Oleh: Martin Simamora
Keberdosaan Manusia
Tidak Dikarenakan Eksistensi dan Pelanggaran Pada Taurat, Sebab Sebelum Taurat
Ada, Penghakiman Dan Penghukuman Telah Berlangsung
Bacalah lebih dulu: “bagian
6.G-6”
Berdasarkan bagian
sebelumnya, begitu jelas bahwa dasar penggenapan kelahiran Mesias semata pada rencana dan kuasa Allah untuk
menggenapi rencananya itu sendiri. Sehingga dinamika manusia-manusia Israel tidak pernah sama sekali menentukan
keberhasilan rencana Allah dalam sebuah kebergantungan Allah yang begitu tunduk
pada kemampuan dan ketakmampuan manusia, sebab kedaulatan-Nyalah yang
menentukan keterwujudan itu [sebagai
salah satu contoh kasus, bacalah: Yesaya 1:2-9, 11-15,18, 19-20; Yesaya
39:5-7; Yesaya 40:1-11; Yesaya 42:18-25; Yesaya 43:22-28; Yesaya 45:1-8;Yesaya 47:1-11;
Yesaya 48:1-11; Yesaya
48:12-22; Yesaya 49:8- Yesaya 50:3].
Kedaulatan
Allah, di sini [sebagaimana yang ditunjukan dalam contoh kasus yang direkam
Kitab Nabi Yesaya], hendak menunjukan
bahwa apa yang dimaksudkan untuk terjadi berdasarkan rencana-Nya pasti terjadi,
tak memedulikan keadaan-keadaan di dunia
sebab perencanaan-Nya berlangsung di sorga dan Sang Mesias itu sendiri pada mulanya bersama-sama dengan Allah dan adalah Allah
[Yohanes 1:1-2].
Itulah sebabnya
terkait rencana dan pewujudan-Nya telah dijamin sejak
semula secara kokoh dan keras dengan menautkannya pada kebenaran diri nabi sebagai
penyatanya, BUKAN pada bangsa
Israel!
Perhatikanlah ini:
Ulangan
18:20-22 Tetapi seorang nabi, yang terlalu
berani untuk mengucapkan demi nama-Ku perkataan yang tidak Kuperintahkan untuk dikatakan
olehnya, atau yang berkata demi nama allah lain, nabi itu harus mati. Jika
sekiranya kamu berkata dalam hatimu: Bagaimanakah
kami mengetahui perkataan yang tidak difirmankan TUHAN? apabila seorang
nabi berkata demi nama TUHAN dan perkataannya
itu tidak terjadi dan tidak sampai, maka itulah perkataan yang tidak difirmankan
TUHAN; dengan terlalu berani nabi itu telah mengatakannya, maka
janganlah gentar kepadanya."
Ini, tentang
nabi-nabi yang menyampaikan perkataan
Tuhan untuk disampaikannya dan secara khusus ini mengenai Mesias. Perhatikan keutamaan pada kedaulatan kuasa Allah pada apakah yang diucapkan-Nya dan bagaimana akibatnya jika seorang nabi tidak mengucapkan sesuai dengan apa yang dikatakan-Nya:
Ulangan
18:17-19 Lalu berkatalah TUHAN kepadaku:
Apa yang dikatakan mereka itu baik; seorang nabi akan Kubangkitkan bagi mereka
dari antara saudara mereka, seperti engkau ini; Aku akan menaruh firman-Ku
dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yang Kuperintahkan
kepadanya. Orang yang tidak mendengarkan segala firman-Ku yang akan
diucapkan nabi itu demi nama-Ku, dari padanya akan Kutuntut pertanggungjawaban.