Dalam
Hidup-Nya Sebagai Manusia
Oleh:
Wayne Jackson
Christian
Courier
Nas Alkitab yang Menakjubkan
Ini
adalah salah satu nas yang paling menakjubkan dalam keseluruhan Surat Ibrani.
Sebuah porsi dari ayat tersebut berbunyi demikian:
Dalam
hidup-Nya sebagai
manusia, Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis
dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut- Ibrani 5:7
Konteks
ayat ini berurusan secara ketat dengan kualifikasi-kualifikasi Kristus untuk
berfungsi dalam peran imam besar kita. Dalam artikel yang singkat ini, kita
dapat memfokuskan perhatian kita pada sebuah frasa tunggal “dalam hidup-Nya sebagai manusia.” Betapa
berharganya tubuh manusia-Nya itu.
Kemutlakan
Tubuh Manusia-Nya
Tak
lama setelah Kekristenan lahir, guru-guru palsu telah bangkit oleh
keingintahuan lebih jauh dan mendalam terhadap kehadiran yang menakjubkan Yesus
sejarah. Namun dalam keingintahuan tersebut, mereka berupaya menggali dan
menelitinya dibawah belitan pengaruh delusi-delusi filsafat Yunani
tertentu-yang menyatakan bahwa tubuh bernilai intrinsik jahat.
Pada
dasarnya, bidat-bidat awal ini telah menyangkal bahwa Kristus pernah memiliki
tubuh jasmani. Ia hanya kelihatannya saja menjadi seorang manusia berdaging dan
berdarah, ujar mereka. Para pengusung paham ini disebut para Doketis, berasal
dari sebuah kata Yunani, dokeo yang berarti
“menampakan” atau ”kelihatan”.
Menyangkal
Mesias telah benar-benar seorang pribadi
yang memiliki tubuh daging telah dipandang oleh para penulis yang diinspirasi Roh Kudus sebagai sesat. Rasul Yohanes telah
mendeklarasikan:
Sebab
banyak penyesat telah muncul
dan pergi ke seluruh dunia, yang tidak
mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia- 2 Yohanes
1:7
Pentingnya
mengakui bahwa Kristus adalah makhluk yang terdiri dari benar-benar tubuh
daging dapat ditekankan dalam sejumlah cara.
Nubuat Perjanjian Lama
Nubuat
Perjanjian Lama mengajukan klaim bahwa Yesus akan mengambil bagian sebuah natur
jasmaniah.
Pertimbangkan
contoh-contoh ini:
-Ia
akan menjadi “benih” dari seorang perempuan (Kejadian 3:15; Galatia 4:4)
-Ia
akan menjadi keturunan Abraham, Daud, dan lain-lain (Kejadian 22:18; 2 Samuel
7:12; Yesaya 11:1)
-Sebuah
tubuah telah dipersiapkan baginya (Mazmur 40:6-Septuaginta/LXX, bandingkan
dengan Ibrani 1);5)
-Kedatangannya
kedalam dunia telah sebagai seorang bayi manusia (Yesaya 7:14; 9:6)
-Ia
telah ditetapkan untuk menjalani penghukuman jasmaniah; ini menunjukan sebuah
tubuh yang berdaging (Mazmur 22:14 dst; Yesaya 50:6; 53:5)
Hidup-Nya: Sebuah Contoh Karakter Divinitas /Allah
Kristus
telah menampakan dirinya dalam tubuh daging untuk menyediakan bagi manusia
dengan sebuah karakter terlihat yang berbicara tentang karakter Tuhan. Yohanes
telah mendeklarasikan bahwa “Firman telah menjadi manusia, dan tinggal diantara
kita (dan kita telah melihat kemuliaannya)” (Yohanes 1:14; bandingkan dengan 1
Timotius 3:15)
Dan
kenyataannya, sementara tidak satu manusia juga telah melihat Allah dalam
hakekat yang murni, mereka telah menyaksikan Anak yang memiliki misi atau
tujuan datang ke dalam dunia untuk “mendeklarasikan” Bapa (Yohanes 1:18;
bandingkan dengan 14:9).
Kata
“mendeklrasikan atau menyatakan” (exegesato) membentuk basis bagi terminology kata
dalam bahasa Inggris “exegesisi”. Kata yang menyatakan “kecukupan penyingkapan”
Allah yang telah disediakan Yesus
(Morris 1971,114).
Telah Diuji Sebagai Seorang Manusia
Sebagai
seorang bertubuh manusia, Kristus telah dicobai dalam setiap cara yang dialami
manusia, tepat sebagaimana kita (Ibrani 4:15), sekalipun demikian ia telah
menyediakan bagi kita sebuah contoh bagaimana untuk melawan
kecenderungan-kecenderungan kedagingan manusia (Mazmur 119:11; Matius 4:1 dst;
1 Petrus 2:21-22).
Telah Mati sebagai sebuah Kurban
Eksistensi
Anak manusia dalam tubuh manusia telah memfasilitasi kurban penebusan pada salib. Allah, adalah
sebuah entitas roh, tidak dapat mati. Ia memiliki “kekekalan”, yaitu natur
intriksi ketakdapatmatian (1Timotius
6:16).
Semenjak
“upah dosa adalah maut” (Roma 6:23), jika TUHAN harus tetap pada kedudukan “adil” (just), dan juga harus menjadi sang “pembenar”
(justifier) atas manusia berdosa (Roma 3:26), kematian seorang kurban tak
berdosa harus diadakan bagi penghukuman
manusia.
Semenjaka
kematian jasmaniah menuntut sebuah makhluk jasmaniah, Kristus telah mengambil
tubuh agar supaya menjadi dapat mengalami mati.
Ini
menginspirasi ekspresi-ekspresi seperti ini:
Karena
anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging, maka Ia juga menjadi sama
dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh
kematian-Nya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut;- Ibrani
2:14, bandingkan dengan 2:9-10
Tubuh Manusia Mutlak sebagai Mediator Kita
Kristus
memiliki tubuh manusia adalah mutlak diperlukan, dalam rancangan kudus atas
segala sesuatu, bahwa Kristus harus mengambil bagian natur kemanusiaan jika ia
harus bekerja secara berdampak sebagai mediator dan imam besar kita.
Mari
kita mempertimbangkan setiap konsep ini secara terpisah.
Pertama, jika Yesus harus mengantarai antara Allah
yang kudus dan manusia yang jasmaniah, ia harus mengenakan sebuah hubungan yang
setara terhadap kedua belah pihak yaitu Allah dan manusia.
Kristus
secara tak terpisahkan berkualifikasi untuk menjalankan fungsi dalam sebuah
kapasitas semacam itu (Yohanes 1:1,14). Penekanan Paulus pada Kristus, “pengantara”
kita, sebagai “manusia” (tanpa artikel dalam penekanan Yunani, menekankan
manusia sebagai sebuah natur atau hakekat), yang berdiri diantara Bapa dan
kemanusiaan (1Timotius 2:5), ini secara ekstrim signifikan.
Kedua,
ada soal peran Juruselamat sebagai imam kita. Ini adalah imperative bahwa Yesus
telah dibuat “menjadi seperti saudara-saudaranya”(yaitu ia turut mengambil
bagian tubuh dan darah-Ibrani 2:14) jika ia memang harus menjadi seorang “imam
besar yang setia dan penuh belas kasih.”
Karena
indentitas yang sama dengan kita dalam tubuh daging, ia dapat datang
untuk menolong kita (Ibrani 2:18). Kita dapat memegang penuh keyakinan setiap
jaminan karena ia secara pribadi
mengenal kesukaran-kesukaran yang kita gumuli dalam balutan tubuh daging ini.
Melampaui Tubuh
Daging
Sementara
memang vital bahwa guru Alkitab menekankan kesementaraan keadaan Anak Allah “dalam
hidupnya sebagai manusia”, ada implikasi bahwa Pribadi Kedua Allah Tritunggal
telah menikmati sebuah eksistensi diluar “hidupnya sebagai manusia.”
Ini
dapat didiskusikan dalam dua fase- pra-menjadi manusia dan pasca- menjadi
manusia.
Bertolak
belakang dengan pernyataan-pernyataan oleh semacam Saksi-Saksi Yehovah, Pribadi kedua
Allah tidak diciptakan dan bukan ciptaan semacam malaikat. Sebaliknya, ia telah ada secara kekal (Mika 5:2;
Yohanes 1:1;8:58; 17:5).
Lebih
lanjut, Anak telah aktif dalam era Perjanjian Lama:
Abraham
bapamu bersukacita bahwa ia akan melihat hari-Ku dan ia telah melihatnya dan ia
bersukacita."- Yohanes 8:58
Bahkan
merawat Israel di padang gurun Sinai:
dan
mereka semua minum minuman rohani yang sama, sebab mereka minum dari batu
karang rohani yang mengikuti mereka, dan batu karang itu ialah Kristus-
1Korintus 10:4
Memperhatikan
kujungannya ke dunia, akan tetapi, Anak Allah telah naik ke sorga dari tempat
di mana ia telah dating. Ia saat ini
dalam sebuah keadaan yang telah diagungkan dan, karena itu, ia tidak lagi “dalam
hidupnya sebagai manusia.”
Namun
demikian, ia tetap mempertahankan indentitas kemanusiaannya. Murray memberikan
catatan mengenai ini: “Kontinuitas kemanusiaan [Yesus] secara absolut diperlukan
untuk melaksanakan pelayanan sorgawi-Nya” (hal.334; lihat A Breathtaking View
of the Love of Christ).
Kristus
saat ini memiliki tubuh yang telah dimuliakan. Dengarkan Paulus:
Karena
kewargaan kita adalah di dalam sorga, dan dari situ juga kita menantikan Tuhan
Yesus Kristus sebagai Juruselamat, yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini,
sehingga serupa dengan tubuh-Nya yang mulia, menurut kuasa-Nya yang dapat
menaklukkan segala sesuatu kepada diri-Nya.- Filipi 3:20-21
Karena
itulah “kita akan seperti dia” (1 Yohanes 3:2), dan, sebagaimana itu adalah
sebuah fakta yang selanjutnya bahwa tubuh-tubuh kita akan menjadi rohani, kekal,
dan tak dapat rusak (1Korintus 15:42 dst). Itu secara logika menunjukan
demikianlah adanya natur status tubuh Juruselamat.
Ia
tetap “saudara” kita (Roma 8:29; Ibrani 2:11) walau ia sudah tidak lagi dalam
tubuh daging yang sama dengan kita yaitu kedagingan/fana.
Kesimpulan
Dan
begitulah, ekspresi kudus ini.”dalam
hidupnya sebagai manusia”, secara menakjubkan kaya-dalam afirmasi eksplisitnya,
dan dalam implikasi-implikasi
Jadilah
bertumbuh dan disegarkan hidupmu oleh frasa yang mendebarkan itu.
Diterjemahkan dan diedit oleh: Martin
Simamora
Soli Deo Gloria
Sola Gratia
Solus Christus
Referensi
-Morris,
Leon. 1971. The Gospel According to John. Grand Rapids: Eerdmans.
-Murray,
John. 1998. The Wycliffe Bible Dictionary. Charles Pfeiffer, Howard Vos, John
Rea, Eds. Peabody, MA: Hendrickson.
Referensi-referensi
firman
Ibrani 5:7; 2 Yohanes
7; Kejadian 3:15; Galatia 4:4; Kejadian 22:18; 2 Samuel 7:12; Yesaya 11:1; Mazmur
40:6; Ibrani 10:5; Yesaya 7:14, 9:6; Mazmur 22:14; Yesaya 50:6, 53:5; Yohanes
1:14; Yohanes 1:18; Ibrani 4:15; Mazmur 119:11; Matius 4:1; 1 Petrus 2:21-22; 1
Timotius 6:16; Roma 6:23; Roma 3:26; Ibrani 2:14; Yohanes 1:1, 14; 1 Timotius
2:5; Ibrani 2:18; Mika 5:2; Yohanes 1:1, 8:58, 17:5; Maleakhi 3:1; Yohanes
8:56; 1 Korintus 10:4; Filipi 3:20-21; 1 Yohanes 3:2; 1 Korintus 15:42; Roma
8:29; Ibrani 2:11
No comments:
Post a Comment