwa.”
Di dunia yang terbelenggu oleh dosa maka pembunuh dan pembunuhan adalah
peristiwa alamiah, sehingga kala anda mulai
berpikir Allah tidak berdaya apalagi tidak ada didalam SETIAP ASPEK KEHIDUPAN, menjadi irelevan.
Dan
bukankah demikian yang kita saksikan
pada Petrus? Dua
kali dia memperlihatkan keinginan kuat agar Yesus tidak terbunuh. Pertama, sebagaimana telah saya
sajikan, melalui perkataan; Kedua,
sebagaimana telah saya sajikan, melalui penghunusan pedang dan memotong telinga
salah satu penangkap Yesus.
Dan tidakkah Petrus juga sama
seperti kita yang tidak menerima fakta bahwa TUHAN juga MENETAPKAN
peristiwa kelam (dibunuh) dan peristiwa
bahagia (dibangkitkan). Kita telah melihatnya pada bagian sebelumnya dalam Matius 16:21.
Petrus seperti halnya kita pasti akan MENGHUNUSKAN PEDANG
sebagai tindakan alami manusia yang tidak mudah untuk menerima sebuah penetapan
Tuhan yang tidak hanya kelam tetapi telah mengguncangkan iman.
Penetapan hal buruk oleh Allah, jika kita MENGAKUI BAHWA
MANUSIA HIDUP DALAM DUNIA YANG TERBELENGGU DOSA, akan
dipahami secara benar- bahwa dalam hal ini yang terjadi, Allah
sama sekali tidak menanamkan bibit-bit jahat dalam hati dan pikiran manusia;
bahwa Allah merobotkan manusia. Mari kita buktikan sekali lagi pada atau melalui Petrus:
- Respon Petrus kepada Yesus :“Tetapi dengan lebih bersungguh-sungguh Petrus berkata: "Sekalipun aku harus mati bersama-sama Engkau, aku takkan menyangkal Engkau." Semua yang lainpun berkata demikian juga.”
Kita selanjutnya telah mengetahui apa yang terjadi. Tepat
seperti “ADA TERTULIS” atau tepat seperti apa yang TELAH DITETAPKAN ALLAH AKAN TERJADI DALAM
SEBUAH DERAJAT PASTI TANPA SEDIKITPUN ALTERNATIF.
Dapat dikatakan dengan pasti, Petrus adalah murid Yesus yang secara demonstratif
berhadap-hadapan dengan KETETAPAN ALLAH SEJAK SEMULA untuk peristiwa-peristiwa
kelam. Petrus tidak menerima
realita ini. Tidakkah Petrus dalam hal ini adalah kebanyakan
orang-orang Kristen kini? Yang memandang perihal KETETAPAN atau PENETAPAN ALLAH bahkan termasuk hal
buruk selain baik sebagai hal menggelikan kalau tidak sebagai gila. Berpikir,
bahwa dengan demikian manusia-manusia adalah robot.
Kita sudah lihat melalui Petrus dan Yudas, melalui
peristiwa yang terjadi sebagai hasil PENETAPAN ALLAH; Sama sekali
kehendak bebas manusia TIDAK hilang bahkan kita
telah melihat pada Petrus betapa dia secara gigih bertarung
menentang penetapan Allah yang dinyatakan oleh Yesus. Seolah dia dapat memberikan sebuah alternatif atau
solusi yang jauh lebih baik daripada apa
yang dipikirkan TUHAN.
Petrus, kemudian, bukan saja menarik untuk
ditinjau, tetapi dapat dikatakan,pada dasarnya, adalah sumber yang sangat
istimewa untuk didengarkan kesaksiannya
terkait KETETAPAN ALLAH yang dia hadapi
sedemikian sukar dan telah
mengguncangkan iman sehingga membuatnya menyangkali Yesus.
- “yaitu orang-orang yang dipilih, sesuai dengan rencana Allah, Bapa kita, dan yang dikuduskan oleh Roh, supaya taat kepada Yesus Kristus dan menerima percikan darah-Nya. Kiranya kasih karunia dan damai sejahtera makin melimpah atas kamu.” 1 Petrus 1:2
- “Terpujilah
Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar
telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang
mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan,” 1 Petrus 1:3
Petrus, kini adalah seorang Rasul yang jauh
berbeda dibandingkan kala Dia berhadapan dengan KETETAPAN ALLAH. Petrus bahkan
dapat berkata bahwa Allah MEMILIH “siapa-siapa” sesuai dengan RENCANA Allah. Dengan kata lain, Petrus, adalah seorang Rasul yang kini, bahkan,
sanggup berkata TERPUJILAH atas apa yang
dahulu mati-matian dihalangi untuk
terjadi, bahkan
dengan pedang!
Petrus bahkan dapat berbicara mengenai
PENDERITAAN dalam SUDUT PANDANG ALLAH, atau dengan kata lain, dia tidak lagi
memandang PENDERITAAN sebagai indikasi TUHAN TIDAK BERDAYA, seperti halnya Yesus
memandang dirinya harus mengalami penderitaan dan dibunuh. Hal yang dahulu
mati-matian ditentang oleh Petrus bahkan dengan pedang!
- “Yaitu kamu, yang dipelihara dalam kekuatan Allah karena imanmu sementara kamu menantikan keselamatan yang telah tersedia untuk dinyatakan pada zaman akhir. 1 Petrus 1:5
- “Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan.” 1 Petrus 1:6
[NIV : In all this you greatly rejoice, though now for a little while you may have had to suffer grief in all kinds of trials. These have come so that the proven genuineness of your faith—of greater worth than gold, which perishes even though refined by fire—may result in praise, glory and honor when Jesus Christ is revealed. ]
Sangat menarik bahwa Petrus berkata HARUS terkait berdukacita. Hal yang sama, telah pernah
didengarkanya secara langsung dari Yesus bahwa Yesus HARUS ke Yerusalem untuk
menanggung banyak penderitaan dan
dibunuh (Matius 16:21)!
Sangat menarik bahwa Petrus berkata “dipelihara
oleh kekuatan Allah
sementara kamu menantikan.” Petrus,
sebelumnya, adalah murid yang “asing”
sama sekali dengan “dipelihara
oleh kekuatan Allah”, bahkan sebelumnya, sebagaimana telah saya
sajikan, kita melihat bagaimana Petrus
berupaya “memelihara” keselamatan Yesus dengan KEKUATANNYA bahkan PEDANG. Ini adalah sebuah perubahan yang mencengangkan,
sebuah pergesaran radikal dari
PENYENTRALAN PADA DIRINYA kepada PENYENTARALAN PADA TUHAN atau mengarahkan
dirinya pada APA YANG DIPIKIRKAN ALLAH !
Dan inilah
puncak Iman Petrus yang lahir dari PERISTIWA KELAM YANG TELAH DITETAPKAN, sebagaimana yang DIPIKIRKAN ALLAH :
“Keselamatan itulah yang diselidiki dan diteliti oleh nabi-nabi, yang telah bernubuat tentang kasih karunia yang diuntukkan bagimu. Dan mereka meneliti saat yang mana dan yang bagaimana yang dimaksudkan oleh Roh Kristus, yang ada di dalam mereka, yaitu Roh yang sebelumnya memberi kesaksian tentang segala penderitaan yang akan menimpa Kristus dan tentang segala kemuliaan yang menyusul sesudah itu.” 1 Petrus 1:10-11
Mengapa saya katakan puncak? SEBAB dahulu, Petrus hanya dapat melihat
PENDERITAAN yang AKAN menimpa dalam APA
YANG DIPIKIRKAN MANUSIA, atau negatif!
Sekarang Petrus telah melihat KEBENARAN SORGAWI : segala kemuliaan yang menyusul sesudah
itu.
Dua hal yang
sebelumnya telah Yesus nyatakan, hanya saja dahulu Petrus tidak dapat melihat :
“Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan... alu dibunuh dan dibangkitkan pada
hari ketiga (Matius 16:21). Dahulu Yesus sudah
memberitahukan pada Petrus segala penderitaan dan segala kemuliaan – dua hal
yang TELAH DITETAPKAN ALLAH HARUS TERJADI; dahulu Petrus “buta” untuk dapat
memandang segala kemuliaan
yang menyusul atau tidak dapat dilihat sekarang.
Tetapi kini, oleh Roh Kristus
yang ada di dalam Petrus, dia tidak lagi buta. Dia sanggup
memandang ketetapan Tuhan baik dalam hal
negatif dan hal positif dalam cara pandang
Tuhan, bukan manusia.
Bagaimana dengan anda?
Bersambung
ke Bagian 12
***
No comments:
Post a Comment