Oleh : Pdt. Budi Asali. M.Div
Pertanyaan Kedelapan : Mana
foto asli wajah Yesus
dan
siapa pemotretnya?
Bacalah lebih dulu bagian tujuh
Sebagian besar rumah umat Kristiani hampir
dapat dipastikan terpampang gambar atau lukisan Yesus dan ibunya Maria dengan
wajah yang ganteng dan cantik rupawan dengan pakaian yang berwarna warni. Tentu
menjadi pertanyaan:
- Apakah wajah Yesus dan ibunya Maria adalah wajah mereka yang asli atau itu hanya hasil rekayasa saja?
- Jika wajah mereka itu asli, siapa yang memotretnya?
- Tustel atau camera merek apa yang dipakai saat itu?
- Apakah 2000an tahun yang lalu sudah ada camera atau tustel berwarna?
Jawabannya
pasti semuanya mustahil Tetapi banyak umat Kristiani terlihat begitu khusu'
bila sembahyang atau meminta pertolongan dihadapan gambar atau lukisan Yesus
dan Maria.
Catatan: di sini Mokoginta memberikan banyak
foto-foto Yesus dan Maria (dalam bukunya hal 78-90).
Ada sebagian umat Kristiani
yang dulunya ngaku mantan Islam, kemudian masuk Kristen dengan alasan dia
dijamah oleh Yesus. Ada juga yang
katakan dia melihat wajah Yesus. Padahal semua kesaksian seperti itu jelas
bohong. Kenapa?
Sebab
darimana dia tahu bahwa itu benar-benar wajah Yesus?? Wajah bapak kakeknya saja
hampir tidak ada orang yang pernah tahu, apalah wajah orang yang telah mati
lebih 2000 tahun yang lalu. Oleh sebab itu disediakan hadiah uang tunai sebesar
Rp. 10.000.000.- (sepuluh juta rupiah) kalau ada orang bisa memperlihatkan
wajah Yesus yang sesungguhnya. Wajah-wajah Yesus dalam semua gambar tersebut,
pasti hanya hasil rekayasa atau hasil imaginasi seseorang. Jika disuruh orang
suku Asmad di Irian melukis wajah Yesus menurut imaginasi mereka, mungkin saja
wajah Yesus dibuat hitam, pendek, kribo, tanpa busana dan pakai koteka. Jika
ada yang mengaku pernah dijamah dan ketemu Yesus, lihatkan gambar-gambar tadi,
tanyakan padanya dan tolong tunjukin, wajah yang mana yang dilihatnya? Sungguh
satu Kebohongan besar jika wajah Yesus adalah salah satu dari wajah-wajah
tersebut.
Tanggapan Pdt. Budi
Asali:
1) Memang tak ada
foto atau lukisan yang betul-betul menunjukkan wajah atau bahkan bentuk badan
dari Yesus. Semua foto memang hasil karya artis. Dan juga memang benar
bahwa setiap tempat / bangsa mempunyai foto Yesusnya masing-masing. Lalu
mengapa? ‘Kebohongan?’ Kami tidak mengatakan bahwa wajah Yesus
yang sebenarnya adalah seperti yang ada dalam foto-foto itu. Jadi
apanya yang bohong? Kalau ada orang bodoh yang mengira demikian, itu salahnya
sendiri.
2) Kalau ada
seseorang mendapat penglihatan tentang Yesus, memang bisa saja orang itu hanya mengaku-ngaku,
padahal bohong, tetapi itu belum tentu.
Bisa saja Tuhan membuat orang itu
mengenalNya, atau Ia menampakkan diri dalam wajah yang banyak terdapat, supaya orang itu mengenalNya.
Tentang hal yang
terakhir ini, perlu dicamkan bahwa ini
tidak terlalu berbeda dengan banyak bagian dari Alkitab dimana Tuhan menyatakan sesuatu bukan sesuai dengan fakta
tetapi sesuai dengan kapasitas otak manusia,
sehingga kita dapat mengertinya.
Contoh:
a) Alkitab
menggunakan bahasa Anthropomorphism,
dimana Allah digambarkan seakan-akan Ia berbentuk manusia, sehingga ada tangan,
mata, dan sebagainya.
- Yes 59:1-2 - “(1) Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaranNya tidak kurang tajam untuk mendengar; (2) tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu”.
- Amsal 15:3 - “Mata TUHAN ada di segala tempat, mengawasi orang jahat dan orang baik”.
Padahal sudah jelas Allah adalah Roh, dan karena itu pasti tidak memiliki tubuh / anggota-anggota badan
seperti kita.
Yoh 4:24 - “Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembahNya dalam roh dan kebenaran.’”.
b) Alkitab juga
menggunakan bahasa Anthropopathy,
dimana Allah digambarkan dengan perasaan-perasaan manusia, misalnya dalam kasus
‘Allah menyesal’ yang keluar dalam banyak ayat.
Contoh:
1Sam 15:10-11,35 - “(10) Lalu datanglah firman TUHAN kepada Samuel, demikian: (11) ‘Aku menyesal, karena Aku telah menjadikan Saul raja, sebab ia telah berbalik dari pada Aku dan tidak melaksanakan firmanKu.’ Maka sakit hatilah Samuel dan ia berseru-seru kepada TUHAN semalam-malaman. ... (35) Sampai hari matinya Samuel tidak melihat Saul lagi, tetapi Samuel berdukacita karena Saul. Dan TUHAN menyesal, karena Ia menjadikan Saul raja atas Israel”.
Bahwa tidak mungkin Allah betul-betul menyesal terlihat
dari:
1. Allah maha
tahu, dan itu tidak memungkinkan Ia untuk menyesal.
2. 1Sam 15:29 - “Lagi
Sang Mulia dari Israel tidak berdusta dan Ia tidak tahu menyesal; sebab Ia bukan manusia yang harus menyesal.’”.
Perhatikan bahwa ayat ini saya ambil dari pasal yang sama dengan ayat di atas.
Ada
2 cara untuk menjelaskan supaya tak terjadi kontradiksi:
a. Kalau dikatakan ‘Allah
menyesal’ maka itu dari sudut pandang
manusia, sedangkan kalau dikatakan ‘Allah
tidak menyesal’ maka itu dari sudut pandang
Allah.
b. Ini adalah bahasa Anthropopathy,
dan sama dengan Anthropomorphism,
ini juga tidak boleh ditafsirkan secara
hurufiah / apa adanya.
Ada banyak contoh
lain, tetapi saya kira 2 contoh di atas sudah cukup. Kalau Tuhan dalam
memberikan FirmanNya sering harus
memberikan bukan apa adanya, tetapi menyesuaikannya
dengan kapasitas otak yang terbatas dari manusia, lalu apa anehnya kalau Ia memperlihatkan
penglihatan, dimana Yesusnya disesuaikan dengan wajah Yesus yang sudah dikenal
orang, supaya orangnya tahu kalau itu adalah Yesus?
Jadi,
tuduhan ‘bohong’ yang dilontarkan Mokoginta adalah tuduhan terburu-buru, tanpa bukti, dan sebetulnya merupakan suatu fitnahan!
3) Kalau ada orang Kristen / Katolik, yang berdoa di depan
foto / patung Yesus, atau menyembah foto / patung Yesus, saya memang menyalahkannya! Bahkan juga ada
orang-orang Kristen yang berdoa sambil membayangkan wajah Yesus dalam foto, itu
lagi-lagi merupakan hal yang salah. Itu merupakan
penyembahan berhala, dan itu adalah dosa.
Alkitab tak pernah menyuruh kita melakukan hal-hal itu! Kalau ada sebagian,
atau bahkan banyak, orang Kristen, yang melakukan hal itu, tidak berarti semua
orang Kristen melakukan hal itu. Juga tidak berarti bahwa kekristenan memang
mengajarkan hal itu!
4) Bagi orang Kristen, tidak masalah kalau kita tak tahu
wajah dan bentuk badan Yesus, yang penting, dia mendengar tentang Yesus
dari Alkitab / Firman Tuhan, dan percaya kepadaNya.
a) Ada orang-orang yang betul-betul pernah bertemu dan
melihat Dia dengan mata kepala mereka, dan lalu percaya. Misalnya:
1. Yohanes Pembaptis.
Yoh 1:34 - “Dan aku telah melihatNya dan memberi
kesaksian: Ia inilah Anak Allah.’”.
2. Rasul Yohanes.
1Yoh 1:1-4 - “(1) Apa
yang telah ada sejak semula, yang telah kami dengar, yang telah kami lihat dengan mata kami, yang telah
kami saksikan dan yang telah kami raba dengan tangan kami tentang Firman hidup - itulah yang kami
tuliskan kepada kamu. (2) Hidup itu telah dinyatakan, dan kami telah
melihatnya dan sekarang kami bersaksi dan memberitakan kepada kamu tentang
hidup kekal, yang ada bersama-sama dengan Bapa dan yang telah dinyatakan kepada
kami. (3) Apa yang telah kami lihat
dan yang telah kami dengar itu, kami beritakan kepada kamu juga, supaya kamupun
beroleh persekutuan dengan kami. Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan
Bapa dan dengan AnakNya, Yesus Kristus. (4) Dan semuanya ini kami tuliskan
kepada kamu, supaya sukacita kami menjadi sempurna”.
b) Ada juga orang
yang betul-betul telah bertemu dengan Yesus / melihat Yesus, tetapi tetap tidak percaya
kepadaNya. Ini tentu saja akan masuk ke neraka. Contoh: raja Herodes.
Luk 23:8-12 - “(8) Ketika Herodes melihat Yesus, ia sangat girang. Sebab sudah lama ia ingin melihatNya, karena ia sering mendengar tentang Dia, lagipula ia mengharapkan melihat bagaimana Yesus mengadakan suatu tanda. (9) Ia mengajukan banyak pertanyaan kepada Yesus, tetapi Yesus tidak memberi jawaban apapun. (10) Sementara itu imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat maju ke depan dan melontarkan tuduhan-tuduhan yang berat terhadap Dia. (11) Maka mulailah Herodes dan pasukannya menista dan mengolok-olokkan Dia, ia mengenakan jubah kebesaran kepadaNya lalu mengirim Dia kembali kepada Pilatus. (12) Dan pada hari itu juga bersahabatlah Herodes dan Pilatus; sebelum itu mereka bermusuhan”.
c) Ada juga
orang-orang yang tidak pernah melihat Yesus tetapi percaya kepadaNya.
1Pet 1:8-9 - “(8) Sekalipun kamu
belum pernah melihat Dia, namun kamu mengasihiNya. Kamu percaya
kepada Dia, sekalipun kamu sekarang tidak
melihatNya. Kamu bergembira karena sukacita yang mulia dan yang
tidak terkatakan, (9) karena kamu telah mencapai tujuan imanmu, yaitu
keselamatan jiwamu”.
Bandingkan ini dengan Ibr 11:1 - “Iman
adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat”.
Yoh 20:24-29 - “(24) Tetapi Tomas, seorang dari kedua belas murid itu, yang disebut Didimus, tidak ada bersama-sama mereka, ketika Yesus datang ke situ. (25) Maka kata murid-murid yang lain itu kepadanya: ‘Kami telah melihat Tuhan!’ Tetapi Tomas berkata kepada mereka: ‘Sebelum aku melihat bekas paku pada tanganNya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam lambungNya, sekali-kali aku tidak akan percaya.’ (26) Delapan hari kemudian murid-murid Yesus berada kembali dalam rumah itu dan Tomas bersama-sama dengan mereka. Sementara pintu-pintu terkunci, Yesus datang dan Ia berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: ‘Damai sejahtera bagi kamu!’ (27) Kemudian Ia berkata kepada Tomas: ‘Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tanganKu, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambungKu dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah.’ (28) Tomas menjawab Dia: ‘Ya Tuhanku dan Allahku!’ (29) Kata Yesus kepadanya: ‘Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya.’”.
d) Ada juga banyak orang yang tidak pernah melihat Yesus, dan tidak percaya
kepadaNya! Mereka ini juga akan masuk ke neraka, sama seperti kelompok b
di atas!
Karena itu, yang penting bukan
melihat Yesus atau tidak melihat Yesus. Yang penting adalah percaya atau tidak
percaya kepadaNya. Kalau saudara pernah melihat Yesus, itu bukan sesuatu yang
bisa menyelamatkan saudara. Saudara tetap akan masuk neraka kalau saudara tidak
percaya kepadaNya. Dan kalau saudara tidak pernah melihat Yesus, itu bukan
alasan untuk tidak percaya kepadaNya. Saudara bisa mendengar tentang Dia dari
Alkitab / Firman Tuhan, dan percaya kepadaNya, dan diselamatkan!
5) Dalam buku ‘Mustahil Kristen Bisa Menjawab’, hal 80,
Mokoginta memberikan foto Yesus yang sedang tersalib, dan memberikan komentar
di bawahnya dengan kata-kata ini “Jika Yesus Tuhan, koq Tuhan bisa
mati?”.
Ini lagi-lagi menunjukkan betapa besar
ketidak-mengertian Mokoginta tentang kekristenan. Yesus memang adalah Tuhan
/ Allah sendiri, dan pada saat Ia belum berinkarnasi / menjadi manusia,
Ia hanya Allah / Tuhan saja, dan sama sekali bukan manusia (100 % Allah, 0 %
manusia). Dalam keadaan ini, Ia memang tidak mungkin bisa menderita, apalagi
mati. Padahal kalau Ia mau menebus dosa manusia, Ia harus menderita dan mati,
karena ‘upah dosa ialah maut’ (Ro 6:23). Karena
itu, supaya bisa mati, maka Ia menjadi manusia.
Seperti sudah saya katakan di bagian depan, Yesus
menjadi manusia dengan tujuan utama mati di kayu salib untuk menebus dosa
manusia. Jadi, ada perbedaan antara Yesus dan orang-orang lain.
Orang-orang lain, karena sudah lahir maka mereka harus mati. Tetapi Yesus,
karena Dia mau mati, maka Dia harus lahir.
Setelah Ia berinkarnasi / menjadi manusia, maka Ia adalah
sungguh-sungguh Allah dan sungguh-sungguh manusia (100 % Allah dan 100 %
manusia). Ini menyebabkan Ia bisa menderita dan mati. Tetapi tentu bukan
Allahnya yang menderita dan mati, tetapi manusianya.
Ef 2:15 - “sebab dengan matiNya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diriNya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera”.
Fil 2:8 - “Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diriNya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib”.
1Pet 3:18 - “Sebab juga Kristus telah mati sekali untuk segala dosa kita, Ia yang benar untuk orang-orang yang tidak benar, supaya Ia membawa kita kepada Allah; Ia, yang telah dibunuh dalam keadaanNya sebagai manusia, tetapi yang telah dibangkitkan menurut Roh”.
Saya ingin mengutip kata-kata Calvin sebagai berikut:
“For even if the Word in his immeasurable essence united with the nature of man into one person, we do not imagine that he was confined therein. Here is something marvelous: the Son of God descended from heaven in such a way, that without leaving heaven, he willed to be borne in the virgin’s womb, to go about the earth, and to hang upon the cross, yet he continuously filled the world even as he had done from the beginning” (= Karena bahkan ketika Firman dalam hakekatNya yang tak terbatas, bersatu dengan hakekat manusia dalam satu pribadi, kami tidak membayangkan bahwa Ia dibatasi di dalamnya. Ini adalah sesuatu yang menakjubkan: Anak Allah turun dari surga dengan cara sedemikian rupa, sehingga tanpa meninggalkan surga, Ia mau dikandung dalam kandungan perawan, berjalan-jalan di bumi, dan tergantung di kayu salib, tetapi Ia secara terus-menerus memenuhi alam semesta seperti yang Ia sudah lakukan dari semula) - ‘Institutes of the Christian Religion’, Book II, Chapter XIII, no 4.
Bersambung ke Bagian sembilan
No comments:
Post a Comment