Oleh: Martin Simamora
“Keselamatan
Diluar Kristen” Bagian 4&5”
Bagian 4A: Ini adalah lanjutan dari: “bagian-bagian terdahulu” Terminologi dosa
dalam Alkitab adalah terminologi yang luas, didalam konteks-konteks
biblikalnya, merujukan bahwa dosa memiliki 3 aspek: ketidakpatuhan pada atau
pelanggaran hukum, pelanggaran hubungan antarmanusia, dan pemberontakan melawan
Allah, yang merupakan konsep paling dasar. Penyederhanaan terlalu berlebihan
berisiko, diantara istilah-istilah Ibrani yang paling umum, “hattat” yang
bermakna sebuah standard, target, atau tujuan
yang tak tercapai; “pesa” yang bermakna pelanggaran hubungan
antarmanusia atau pemberontakan; “awon” yang bermakna melakukan hal yang
bertentangan dengan apa yang benar atau melawan apa yang benar; “segagah” yang
mengindikasikan kesalahan atau kekeliruan; “resa” yang bermakna
ketidakber-tuhan-an, ketidakadilan, dan kejahatan; dan “amal,” ketika itu
merujuk pada dosa, bermakna perilaku yang mendatangkan kerusakan/bahaya atau
penindasan. Istilah Yunani yang paling umum adalah “hamartia”, sebuah kata yang
kerap dipersonifikasikan dalam Perjanjian Baru, dan mengindikasikan pelanggaran
terhadap hukum, orang-orang, atau Tuhan. “Paraptoma” adalah istilah umum
lainnya untuk pelanggaran-pelanggaran atau kegagalan-kegagalan untuk mencapai
standard. “Adikia” merupakan makna yang
lebih sempit dan kata legal, menggambarkan perbuatan-perbuatan ketidakbenaran
dan tidak adil. “Parabasis” mengindikasikan pelanggaran hukum; “asebeia”
bermakna ketidakbertuhanan atau ketidakhormatan terhadap Tuhan; “anomia” yang
bermakna hidup tanpa pemerintahan hukum. Alkitab secara khusus menyatakan dosa
adalah hal negatif. Dosa itu adalah kehidupan tanpa atau tak menuruti hukum,
ketidakpatuhan, ketidakhormatan terhadap Tuhan, tidak percaya, keraguan, kegelapan
sebagai lawan terhadap terang, sebuah kejatuhan sebagai lawan terhadap berdiri
teguh, kelemahan bukan kekuatan. Dosa adalah ketidakbenaran dan
ketidakberimanan [ Baker’s Evangelical Dictionary Theology: Sin atau tautan
ini].