F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

0 Amsal Pengejaran Kepuasan Dalam Kehidupan Manusia



Sebuah Pelajaran dari Lintah
Oleh: Jason Jackson
Christian Courier


Sudahlah itu Cukup??
Terdapat beberapa hal yang tak pernah kita ucapkan,”Sudahlah itu cukup.” Agur bin Yake mengangkat perihal bagi kita:

Perkataan Agur bin Yake dari Masa. Tutur kata orang itu: Aku berlelah-lelah, ya Allah, aku berlelah-lelah, sampai habis tenagaku- Amsal 30:1

Ini membentangkan dihadapan kita pemikiran-pemikiran kita semua mengenai  “hal-hal yang tak mungkin dipuaskan” pengejaran-pengejaran kita sehingga mampu berkata “sudahlah itu cukup.”

Si lintah mempunyai dua anak perempuan: "Untukku!" dan "Untukku!" Ada tiga hal yang tak akan kenyang, ada empat hal yang tak pernah berkata: "Cukup!" Dunia orang mati, dan rahim yang mandul, dan bumi yang tidak pernah puas dengan air, dan api yang tidak pernah berkata: "Cukup!" (Amsal 30:15-16).

Ayat-ayat ini dalam bentuk sebuah amsal dan ibarat, perkataan dan teka-teki orang bijak (Amsal 1:6)

Apakah poin yang hendak dikatakan oleh ayat-ayat diatas tersebut? Jawabannya tidak dikemukakan dalam cara yang ekspresif atau gamblang.


Saya asumsikan bahwa kita seharusnya merenungkan mengenai hal ini sejenak. Saya membayangkan bahwa kita harus memberikan waktu khusus untuk mempertimbangkan ayat tersebut dengan sejumlah pemikiran, sejenak. “Hemm… Terdapat beberapa hal yang tak pernah kita ucapkan,”Sudahlah itu cukup.”

Sebuah petunjuk penting di sini adalah, bahwa si penulis menggunakan sebuah “amsal numerik” (semacam dengan Amsal 6:16). Amsal numerik atau angka adalah sebuah daftar sejumlah hal tertentu, dan ketika daftar tersebut  terlihat lengkap, sesuatu yang lain ditambahkan pada daftar tersebut. Dengan kata lain, daftar tersebut tentu saja tidak bersifat menyeluruh.

Dalam amsal ini, pesannya tidak sepenuhnya apa yang ada dalam daftar tersebut, tetapi apa yang dapat ditambahkan pada daftar tersebut atau apa yang secara figuratif sedang hendak dikemukakan oleh daftar tersebut. “Hal-hal yang tak mungkin dipuaskan” ini mengingatkan kita akan manusia-manusia tak mungkin dipuaskan.

Peringatannya adalah bahwa kita bisa saja adalah manusia yang tak pernah dipuaskan itu. Moral kisah ini adalah untuk menemukan rasa cukup.

Dengarkan nasihat Paulus:
Aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan. Dalam segala hal dan dalam segala perkara tidak ada sesuatu yang merupakan rahasia bagiku; baik dalam hal kenyang, maupun dalam hal kelaparan, baik dalam hal kelimpahan maupun dalam hal kekurangan. Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.- Filipi 4:12-13


Dua Peringatan Mengenai Lintah-Lintah
Anggaplah bahwa seseorang memanggilmu seekor”lintah”. Maukah kamu menganggapnya sebagai sebuah sanjungan? Saya kira kamu akan pikir itu pujian, kalau kamu memang benar salah satu lintah itu. Tetapi kebanyakan kita akan menganggapnya sebagai pelecehan, karena manusia-manusia parasit pada dasarnya menjijikan.


Peringatannya ada dua bagian. Satu bagian, belajarlah untuk menjadi cukup. Tetapi pada satu sisi lainnya, waspadai lintah-lintah sekita itu:
▬Alkoholik menginginkan minuman lainnya
▬Pezinah menginginkan perselingkuhan lainnya
▬Orang angkuh menginginkan sanjungan lainnya
▬Orang yang bernafsu atas benda kepunyaan orang lain menginginkan apa yang kamu miliki
▬Seorang yang dikuasai hasrat birahi menginginkan pelacur lainnya lagi
▬Seorang pemalas menginginkan gratisan lainnya lagi
▬Seorang pembangkang menginginkan pelarian lainnya lagi
▬Seorang Penyesat menginginkan toleransimu padanya

Dan semua hal ini akan beragam daya hancurnya pada hubungan atau relasi mereka, mengorbankan kebahagiaan mereka sendiri, selalu berupaya untuk mendapatkan lebih banyak lagi dari apa yang mereka inginkan.

Tetapi tak seorangpun harus menjalani kehidupan sebuah hidup yang tak dapat dipuaskan.

Ketika seseorang menginginkan keselamatan, mereka dapat menemukan keselamatan yang sesungguhnya:

dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu- Yohanes 8:32

Apa yang Satan tawaran dalam buah tesebut sesungguhnya adalah sebuah ilusi. “Kamu bisa loh sebijak Tuhan. Kamu itu tidak akan memerlukan  siapapun untuk memberitahumu apa yang harus dilakukan. Kamu itu bisa menjadi pandu moralmu sendiri, bebas atau merdeka dari semua batasan.”

Ada sebuah kait pancing dalam pencobaan itu, dan kait itu adalah sebuah penderitaan hidup dalam wujud diri kita tidak pernah dapat dipuaskan dengan ilusi-ilusi kosong dan melarikan diri dari pertanggungjawaban pribadi. Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar. (1Timotius 6:6).

Diterjemahkan dan diedit oleh: Martin Simamora
Soli Deo Gloria

No comments:

Post a Comment

Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9