Oleh : Pdt. Budi Asali, M.Div
Pertanyaan Keenam :
Mana dalilnya dalam Alkitab Yesus 100% Tuhan & 100% manusia???
Mana dalilnya dalam Alkitab Yesus 100% Tuhan & 100% manusia???
Bacalah lebih dulu bagian 5
Pertanyaan ini merupakan pertanyaan yang
sangat perlu kita pertanyakan kepada umat Kristiani, sebab hampir dalam setiap
acara discusi atau perdebatan, alasan yang paling sering dipakai oleh mereka
adalah bilamana dalam keadaan kepepet, yaitu bahwa Yesus adalah 100% Tuhan dan
100% manusia.
Alasan-alasan seperti itu sudah ketinggalan, karena bila alasan seperti itu masih terus dipertahankan, maka sampai kapan pun tidak akan menyelesaikan persoalan. Atau dengan kata lain alasan seperti itu dipakai sebenarnya hanya untuk menutup-nutupi kelemahan Alkitab itu sendiri. Padahal alasan seperti itu samasekali tidak punya dalil dalam Alkitab. Artinya tidak ada satu dalilpun yang tertulis dalam Alkitab bahwa “Yesus adalah 100% Tuhan dan 100% manusia”. Jika ada yang bisa memberikan dalil tertulis dalam Alkitab seperti itu, kami sediakan hadiah Rp. 10.000.000.- (sepuluh juta) untuk satu pertanyaan ini saja.
Umumnya
para Pendeta atau Misionaris, atau umat Kristiani lainnya sering menjawab
dengan mengangkat dalil Yohanes pasal 1 ayat 1 & 14.
- “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.”(Yohanes 1:1).
- “Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaannya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. (Yohanes 1:14)
Menjadikan
ayat ini sebagai refrensi bahwa Yesus adalah 100% Tuhan dan 100% manusia, sulit
bisa diterima akal sehat. Maka untuk itu agar lebih mudah dipahami dicomotlah
bagian pertama dari pembukaan Alkitab yaitu pada kitab Taurat Musa, ialah Kitab
Kejadian 1 pasal 1 dan Kitab Kejadian pasal 1 ayat 26, yang bunyinya sebagai
berikut:
- “Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.” (Kejadian 1:1)
- “Berfirmanlah Allah: ‘Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.” (Kejadian 1:26).
Dari
bunyi ayat Kejadian 1:26 ini, ada kata “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut
rupa dan gambar Kita.....” Yang dimaksud dengan kata ‘Kita,’ menurut penafsiran
umat Kristiani, itu adalah bentuk kata Trinitas yang tersembunyi sebelum Yesus
datang kedunia dalam kitab Perjanjian Baru. Jadi kata ‘Kita’ itu mengandung
makna : Tuhan Bapa, Tuhan Anak dan Tuhan Roh Kudus, atau dengan istilah lain
dikenal Bapa, Firman dan Roh Kudus.
BAPA
itu = Tuhan = Allah (oknum pertama) FIRMAN itu = Yesus = Anak Allah (oknum
kedua) dan ROH KUDUS itu = Tuhan juga (oknum ketiga).
Awal
kitab Kejadian pasal 1:1 berbunyi “Pada mulanya Allah...” Awal Yohanes pasal
1:1 berbunyi “Pada mulanya adalah Firman” dan pada awal kitab Kejadian pasal
1:26 berbunyi “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut rupa dan gambar
Kita.....”
Dari
ketiga dalil tersebut (Yoh 1:1 dan 14, dan Kej 1:1 dan 26) para misionaris
menafsirkan Yoh 1:1 yang berbunyi “Pada mulanya adalah Firman...” selaras
dengan Kejadian 1:1 yang berbunyi “Pada mulanya Allah... “ Dengan demikian
menurut mereka Firman itu adalah Allah. Yang dimaksud dengan kata
"Firman" adalah Yesus itu sendiri. Sementara Firman itu adalah Aliah,
kalau begitu berarti Yesus = Allah. Kemudian pada Yoh 1:14 dikatakan bahwa “Firman
itu telah menjadi manusia” Sedangkan manusia itu adalah Yesus. Kalau Firman itu
adalah Yesus dan Yesus itu adalah Allah, berarti Allah itu telah menjadi
manusia yang disebut Yesus. Oleh sebab itu makna dari Yoh 1:1 yang berbunyi: “Pada
mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu
adalah Allah...” yaitu Yesus yang mulanya ada bersama-sama dengan Allah, adalah
Allah itu sendiri yang telah menjadi manusia.
Memang sulit sekali bisa diterima penafsiran ayat-ayat tersebut, sebab sesuatu yang tidak rasional dipaksakan harus menjadi rasional.
Menurut
penafsiran kaum muslimin, kata “firman” berarti “perkataan” atau “kalam”
(kalamullah) yang bermakna “perkataan Allah.” Misalnya jika Allah ingin
menciptakan sesuatu, cukup Dia berkata (berfirman) “KUN” (jadilah) maka
jadilah. Contoh bagaimana penciptaan Nabi Isa as (Yesus) dan Nabi Adam as di
dalam Al Qur’an, Allah jelaskan sebagai berikut :
“Sesungguhnya perbandingan (kejadian) Isa di sisi Allah adalah seperti (kejadian) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya, ‘Jadilah’ maka jadilah dia.” (Qs 3 Ali ‘Imraan 59).
Mengenai
Injil Yohanes pasal 1 ayat 1 dan 14, dalam buku The Five Gospels yang
diterbitkan oleh Harper San Fransisco, yang dikomentari oleh Robert W. Funk dan
Roy W. Hoover, ternyata ayat-ayat tersebut tidak masuk dalam kategori ucapan
Yesus yang diseminarkan.
Injil
yang diakui di Indonesia ada empat yaitu Injil Matius, Markus, Lukas dan
Yohanes. Di Amerika sekitar tahun 1993, di kota Sanoma CaIifornia, disponsori
oleh Westar Instituie, Injil itu diseminarkan oleh sekitar 76 orang ahli dari
berbagai kalangan, seperti guru besar dari berbagai universitas terkenal
didunia, para ahli ilmu theologi dari Katolik dan Protestan, ahli kitab suci,
ahli bahasa Ibrani dll yang semuanya tidak ada orang Islam. Injil yang
diseminarkan ada lima yaitu Injil Matius Markus, Lukas, Yohanes dan Injil
Thomas. Ke lima Injil yang bernama “The Five Gospels” diseminarkan dalam rangka
mengklasifikasikan sabda Yesus. Makanya dalam cover The Five Gospels tersebut
tertulis What Did Jesus Really Say? The Search For The Authentic Words of
Jesus. (Apa yang benar-benar Yesus ucapkan? Mencari ucapan asli dari Yesus).
Dalam
kitab The Five Gospels tersebut, semua ucapan atau sabda Yesus, dicetak
berwarna. Ada empat warna yang disepakati, yaitu merah (RED), merah muda
(PINK), kelabu (GRAY) dan hitam bolt (BLACK).
Ada tiga option (pilihan) yang disepakati untuk menentukan derajat kebenaran sabda / ucapan Yesus, yaitu :
Option
1
- Red : I would include this item unequivocally in the database for determining who Jesus was.
- Pink : I would include this item with reservations (or modifications) in the database.
- Gray : I would not include this item in the database, but I might make use of some of the content in determining who Jesus was.
- Black : I would not include this item in the primary database.
Option
2
- Red : Jesus undoubtedly said this or something very like it.
- Pink : Jesus probably said something like this.
- Gray : Jesus did not say this, but they ideas contained in it are close to his own
- Black : Jesus did not say this, it represents the perspective or content of a later or different tradition.
Option
3
- Red : That’s Jesus !
- Pink : Sure sounds like Jesus.
- Gray : Well, maybe.
- Black : There’s been some mistake.
Dari
hasil seminar, ternyata Injil Yohanes pasal 1 ayat 1 & 14 tidak masuk
kategori yang dinilai atau yang diseminarkan, sebab ayat-ayat tersebut dianggap
bukan sabda atau ucapan Yesus. Ayat itu hanyalah ucapan Yohanes saja! Dan ayat
tersebut tidak masuk dalam kategori RED, PINK, GRAY & BLACK.
Hasil
akhir dari penelitian dalam seminar yang dilakukan oleh 76 ahli dari berbagai
kalangan, menyatakan sebagai berikut :
“Eighty-two percent of the words ascribed to Jesus in the gospels were not actually spoken by him, according to the Jesus Seminar.”
“Delapan
puluh dua persen kata-kata yang dianggap berasal dari Yesus di dalam Injil,
tidaklah benar-benar diucapkan olehnya, menurut Seminar Yesus.”
Pernyataan
76 (tujuh puluh enam) ahli dari berbagai kalangan dari seluruh dunia dalam
Seminar tentang Yesus, sungguh mengejutkan dunia, khususnya dikalangan kaum
Kristiani, sebab kalau 82% (delapan puluh dua persen) isi Injil bukan benar-benar
diucapkan Yesus, berarti hanya 18% (delapan belas persen) saja isi Injil yang
dianggap ucapan Yesus. Ternyata Yoh 1:1 & 14 yang jadi acuan bahwa Yesus
100% Tuhan dan 100% manusia, menurut 76 ahli tersebut, bukan ucapan Yesus, tapi
hanya pendapat penulis Injil itu saja, yaitu Yohanes. Padahal para peserta
Seminar Yesus tersebut, tidak ada satupun orang Islam, dan tidak satupun
berasal dari lndonesia.
Lebih
ironis lagi, dari semua Injil-Injil yang diseminarkan tersebut, Injil Yohanes
termasuk yang hampir 100% dianggap bukan ucapan Yesus.
Hasilnya
sungguh mengejutkan, dari 4 (empat) kategori, tidak ada satu ayatpun dalam
seluruh Injil Yohanes yang dicetak hurup Red. Hurup Pink saja hanya ada 1
(satu), hurup Grey hanya ada 4 (empat) ayat saja, selebihnya Black.
Perincian
khusus Injil Yohanes sebagai berikut:
- RED : (That is Jesus!), tidak satu ayat pun yang dicetak merah, berarti tidak ada satu ayatpun yang dianggap benar-benar ucapan Yesus.
- PINK: (Sure sounds like Jesus), hanya ada satu ayat saja yaitu Yoh 4:43.
- GRAY : (Well, maybe), hanya ada 4 (empat) ayat saja, yaitu pada Yoh 12 ayat 24, 25, 26 dan Yoh 13 ayat 20.
- BLACK : (Jesus did not say this There's been some mistake!) selebihnya bukan ucapan Yesus!
- Bayangkan saja, Injil Yohanes terdiri dari 21 pasal, 878 ayat dan 19099 kata. Kalau RED tidak ada, PINK hanya 1 ayat, GRAY 4 ayat, berarti sisanya BLACK (bukan ucapan Yesus) ada 873 ayat.
Tanggapan Pdt. Budi
Asali:
Siapa dan apa yang telah dilakukan Jesus Seminar terhadap Injil-Injil? Sehingga menyimpulkan keotentikan Yesus dalam Injil-Injil tidak sekuat yang diyakini selama ini- bahkan sangat buruk untuk diyakini. TERHADAP hal ini Dr. Mark D. Roberts memberikan tanggapan dan sanggahannya dalam "Unmasking Jesus Seminar: A Critique of Its Methods and Conclusions" |
1) Mokoginta terus
menerus menanyakan ‘mana dalil’nya, seakan-akan kalau dalilnya ada, ia mau
percaya. Tetapi ini jelas omong kosong karena tentang hal-hal lain
dimana dalilnya betul-betul ada, ia tetap tidak mau percaya. Sebaliknya, dalam
hal-hal lain, dimana dalilnya sama sekali tidak ada, ia mempercayainya.
Misalnya apa yang ia sendiri katakan tentang apa yang dituliskan dalam buku
‘The Five Gospels’ itu. Coba pikirkan: semua omong kosong dalam buku itu, sama
sekali tak ada dasar Alkitabnya, tetapi tetap ia terima dan percayai begitu
saja. Mengapa Mokoginta begitu tidak konsisten? Mengapa dalam hal itu ia tidak
bertanya ‘mana dalilnya?’.
2) Sekarang saya akan
membahas potongan kata-kata Mokoginta ini:
“Pertanyaan
ini merupakan pertanyaan yang sangat perlu kita pertanyakan kepada umat
Kristiani, sebab hampir dalam setiap acara discusi atau perdebatan, alasan yang
paling sering dipakai oleh mereka adalah bilamana dalam
keadaan kepepet, yaitu bahwa Yesus adalah 100% Tuhan dan 100%
manusia. Alasan-alasan seperti itu sudah
ketinggalan, karena bila alasan seperti itu masih terus
dipertahankan, maka sampai kapan pun tidak akan
menyelesaikan persoalan. Atau dengan kata lain alasan seperti itu
dipakai sebenarnya hanya untuk menutup-nutupi
kelemahan Alkitab itu sendiri”.
Catatan: garis bawah
dari saya.
Ada
beberapa hal yang akan saya berikan sebagai tanggapan:
a) Dalam keadaan kepepet?
Ini omong
kosong dan sebetulnya merupakan fitnahan!
Mengapa? Karena ajaran bahwa Yesus adalah 100 % Allah dan 100 % manusia itu
memang merupakan ajaran Kristen, bukan ajaran yang muncul hanya dalam keadaan
kepepet!
b) Untuk
menutup-nutupi kelemahan Alkitab itu sendiri?
Sama dengan
point 1 di atas, ini juga omong kosong dan fitnah!
Kristen mengajar seperti itu karena itu memang merupakan ajaran Alkitab. Dan
kalau ajaran itu tidak diajarkan, justru akan terjadi kekacauan dalam Alkitab
sendiri. Kalau orang Kristen mempercayai seperti yang orang Islam percayai,
yaitu bahwa Yesus hanyalah semata-mata manusia biasa, maka bagaimana orang
Kristen bisa menjelaskan ayat-ayat yang menunjukkan secara explicit bahwa Yesus
adalah Allah?
c) Mokoginta
mengatakan bahwa alasan-alasan seperti itu ‘sudah ketinggalan’.
Ketinggalan
apa? Sama sekali tidak jelas apa yang
ia maksudkan, dan kalimat ini memang seperti kalimat yang tidak selesai.
Maklum, bukunya ini ia selesaikan dalam waktu 1 minggu, jadi tidak heran, kalau
bukunya ‘asal jadi’.
d) ‘tidak
menyelesaikan persoalan’?
Lagi-lagi,
apa yang ia maksudkan? Kalau orang Kristen mempercayai dan mengajarkan ajaran
ini, bahwa Yesus adalah 100 % Allah dan 100 % manusia, itu tidak menyelesaikan
persoalan? Persoalan apa? Yang punya
persoalan adalah orang Islam yang tidak mempercayai hal itu. Bagi orang
Kristen, tak ada persoalan yang muncul dengan kepercayaan terhadap hal itu.
3) Sekarang
saya akan membahas potongan kata-kata Mokoginta ini:
“Padahal
alasan seperti itu samasekali tidak punya dalil dalam Alkitab. Artinya tidak
ada satu dalilpun yang tertulis dalam Alkitab bahwa “Yesus adalah 100% Tuhan
dan 100% manusia”. Jika ada yang bisa memberikan dalil tertulis dalam Alkitab
seperti itu, kami sediakan hadiah Rp. 10.000.000.- (sepuluh juta) untuk satu
pertanyaan ini saja.
Umumnya para
Pendeta atau Misionaris, atau umat Kristiani lainnya sering menjawab dengan
mengangkat dalil Yohanes pasal 1 ayat 1 & 14.
- “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.”(Yohanes 1:1).
- “Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaannya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. (Yohanes 1:14)
Menjadikan
ayat ini sebagai refrensi bahwa Yesus adalah 100% Tuhan dan 100% manusia, sulit
bisa diterima akal sehat. Maka untuk itu agar lebih mudah dipahami dicomotlah
bagian pertama dari pembukaan Alkitab yaitu pada kitab Taurat Musa, ialah Kitab
Kejadian 1 pasal 1 dan Kitab Kejadian pasal 1 ayat 26, yang bunyinya sebagai
berikut:
- “Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.” (Kejadian 1:1)
- “Berfirmanlah Allah: ‘Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.” (Kejadian 1:26).
Dari bunyi
ayat Kejadian 1:26 ini, ada kata “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut rupa
dan gambar Kita.....” Yang dimaksud dengan kata ‘Kita,’ menurut penafsiran umat
Kristiani, itu adalah bentuk kata Trinitas yang tersembunyi sebelum Yesus
datang kedunia dalam kitab Perjanjian Baru. Jadi kata ‘Kita’ itu mengandung
makna : Tuhan Bapa, Tuhan Anak dan Tuhan Roh Kudus, atau dengan istilah lain
dikenal Bapa, Firman dan Roh Kudus.
BAPA itu =
Tuhan = Allah (oknum pertama) FIRMAN itu = Yesus = Anak Allah (oknum kedua) dan
ROH KUDUS itu = Tuhan juga (oknum ketiga).
Awal kitab
Kejadian pasal 1:1 berbunyi “Pada mulanya Allah...” Awal Yohanes pasal 1:1
berbunyi “Pada mulanya adalah Firman” dan pada awal kitab Kejadian pasal 1:26
berbunyi “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut rupa dan gambar Kita.....”
Dari ketiga
dalil tersebut (Yoh 1:1 dan 14, dan Kej 1:1 dan 26) para misionaris menafsirkan
Yoh 1:1 yang berbunyi “Pada mulanya adalah Firman...” selaras dengan Kejadian
1:1 yang berbunyi “Pada mulanya Allah... “ Dengan demikian menurut mereka
Firman itu adalah Allah. Yang dimaksud dengan kata "Firman" adalah
Yesus itu sendiri. Sementara Firman itu adalah Aliah, kalau begitu berarti
Yesus = Allah. Kemudian pada Yoh 1:14 dikatakan bahwa “Firman itu telah menjadi
manusia” Sedangkan manusia itu adalah Yesus. Kalau Firman itu adalah Yesus dan
Yesus itu adalah Allah, berarti Allah itu telah menjadi manusia yang disebut
Yesus. Oleh sebab itu makna dari Yoh 1:1 yang berbunyi: “Pada mulanya adalah
Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah...”
yaitu Yesus yang mulanya ada bersama-sama dengan Allah, adalah Allah itu
sendiri yang telah menjadi manusia.
Memang sulit
sekali bisa diterima penafsiran ayat-ayat tersebut, sebab sesuatu yang tidak
rasional dipaksakan harus menjadi rasional.
Menurut
penafsiran kaum muslimin, kata “firman” berarti “perkataan” atau “kalam”
(kalamullah) yang bermakna “perkataan Allah.” Misalnya jika Allah ingin
menciptakan sesuatu, cukup Dia berkata (berfirman) “KUN” (jadilah) maka
jadilah. Contoh bagaimana penciptaan Nabi Isa as (Yesus) dan Nabi Adam as di
dalam Al Qur’an. Allah jelaskan sebagai berikut :
“Sesungguhnya perbandingan (kejadian) Isa di sisi Allah adalah seperti (kejadian) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya, ‘Jadilah’ maka jadilah dia.” (Qs 3 Ali ‘Imraan 59).”.
Saya merasa heran karena
Mokoginta memulai bagian ini dengan mengatakan bahwa dalilnya tidak ada, dan
bahkan memberikan ‘sayembara’nya, tetapi ia melanjutkan justru dengan
memberikan dalil yang tadi ia katakan tidak ada itu.
Saya
akan memberikan ‘dalil’nya, tetapi tidak dalam kata-kata seperti yang dituntut
oleh Mokoginta itu. Seperti
yang telah berulang kali saya katakan, ia tidak mempunyai hak untuk menuntut Alkitab
memberikan pernyataan seperti yang ia inginkan. Alkitab mengajar seperti yang Allah
inginkan, bukan seperti yang ia inginkan.
a) Bukti-bukti
keilahian Kristus.
1. Banyak ayat Alkitab secara explicit mengatakan demikian.
a. Yes 9:5 - “Sebab seorang anak telah
lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang
pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat
Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang
Kekal, Raja Damai”.
b. Yoh 1:1 - “Pada
mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu
adalah Allah”.
Kata ‘Firman’ (bahasa Yunani: LOGOS) di sini jelas menunjuk kepada Yesus. Ini terlihat dari Yoh 1:14a yang mengatakan bahwa ‘Firman itu telah menjadi manusia’ dan dari Yoh 1:14b yang menyebutNya sebagai ‘Anak Tunggal Allah’.
Dan Yoh 1:1 ini secara explicit mengatakan bahwa Firman / Yesus itu adalah Allah.
c. Ro 9:5 - “Mereka adalah keturunan
bapa-bapa leluhur, yang menurunkan Mesias dalam keadaanNya sebagai manusia,
yang ada di atas segala sesuatu. Ia adalah Allah yang harus dipuji sampai
selama-lamanya. Amin!”.
d. Fil 2:5-7 - “(5) Hendaklah kamu dalam
hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus
Yesus, (6) yang walaupun dalam rupa Allah,
tidak menganggap kesetaraan dengan Allah
itu sebagai milik yang harus dipertahankan, (7) melainkan telah mengosongkan
diriNya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan
manusia”.
e. Tit 2:13 (NIV): ‘while we wait for the blessed hope - the glorious appearing of our great God and
Savior, Jesus Christ’ (= sementara kita menantikan pengharapan yang mulia -
penampilan yang mulia dari Allah kita yang besar dan Juruselamat kita, Yesus
Kristus).
f. Ibr 1:8 - “Tetapi tentang (kepada) Anak Ia berkata:
‘TakhtaMu, ya Allah, tetap untuk seterusnya dan selamanya, dan tongkat
kerajaanMu adalah tongkat kebenaran”.
g. 2Pet 1:1 (NASB): “... by the righteousness of our God and
Savior, Jesus Christ” (= ... oleh kebenaran Allah dan Juruselamat kita,
Yesus Kristus).
Jadi ayat ini menyebut Yesus
dengan sebutan ‘Allah dan Juruselamat kita’.
h. 1Yoh 5:20 - “Akan tetapi kita tahu,
bahwa Anak Allah telah datang dan telah mengaruniakan pengertian kepada kita,
supaya kita mengenal Yang Benar; dan kita ada di dalam Yang Benar, di dalam
AnakNya Yesus Kristus. Dia adalah Allah yang benar dan hidup yang kekal”.
2. Kitab Suci memberikan nama-nama ilahi
untuk Yesus (Yer 23:5-6
Mat 1:23 Ibr 1:8,10).
a. Yer 23:5-6 - “(5) Sesungguhnya, waktunya akan
datang, demikianlah firman TUHAN, bahwa Aku akan menumbuhkan Tunas adil bagi
Daud. Ia akan memerintah sebagai raja yang bijaksana dan akan melakukan keadilan
dan kebenaran di negeri. (6) Dalam zamannya Yehuda akan dibebaskan, dan Israel
akan hidup dengan tenteram; dan inilah namanya yang diberikan orang kepadanya:
TUHAN - keadilan kita”.
Ini jelas merupakan nubuat tentang Kristus,
dan dalam ayat-ayat itu Kristus disebut sebagai ‘TUHAN keadilan’, dimana kata
‘TUHAN’ semua hurufnya ditulis dengan huruf besar. Ini menunjukkan bahwa dalam
bahasa Ibraninya digunakan kata ‘YAHWEH’ / ‘YEHOVAH’.
Perlu diketahui bahwa dalam Kitab Suci
sebutan ‘ADONAI’ (= Tuhan / Lord -
hanya huruf pertama yang menggunakan huruf besar) bisa digunakan untuk
seseorang yang bukan Allah (Misalnya dalam Yes 21:8). Demikian juga dengan
sebutan ‘ELOHIM’ [= Allah / God(s)],
atau sebutan THEOS (bahasa Yunani), bisa digunakan untuk menun-juk kepada dewa
dan bahkan manusia (Misalnya: Kel 4:16
Kel 7:1 Kel 12:12 Kel 20:3,23 Hak 16:23-24 1Raja 18:27 Maz 82:1,6 Kis 28:6).
Tetapi sebutan YAHWEH / YEHOVAH (=
TUHAN / LORD) tidak pernah digunakan
untuk pribadi manapun selain Allah, karena YAHWEH adalah nama Allah
(Kel 3:15 Yes 42:8)!
Bdk. Maz 83:19 - “supaya mereka tahu bahwa Engkau sajalah yang bernama TUHAN, Yang
Mahatinggi atas seluruh bumi”.
Karena itu, kalau Yesus disebut
dengan istilah YAHWEH / YEHOVAH, itu jelas menunjukkan bahwa Yesus adalah Allah
sendiri.
b. Dalam Mat 1:23 Yesus
disebut dengan istilah ‘Immanuel’, yang artinya adalah ‘God with us’ (= Allah dengan kita).
c. Ibr 1:8,10 - “(8)
Tetapi tentang Anak Ia berkata: ‘TakhtaMu, ya Allah, tetap untuk seterusnya dan
selamanya, dan tongkat kerajaanMu adalah tongkat kebenaran. ... (10) Dan: ‘Pada
mulanya, ya Tuhan, Engkau telah meletakkan dasar bumi, dan langit adalah buatan
tanganMu”.
Dalam Ibr 1:8,10 ini, Allah menyebut
Yesus / Anak dengan sebutan ‘Allah’ dan ‘Tuhan’.
b) Bukti-bukti
kemanusiaan Kristus.
1. Ia disebut ‘orang / seorang manusia’ (Yoh 8:40
Kis 2:22 Ro 5:15 1Kor 15:21).
2. Ia menyebut diriNya sendiri ‘Anak Manusia’ (Mat 24:44).
3. Kitab Suci mengatakan bahwa Ia telah menjadi manusia (Yoh 1:14
1Tim 3:16 Ibr 2:14 1Yoh 4:2).
4. Ayat-ayat seperti Fil 2:7-8
Ibr 2:14-17 jelas menunjukkan bahwa Yesus
sungguh-sungguh adalah manusia.
Fil 2:7-8 - “(7)
melainkan telah mengosongkan diriNya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba,
dan menjadi sama dengan manusia. (8)
Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia
telah merendahkan diriNya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu
salib”.
Ibr 2:14-17 - “(14)
Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging, maka Ia juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat
bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematianNya Ia memusnahkan dia, yaitu
Iblis, yang berkuasa atas maut; (15) dan supaya dengan jalan demikian Ia
membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan oleh karena
takutnya kepada maut. (16) Sebab sesungguhnya, bukan malaikat-malaikat yang Ia
kasihani, tetapi keturunan Abraham yang Ia kasihani. (17) Itulah sebabnya, maka
dalam segala hal Ia harus disamakan dengan
saudara-saudaraNya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas
kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa”.
Sesuatu yang
penting sekali untuk diwaspadai / diperhatikan adalah: Ada banyak ayat yang
menunjukkan keilahian Kristus, dan ada banyak ayat yang menunjukkan kemanusiaan
Kristus. Kita tidak boleh menggunakan ayat-ayat yang menunjukkan keilahian
Kristus untuk membuktikan bahwa Ia bukanlah manusia, dan kita juga tidak boleh
menggunakan ayat-ayat yang menunjukkan kemanusiaan Kristus untuk membuktikan
bahwa Ia bukanlah Allah!
Para Saksi Yehuwa sering melakukan kesalahan ini dimana mereka menggunakan ayat-ayat yang menunjukkan kemanusiaan Kristus untuk membuktikan bahwa Kristus bukanlah Allah.
Misalnya:
- Mat 24:36 yang menunjukkan pikiran manusia yang terbatas
dalam diri Yesus, dipakai sebagai bukti bahwa Yesus bukanlah Allah.
- Yoh 14:28 yang jelas juga menekankan Yesus sebagai manusia
(pikiran manusialah yang saat itu timbul) dipakai untuk membuktikan bahwa Yesus
bukanlah Allah, atau bahwa Yesus lebih rendah dari pada Allah
- Ibr 5:8 yang mengatakan bahwa Yesus ‘telah belajar menjadi
taat dari apa yang telah dideritaNya’, yang jelas juga menunjukkan Yesus
sebagai manusia, dipakai untuk menunjukkan bahwa Yesus bukanlah Allah, karena
Allah tak perlu belajar.
- Mat 4:1-11 yang menunjukkan bahwa Yesus dicobai, dipakai
sebagai dasar untuk mengatakan bahwa Yesus bukanlah Allah, karena Allah tidak
bisa dicobai (bdk. Yak 1:13)
- Ayat-ayat yang menunjukkan bahwa Yesus berdoa, juga mereka pakai untuk membuktikan bahwa Ia bukanlah Allah, karena Allah tidak perlu berdoa.
Illustrasi:
Saya adalah seorang pendeta, tetapi pada saat
yang sama saya juga adalah seorang olahragawan. Kadang-kadang saya memakai toga
dan memimpin Perjamuan Kudus, sehingga saya terlihat sebagai pendeta. Tetapi
kadang-kadang saya memakai celana pendek, kaos, dan sepatu olah raga, sehingga
saya terlihat sebagai olahragawan. Tidak ada orang yang pada waktu me-lihat
saya memakai toga, menganggap itu sebagai bukti bahwa saya bukan olahragawan,
dan sebaliknya, pada waktu melihat saya memakai pakaian olah raga, menganggap
itu sebagai bukti bahwa saya bukan pendeta!
Analoginya, karena Yesus adalah Allah dan
manusia, maka kita tidak boleh menggunakan ayat-ayat yang menunjukkan keilahian
Yesus untuk membuktikan bahwa Ia bukan manusia, atau menggunakan ayat-ayat yang
menunjukkan kemanusiaan Yesus untuk membuktikan bahwa Ia bukan Allah!
4) Perhatikan
kata-kata Mokoginta dimana ia berkata: “Memang sulit sekali bisa
diterima penafsiran ayat-ayat tersebut, sebab sesuatu yang tidak rasional
dipaksakan harus menjadi rasional”.
Saya memberikan tanggapan
dengan berkata: Tak ada
yang sulit diterima asal otak kita mau tunduk pada Firman Tuhan / Alkitab.
Kalau otak kita tak mau tunduk pada Alkitab, maka semua menjadi sulit diterima.
Disamping
itu, dalam hal yang berhubungan dengan Allah / Kristus, memang ada hal-hal yang
melampaui akal kita, dan itu justru yang rasionil. Mengapa? Karena otak kita
yang terbatas tidak mungkin bisa mengerti total Allah yang tidak terbatas.
Justru kalau dalam ajaran Islam, otak kita yang terbatas bisa mengerti total
Allah yang tidak terbatas, pikirkan sendiri: apakah ini masuk akal / rasionil?
5) Sekarang saya akan
membahas kata-kata Mokoginta sebagai berikut:
“Mengenai
Injil Yohanes pasal 1 ayat 1 dan 14, dalam buku The Five Gospels yang diterbitkan
oleh Harper San Fransisco, yang dikomentari oleh Robert W. Funk dan Roy W.
Hoover, ternyata ayat-ayat tersebut tidak masuk dalam kategori ucapan Yesus
yang diseminarkan.
Injil yang
diakui di Indonesia ada empat yaitu Injil Matius, Markus, Lukas dan Yohanes. Di
Amerika sekitar tahun 1993, di kota Sanoma CaIifornia, disponsori oleh Westar
Institute, Injil itu diseminarkan oleh sekitar 76 orang ahli dari berbagai
kalangan, seperti guru besar dari berbagai universitas terkenal didunia, para
ahli ilmu theologi dari Katolik dan Protestan, ahli kitab suci, ahli bahasa
Ibrani dll yang semuanya tidak ada orang Islam. Injil yang diseminarkan ada
lima yaitu Injil Matius Markus, Lukas, Yohanes dan Injil Thomas. Ke lima Injil
yang bernama “The Five Gospels” diseminarkan dalam rangka mengklasifikasikan
sabda Yesus. Makanya dalam cover The Five Gospels tersebut tertulis What Did
Jesus Really Say? The Search For The Authentic Words of Jesus. (Apa yang
benar-benar Yesus ucapkan? Mencari ucapan asli dari Yesus).
Dalam kitab
The Five Gospels tersebut, semua ucapan atau sabda Yesus, dicetak berwarna. Ada
empat warna yang disepakati, yaitu merah (RED), merah muda (PINK), kelabu
(GRAY) dan hitam bolt (BLACK).
Ada tiga
option (pilihan) yang disepakati untuk menentukan derajat kebenaran sabda /
ucapan Yesus, yaitu :
Option 1 (=
pilihan 1)
- Red : I would include this item unequivocally in the database for determining who Jesus was (= Merah : Saya akan memasukkan hal ini secara tegas / pasti dalam database untuk menentukan siapa Yesus itu).
- Pink : I would include this item with reservations (or modifications) in the database [= Merah muda : Saya akan memasukkan hal ini dengan syarat / keberatan (atau modifikasi) dalam database].
- Gray : I would not include this item in the database, but I might make use of some of the content in determining who Jesus was (= Abu-abu : Saya tidak akan memasukkan hal ini dalam database, tetapi saya bisa / menggunakan sebagian dari isinya dalam menentukan siapa Yesus itu).
- Black : I
would not include this item in the primary database (= Hitam : Saya tidak akan
memasukkan hal ini dalam database utama).
Option 2 (=
pilihan 2)
- Red : Jesus undoubtedly said this or something very like it (= Merah : Yesus tak diragukan mengatakan ini atau sesuatu yang sangat menyerupainya).
- Pink : Jesus probably said something like this (= Merah muda : Yesus mungkin mengatakan sesuatu seperti ini)
- Gray : Jesus did not say this, but the ideas contained in it are close to his own (= Abu-abu : Yesus tidak mengatakan ini, tetapi gagasan-gagasan yang ada di dalamnya dekat dengan gagasan-gagasanNya).
- Black : Jesus did not say this, it represents the perspective or content of a later or different tradition (= Hitam : Yesus tidak mengatakan ini, itu menggambarkan perspektif atau isi dari tradisi belakangan atau berbeda).
Option 3 (=
pilihan 3)
- Red : That’s Jesus ! (= Merah : Itu adalah Yesus!)
- Pink : Sure sounds like Jesus (= Merah muda : Pasti itu kedengaran seperti Yesus
- Gray : Well, maybe (= Abu-abu : Ya, mungkin).
- Black : There’s been some mistake (= Hitam : Di sana telah ada suatu kesalahan).
Catatan: semua
terjemahan dari saya (Budi Asali).
Dari hasil
seminar, ternyata Injil Yohanes pasal 1 ayat 1 & 14 tidak masuk kategori
yang dinilai atau yang diseminarkan, sebab ayat-ayat tersebut dianggap bukan
sabda atau ucapan Yesus. Ayat itu hanyalah ucapan Yohanes saja! Dan ayat
tersebut tidak masuk dalam kategori RED, PINK, GRAY & BLACK.
Hasil akhir
dari penelitian dalam seminar yang dilakukan oleh 76 ahli dari berbagai
kalangan, menyatakan sebagai berikut :
“Eighty-two percent of the words ascribed to Jesus in the gospels were not actually spoken by him, according to the Jesus Seminar.”“Delapan puluh dua persen kata-kata yang dianggap berasal dari Yesus di dalam Injil, tidaklah benar-benar diucapkan olehnya, menurut Seminar Yesus.”
Pernyataan
76 (tujuh puluh enam) ahli dari berbagai kalangan dari seluruh dunia dalam
Seminar tentang Yesus, sungguh mengejutkan dunia, khususnya dikalangan kaum
Kristiani, sebab kalau 82% (delapan puluh dua persen) isi Injil bukan benar-benar
diucapkan Yesus, berarti hanya 18% (delapan belas persen) saja isi Injil yang
dianggap ucapan Yesus. Ternyata Yoh 1:1 & 14 yang jadi acuan bahwa Yesus
100% Tuhan dan 100% manusia, menurut 76 ahli tersebut, bukan ucapan Yesus, tapi
hanya pendapat penulis Injil itu saja, yaitu Yohanes. Padahal para peserta
Seminar Yesus tersebut, tidak ada satupun orang Islam, dan tidak satupun
berasal dari lndonesia.
Lebih ironis
lagi, dari semua Injil-Injil yang diseminarkan tersebut, Injil Yohanes termasuk
yang hampir 100% dianggap bukan ucapan Yesus.
Hasilnya
sungguh mengejutkan, dari 4 (empat) kategori, tidak ada satu ayatpun dalam
seluruh Injil Yohanes yang dicetak hurup Red. Hurup Pink saja hanya ada 1
(satu), hurup Grey hanya ada 4 (empat) ayat saja, selebihnya Black.
Perincian
khusus Injil Yohanes sebagai berikut:
- RED : (That is Jesus!), tidak satu ayat pun yang dicetak merah, berarti tidak ada satu ayatpun yang dianggap benar-benar ucapan Yesus.
- PINK: (Sure sounds like Jesus), hanya ada satu ayat saja yaitu Yoh 4:43.
- GRAY : (Well, maybe), hanya ada 4 (empat) ayat saja, yaitu pada Yoh 12 ayat 24, 25, 26 dan Yoh 13 ayat 20.
- BLACK : (Jesus did not say this There's been some mistake!) selebihnya bukan ucapan Yesus!
Bayangkan
saja, Injil Yohanes terdiri dari 21 pasal, 878 ayat dan 19099 kata. Kalau RED
tidak ada, PINK hanya 1 ayat, GRAY 4 ayat, berarti sisanya BLACK (bukan ucapan
Yesus) ada 873 ayat”.
a) Hasil seminar ini, dimana menurut mereka:
- Sama sekali tak ada yang termasuk dalam kategori red / merah, yang menunjukkan bahwa itu betul-betul kata-kata Yesus.
- Hanya sebagian sangat kecil termasuk dalam kategori pink (merah muda) / gray (abu-abu), yang menunjukkan bahwa mungkin Yesus mengucapkan kata-kata itu.
- Mayoritas (hampir semua) termasuk dalam kategori black (hitam), yang menunjukkan bahwa itu merupakan suatu kesalahan / bukan ucapan Yesus!
sudah
terlihat orang-orang bagaimana yang ikut dalam seminar itu.
Dan
perhatikan sekali lagi kutipan dari Mokoginta berkenaan dengan Seminar Yesus itu dimana ia mengatakan “Lebih ironis lagi,
dari semua Injil-Injil yang diseminarkan tersebut, Injil Yohanes termasuk yang
hampir 100% dianggap bukan ucapan Yesus.
Hasilnya
sungguh mengejutkan, dari 4 (empat) kategori, tidak ada satu ayatpun dalam
seluruh Injil Yohanes yang dicetak hurup Red. Hurup Pink saja hanya ada 1
(satu), hurup Grey hanya ada 4 (empat) ayat saja, selebihnya Black.
Perincian
khusus Injil Yohanes sebagai berikut:
- RED : (That is Jesus!), tidak satu ayat pun yang dicetak merah, berarti tidak ada satu ayatpun yang dianggap benar-benar ucapan Yesus.
- PINK: (Sure sounds like Jesus), hanya ada satu ayat saja yaitu Yoh 4:43.
- GRAY : (Well, maybe), hanya ada 4 (empat) ayat saja, yaitu pada Yoh 12 ayat 24, 25, 26 dan Yoh 13 ayat 20.
- BLACK : (Jesus did not say this There's been some mistake!) selebihnya bukan ucapan Yesus!
Bayangkan
saja, Injil Yohanes terdiri dari 21 pasal, 878 ayat dan 19099 kata. Kalau RED
tidak ada, PINK hanya 1 ayat, GRAY 4 ayat, berarti sisanya BLACK (bukan ucapan
Yesus) ada 873 ayat”.
Padahal dalam Injil Yohanes jelas
terdapat banyak kata-kata
Yesus, seperti dalam:
a. Yoh 1:35-51 dimana ada percakapan antara Yesus dan dua
murid Yohanes Pembaptis.
Yoh 1:35-51
- “(35) Pada keesokan harinya Yohanes berdiri di situ pula dengan dua orang
muridnya. (36) Dan ketika ia melihat Yesus lewat, ia berkata: ‘Lihatlah Anak
domba Allah!’ (37) Kedua murid itu mendengar apa yang dikatakannya itu, lalu
mereka pergi mengikut Yesus. (38) Tetapi Yesus menoleh ke
belakang. Ia melihat, bahwa mereka mengikut Dia lalu berkata
kepada mereka: ‘Apakah yang kamu cari?’
Kata mereka kepadaNya: ‘Rabi (artinya: Guru), di manakah Engkau tinggal?’ (39) Ia berkata kepada mereka: ‘Marilah dan kamu akan melihatnya.’ Merekapun
datang dan melihat di mana Ia tinggal, dan hari itu mereka tinggal bersama-sama
dengan Dia; waktu itu kira-kira pukul empat. (40) Salah seorang dari keduanya
yang mendengar perkataan Yohanes lalu mengikut Yesus adalah Andreas, saudara
Simon Petrus. (41) Andreas mula-mula bertemu dengan Simon, saudaranya, dan ia
berkata kepadanya: ‘Kami telah menemukan Mesias (artinya: Kristus).’ (42) Ia
membawanya kepada Yesus. Yesus memandang dia dan berkata:
‘Engkau Simon, anak Yohanes, engkau akan
dinamakan Kefas (artinya: Petrus).’ (43) Pada keesokan harinya Yesus
memutuskan untuk berangkat ke Galilea. Ia bertemu dengan
Filipus, dan berkata kepadanya: ‘Ikutlah Aku!’ (44) Filipus itu berasal dari
Betsaida, kota Andreas dan Petrus. (45) Filipus bertemu dengan Natanael dan
berkata kepadanya: ‘Kami telah menemukan Dia, yang disebut oleh Musa dalam
kitab Taurat dan oleh para nabi, yaitu Yesus, anak Yusuf dari Nazaret.’ (46) Kata
Natanael kepadanya: ‘Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?’ (47) Kata
Filipus kepadanya: ‘Mari dan lihatlah!’ Yesus melihat Natanael
datang kepadaNya, lalu berkata tentang dia:
‘Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada
kepalsuan di dalamnya!’ (48) Kata Natanael kepadaNya: ‘Bagaimana
Engkau mengenal aku?’ Jawab Yesus
kepadanya: ‘Sebelum Filipus memanggil
engkau, Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara.’ (49) Kata
Natanael kepadaNya: ‘Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!’ (50) Yesus menjawab, kataNya: ‘Karena
Aku berkata kepadamu: Aku melihat engkau di bawah pohon ara, maka engkau
percaya? Engkau akan melihat hal-hal yang lebih besar dari pada itu.’
(51) Lalu kata
Yesus kepadanya: ‘Aku berkata
kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka dan malaikat-malaikat
Allah turun naik kepada Anak Manusia.’”.
b. Yoh 2:1-11 tentang perjamuan di Kana, dimana ada
percakapan antara Yesus dengan Maria.
Yoh
2:1-11 - “(1) Pada hari ketiga ada
perkawinan di Kana yang di Galilea, dan ibu Yesus ada di situ; (2) Yesus dan
murid-muridNya diundang juga ke perkawinan itu. (3) Ketika mereka kekurangan
anggur, ibu Yesus berkata kepadaNya: ‘Mereka kehabisan anggur.’ (4) Kata Yesus kepadanya: ‘Mau apakah engkau dari padaKu, ibu? SaatKu belum tiba.’ (5)
Tetapi ibu Yesus berkata kepada pelayan-pelayan: ‘Apa yang dikatakan kepadamu,
buatlah itu!’ (6) Di situ ada enam tempayan yang disediakan untuk pembasuhan
menurut adat orang Yahudi, masing-masing isinya dua tiga buyung. (7) Yesus berkata kepada pelayan-pelayan itu: ‘Isilah tempayan-tempayan itu penuh dengan air.’
Dan merekapun mengisinya sampai penuh. (8) Lalu
kata Yesus kepada mereka: ‘Sekarang cedoklah dan bawalah kepada pemimpin pesta.’
Lalu merekapun membawanya. (9) Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang
telah menjadi anggur itu - dan ia tidak tahu dari mana datangnya, tetapi
pelayan-pelayan, yang mencedok air itu, mengetahuinya - ia memanggil mempelai
laki-laki, (10) dan berkata kepadanya: ‘Setiap orang menghidangkan anggur yang
baik dahulu dan sesudah orang puas minum, barulah yang kurang baik; akan tetapi
engkau menyimpan anggur yang baik sampai sekarang.’ (11) Hal itu dibuat Yesus
di Kana yang di Galilea, sebagai yang pertama dari tanda-tandaNya dan dengan
itu Ia telah menyatakan kemuliaanNya, dan murid-muridNya percaya kepadaNya”.
c. Yoh 2:13-22 tentang penyucian Bait Allah, dimana ada
percakapan antara Yesus dengan orang-orang Yahudi.
Yoh 2:13-22 - “(13) Ketika hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat, Yesus berangkat ke Yerusalem. (14) Dalam Bait Suci didapatiNya pedagang-pedagang lembu, kambing domba dan merpati, dan penukar-penukar uang duduk di situ. (15) Ia membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci dengan semua kambing domba dan lembu mereka; uang penukar-penukar dihamburkanNya ke tanah dan meja-meja mereka dibalikkanNya. (16) Kepada pedagang-pedagang merpati Ia berkata: ‘Ambil semuanya ini dari sini, jangan kamu membuat rumah BapaKu menjadi tempat berjualan.’ (17) Maka teringatlah murid-muridNya, bahwa ada tertulis: ‘Cinta untuk rumahMu menghanguskan Aku.’ (18) Orang-orang Yahudi menantang Yesus, katanya: ‘Tanda apakah dapat Engkau tunjukkan kepada kami, bahwa Engkau berhak bertindak demikian?’ (19) Jawab Yesus kepada mereka: ‘Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali.’ (20) Lalu kata orang Yahudi kepadaNya: ‘Empat puluh enam tahun orang mendirikan Bait Allah ini dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga hari?’ (21) Tetapi yang dimaksudkanNya dengan Bait Allah ialah tubuhNya sendiri. (22) Kemudian, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, barulah teringat oleh murid-muridNya bahwa hal itu telah dikatakanNya, dan merekapun percayalah akan Kitab Suci dan akan perkataan yang telah diucapkan Yesus”.
d. Dalam Yoh 3:1-21 ada percakapan antara Yesus dengan
Nikodemus.
Yoh 3:1-21 - “(1) Adalah seorang Farisi yang bernama Nikodemus, seorang pemimpin agama Yahudi. (2) Ia datang pada waktu malam kepada Yesus dan berkata: ‘Rabi, kami tahu, bahwa Engkau datang sebagai guru yang diutus Allah; sebab tidak ada seorangpun yang dapat mengadakan tanda-tanda yang Engkau adakan itu, jika Allah tidak menyertainya.’ (3) Yesus menjawab, kataNya: ‘Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah.’ (4) Kata Nikodemus kepadaNya: ‘Bagaimanakah mungkin seorang dilahirkan, kalau ia sudah tua? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan dilahirkan lagi?’ (5) Jawab Yesus: ‘Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah. (6) Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh. (7) Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali. (8) Angin bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh.’ (9) Nikodemus menjawab, katanya: ‘Bagaimanakah mungkin hal itu terjadi?’ (10) Jawab Yesus: ‘Engkau adalah pengajar Israel, dan engkau tidak mengerti hal-hal itu? (11) Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kami berkata-kata tentang apa yang kami ketahui dan kami bersaksi tentang apa yang kami lihat, tetapi kamu tidak menerima kesaksian kami. (12) Kamu tidak percaya, waktu Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal duniawi, bagaimana kamu akan percaya, kalau Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal sorgawi? (13) Tidak ada seorangpun yang telah naik ke sorga, selain dari pada Dia yang telah turun dari sorga, yaitu Anak Manusia. (14) Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, (15) supaya setiap orang yang percaya kepadaNya beroleh hidup yang kekal. (16) Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan AnakNya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. (17) Sebab Allah mengutus AnakNya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia. (18) Barangsiapa percaya kepadaNya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah. (19) Dan inilah hukuman itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan dari pada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat. (20) Sebab barangsiapa berbuat jahat, membenci terang dan tidak datang kepada terang itu, supaya perbuatan-perbuatannya yang jahat itu tidak nampak; (21) tetapi barangsiapa melakukan yang benar, ia datang kepada terang, supaya menjadi nyata, bahwa perbuatan-perbuatannya dilakukan dalam Allah.’”.
Catatan: semua yang saya beri garis bawah tunggal (berwarna ini) jelas merupakan kata-kata Yesus, sedangkan yang saya beri garis bawah ganda (berwarna ini)memang diperdebatkan, apakah itu masih termasuk kata-kata Yesus, atau sudah merupakan kata-kata rasul Yohanes, yang menulis Injil Yohanes ini.
Saya baru
melihat sepintas belum sampai 3 pasal dari Injil Yohanes, dan sudah melihat
jelas ada banyak kata-kata Yesus di sana. Jadi,
kalau dikatakan bahwa menurut seminar itu Injil Yohanes hampir seluruhnya tidak
diucapkan oleh Yesus, maka saya menganggap bahwa hanya orang Kristen yang
sangat sesat yang bisa mempercayai hal seperti itu. Siapapun mereka, mereka
pasti adalah orang-orang yang sama sekali tidak menghargai Alkitab, dan bahkan
tidak mempercayai Alkitab sebagai Firman Tuhan. Jadi, tak peduli ayatnya
mengatakan ‘Yesus berkata’ dsb, mereka tetap bisa mengatakan bahwa kata-kata
selanjutnya tidak diucapkan oleh Yesus.
Mokoginta
mengatakan bahwa hasil seminar itu ‘mengejutkan dunia, khususnya dunia
Kristen’? Saya tidak
terkejut sama sekali, karena saya tahu bagaimana orang-orang Liberal itu
berpikir. Mereka adalah orang-orang yang begitu tidak menghargai
Alkitab, sampai-sampai ada dari mereka yang begitu ‘gila sehingga mempercayai
bahwa Yesus mempunyai istri dan anak, dan lalu mati, dan terus ada di kuburan /
tidak bangkit! Tetapi bahwa ada orang-orang yang mengaku Kristen mempercayai
hal itu, sama sekali tidak berarti bahwa semua orang Kristen percaya hal itu.
Saya sendiri, tanpa perlu memeriksa Alkitab, sama sekali tidak mempercayai hal
itu.
b) Hal yang menurut
saya aneh adalah bahwa Mokoginta sama sekali tidak menunjukkan apa kriteria
yang dipakai oleh orang-orang yang ikut seminar itu untuk memutuskan,
apakah suatu ayat diucapkan oleh Yesus atau tidak. Dan lebih aneh lagi, tanpa
ada kriteria, ia mau mempercayai hasil tersebut. Saya kira, ia mempercayai
hasil seminar itu, karena hasil seminar itu sesuai pandangannya. Ini jelas
merupakan sesuatu yang sangat subyektif!
c) Mokoginta
menggambarkan tentang orang-orang yang ikut seminar itu dengan kata-kata
sebagai berikut: “Di Amerika sekitar tahun 1993, di kota Sanoma
CaIifornia, disponsori oleh Westar Institute, Injil itu diseminarkan oleh
sekitar 76 orang ahli dari berbagai kalangan, seperti guru besar dari berbagai
universitas terkenal didunia, para ahli ilmu theologi dari Katolik dan
Protestan, ahli kitab suci, ahli bahasa Ibrani dll yang semuanya tidak ada
orang Islam”.
Saya menanggapi dengan
mengatakan bahwa saya
tidak peduli betapa tinggi ‘kedudukan’ dari orang-orang yang ikut dalam seminar
itu. Saya tahu ada satu orang yang memiliki salah satu kedudukan tertinggi
dalam gereja, tetapi ia mengkhianati Yesus. Orang itu adalah Yudas Iskariot.
Kalau orang yang mempunyai jabatan / kedudukan rasul bisa seperti itu, apalagi
orang-orang yang mengadakan seminar itu, yang cuma guru besar, ahli ilmu
theologi, ahli kitab suci, ahli bahasa Ibrani dan sebagainya. Harap diketahui,
bahwa dalam menilai seseorang, saya sama sekali tidak mempedulikan
‘kedudukan’nya. Betapapun gemerlapannya ‘kedudukan’ seseorang, ia bisa saja
merupakan seseorang yang sesat! Dan saya juga tak mempedulikan jumlah
orang yang ikut dalam seminar! Berapapun jumlah mereka, apakah 76 orang atau 76
juta orang, tidak membawa perbedaan. Bisa saja mereka semua sesat! Dan kalau
dilihat kesimpulan mereka, saya yakin mereka SEMUA memang sesat!
d) Kalau Yoh 1:1,14
tidak termasuk dalam kata-kata Yesus, saya sebetulnya bisa menerima, karena
dari kontekstnya terlihat
dengan jelas bahwa kata-kata itu tidak diucapkan oleh Yesus. Tetapi bagi saya itu bukan suatu problem,
karena sekalipun Yoh 1:1,14 tidak diucapkan oleh Yesus, tetapi itu tetap
dituliskan oleh rasul Yohanes dibawah pengilhaman / pimpinan Roh Kudus,
sehingga apa yang ia tuliskan tetap merupakan Firman Tuhan. Hendaknya Mokoginta
ingat bahwa orang Kristen tidak hanya melandaskan kepercayaannya pada kata-kata
Yesus saja, tetapi pada seluruh Alkitab / Firman Tuhan!
6) Kalau saya
menyoroti seluruh tulisan Mokoginta dalam pertanyaan yang keenam ini, saya
melihat suatu kegilaan, kekurang-ajaran, atau kelucuan. Ia minta dalil
dalam Alkitab yang menunjukkan Yesus adalah sungguh-sungguh Allah dan
sungguh-sungguh manusia, tetapi lalu menggunakan hasil seminar untuk mengatakan
bahwa dalam Alkitab tidak ada kata-kata dari Yesus sendiri. Dengan cara
demikian, memang jelas tidak akan ada orang bisa membuktikan hal itu. Saya bisa
melakukan hal yang sama dengan Al-Quran kalau saya mau.
Bersambung ke Bagian tujuh
No comments:
Post a Comment