Oleh: Martin Simamora
bagaimana Ia Sang
Firman menjadi manusia [Yohanes 1:1,14]?
Lukas
1:18 Kelahiran Yesus Kristus adalah
seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata
ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri.
Natal bukan peristiwa
Allah yang melawat manusia sebagaimana Adanya IA, sebab itu mustahil. Allah
yang kudus tak mungkin berjumpa dengan manusia didalam keapadaan Allah yang
begitu mulia-kudus dan tak terjamahkan oleh manusia. Coba perhatikan situasi
ini:
■Keluaran
19:18-21 Gunung Sinai ditutupi seluruhnya dengan asap, karena TUHAN turun ke
atasnya dalam api; asapnya membubung seperti asap dari dapur, dan seluruh
gunung itu gemetar sangat. Bunyi sangkakala kian lama kian keras. Berbicaralah
Musa, lalu Allah menjawabnya dalam guruh. Lalu turunlah TUHAN ke atas gunung
Sinai, ke atas puncak gunung itu, maka TUHAN memanggil Musa ke puncak gunung
itu, dan naiklah Musa ke atas. Kemudian TUHAN berfirman kepada Musa:
"Turunlah, peringatkanlah kepada bangsa itu, supaya mereka jangan menembus
mendapatkan TUHAN hendak melihat-lihat; sebab tentulah banyak dari mereka akan
binasa.
Sekalipun Allah
datang ke dunia, namun mustahil bagi manusia untuk berjumpa dengan-Nya secara bebas, selain
hanya yang diperkenan-Nya berdasarkan kasih karunia-Nya seperti Musa yang hanya
bisa melihat dari kejauhan saja tanpa mengalami kebinasaan karena tangan Allah
menaunginya:
■Keluaran
33:17-23 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Juga hal yang telah kaukatakan
ini akan Kulakukan, karena engkau telah mendapat kasih karunia di hadapan-Ku
dan Aku mengenal engkau." Tetapi jawabnya: "Perlihatkanlah kiranya
kemuliaan-Mu kepadaku." Tetapi firman-Nya: "Aku akan melewatkan
segenap kegemilangan-Ku dari depanmu dan menyerukan nama TUHAN di depanmu: Aku
akan memberi kasih karunia kepada siapa yang Kuberi kasih karunia dan
mengasihani siapa yang Kukasihani." Lagi firman-Nya: "Engkau tidak
tahan memandang wajah-Ku, sebab tidak ada orang yang memandang Aku dapat
hidup." Berfirmanlah TUHAN: "Ada suatu tempat dekat-Ku, di mana
engkau dapat berdiri di atas gunung batu; apabila kemuliaan-Ku lewat, maka Aku
akan menempatkan engkau dalam lekuk gunung itu dan Aku akan menudungi engkau
dengan tangan-Ku, sampai Aku berjalan lewat. Kemudian Aku akan menarik
tangan-Ku dan engkau akan melihat belakang-Ku, tetapi wajah-Ku tidak akan
kelihatan."
Natal adalah Allah
mengunjungi manusia bukan didalam ke-apa-adaan-Nya, namun didalam perendahan
yang begitu rendahnya, karena Yesus dikandung dari Roh Kudus di dalam rahim
seorang manusia, seorang bunda atau seorang ibu tetapi bukan layaknya seorang ibu yang bersuami atau
telah dibuahi oleh seorang pria suaminya.
Hanya di dalam
kunjungan Allah semacam ini saja, bahkan manusia yang mengandungnya tidak
binasa. Bandingkanlah dengan Musa, yang sekalipun mendapatkan kasih karunia,
tidak sebagaimana saat Maria mengandung Yesus.
Bayi itu dikandung
dari Roh Kudus, menunjukan konspesi atau bagaimana janin itu bisa terjadi dan bertumbuh menjadi
bayi Kristus, sepenuhnya dilakukan oleh Allah sendiri melalui Roh Kudus,
bukannya oleh benih Yusuf. Sebuah kehadiran yang tak terjadi berdasarkan
hukum-hukum Alam sebab mereka pun
melayani kehendak Allah dalam peristiwa masuknya Sang Firman kedalam dunia ini. Hal ini akan begitu jelas sebagaimana epsitel
Ibrani menyatakan peristiwa Roh Kudus
merangkaikan janin Yesus di dalam rahim ibu-Nya:
■Ibrani
10:5 Karena itu ketika Ia masuk ke dunia, Ia berkata: "Korban dan
persembahan tidak Engkau kehendaki--tetapi Engkau telah menyediakan tubuh
bagiku—
Allah yang menyediakan
tubuh daging itu bagi Sang Kristus Sang Terang Dunia [Yohanes 1:5,9]. Tangan Allah yang menjalinkan sel demi sel
tubuh bagi Sang Firman dalam apa yang disebut sebagai berinkarnasinya Sang Firman, menjadi Yesus
Kristus.
“Masih bertunangan”
dan “belum hidup sebagai suami isteri” namun mengandung layaknya seorang
perempuan yang telah bersuami. Jika demikian, darimanakah datangnya ia yang dikandung oleh Maria itu, atau lebih
tepatnya, apakah pengandungan dari Roh
Kudus bermakna Yesus pada dasarnya tidak berasal dari kekekalan ataukah memang
ia berasal dari kekekalan [ Yohanes 1:1]?
Perhatikan hal
berikut ini:
■Ibrani
1:6 “Dan ketika Ia membawa pula Anak-Nya yang sulung ke dunia, Ia berkata:….”
“Yang sulung,” atau satu-satunya! yang pertama (studi lebih lanjut baca "artikel ini"). Satu-satunya Sang Terang dunia ini dari Allah yang esa itu! Tak ada pengantara
dan tak ada keselamatan yang lain selain didalam Yesus, sebab Ia
satu-satunya keselamatan dari Allah, sebagaimana Allah itu esa.
Yesus ada di dalam
kandungan Maria adalah pembuahan dari Roh Kudus yang menjalinkan tubuh daging
baginya, sehingga Ia memiliki tubuh yang sama seperti saya dan anda, namun yang
membedakannya dengan semua manusia lainnya, Ia adalah Dia yang dibawa Bapa
masuk ke dalam dunia ini. Dan Nabi Yohanes
Pembaptis memberikan kesaksian kenabiannya mengenai Dia sang Terang dunia yang esa atau tak ada yang lain itu:
■Yohanes
3:31 Siapa yang datang dari atas adalah di atas semuanya; siapa yang berasal
dari bumi, termasuk pada bumi dan berkata-kata dalam bahasa bumi. Siapa yang
datang dari sorga adalah di atas semuanya.
Mengapa Yesus didalam
kemanusiaan sejatinya juga sekaligus begitu ilahi, yang dalam suara kenabian Yohanes Pembaptis
berbunyi “siapa yang datang dari sorga adalah di atas semuanya.” Suara kenabian
Sang Nabi Keturunan Imam Zakharia yang sejak dalam kandungan telah disertai Roh
Kudus menyatakan”siapa yang berasal dari bumi, termasuk pada bumi dan
berkata-kata dalam bahasa bumi.’ Yesus berkata-kata dalam bahasa bumi tetapi
tidak berasal dari bumi sehingga tidak termasuk pada bumi. Itulah Yesus
Kristus, itulah bayi mungil yang lahir di sebuah titik di bumi di Beth lehem.
Ia adalah
satu-satunya yang demikian, sekalipun memang:
Ibrani
2:14 Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging, maka Ia juga
menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka
Apakah yang terjadi
dengan Sang Logos, kala Bapa membawa Ia masuk ke dalam dunia ini? Maka jawabnya
ada pada 2 fundamental kemanusiaan Yesus berikut ini:
■menjadi
sama dengan mereka
■mendapat
bagian dalam keadaan mereka
perhatikan apa yang dinyatakan dalam Filipi 2:5-8
“…dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam
rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang
harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan
mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam
keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati,
bahkan sampai mati di kayu salib.
[dalam
versi NIV 5 Your attitude should be the same as that of Christ Jesus: 6 Who,
being in very nature God, did not consider equality with God something to be
grasped, 7 but made himself nothing, taking the very nature of a servant, being
made in human likeness. 8 And being found in appearance as a man, he humbled
himself and became obedient to death-- even death on a cross!
Dalam
versi KJV 5 Let this mind be in you, which was also in Christ Jesus: 6 Who,
being in the form of God, thought it not robbery to be equal with God: 7 But
made himself of no reputation , and took upon him the form of a servant, and
was made in the likeness of men: 8 And being found in fashion as a man, he
humbled himself, and became obedient unto death, even the death of the cross.]
Ia memang
mendapat bagian keadaan mereka, bahkan bukan saja pada poin kehidupan akhir manusia, yaitu
mengalami maut, namun juga turut mengalami realita-realita manusia yaitu
kelemahan-kelemahan manusia, hanya saja, Ia
tidak berdosa:
Ibrani
4:15 Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat
turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah
dicobai, hanya tidak berbuat dosa.
Karena Yesus adalah
Ia yang dibawa Bapa dari sorga ke dalam dunia, maka hakikat keilahiannya tidak
mengalami degradasi yang membuat dia tak dapat menghadap Allah dengan kekudusan
pada dirinya sendiri. Inilah dia yang begitu berbeda dengan Musa.
Apakah
di malam natal bulan ini, kita benar-benar, sebagai orang-orang yang mengaku
Kristen –mengaku pengikut Kristus sungguh mengenali Ia yang sedang kita puja
dan kita sembah? Dimanakah pusat perayaan natalmu? Apakah yang paling banyak
dibicarakan dalam natal? Natal adalah kedatangan hal yang baru dari Allah dan
berdampak kekal pada semua kemanusiaan, tak kecuali hari dan waktu ikut
merayakannya. Karena Yesus datang maka tahun yang baru datang! Itu karena Yesus! Tetapi lihatlah pesta-pora
dunia begitu menista Yesus, dunia berpesta
seolah tahun yang baru datang begitu saja, tanpa Kristus! Benarkah saya,
anda dan semuanya mengenal Kristus itu? Jika ya… maka Ia-lah akan semakin banyak
kita bicarakan dan diri kita semakin tidak ada. Yesus datang untuk apakah?
Bisakah anda menjawabnya? Bukan soal pengetahuan tetapi seberapa intimnya saya
atau anda mengenallinya detik demi detik, jam demi jam dan hari demi hari
kehidupan kita yang mengaku sebagai Kristen? Apakah kita semakin seperti Ia
yang telah tinggal bersama-sama dengan kita? Ataukah Ia tinggal bersama-sama dengan kita dan kita
semakin seperti yang kumaui, dan jika demikian, itu sungguh amat menakutkan
untuk anda rayakan!
Menariknya, Surat
Ibrani menyinggung Yesus yang lebih tinggi daripada Musa:
Ibrani
3:3 Sebab Ia dipandang layak mendapat kemuliaan lebih besar dari pada Musa,
sama seperti ahli bangunan lebih dihormati dari pada rumah yang dibangunnya.
Musa menyampaikan
pengaharapan yang akan datang dari
Allah, sementara Yesus adalah kegenapan dari segala apa yang diharapkan dan
dinanti-nantikan oleh para nabi pemberita kabar baik didalam Sang Pewujud
Pengaharapan itu:
■Ibrani
3:5 Dan Musa memang
setia dalam segenap rumah Allah sebagai pelayan untuk memberi kesaksian tentang
apa yang akan diberitakan kemudian,
■Ibrani
3:6 tetapi Kristus setia sebagai Anak yang mengepalai rumah-Nya; dan rumah-Nya
ialah kita, jika kita sampai kepada akhirnya teguh berpegang
pada kepercayaan dan pengharapan yang kita megahkan.
■1Petrus
1:8-12 Sekalipun kamu belum pernah melihat Dia, namun kamu mengasihi-Nya. Kamu
percaya kepada Dia, sekalipun kamu sekarang tidak melihat-Nya. Kamu bergembira
karena sukacita yang mulia dan yang tidak terkatakan, karena
kamu telah mencapai tujuan imanmu, yaitu keselamatan jiwamu. Keselamatan itulah
yang diselidiki dan diteliti oleh nabi-nabi, yang telah bernubuat tentang kasih
karunia yang diuntukkan bagimu. Dan mereka meneliti saat yang mana dan yang
bagaimana yang dimaksudkan oleh Roh Kristus, yang ada di dalam mereka, yaitu
Roh yang sebelumnya memberi kesaksian tentang segala penderitaan yang akan
menimpa Kristus dan tentang segala kemuliaan yang menyusul sesudah itu. Kepada
mereka telah dinyatakan, bahwa mereka bukan melayani diri mereka sendiri,
tetapi melayani kamu dengan segala sesuatu yang telah diberitakan sekarang
kepada kamu dengan perantaraan mereka, yang oleh Roh Kudus, yang diutus dari
sorga, menyampaikan berita Injil kepada kamu, yaitu hal-hal yang ingin
diketahui oleh malaikat-malaikat.
Yesus adalah Dia yang
dibawa Bapa masuk ke dalam dunia ini telah menjadi sentral pemberitaan para
nabi Allah yang kudus. Janin Yesus yang dikandung dari Roh Kudus itu atau
Ia yang dibawa Bapa ke dalam dunia ini
dalam penghadirannya sebagaimana anak manusia yang dikandung di dalam rahim seorang perempuan,
pun mengalami persalinan untuk ia hadir
di permukaan bumi ini:
■Lukas
2:6-7 Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria
untuk bersalin, dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung,
lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena
tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan.
Ini perihal yang benar-benar menakjubkan, sebab saat Allah
membawa masuk kedalam dunia ini,
tindakan Allah atas Sang Firman telah menjadikannya bukan saja dapat
bersama-sama dengan manusia, namun dapat menjadi kepala atas semua orang
beriman, menggenapi segala apa yang dijanjikan Allah kepada para nabi:
■Kisah
Para Rasul 3:12-23 Petrus melihat orang banyak itu lalu berkata: "Hai
orang Israel, mengapa kamu heran tentang kejadian itu dan mengapa kamu menatap
kami seolah-olah kami membuat orang ini berjalan karena kuasa atau kesalehan
kami sendiri? Allah Abraham, Ishak dan Yakub, Allah nenek
moyang kita telah memuliakan Hamba-Nya, yaitu Yesus yang kamu serahkan dan
tolak di depan Pilatus, walaupun Pilatus berpendapat, bahwa Ia harus
dilepaskan. Tetapi kamu telah menolak Yang Kudus dan Benar, serta menghendaki
seorang pembunuh sebagai hadiahmu. Demikianlah Ia, Pemimpin kepada hidup, telah
kamu bunuh, tetapi Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati; dan
tentang hal itu kami adalah saksi. Dan karena kepercayaan dalam Nama Yesus,
maka Nama itu telah menguatkan orang yang kamu lihat dan kamu kenal ini; dan
kepercayaan itu telah memberi kesembuhan kepada orang ini di depan kamu semua.
Hai saudara-saudara, aku tahu bahwa kamu telah berbuat demikian karena
ketidaktahuan, sama seperti semua pemimpin kamu. Tetapi dengan jalan demikian
Allah telah menggenapi apa yang telah difirmankan-Nya dahulu dengan perantaraan
nabi-nabi-Nya, yaitu bahwa Mesias yang diutus-Nya harus menderita. Karena itu
sadarlah dan bertobatlah, supaya dosamu dihapuskan, agar Tuhan mendatangkan
waktu kelegaan, dan mengutus Yesus, yang dari semula diuntukkan bagimu sebagai
Kristus. Kristus itu harus tinggal di sorga sampai waktu pemulihan segala
sesuatu, seperti yang difirmankan Allah dengan perantaraan nabi-nabi-Nya yang
kudus di zaman dahulu. Bukankah telah dikatakan Musa: Tuhan Allah akan
membangkitkan bagimu seorang nabi dari antara saudara-saudaramu, sama seperti
aku: Dengarkanlah dia dalam segala sesuatu yang akan dikatakannya kepadamu. Dan
akan terjadi, bahwa semua orang yang tidak mendengarkan nabi itu, akan dibasmi
dari umat kita.
Bukan sekedar Ia
adalah Allah beserta kita, tetapi Ia menjadi manusia agar mengalami kematian.
Hanya Sang Firman dan satu-satunya Pengantara yang dapat mengalami kematian
dalam peristiwa salib, sebab itulah
puncak ternista Ia mengalami perendahan beberapa saat lamanya menjadi manusia
yang sama seperti semua manusia, memiliki
tubuh yang takluk kepada penderitaan dan kematian:
■Ibrani
2:9 Tetapi Dia, yang untuk waktu yang singkat dibuat sedikit lebih rendah dari
pada malaikat-malaikat, yaitu Yesus, kita lihat, yang oleh karena penderitaan
maut, dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat, supaya oleh kasih karunia Allah
Ia mengalami maut bagi semua manusia.
■Ibrani
2:14 Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging, maka Ia juga
menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya
oleh kematian-Nya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas
maut;
Memang
benar-benar tak nampak kemegahan
bahwa Ia Sang Firman yang bersama-sama
dengan Allah. Ini sama sekali bukan menunjukan bahwa Ia Sang Firman menjadi
manusia telah mengalami degradasi atau penyusutan kemuliaan, sebab hal ini semata terjadi sebagaimana
dimaksudkan Bapa dan untuk sesaat lamanya saja untuk tujuan yang begitu mulia: menjalani kematian
yang begitu hina agar di dalam kematian-Nya, Ia memusnahkan Iblis. Kematian-Nya
adalah kematian yang menggemparkan dan mencengangkan!
Natal, bukan sekedar
Allah menjadi manusia, tetapi Ia Sang Firman telah dibawa oleh Bapa masuk ke
dalam dunia ini dengan mengenakan padanya tubuh manusia, agar Ia dapat menjadi
pengantara selama-lamanya dan tak
tergantikan bagi kita, saat ini:
■Ibrani
5:5-10 Demikian pula Kristus tidak memuliakan diri-Nya
sendiri dengan menjadi Imam Besar, tetapi dimuliakan oleh Dia yang berfirman
kepada-Nya: "Anak-Ku Engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari
ini", sebagaimana firman-Nya dalam suatu nas lain: "Engkau adalah Imam
untuk selama-lamanya, menurut peraturan Melkisedek." Dalam hidup-Nya
sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap
tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut, dan
karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan. Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia
telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya, dan sesudah Ia
mencapai kesempurnaan-Nya, Ia menjadi pokok keselamatan yang abadi bagi semua
orang yang taat kepada-Nya, dan Ia dipanggil menjadi Imam Besar oleh Allah,
menurut peraturan Melkisedek.
Yesus yang kita kenangkan kelahirannya di dunia ini
adalah Yesus yang saat ini masih terus memimpin, memelihara dan membela
kehidupan setiap orang-orang percaya yang merupakan milik Bapa [bandingkan dengan Yohanes 17:6, lalu perhatikan ayat 9 dan ayat 20] sebagai Imam Besar, Ia berdiri
dihadapan Bapa bagi setiap saudara-saudara-Nya [Ibrani 2:11-12]:
■1Yohanes
2:1-2 Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan
berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang
pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil.
Ingatlah, didalam
mengenangkan kelahiran Kristus, penting sekali untuk mengenali sesungguh-sungguhnya, siapakah
dia-bagimu? Dan mengapa dia harus begitu dimuliakan, bahkan sejak didalam kandungan, oleh Allah? Ia
yang senantiasa dikenangkan oleh setiap
orang-orang tebusan Kristus dalam pengenangan peristwa Natal Sang Kristus, sudah ada di sorga dan penuh setia memimpin
kita dan menjagai kita sebagai seorang Imam Besar yang mahasempurna di sorga:
■Ibrani
8:1-5 Inti segala yang kita bicarakan itu ialah: kita
mempunyai Imam Besar yang demikian, yang duduk di sebelah kanan takhta Yang
Mahabesar di sorga, dan yang melayani ibadah di tempat kudus, yaitu di dalam
kemah sejati, yang didirikan oleh Tuhan dan bukan oleh manusia. Sebab setiap
Imam Besar ditetapkan untuk mempersembahkan korban dan persembahan dan karena
itu Yesus perlu mempunyai sesuatu untuk dipersembahkan. Sekiranya Ia di bumi
ini, Ia sama sekali tidak akan menjadi imam, karena di sini telah ada
orang-orang yang mempersembahkan persembahan menurut hukum Taurat. Pelayanan
mereka adalah gambaran dan bayangan dari apa yang ada di sorga, sama seperti
yang diberitahukan kepada Musa, ketika ia hendak mendirikan kemah:
"Ingatlah," demikian firman-Nya, "bahwa engkau membuat semuanya
itu menurut contoh yang telah ditunjukkan kepadamu di atas gunung itu."
Natalnya Kristus di
dunia, pada akhirnya menghapus atau
mengakhiri segala keimamatan yang
sebetulnya adalah bayang-bayang dari apa yang akan datang.
Sekarang setiap umat
tebusannya mengalami pengudusan senantiasa dari-Nya selama ia berjalan di dunia
ini. sebagai orang-orang percaya yang hidup bagi dan bekerja bagi kehendak Bapa
di dalam sorga.
Jadi, Yesus yang dikenangkan kelahirannya itu, pada
hakikatnya datang sebagai Imam Besar bagi umat tebusan Allah:
Ibrani
9:11-14 Tetapi Kristus telah datang sebagai Imam Besar untuk hal-hal yang baik
yang akan datang: Ia telah melintasi kemah yang lebih besar dan yang lebih
sempurna, yang bukan dibuat oleh tangan manusia, --artinya yang tidak termasuk
ciptaan ini, --dan Ia telah masuk satu kali untuk selama-lamanya ke dalam
tempat yang kudus bukan dengan membawa darah domba jantan dan darah anak lembu,
tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri. Dan dengan itu Ia telah mendapat
kelepasan yang kekal. Sebab, jika darah domba jantan dan darah lembu jantan dan
percikan abu lembu muda menguduskan mereka yang najis, sehingga mereka
disucikan secara lahiriah, betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang
kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan
yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan
yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.
Dia datang untuk
menjadi Imam Besar, dengan cara menggenapi semua hal yang tak dapat dituntaskan
oleh keimamatan sebelumnya, dan melangsungkan keimamatan besarnya yang mulia
itu di sorga saat ini, selama-lamanya berdasarkan darah kurban yaitu darahnya sendiri yang
dibawanya sendiri ke hadapan Bapa. Itulah keimamatan Kristus yang bekerja atas
kita saat ini.
Amin
Segala
Hormat dan Puji Hanya Bagi Allah Yang Telah Menyatakan Terang-Nya Yang Mulia
Dalam Yesus Kristus, Satu-Satunya Keselamatan Dari Allah itu!
No comments:
Post a Comment