Oleh: Pastor Dr.Kim Riddlebarger
Setiap Orang Melakukan Apa yang Benar Menurut
Pandangannya
Teks
acuan: Hakim-Hakim 17:1-18:31; 2 Korintus 6:14-7:1
Beberapa tahun telah berlalu semenjak Israel memasuki Kanaan dan
pemimpim mereka, Yosua telah wafat. Generasi-generasi Israel telah datang dan
pergi,dengan setiap generasi penerus yang kian lama semakin terkanaanisasi dari pada generasi moyangnya.
Enam kali, kita membaca orang Israel
telah melupakan sama sekali mengenai TUHAN, begaimana mereka mendapatkan
diri mereka sendiri telah diancam olah tetangga-tetangga mereka yang pagan,
hanya berteriak kepada TUHAN untuk kelepasan. Enam kali, TUHAN beriba pada umatnya dan telah membangkitkan
seorang “hakim” atau seorang pembebas yang telah menyelamatkan orang-orang
Israel dari bangsa-bangsa tersebut yang berupaya untuk menaklukan atau mengusir
mereka dari tanah yang TUHAN telah berikan kepada mereka. Tetapi sekarang
sebagaimana kita masuk ke dalam bab-bab
penutup Kitab Hakim-Hakim, menjadi jernih bahwa musuh sejati yang dihadapi
Israel sangat kecil berhubungan dengan pasukan bangsa-bangsa tetangga Israel,
yang taj mengenal Tuhan. Musuh sejati Israel adalah Israel sendiri. Kita dapat
melihat sejauh mana Israel telah jatuh
ketika kita mempertimbangkan hal itu dalam
lima bab final Hakim-Hakim. TUHAN hampir-hampir tak tersebutkan.
Faktanya, apa yang mencirikan bagian penutup Hakim-Hakim adalah deklarasi
berulang bahwa “Pada zaman itu tidak ada
raja di antara orang Israel; setiap orang berbuat apa yang benar menurut
pandangannya sendiri.” Bab-bab ini pada Hakim-Hakim menggambarkan sebuah
bangsa yang memiliki kepercayaan-agama yang telah direduksi hingga semata
tradisi, dan yang mengaku dengan mulut suatu hal tetapi kemudian berbuat hal
yang lain. Telah melupakan segala sesuatu mengenai TUHAN, orang-orang Israel
telah menjadi sebuah hukum bagi diri mereka sendiri.