Pdt. Budi Asali, M.Div
Pertanyaan Pertama : Mana pengakuan
Yesus di dalam Alkitab bahwa dia beragama Kristen ?
Semua pengikut Yesus pasti mengakui
bahwa mereka beragama Kristen. Tetapi apakah ada di antara mereka bisa
memberikan bukti atau menunjukkan ayat-ayat yang tertulis di dalam Alkitab
bahwa Yesus beragama Kristen?
Pertanyaan seperti
itu tampak sepele atau main-main, padahal kami benar-benar serius dan akan
menepati janji bila ada diantara umat Kristiani atau dari agama manapun yang
bisa memberikan bukti berupa ayat-ayatnya yang tertulis dalam Alkitab tentang
pengakuan Yesus bahwa dia beragama Kristen.
Jika Yesus ternyata bukan beragama Kristen, lalu apa nama agama
Yesus yang sebenarnya? Siapa saja yang bisa menunjukkan bukti atau menunjukkan
ayat-ayat yang benar-benar tertulis di dalam Alkitab (Bible), pengakuan Yesus
bahwa dia beragama Kristen, maka kami sediakan hadiah sebesar Rp. 10.000.000.-
(sepuluh juta) tiap pertanyaan. Banyak umat
Kristiani tidak mengetahui bahwa sesungguhnya Yesus bukan beragama Kristen dan
yang menamakan agama itu ‘Kristen’ bukan Yesus, tapi Barnabas dan Paulus
(Saulus) di Antiokhia. Perhatikan ayat-ayat Alkitab dibawah ini :
“Setelah Barnabas datang dan melihat kasih karunia Allah, bersukacitalah ia. Ia menasihati mereka, supaya mereka semua tetap setia kepada Tuhan karena Barnabas adalah orang baik, penuh dengan Roh Kudus dan iman. Sejumlah orang dibawa kepada Tuhan. Lalu pergilah Barnabas ke Tarsus untuk mencari Saulus; dan setelah bertemu dengan dia, ia membawanya ke Antiokhia. Mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun lamanya, sambil mengajar banyak orang. Di Antiokhialah murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen.” (Kis 11:23-26)
Ayat
diatas membuktikan bahwa yang menamakan agama itu ‘Kristen’ bukan Yesus. tetapi
Barnabas dan Paulus.
Seumur hidupnya Yesus tidak pernah tahu kalau agama yang dibawanya dinamai Kristen, sebab nama ‘Kristen’ itu baru muncul jauh setelah Yesus mati. Timbul pertanyaan; kalau begitu kapan Yesus mati dan kapan agama yang dibawanya dinamai Kristen? Menurut data yang kami baca dalam beberapa buku yang ditulis oleh kalangan Kristen sendiri, diantaranya dalam buku "Religions on File" Yesus lahir sekitar tahun 4 SM (Sebelum Masehi) dan wafat sekitar tahun 29 M (Masehi). Sementara Paulus dan Barnabas memberi nama ‘Kristen’ terhadap agama yang mereka bentuk, yaitu sekitar tahun 42 M. Ini berarti sekitar 13 tahun (42-29=13) setelah Yesus mati, baru muncul agama Kristen bentukan Barnabas dan Paulus.
Kredit : sahabatmuslim.com Didalam kitab suci agama Islam yaitu AL Qur`an, tidak dijumpai satu pun kata ‘Kristen’, yang ada kata ‘Nashara’ karena Yesus berasal dari kota Nazareth. Dan pengikut ajaran Yesus disebut ‘Nashrani’ bukan Kristen. Bahkan didalam Alkitab itu sendiri, kata ‘Kristen’ hanya disebutkan paling banyak 6 (enam) kali, yaitu pada Kis 11:26, Kis 26:28, Rm 16:7, 1Kor 9:5, 2Kor 12:2 dan 1Ptr 4:16.
Tanggapan Pdt. Budi Asali:
- Mokoginta sudah
menjawab sendiri pertanyaannya. Mula-mula ia bertanya dimana dalam
Alkitab ada ayat yang menunjukkan bahwa Yesus beragama Kristen, tetapi lalu ia
sendiri mengatakan bahwa ‘Banyak umat Kristiani tidak mengetahui bahwa sesungguhnya
Yesus bukan beragama Kristen’. Ini menunjukkan ia bukan bertanya. Ini merupakan
pertanyaan dari orang yang tidak mempunyai niat bertanya, dan hebatnya
pertanyaan konyol seperti ini disayembarakan dengan hadiah Rp 10 juta!
- Pada waktu Mokoginta
mengatakan bahwa ‘Banyak umat Kristiani tidak mengetahui bahwa sesungguhnya Yesus
bukan beragama Kristen’, apakah ia sudah mengadakan jajak
pendapat / angket tentang hal itu? Atau ini hanya sekedar omong kosong
dari dia? Saya sendiri tidak pernah tahu ada orang Kristen yang menganggap
bahwa Yesus beragama Kristen! Karena itu, ini menunjukkan betapa sedikitnya ‘mantan Katolik’ ini tahu tentang
kekristenan!
- Mokoginta
mengatakan bahwa yang menamai agama itu Kristen bukanlah Yesus, tetapi Barnabas
dan Paulus, dan ini ia dasarkan pada Kis 11:23-26 - “(23) Setelah
Barnabas datang dan melihat kasih karunia Allah, bersukacitalah ia. Ia
menasihati mereka, supaya mereka semua tetap setia kepada Tuhan, (24) karena
Barnabas adalah orang baik, penuh dengan Roh Kudus dan iman. Sejumlah orang
dibawa kepada Tuhan. (25) Lalu pergilah Barnabas ke Tarsus untuk mencari
Saulus; dan setelah bertemu dengan dia, ia membawanya ke Antiokhia. (26) Mereka
tinggal bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun lamanya, sambil mengajar banyak
orang. Di Antiokhialah murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen”.
Dari bagian mana dari teks ini Mokoginta bisa menyimpulkan bahwa yang memberi nama ‘Kristen’ itu adalah Paulus dan Barnabas? Saya sendiri sama sekali tidak bisa melihat hal itu, karena ay 26-nya hanya mengatakan bahwa ‘Di Antiokhialah murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen’. Tak dikatakan siapa yang pertama kalinya menyebut mereka sebagai orang Kristen. Dan tentang hal ini ada beberapa pendapat dari para penafsir. Ada yang mengatakan bahwa yang menyebut mereka demikian, adalah orang-orang non Kristen, ada pula yang mengatakan bahwa mereka sendiri yang menamai diri mereka seperti itu, dan ada juga yang mengatakan, sama seperti pandangan Mokoginta, bahwa Paulus dan Barnabaslah yang memberi nama itu. Yang jelas teksnya tidak menyatakan apa-apa, dan karena itu muncul bermacam-macam pandangan.
Barnes’
Notes (tentang Kis 11:26): “‘And the disciples were
called Christians ...’ As this became the distinguishing name of the followers
of Christ, it was worthy of record. The name was evidently given because they
were the followers of Christ. But by whom, or with what views it was given, is
not certainly known. Whether it was given by their enemies in derision, as the
names Puritan, Quaker, Methodist, etc., have been; or whether the disciples
assumed it themselves, or whether it was given by divine intimation, has been a
matter of debate. ... No certain argument can be drawn in regard to the source
of the name from the word which is used here” (= ‘Dan murid-murid disebut orang-orang
Kristen ...’ Karena ini menjadi nama yang membedakan dari pengikut-pengikut
Kristus, itu layak untuk dicatat. Nama itu pasti diberikan karena mereka adalah
pengikut-pengikut Kristus. Tetapi oleh siapa, atau dengan pandangan apa nama
itu diberikan, tak diketahui dengan pasti. Apakah nama itu diberikan oleh
musuh-musuh mereka sebagai ejekan, seperti yang terjadi dengan nama-nama
Puritan, Quaker, Methodist, dsb, atau apakah para murid mengambil nama itu
untuk diri mereka sendiri, atau apakah nama itu diberikan oleh pemberitahuan
ilahi, telah menjadi suatu bahan debat. ... Tak ada argumentasi yang pasti yang
bisa ditarik berkenaan dengan sumber dari nama dari kata yang digunakan di sini).
Tetapi Adam Clarke
kelihatannya yakin bahwa nama ‘orang Kristen’ itu diberikan oleh Tuhan (Yesus)
sendiri. Perhatikan kata-katanya di bawah ini.
Adam Clarke
(tentang Kis 11:26): “‘And the disciples were called Christians first at
Antioch.’ It is evident they had the name Christians from CHRIST their master;
as the Platonists and Pythagoreans had their name from their masters, Plato and
Pythagoras. ... It has been a question, by whom was this name given to the
disciples! ... The word CHREEMATISAI in our common text, which we translate
‘were called,’ signifies in the New Testament to appoint, warn, or nominate, by
Divine direction. In this sense, the word is used, Matt. 2:12; Luke 2:26; and
in the preceding chapter of this book, Acts 10:22. If, therefore, the name was
given by divine appointment, it is most likely that Saul and Barnabas were
directed to give it; and that, therefore, the name Christian is from God” (= ‘Dan murid-murid
disebut orang-orang Kristen pertama-tama di Antiokhia’. Adalah jelas bahwa
mereka mendapat nama ‘orang Kristen’ dari kata ‘Kristus’ yang adalah tuan /
guru mereka; sama seperti Platonists dan Pythagoreans mendapatkan nama-nama
mereka dari tuan / guru mereka, Plato and Pythagoras. ... Telah menjadi suatu
pertanyaan, oleh siapa nama ini diberikan kepada murid-murid! ... Kata
CHREEMATISAI dalam text umum kita, yang kita terjemahkan ‘disebut’, dalam
Perjanjian Baru berarti ‘menetapkan, memperingatkan, atau menunjuk /
mengangkat, oleh petunjuk Ilahi. Dalam arti ini, kata itu digunakan, Mat 2:12;
Luk 2:26; dan dalam pasal sebelumnya dari kitab ini, Kis 10:22. Karena itu,
jika nama ini diberikan oleh penetapan ilahi, adalah paling memungkinkan bahwa
Saulus dan Barnabas diarahkan / dipimpin untuk memberikan nama itu; dan bahwa,
karena itu, nama ‘orang Kristen’ adalah dari Allah).
- Mat 2:12 - “Dan karena diperingatkan dalam mimpi, supaya jangan kembali kepada Herodes, maka pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain”.
- Luk 2:26 - “dan kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus, bahwa ia tidak akan mati sebelum ia melihat Mesias, yaitu Dia yang diurapi Tuhan”.
- Kis 10:22 - “Jawab mereka: ‘Kornelius, seorang perwira yang tulus hati dan takut akan Allah, dan yang terkenal baik di antara seluruh bangsa Yahudi, telah menerima penyataan Allah dengan perantaraan seorang malaikat kudus, supaya ia mengundang engkau ke rumahnya dan mendengar apa yang akan kaukatakan.’”.
Di atas, Mokoginta berkata “Seumur hidupnya Yesus tidak pernah tahu
kalau agama yang dibawanya dinamai Kristen, sebab nama ‘Kristen’ itu baru
muncul jauh setelah Yesus mati”. Lucu
sekali! Apakah
ia lupa bahwa kristen percaya bahwa setelah Yesus mati, Ia lalu bangkit pada
hari yang ke 3? Karena itu, sekalipun dalam sepanjang hidup Yesus
(sebelum Ia mati disalib), nama ‘orang Kristen’ tidak pernah ada, itu tidak
berarti bahwa tidak mungkin Yesus yang memberikan nama itu. Yesus bisa
memberikan nama itu setelah Ia bangkit dari antara orang mati. Lebih-lebih,
kalau kita meninjau Yesus sebagai Allah, maka kematian dari manusia Yesus jelas
tak menghalangi Dia untuk memberi nama itu kepada para muridNya!
4)Yesus tidak
pernah mengakui bahwa Ia beragama Kristen? Ini suatu pernyataan
bodoh dari orang sok pinter. Sudah barang tentu Ia tidak pernah mengakui
hal itu, karena Ia memang tidak beragama Kristen. Perlu diingat bahwa Kristen,
kalau mau disebut sebagai ‘agama’, adalah agama yang mengikuti Kristus, dan menyembah
Kristus. Jadi, bagaimana
mungkin Yesusnya sendiri beragama Kristen? Juga perlu diingat bahwa Yesus
adalah Allah dan manusia.
a)Sebagai manusia, Ia beragama Yahudi, dan ini terlihat dari fakta dalam Alkitab bahwa Ia memang menjalani semua upacara dan hukum-hukum Yahudi, seperti disunat, merayakan Paskah (Paskah Perjanjian Lama), merayakan hari-hari raya Yahudi yang lain, berbakti di Bait Allah / synagog, dan sebagainya.b)Tetapi sebagai Allah, Ia tidak punya agama. Sebaliknya Ia adalah obyek penyembahan dari orang-orang Kristen. Semua orang Kristen mengikuti Dia.
Yoh 10:27-28
- “(27) Domba-dombaKu mendengarkan suaraKu dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku, (28) dan Aku
memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti
tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut
mereka dari tanganKu”.
5)Sekarang saya
akan menyoroti kata-kata Mokoginta ini: “Seumur hidupnya Yesus tidak pernah tahu kalau agama yang dibawanya
dinamai Kristen, sebab nama ‘Kristen’ itu baru muncul jauh setelah Yesus mati.
Timbul pertanyaan; kalau begitu kapan Yesus mati dan kapan agama yang dibawanya
dinamai Kristen? Menurut data yang kami baca dalam beberapa buku yang ditulis
oleh kalangan Kristen sendiri, diantaranya dalam buku ‘Religions on File’ Yesus
lahir sekitar tahun 4 SM (Sebelum Masehi) dan wafat sekitar tahun 29 M
(Masehi). Sementara Paulus dan Barnabas memberi nama ‘Kristen’ terhadap agama
yang mereka bentuk, yaitu sekitar tahun 42 M. Ini berarti sekitar 13 tahun
(42-29=13) setelah Yesus mati, baru muncul agama Kristen bentukan Barnabas dan
Paulus”.
Catatan: garis bawah
dari saya.
Pertama-tama perlu dicamkan bahwa Kis
11:26 itu tidak berbicara tentang nama dari agama, tetapi nama / sebutan dari
para pengikutnya!!!
- Kis 11:26b
(KJV): “And the disciples were called Christians first in Antioch” (= Dan murid-murid disebut
orang-orang Kristen pertama-tama di Antiokhia).
Tetapi
Mokoginta telah mengalihkan pembicaraan tentang nama dari
para murid, menjadi pembicaraan tentang nama dari agama, dan mengatakan
bahwa Paulus dan Barnabaslah yang memberikan nama Kristen pada agama itu.
Dan lalu
Mokoginta mengalihkan lagi pada pembentukan agama itu, yang dia
katakan dibentuk oleh Paulus dan Banabas. Saya kira sebaiknya Mokoginta pindah
profesi menjadi seorang tukang sulap saja!
Sebagai pesan dari saya untuk setiap orang Kristen, dalam
membaca suatu buku rohani apapun, kita harus sangat mewaspadai pembengkokan
pokok pembicaraan seperti ini. Kalau tidak, kita akan sangat mudah disesatkan!
Bersambung ke
Bagian2
No comments:
Post a Comment