F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

0 Menyambut Masa Tua, Walau Kini Masih Muda, Sehat & Gagah (1)



Oleh:Robert Morgan

Menjadi Tua Penuh Kasih Karunia: Lubang-Lubang Di Sepanjang Jalan yang Dilalui
Takut akan TUHAN itu suci,
tetap ada untuk selamanya;
hukum-hukum TUHAN itu benar, adil semuanya,
lebih indah dari pada emas,
bahkan dari pada banyak emas tua;
dan lebih manis dari pada madu,
bahkan dari pada madu tetesan dari sarang lebah.
Lagipula hamba-Mu diperingatkan oleh semuanya itu,
dan orang yang berpegang padanya mendapat upah yang besar.- Mazmur 19:9-11

Menjadi tua penuh kasih karunia adalah tesis yang hendak menyatakan bahwa hari-hari terbaik orang Kristen adalah selalu atau senantiasa berada di hadapan- Nya. Tubuhku boleh saja menua, itu pasti, mengalami keausan dan kemerosotan, tetapi hanya untuk dibangkitkan pada satu hari yang sedang mendekat segera dalam kemuliaan. Sementara roh-roh kita bertumbuh semakin muda dan semakin  lebih kuat. 2Korintus 4:16 berkata bagi kita, “karena itu jangan kehilangan semangat. Walaupun secara tubuh fisik kita sedang semakin kehilangan daya dukung kehidupannya, namun tubuh rohani kita sedang diperbarui dari hari ke hari.” Dan Amsal4:18 berkata bagi kita “jalan orang benar berjalan seperti matahari terbit, semakin lebih cerah dan lebih cerah…” (TEV).

Mazmur 92 berkata “Orang benar akan bertunas seperti pohon korma, akan tumbuh subur seperti pohon aras di Libanon; mereka yang ditanam di bait TUHAN akan bertunas di pelataran Allah kita. Pada masa tua pun mereka masih berbuah, menjadi gemuk dan segar, untuk memberitakan, bahwa TUHAN itu benar, bahwa Ia gunung batuku dan tidak ada kecurangan pada-Nya.”

Dan dalam Yesaya 46, Tuhan berjanji “Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu.”

Kita sedang diberikan contoh-contoh dalam Alkitab orang-orang yang tetap bersinar dan kokoh dalam usia-usia emas mereka, mendapati mereka dalam tahun-tahun paling akhir hidup mereka dalam keadaan yang paling produktif bagi kerajaan Allah. Kita memiliki teladan orang-orang seperti Kaleb dalam Perjanjian Lama; dan dalam Perjanjian Baru, rasul Paulus yang memiliki hari-hari akhir kehidupannya telah didapati sebagai orang yang tak dapat ditindas, pekerja keras, meluangkan banyak sekali waktu untuk belajar, membaca dan menulis, dan bermurah hati. Tetapi ada satu nas mengenai menjadi tua dalam Alkitab yang kelihatannya melampaui semua yang lainnya. Saya telah menemukan satu bab dalam Alkitab yang menggambarkan proses menjadi tua dalam terminologi-terminologi yang sangat melankolik dan sangat mengerikan. Dengarkanlah cara Pengkhotbah12 menggambarkan proses menjadi  tua:


Jadi ingatlah akan Penciptamu selagi engkau masih muda, sebelum hari-hari dan tahun-tahun  malang itu datang ketika engkau akan berkata, “aku tidak menikmati hidup.” Itu adalah ketika terang matahari, bulan dan bintang akan meredup bagimu, dan awan-awan hujan tidak akan pernah berlalu. Mereka adalah tangan-tanganmu, yang telah melindungimu, akan gemetar, dan kaki-kakimu, yang sekarang kuat. Akan melemah. Gigimu akan terlampau sedikit untuk mengunyah makananmu dan matamu akan terlampau redup untuk melihat secara jelas. Telingamu akan menjadi tuli terhadap kebisingan di jalan. Engkau nyaris tak dapat mendengar penggiling sedang menggiling atau musik sedang dimainkan, bahkan ketika lagu seekor burung akan membangunkanmu dari tidur. Engkau akan takut tempat-tempat tinggi, dan berjalan akan menjadi berbahaya. Rambutmu akan memutih; engkau akan kesukaran untuk membawa dirimu sendiri berjalan, dan seluruh hasrat akan lenyap. Kita sedang menuju tempat peristirahatan akhir kita, dan kemudian akan ada ratapan di jalan-jalan. Rantai perak akan retak putus, lampu emas akan jatuh dan pecah; tali di sumur akan putus, dan air di teko akan ditumpahkan. Tubuh-tubuh kita akan kembali ke debu… (TEV)
Sementara memang benar bahwa kita menderita sejumlah kemerosotan fisik sementara selagi kita menua, nas utama ini mengelaborasikannya dalam penekanan yang sangat pada kemerosotan jasmani.; dan nas tersebut tidak mengatakan apapun mengenai keuntungan-keuntungan dan kesukaan-kesukaan menjadi tua; dan nas tersebut tidak menawarkan sama sekali harapan sehubungan dengan  kebangkitan. Tidak di sini selain kemuraman dan kebinasaan! Mengapa? Saya tahu mengapa! Nas ini dituliskan oleh seorang filsuf tua yang hari-hari kesudahannya digambarkan dalam 1 Raja-Raja11- dan ketika anda melihat bagaimana ia menghabiskan masa tuanya, kamu akan mengerti mengapa ia memilki sebuah pandangan masa tua yang begitu mengerikan.

Salomo penulis Pengkhotbah, adalah anak Daud dan Betsyeba. Pada kelahirannya, Tuhan telah berkata kepada Daud untuk menamakannya Jedidiah, yang bermakna “dikasihi oleh Tuhan.” Tetapi, sementara ia seharusnya dinamakan oleh kedua orang tuannya Jedidiah sebagai nama pribadi ( 2Sam 12:25), Daud dan Betsyeba telah mengumumkannya kepada kerajaan sebagai Salomo, sebuah nama yang berasal dari kata Ibrani Shalom-Damai.

Salomo adalah seorang pemuda yang sangat tajam dalam mengamati, pikirannya brilian. Ketika ia menduduki takhta Israel menjelang kematian ayahnya, Tuhan telah menampakn diri kepadanya di Gibeon, berkata,”minta apapun yang kau inginkan aku berikan padamu.”

Salomo menjawab,”O Tuhan Allahku, engkau telah membuat hambamu raja di tempat ayahku Daud. Tetapi aku hanya seorang anak kecil dan tidak tahu siapa yang harus menjalankan tugas-tugasku. Berilah aku sebuah hikmat dan hati yang dapat menimbang secara bijak untuk memerintah umatmu dan untuk membedakan antara benar dan salah.” Lalu Tuhan telah memberikan Salomo level-level hikmat dan pengetahuan yang luar biasa, dan hingga hari ini kita menganggap Salomo adalah manusia terbijak yang pernah hidup.

1Raja-Raja 4 menggambarkan seperti ini:
Dan Allah memberikan kepada Salomo hikmat dan pengertian yang amat besar, serta akal yang luas seperti dataran pasir di tepi laut, sehingga hikmat Salomo melebihi hikmat segala bani Timur dan melebihi segala hikmat orang Mesir. Ia lebih bijaksana dari pada semua orang, dari pada Etan, orang Ezrahi itu, dan dari pada Heman, Kalkol dan Darda, anak-anak Mahol; sebab itu ia mendapat nama di antara segala bangsa sekelilingnya. Ia menggubah tiga ribu amsal, dan nyanyiannya ada seribu lima. Ia bersajak tentang pohon-pohonan, dari pohon aras yang di gunung Libanon sampai kepada hisop yang tumbuh pada dinding batu; ia berbicara juga tentang hewan dan tentang burung-burung dan tentang binatang melata dan tentang ikan-ikan. Maka datanglah orang dari segala bangsa mendengarkan hikmat Salomo, dan ia menerima upeti dari semua raja-raja di bumi, yang telah mendengar tentang hikmatnya itu.

Hari-hari Salomo berisikan Masa Emas Israel purba. Bait Allah telah didirikan. Proyek-proyek pembangunan publik telah dilaksanakan. Seni begitu berkembang. Pendidikan bertumbuh pesat. Perang-perang telah dihentikan. Kemakmuran dunia dilimpahkan kedalam kerajaan ini. Para raja di bumi berdatangan ke Yerusalem. Tidak pernah ada masa seperti ini, tidak pernah dalam seluruh sejarah bumi-semua karena berkat-berkat dan kebaikan-kebaikan Tuhan. Selama hari-hari ini, Salomo telah menulis kitab Amsal-Amsal yang mencakup kitab Mazmur-Mazmur dalam Alkitab. Ia juga telah menulis Kidung Agung dan kitab Pengkhotbah-kitab-kitab yang telah bertahan selama 3.000 tahun dan telah dicakupkan dalam Kitab Suci.

Alexander Whyte seorang pendeta Skotlandia pernah berkata, jika pernah ada kapal berlayar pada pagi yang cerah, itu adalah Salomo.

Tetapi kutipan ini tak berhenti sampai di situ saja. Mari saya bacakan bagi anda selanjutnya: jika pernah ada kapal berlayar pada pagi cerah, tetapi semua yang tersisa dari kapal tersebut adalah sebuah kayu dan dua pada pantai pada malam itu, kapal itu adalah Salomo. Sebuah kayu atau dua kayu berharga yang langka, memang demikian; dan sejumlah diantaranya dikerjakan dn dilapisi begitu kaya dengan perak dan emas-itu adalah Salomo.

Sedemikian luar biasanya terdengar, kehidupan Salomo berakhir dalam kapal karam rohani, dan usia tuanya mengerikan, sendirian, tak bahagia, dan secara jitu telah digambarkan dalam Pengkhotbah 12.

Mengapa? Apa yang telah terjadi? Ia telah memuati kapalnya dengan kargo yang salah. Untuk memahami kisah Salomo, adalah penting untuk mempelajari Ulangan 17.  Musa dalam nas ini, sedang mengantisipasi waktu kala Israel akan kokoh tertanam di tanah airnya dan menghendaki seorang raja. Musa berkata:

Apabila engkau telah masuk ke negeri yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, dan telah mendudukinya dan diam di sana, kemudian engkau berkata: Aku mau mengangkat raja atasku, seperti segala bangsa yang di sekelilingku, maka hanyalah raja yang dipilih TUHAN, Allahmu, yang harus kauangkat atasmu. Dari tengah-tengah saudara-saudaramu haruslah engkau mengangkat seorang raja atasmu; seorang asing yang bukan saudaramu tidaklah boleh kauangkat atasmu. Hanya, janganlah ia memelihara banyak kuda dan janganlah ia mengembalikan bangsa ini ke Mesir untuk mendapat banyak kuda, sebab TUHAN telah berfirman kepadamu: Janganlah sekali-kali kamu kembali melalui jalan ini lagi. Juga janganlah ia mempunyai banyak isteri, supaya hatinya jangan menyimpang; emas dan perakpun janganlah ia kumpulkan terlalu banyak. Apabila ia duduk di atas takhta kerajaan, maka haruslah ia menyuruh menulis baginya salinan hukum ini menurut kitab yang ada pada imam-imam orang Lewi. Itulah yang harus ada di sampingnya dan haruslah ia membacanya seumur hidupnya untuk belajar takut akan TUHAN, Allahnya, dengan berpegang pada segala isi hukum dan ketetapan ini untuk dilakukannya,…

Tuhan, di sini, telah memberikan 4 perintah kepada raja-raja. Raja tidak boleh memiliki kuda-kuda dalam jumlah besar. Raja tidak boleh mengambil banyak isteri, atau  jika ia melakukannya maka hatinya akan dituntun kepada kesia-siaan. Ia tidak boleh mengakumulasikan perak dan emas dalam jumlah besar. Sebaliknya, raja harus menyalin bagi dirinya sendiri sebuah salinan Firman Tuhan dan menjaganya agar senantiasa dekat dengan dirinya, membacanya sepanjang hari-hari hidupnya.

Dengan kata lain, raja tidak boleh menjadi dipenuhi dengn kuda-kuda, kepemilikan-kepemilikan, rumah-rumah, atau hasrat-hasrat seks. Raja harus dikuasai keinginan atau hasrat kekudusan. Sekarang, dengan hal itu dalam benak kita, mari kembali ke 1 Raja-Raja 10:

Berat emas yang diterima Salomo setiap tahun adalah 666 talenta (sekitar 25 ton!), tidak termasuk pendapatan-pendapatan dari para pebisnis, pedagang dan dari semua raja Arabia dan gubernur-gubernur dari negeri…

Kemudian raja membuat sebuah takhta yang dilapisi dengan gading dan dilapisi dengan emas murni….

Semua perangkat minuman raja dari emas, dan semua perabot rumah tanggal di Istana berasal dari hutan Lebanon adalah emas murni. Tidak ada yang terbuat dari perak, karena perak dianggap bernilai kecil pada era Salomo. Raja memiliki armada kapal perdagangan di laut…sekali 3 tahun kembali, membawa emas, perak, gading, kera-kera dan babon-babon.

Raja Salomo lebih besar dalam kekayaan-kekayaan dan hikmat daripada semua raja di muka bumi. Seluruh dunia berupaya bertatap muka dengan Salomo untuk mendengarkan hikmat Tuhan yang telah Tuhan tempatkan dalam hatinya. Tahun demi tahun, setiap orang yang datang membawakan sebuah hadiah-perangkat-perangkat dari perak dan emas, jubah-jubah, senjata-senjata dan rempah-rempah dan kuda-kuda dan bagal-bagal. Salomo telah mengumpulkan kereta-kereta dan kuda-kud; ia telah memiliki 1400 kereta dan 12.000 kuda…

Dan lihatlah bab 11:

Adapun raja Salomo mencintai banyak perempuan asing. Di samping anak Firaun ia mencintai perempuan-perempuan Moab, Amon, Edom, Sidon dan Het, padahal tentang bangsa-bangsa itu TUHAN telah berfirman kepada orang Israel: "Janganlah kamu bergaul dengan mereka dan merekapun janganlah bergaul dengan kamu, sebab sesungguhnya mereka akan mencondongkan hatimu kepada allah-allah mereka." Hati Salomo telah terpaut kepada mereka dengan cinta. Ia mempunyai tujuh ratus isteri dari kaum bangsawan dan tiga ratus gundik; isteri-isterinya itu menarik hatinya dari pada TUHAN.

1 Raja-Raja 11 menjelaskan Pengkhotbah 12. Tahun-tahun emas Salomo memang benar-benar keemasan-keemasan dalam makna yang paling hurufiah, karena harta benda kekayaannya melimpah ruah dengan emas dan perak; tetapi emas yang telah berkurang nilainya dan telah cemar oleh sebuah masa hidup rohani yang ceroboh, dan pada akhir hidup Salomo telah mengkaramkan kebesaran hidupnya, dan kita mendapati dirinya sendiri melukiskan tahun-tahun akhir hidupnya sebagai “hari-hari malang dan tak berguna, sia-sia.”

Bersambung ke bagian 2

Diterjemahkan dan diedit dari “Sermons on Psalms-Robert Morgan”-Precept Austin oleh: Martin Simamora
Soli Deo Gloria



No comments:

Post a Comment

Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9