Oleh:P.A.
Pemikiran-Pemikiran
Mengenai Kehendak Allah
Peringatan:
Artikel
ini hanyalah sebuah keping kecil atau sebuah ringkasan sederhana dari kebenaran-kebenaran
mengenai topik yang sangat mengemuka KEHENDAK
ALLAH, tetapi diharapkan akan memberikan kepada saya dan anda sejumlah pedoman
umum.
Pertama, kita harus
membedakan antara KEHENDAK TERSEMBUNYI (RAHASIA) Allah dan KEHENDAK YANG TELAH
DISINGKAPKAN Allah yang hanya dapat diketahui dalam restrospeksi (memandang kembali apa yang TELAH terjadi-bukan apa yang sedang dan apa yang akan terjadi) karena “hal-hal
rahasia milik Tuhan”:
Ulangan
29:29 Hal-hal yang tersembunyi ialah
bagi TUHAN, Allah kita, tetapi hal-hal yang dinyatakan ialah bagi kita
dan bagi anak-anak kita sampai selama-lamanya, supaya kita melakukan segala
perkataan hukum Taurat ini."
Mengingat bahwa Yusuf
tidak memahami kehendak “rahasia atau tersembunyi” Allah dalam hidupnya sampai
nanti ketika ia meninjau kembali ke belakang atas berbagai peristiwa hidupnya
dan Roh telah menyingkapkan kepadanya bahwa ia dapat dengan penuh keyakinan
berkata kepada saudara-saudaranya:
Kejadian
50:20 Memang
kamu telah mereka-rekakan yang jahat
terhadap aku, tetapi Allah telah
mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang
terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar.
Dalam hidup ini, kita
mungkin tidak pernah mengetahui kehendak tersembunyi atau rahasia Allah dalam
hidup kita, tetapi kita dapat dipastikan bahwa tujuan ultimat Allah bagi semua
sebagai orang-orang percaya adalah baik karena Ia menjanjikan untuk menyebabkan
semua hal berkerja bersama untuk kebaikan, menggunakan semuanya untuk
menyelaraskan kita secara progresif
menjadi serupa dengan citra Anak-Nya (Roma 8:28-29).
Peran Firman Allah:
Kehendak
Allah yang telah disingkapkan telah sangat jelas disingkapkan dalam FIRMAN-NYA,
yang menyediakan panduan-panduan jelas sehubungan dengan soal-soal moral dan
rohani, misal:
-1Tes
4:3 Karena inilah kehendak
Allah: pengudusanmu, yaitu
supaya kamu menjauhi percabulan,..
-1Tes
5:18 Mengucap syukurlah dalam segala hal,
sebab itulah yang dikehendaki Allah
di dalam Kristus Yesus bagi kamu.
-1Petrus
2:15 Sebab inilah kehendak Allah,
yaitu supaya dengan berbuat baik kamu
membungkamkan kepicikan
orang-orang yang bodoh.
Swindoll
menuliskan bahwa “semakin lebih baik anda mengenal FIRMAN ALLAH, semakin
berkurang kebingungan anda akan KEHENDAK ALLAH. Mereka yang berjuang secara
lebih mudah akan kehendak Allah adalah mereka yang mengenal paling baik firman
Allah. Cara terbaik untuk mengenal KEHENDAK TERSINGKAP ALLAH adalah dengan mempelajari FIRMANNYA YANG
TELAH DISINGKAPKAN dalam ketekunan. Bandingkan dengan:
2Tim
2:15 Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah sebagai seorang pekerja
yang tidak usah malu, yang berterus
terang memberitakan perkataan
kebenaran itu.
2Tim
3:16-17 Segala
tulisan yang diilhamkan Allah
memang bermanfaat untuk
mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk
mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan
Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.
Maz
119:105 Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.
Amsal
3:5-6 Percayalah kepada TUHAN dengan
segenap hatimu, dan janganlah bersandar
kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan
meluruskan jalanmu.
Tetapi kita harus
menjadi awas dengan delusi bahwa hanya dengan membaca Firman-Nya adalah memadai
untuk mencari apakah yang sungguh-sungguh kehendak-Nya. Bandingkan dengan:
Yakobus
1:22 Tetapi hendaklah kamu menjadi
pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian
kamu menipu diri sendiri.
Ketika kita mentaati
apa yang kita baca, kita akan diberkati dalam apa yang kita lakukan (Yakobus
1:25). Dalam Yohanes 7:17 Yesus menjelaskan bahwa siapapun yang bersedia
melakukan (mentaati) kehendak Allah, akan mengetahui apakah ajaran-Nya berasal
dari Allah atau semata dari diri-Nya sendiri. Pertama itu mempersyaratkan untuk
memastikan tuntunan Allah dalam persoalan-persoalan adalah sebuah kemauan untuk
mengikuti kehendak Allah, bahkan jika jawabannya berlawanan dengan
keinginan-keinginan kita. Seseorang telah berkata secara jitu bahwa kebanyakan
orang tidak benar-benar ingin mengetahui kehendak Allah untuk dilakukan. Mereka
ingin mengetahuinya agar supaya mempertimbangkannya. Spurgeon menekankan bahwa “tanggungjawab
kita adalah mencari tahu dan berjalan dalam jalan-jalan lama yang baik
(Kehendak Allah-Yer 6:16), bahkan jika itu bertentangan dengan kehendak diri
kita sendiri.” Dan Alan Redpath memperingatkan kita “Jangan menuntut Allah
untuk menyingkapkan kehendak-Nya bagimu minggu depan sampai kamu mengerjakannya
untuk hari ini.” Dan juga “untuk memahami kehendak Allah adalah problemku;
untuk menjalankan kehendak Allah adalah keistimewaanku; untuk memintas kehendak
Allah adalah bahayaku.” (Rees) secara singkat, cara terbaik untuk mengenal KEHENDAK
Allah adalah dengan berkata “SAYA MAU” kepada Allah!
Peran Pikiran yang
Diperbarui:
Bagaimana
dengan situasi-situasi dimana tidak ada nas Alkitab yang jelas secara jernih
menyingkapkan kehendak Allah? Kebanyakan keputusan-keputusan yang kita buat tidak
dikemukakan berdasarkan secara khusus Alkitab.” Anjuran yang patut kita lakukan
sehubungan dengan situasi semacam ini adalah berdasarkan Roma 12:2 yang
mengatakan “jangan serupa dengan dunia ini, tetapi ditransformasikan oleh
pembaruan pikiran,sehingga engkau dapat membuktikan (Yunani:mengetes dan
menyetujui) apakah KEHENDAK ALLAH, yang adalah baik dan dapat diterima dan
sempurna.” Dan sebab itulah kita berupaya meluangkan waktu bersama Allah dalam
Firman-Nya dan dalam dia, bukan untuk menghabiskannya untuk mencari tahu apakah
kehendak-Nya, tetapi yang terutama untuk membolehkan Roh MEMPERBARUI
PIKIRAN-PIKIRAN KITA dengan kebenaran-kebenaran (bandingkan dengan 2Kor3:18; Yoh17:17; Ef4:23; Kol3:10). Selagi pikiran kita diperbarui, kita mampu lebih baik untuk melihat
hal-hal sebagaimana Allah memandang dan memahaminya. Kemudian kala kita
diperhadapkan dengan sebuah pilihan, ada sesuatu dalam pikiran kita yang
diperbarui (1Kor2:16b)
yang mampu untuk mengetahui secara jernih “yang manakah Kristus akan
dimuliakan, dimanakah iman akan dibangun, dan dimanakah orang-orang akan
dikasihi…Roh membentuk pikiran dan hati melalui FIRMAN dan DOA sehingga kita
akan bergerak naik menuju apa yang akan sangat memuliakan bagi-Nya (1Kor10:31). “Prasyarat bagi panduan ilahi BUKAN pengejaran pesan-pesan, tetapi
pengejaran akan kekudusan. Panduan BUKAN produk yang datang dari
ketinggian-ketinggian eskatik tetapi dari kedalaman rohani. Dengan kata lain, kita
dapat paling baik membedakan manakah kehendak Allah ketika pertama-tama mencari
pertama-tama kerajaan-Nya (dan Yesus Sang Raja), karena nanti semua hal ini
(termasuk kehendak baik dan yang dapat diterima dan sempurna Allah) akan
diberikan kepada kita (Mat6:33). Relasi dengan Bapa haruslah yang pertama datang dimiliki.
Bersambung
bagian 2: Peran Doa dan Peran Roh Kudus
diterjemahkan dan diedit dari "The Will of God"-Precept Austin oleh: Martin Simamora
Soli Deo Gloria
No comments:
Post a Comment