“Tidak
Ada Keselamatan Di Luar Kristus Tetapi Ada Keselamatan Di Luar Agama Kristen”
Oleh:
Martin Simamora
Bumi-1972- Foto: NASA |
Bacalah lebih dulu Bagian 2P
Bagaimana
dengan Wahyu 19:11? Apakah juga tepat
digunakan oleh pendeta Dr.Erastus Sabdono untuk menopang pengajarannya, bahwa
ada pola lain keselamatan yang dihasilkan oleh kematian Kristus, berlaku juga bagi mereka yang tak menerima Kristus,
sehingga memiliki kesempatan untuk masuk ke dunia baru, tanpa perlu beriman
kepadanya?
Wahyu
19:11 Lalu aku melihat sorga terbuka: sesungguhnya, ada
seekor kuda putih; dan Ia yang
menungganginya bernama: "Yang Setia dan Yang Benar", Ia menghakimi dan berperang
dengan adil.
Memang
benar, pada teks tersebut dinyatakan
bahwa Ia yang bernama “Yang Setia dan Yang Benar” akan menghakimi, tetapi, sama sekali tidak menunjukan pada adanya
kesempatan, di dalam penghakiman tersebut, bagi mereka yang tak menerima Yesus akan
memiliki kesempatan untuk masuk kedalam dunia baru. Bahkan penghakiman pada
teks 19:11 disertai dengan perang:
menghakimi dan berperang, sebuah jenis penghakiman yang juga disertai sebuah
eksekusi penghukuman mematikan. Pada
hal ini saja, tidak memiliki konteks sama sekali dengan apa yang sedang diajarkan oleh pendeta Erastus.
Mari
kita meninjau teks firman Wahyu 19:11 ini.
Sang Hakim Yang Menghakimi
dan Berperang Secara Adil
Jika
19:11 diteruskan, maka informasi yang luar biasa, akan menjelaskan, apakah penghakiman dan perang yang
berlangsung secara adil tersebut. Jadi bukan
hanya penghakiman yang adil, tetapi juga peperangan yang adil:
Wahyu
19:12-21 Dan mata-Nya bagaikan nyala
api dan di atas kepala-Nya
terdapat banyak mahkota
dan pada-Nya
ada tertulis suatu nama yang tidak diketahui seorangpun, kecuali Ia
sendiri. (13) Dan Ia memakai jubah yang telah
dicelup dalam darah dan nama-Nya ialah: "Firman Allah."
(14)
Dan
semua
pasukan yang di sorga mengikuti Dia; mereka menunggang kuda putih dan
memakai lenan halus yang putih bersih.(15) Dan dari
mulut-Nya keluarlah sebilah pedang tajam yang akan memukul segala bangsa.
Dan Ia akan menggembalakan mereka dengan
gada besi dan Ia akan memeras anggur dalam kilangan anggur, yaitu kegeraman
murka Allah, Yang Mahakuasa.(16) Dan pada jubah-Nya
dan paha-Nya tertulis suatu nama, yaitu: "Raja segala raja dan Tuan di
atas segala tuan."
(17)
Lalu aku melihat seorang malaikat berdiri di dalam matahari dan ia berseru
dengan suara nyaring kepada semua burung yang terbang di tengah langit,
katanya: "Marilah ke sini dan berkumpullah untuk turut dalam perjamuan
Allah, perjamuan yang besar,(18) supaya kamu makan
daging semua raja dan daging semua panglima dan daging semua pahlawan dan
daging semua kuda dan daging semua penunggangnya dan daging semua orang, baik
yang merdeka maupun hamba, baik yang kecil maupun yang besar."
(19)
Dan
aku melihat binatang itu dan raja-raja di bumi serta tentara-tentara
mereka telah berkumpul untuk melakukan peperangan melawan Penunggang
kuda itu dan tentara-Nya.
(20)
Maka tertangkaplah binatang
itu dan bersama-sama dengan dia nabi palsu,
yang telah mengadakan tanda-tanda di depan matanya, dan dengan demikian ia menyesatkan mereka yang telah menerima
tanda dari binatang itu dan yang telah menyembah patungnya. Keduanya
dilemparkan hidup-hidup ke dalam lautan api yang menyala-nyala oleh belerang.
(21)
Dan
semua
orang lain dibunuh dengan pedang, yang keluar
dari mulut Penunggang kuda itu; dan semua burung kenyang oleh
daging mereka.
Pada
teks ini jelas sekali siapakah sang hakim itu, bagaimana penghakimannya dan
perang yang digelarnya:
Identitas Sang Hakim:
Identitas
sang hakim menunjukan siapakah Ia sesungguhnya, dalam wujud nama atau gelar yang agung dan mulia:
a.Yang Setia dan Yang
Benar
Sang
hakim, dalam penglihatan Yohanes adalah:
dia yang menunggangi kuda , bernama “Yang Setia dan Yang Benar.” Ini,
adalah gelar pada Yesus Kristus (Wahyu
1:1-2), serupa dengan:
Wahyu
3:14 Inilah firman dari Amin, Saksi yang setia dan benar, permulaan dari
ciptaan Allah:
Bandingkan
juga dengan nubuat Yesaya mengenai Raja Damai
yang akan datang:
Yesaya
11:5 Ia tidak akan menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan, seperti
ikat pinggang tetap terikat pada pinggang.
Inilah
nama hakim tersebut dan Ia datang dari
sorga UNTUK BERPERANG DAN MENGHAKIMI dengan adil, jadi, bukan sekedar menghakimi,
tetapi juga, berperang.
B.”Namanya Tak
Diketahui,” Kecuali Diri-Nya Sendiri
Ini
adalah nama atau gelar lain pada diri
sang hakim yang tak dapat diketahui oleh siapapun selain dirinya sendiri.
c. Firman Allah
Namanya
adalah Firman Allah, dan ini pasti bukan “nama
yang tak diketahui” itu sebab telah dinyatakan bahwa hanya sang hakim itu
sendiri yang mengetahuinya. Gelar atau nama ini, segera mengingatkan pada Injil Yohanes:
Yohanes 1:1
Pada mulanya adalah Firman; Firman
itu bersama-sama dengan Allah dan Firman
itu adalah Allah.
1Yohanes
1:1 Apa yang telah ada sejak semula, yang telah kami dengar, yang telah kami
lihat dengan mata kami, yang telah kami saksikan dan yang telah kami raba
dengan tangan kami tentang Firman hidup--itulah
yang kami tuliskan kepada kamu.
Wibawa dan Kedaulatan Penghakiman Sang Hakim
- mata-Nya bagaikan nyala api, ini
adalah pengulangan dari Wahyu 1:13-14 :
Dan
di tengah-tengah kaki dian itu ada seorang serupa Anak Manusia, berpakaian
jubah yang panjangnya sampai di kaki, dan dadanya berlilitkan ikat pinggang
dari emas. Kepala dan rambut-Nya putih bagaikan bulu yang putih metah, dan mata-Nya
bagaikan nyala api.
[dan
ini memang Yesus Kristus: dan Yang Hidup.
Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku
memegang segala kunci maut dan kerajaan maut.-Wahyu 1:18]
Apakah
makna bagaikan nyala api? Mari kita lihat sejumlah teks firman berikut ini:
Maz
97:3 Api
menjalar di hadapan-Nya, dan menghanguskan para lawan-Nya
sekeliling
Yesaya
47:14 Sesungguhnya, mereka sebagai jerami yang dibakar api; mereka tidak
dapat melepaskan nyawanya dari kuasa nyala api; api itu bukan bara api untuk memanaskan diri, bukan api untuk berdiang!
Yesaya
66:15-16 Sebab sesungguhnya, TUHAN akan datang dengan api, dan
kereta-kereta-Nya akan seperti puting beliung, untuk melampiaskan murka-Nya dengan kepanasan
dan hardik-Nya dengan nyala api. Sebab TUHAN akan menghukum
segala yang hidup dengan api dan dengan pedang-Nya, dan orang-orang
yang mati terbunuh oleh TUHAN akan banyak jumlahnya.
Sehingga, "api" pada mata, menunjukan bahwa, kedatangannya dari sorga adalah
kedatangan yang membawa penghukuman dan murka Allah yang akan membunuh orang-orang
yang berada dibawah murka Allah. Ini adalah pandangan mata sang Hakim,
pandangan penuh penghakiman yang begitu sempurna dan murni tanpa dapat ditahan terhadap dosa-dosa manusia yang tak ditebus oleh Kristus.
-
kepala-Nya
terdapat banyak mahkota: dia adalah sang Hakim
dengan banyak mahkota, menunjukan, bahwa dia adalah hakim yang berkuasa penuh.
Tak ada satu kekuasaan siapapun dan dimanapun yang dapat menaklukan
kekuasaannya sebagai hakim dalam melaksanakan penghakimannya atas segenap alam semesta, atas segenap manusia yang menentangnya. Ia berkuasa penuh
dan berdaulat penuh untuk menjalankan kuasa-Nya, bahkan atas segala kekuasaan di bumi dan alam semesta ini. Banyak mahkota, menunjukan:
tak ada satu mahkotapun yang tak tunduk terhadap pemerintahan penghakimannya,
dan tentu saja tidak ada satu kuasa apapun yang dapat mencegah dan menahan
penghakiman yang sedang dilangsungkan-Nya.
Kuasa dan Kekuatan Pelaksanaan Penghakimannya
Ia
datang dari sorga dengan membawa misi penghakiman sorga dan
merupakan kehendak sorga:
Yohanes
5:22 Bapa tidak menghakimi siapapun,
melainkan telah menyerahkan penghakiman
itu seluruhnya kepada Anak
Yohanes
5:27 Dan Ia telah memberikan kuasa
kepada-Nya untuk menghakimi, karena Ia adalah Anak Manusia.
sehingga
semua pasukan sorga mengikuti-Nya. Dan inilah kuasa dan kekuatan
penghakimannya:
-dari
mulut-Nya keluarlah sebilah pedang tajam yang akan memukul segala bangsa: penghakiman yang keluar dari mulutnya bukanlah
penghakiman yang lunak dan tanpa kuasa penuh, atau penghakiman yang memberikan peluang bagi para
terdakwa untuk "bernegosiasi pada nilai kebenaran yang dimilikinya; sehingga dipantaskan untuk masuk ke dalam dunia yang baru, atau, seolah dalam penghakiman dan perang itu memiliki tujuan untuk melahirkan sebuah peluang untuk selamat,
tidak demikian. Namun, akan memukul segala bangsa yang menentang atau menolak atau tak menerima Kristus.
Bandingkan dengan:
Wahyu
1:16 Dan di tangan kanan-Nya Ia memegang tujuh bintang dan dari mulut-Nya keluar sebilah
pedang tajam bermata dua, dan wajah-Nya bersinar-sinar bagaikan
matahari yang terik [bandingkan dengan Matius 17:2, Lukas 9:29, Markus 9:2-3, 2 Petrus 1:16, Wahyu 1:6]
Wahyu
2:12 : Inilah firman Dia, yang
memakai pedang yang tajam dan
bermata dua:
Wahyu
2:16 Aku akan segera datang kepadamu dan Aku akan memerangi mereka dengan pedang
yang di mulut-Ku ini.
Tak ada ketumpulan dalam Sang Hakim menghakiman, vonisnya jelas dan eksekusinya pasti dan penuh kuasa berada di dalam genggaman tangannya dan di dalam ayunan tangannya. Ini adalah penghakiman yang memerangi semua yang menolak menerima dan beriman kepada Kristus.
Apa yang akan memukul
segala bangsa adalah, firman Yesus Kristus itu sendiri:
Yohanes
12:48 Barangsiapa menolak Aku, dan tidak menerima
perkataan-Ku, ia sudah ada hakimnya, yaitu firman
yang telah Kukatakan, itulah yang akan menjadi hakimnya pada akhir
zaman.
Sehingga, sebilah
pedang bermata dua adalah perkataan-perkataan Yesus yang menghakimi,
memerangi, tajam dan memukul segala
bangsa yang menolak Yesus Kristus. Obyek penghakiman Kristus adalah setiap orang yang menolak atau tak menerima
perkataan Yesus, seperti:
Yohanes
8:24 Karena itu tadi Aku berkata kepadamu, bahwa kamu akan mati dalam
dosamu; sebab jikalau kamu tidak percaya,
bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu."
Yohanes
12:44 Tetapi Yesus berseru kata-Nya: "Barangsiapa percaya kepada-Ku, ia bukan percaya
kepada-Ku, tetapi kepada Dia,
yang telah mengutus Aku;
Yohanes
12:45 Aku telah datang ke dalam dunia sebagai terang, supaya setiap orang yang percaya kepada-Ku, jangan tinggal di dalam kegelapan.
Lalu, siapakah yang
akan luput dari penghakiman ini sang hakim ini?
Yohanes
5:24 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan
percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal
dan tidak turut dihukum,
sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup.
Sehingga, kedatangan
Sang Hakim dengan mata menyala
bagaikan api dan dari mulutnya
keluar pedang bermata dua, menunjukan bahwa Ia menggenapi penghakiman-Nya
yang telah dinyatakan sebelumnya kepada segala bangsa.
Siapakah Yang Dihakimi dan Diperangi
Ada 2 pihak utama:
Terhukum pertama dan utama:
binatang itu dan nabi palsu
Terhukum kedua:
semua manusia, yaitu raja-raja di
bumi beserta semua pasukannya, yaitu
semua orang yang telah disesatkan
oleh nabi palsu itu sehingga mereka menerima
tanda dan menyembah binatang itu. Mereka tidak menyembah Yesus Kristus,dan
semua yang tak beriman kepada Yesus Kristus akan menjadi obyek penyesatan
binatang itu dan nabi palsu. Tak ada
zona antara atau netral.
Akhir dari Penghakiman dan Perang itu
Apakah hasil
penghakiman dari Sang Hakim ini? Adakah satu saja
indikasi bahwa penghakiman pada orang
yang menolak dan tak menerima Kristus menghasilkan sebuah kesempatan untuk
masuk ke dalam dunia yang baru?
Mari kita melihatnya:
Terhukum
pertama dan utama: dilemparkan hidup-hidup ke dalam lautan api yang menyala-nyala oleh
belerang
Terhukum
kedua: dibunuh dengan pedang dan semua burung kenyang oleh
daging mereka
Tentu saja, apa yang
dimaksudkan oleh pendeta Dr.Erastus Sabdono kala menggunakan Wahyu 19:11 adalah
terhukum kedua, yaitu: manusia-manusia
dari segala bangsa yang tidak menerima dirinya dan menolak segala sabdanya.
Faktanya, finalitas penghakiman atas
mereka, menutup sama sekali adanya kemungkinan sedikit saja untuk masuk ke
dalam dunia yang baru, sebab semua manusia yang menjadi obyek penghakiman dan
peperangan Yesus akan DIBUNUH oleh Kristus sendiri, dan digambarkan juga bahwa
jasad mereka akan dimakan habis oleh semua burung. Semacam ini, adalah sebuah penggambaran untuk menunjukan
betapa keras dan lurusnya penghakiman itu hanya berdasarkan pada perkataan Sang
Hakim, Yesus Kristus. Tak ada satu peluang lagi jika didapati tidak
selaras dengan kehendak sabda atau firman itu sendiri.
Tak ada dasar yang
dapat dimunculkan dari Wahyu 19:11, untuk mengajarkan
adanya sebuah peluang keselamatan bagi orang yang tak menerima atau beriman kepada Yesus Kristus, sebab
penghakiman dalam teks firman ini adalah penghakiman
yang melepaskan murka Allah terhadap para penentang-Nya. Semua orang dari
segala bangsa yang menolak Kristus dalam
9:11, ini secara absolut tak
terhindarkan, akan mengalami kematian akibat dibunuh oleh Tuhan sendiri dan
bahkan dagingnya dimakan burung, sebuah penggambaran bahwa mereka tidak dikehendaki dan sangat dibenci
begitu tajamnya. Dalam hal ini, maka, tak
ada satu kemungkinan bagi mereka yang menolak Kristus untuk dapat masuk ke
dalam dunia baru, sebab mereka begitu dimurkai Allah.
Terkait perihal ini
dalam Wahyu, bacalah juga:
-Tinjauan Bagian 1R
-Tinjauan Bagian 1S
Bersambung ke “Tinjauan Pengajaran Pdt. Dr.ErastusSabdono “Keselamatan Diluar Kristen” (2R): “Tidak Ada Keselamatan Di Luar
Kristen Tetapi Ada Keselamatan Di Luar Kristen”
AMIN
Segala Pujian
Hanya Kepada TUHAN
The cross
transforms present
criteria of relevance: present criteria of relevance do not transform
the cross
[oleh seorang
teolog yang namanya tidak saya ingat]
Bacalah juga:
-
Yesus Menurut-Nya Sendiri [26] Yohanes 6:38-40
"Yesus Menurut-Nya Sendiri [26]" Yohanes 6:38-40
Posted by Martin Harry Simamora on Sunday, September 20, 2015
-Yesus
Menurut Diri-Nya Sendiri [25] Yohanes 6:38-40
"Yesus Menurut-Nya Sendiri (25)" Yohanes 6:38-40
Posted by Martin Harry Simamora on Saturday, September 19, 2015
-Yesus Menurut-Nya
Sendiri [24] Yohanes 6:37
"Yesus Menurut-Nya Sendiri [24]" Yohanes 6:37
Posted by Martin Harry Simamora on Friday, September 18, 2015
No comments:
Post a Comment