Oleh:P.A.
Pemikiran-Pemikiran
Mengenai Kehendak Allah
Peran Doa
Yesus
mengajarkan kita untuk berdoa “jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga” (Matius6:10). Dan pada malam sebelum dia disalibkan dan mengalami kesengsaraan
yang sangat menyiksanya (berada di pusat kehendak Allah tidak berarti kita
kebal terhadap kesengsaraan!) dan doa yang tidak mempedulikan dirinya sendiri “tetapi
BUKAN KEHENDAKKU tetapi KEHENDAKMU jadilah” (Lukas 22:42, bandingkan dengan Yoh4:34).
Jika
kita mau melakukan KEHENDAK ALLAH secara
benar, marilah kita bersedia mengupayakan diri ini menyangkal diri sendiri.
Kecuali kita menyangkal diri sendiri, kita tidak akan pernah melakukan kehendak
Allah. Kehendak-Nya dan kehendak kita seperti angin dan ombak ketika mereka
saling bertolak belakang. Dan tentu saja, Yesus akan membenarkannya “Aku selalu
melakukan hal-hal yang menyenangkan (kehendak Bapa-Nya) bagi Dia (Yoh8:29). Dan juga bila diantara kita ada yang kekurangan hikmat sehubungan
dengan apa yang harus dilakukan dalam situasi yang sukar, Yakobus
menginstruksikan kita untuk meminta kepada Allah, percaya bahwa Ia akan secara
murah hati memberikan kita hikmat (Yakobus1:2-7). Kita juga harus meminta kepada Allah agar kita DIPENUHI DENGAN
(dikontrol oleh) pengetahuan KEHENDAK ALLAH dala segala hikmat dan pengertian
rohani, sehingga kita dapat berjalan dalam sebuah sikap memuliakan Tuhan,
menyenangkan-Nya dalam setiap aspek, menghasilkan buah dalam setiap pekerjaan
baik dan meningkat dalam pengetahuan akan Tuhan” (Kolose 1:9-10).
Kita
juga dapat berdoa sebagaimana Daud telah berdoa kepada Allah untuk mengajarkan
kita untuk melakukan kehendak-Nya dan membiarkan Roh-Nya menuntun kita (Maz143:10)
Peran Roh Kudus
Paulus
menulis bahwa orang-orang percaya “tidak menjadi bodoh tetapi memahami
(menyusun keping-keping problem sehingga dapat berbicara) apakah kehendak
Tuhan itu (mengindikasikan tidak
memahami kehendak Allah adalah bodoh, dan juga bahwa kehendak Allah sementara
misterius dapat dikenali)” (Efesus5:17). Dan kemudian apakah yang dikatakan Paulus? “menjadi dipenuhilah
dengan Roh” (Efesus5:18). Menjadi jelas ketika kita dipenuhi dengan (dikontrol oleh) Roh, kita
akan lebih bisa untuk “memahami apa kehendak Tuhan itu” dalam situasi atau
keadaan yang meliputi saya dan anda.
Akan
tetapi anda mungkin masih bertanya-tanya” Bagaimana dengan dorongan-dorongan
untuk melakukan ini atau melakukan itu?”
Kitab suci mengatakan bahwa Roh yang berdiam di dalam kita akan menuntun kita (Yoh16:13; Rom8:14; Gal5:18; 1Kor2:12-13) dan Ia dapat memberikan kita impresi-impresi pada jiwa kita.
Sementara impresi-impresi subyektif kadang dapat memberikan panduan, kita harus
sangat hati-hati dan harus ‘minor” pada pendekatan ini, dan sebaliknya “mayor”
pada memahami prinsip-prinsip umum biblikal bahwa Roh dapat menggunakan pikiran
kita yang telah diperbarui untuk mengetahui apakah sesuatu itu adalah kehendak
Allah (Roma12:2).
Pada
akhirnya, ingatlah bahwa Allah jarang memberikan kepada kita seluruh gambar
kehendak-Nya bagi hidup kita, tetapi menuntun kita langkah demi langkah.
Langkah-langkah seorang manusia ditegakan oleh TUHAN (Mazmur37:23)
Addendum
Kehendak Allah
|
Cara
terbaik untuk mempelajari sebuah subyek kerap mulai dengan sebuah definisi
sebuah subyek. Apa yang kita maksudkan dengan KEHENDAK ALLAH? Itu adalah
tujuan Bapa yang dinyatakan dan kudus untuk membuat anak-anak yang
dikasihi-Nya semakin lama semakin seperti Kristus. Tanpa ragu bahwa faktor yang
paling penting dalam mendapatkan kehendak Allah adalah Alkitab itu sendiri.
Allah sedang berbicara kepada kita tidak dengan suara yang keras, tetapi
melalui firman-firman dalam kitab suci.
1)Kitab
suci mendeklarasikan bahwa IA memang memiliki sebuah kehendak definitif bagi
hidupku. “langkah-langkah seorang manusia diatur oleh Tuhan” (Mazmur 37:23). “Aku akan menginstrusikanmu dan mengajarkanmu dalam cara
seharusnya engkau jalani” (Mazmur 32:8)- juga pelajari Efesus 2:10 dan Ibrani 12:1
2)Allah
berkeinginan agar kita mengenal kehendak-Nya dalam hidup kita. “karena itu
janganlah menjadi bodoh, tetapi mengerti apakah kehendak Tuhan itu” (Efesus 5:17)
3)Kehendak
Allah itu berkesinambungan. Itu tidak dimulai kala aku berusia 30 tahun.
Allah memiliki sebuah kehendak bagi anak-anak, orang muda, orang dewasa, dan
warga lanjut usia. Pelajari Yesaya 58:11.
4)Kehendak
Allah itu spesifik. “telingamu akan mendengar sebuah kata dibelakangmu,
berkata,”inilah jalan itu, berjalanlah didalamnya” (Yesaya 30:21). “Tetapi jalan orang yang tegak lurus adalah sebuah jalan rata” (Amsal 15:19)
5)Kehendak
Allah itu menguntungkan (Yosua 1:8; Mazmur 1;1-3)
Apakah
kehendak Allah bagi kita? Sebagaimana telah kita perhatikan, berbeda
antar satu orang percaya dengan orang percaya lainnya. Tetapi ada empat aspek
dalam kehendak Allah yang berlaku bagi setiap orang Kristen:
-adalah
kehendak-Nya agar kita belajar lebih dalam mengenai Tuhan (Kol 1:9)
-adalah
kehendak-Nya agar kita bertumbuh dalam kasih karunia (1 Tesalonika 4:3)
-adalah
kehendak-Nya agar kita mempelajari firman-Nya (2Tim 3:14-17)
|
diterjemahkan
dan diedit dari "The Will of
God"-Precept Austin oleh: Martin Simamora
Soli Deo Gloria
No comments:
Post a Comment