F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

Showing posts with label Pdt. Budi Asali. Show all posts
Showing posts with label Pdt. Budi Asali. Show all posts

0 Kehidupan & Motivasi Bergereja







KEBAKTIAN
Minggu, tgl 29 Juni 2014, pk 08.00
PDT. BUDI ASALI. M. DIV.
 

Kehidupan & Motivasi Bergereja
Kis 4:32-37 - “(32) Adapun kumpulan orang yang telah percaya itu, mereka sehati dan sejiwa, dan tidak seorangpun yang berkata, bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama. (33) Dan dengan kuasa yang besar rasul-rasul memberi kesaksian tentang kebangkitan Tuhan Yesus dan mereka semua hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah. (34) Sebab tidak ada seorangpun yang berkekurangan di antara mereka; karena semua orang yang mempunyai tanah atau rumah, menjual kepunyaannya itu, dan hasil penjualan itu mereka bawa (35) dan mereka letakkan di depan kaki rasul-rasul; lalu dibagi-bagikan kepada setiap orang sesuai dengan keperluannya. (36) Demikian pula dengan Yusuf, yang oleh rasul-rasul disebut Barnabas, artinya anak penghiburan, seorang Lewi dari Siprus. (37) Ia menjual ladang, miliknya, lalu membawa uangnya itu dan meletakkannya di depan kaki rasul-rasul.”.

0 YESUS ADALAH MALAIKAT MIKHAEL?



Oleh: Pdt. Budi Asali, M.Div


YESUS ADALAH MALAIKAT MIKHAEL?

1Tes 4:16 dan Yudas 9.


1Tes 4:16 - “Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit;”.

Yudas 9 - “Tetapi penghulu malaikat, Mikhael, ketika dalam suatu perselisihan bertengkar dengan Iblis mengenai mayat Musa, tidak berani menghakimi Iblis itu dengan kata-kata hujatan, tetapi berkata: ‘Kiranya Tuhan menghardik engkau!’”.

Kedua ayat ini, dan beberapa ayat lain, dipakai oleh Saksi-Saksi Yehuwa untuk mengajarkan bahwa Yesus adalah malaikat Mikhael. Saksi-Saksi Yehuwa berkata:

“Mikhael berarti ‘Siapa Seperti Allah?’ Nama itu jelas menyatakan Mikhael sebagai pribadi yang mengambil pimpinan dalam menjunjung tinggi kedaulatan Yehuwa dan membinasakan musuh-musuh Allah.


Di 1Tesalonika 4:16, perintah Yesus Kristus berkenaan mulainya kebangkitan digambarkan sebagai ‘seruan penghulu malaikat,’ dan Yudas 9 mengatakan bahwa penghulu malaikat ialah Mikhael. Apakah patut untuk menyamakan perintah Yesus dengan seruan seorang pribadi yang lebih rendah kekuasaannya? Jadi, masuk akal bahwa penghulu malaikat Mikhael ialah Yesus Kristus. (Menarik sekali, ungkapan ‘penghulu malaikat’ tidak pernah dalam bentuk jamak dalam Alkitab, sehingga menunjukkan bahwa hanya ada satu.)

0 PRINSIP-PRINSIP HERMENEUTICS (7)



Oleh: Pdt. Budi Asali, M.Div

PRINSIP-PRINSIP HERMENEUTICS (7)



Bacalah lebih dulu  bagian  6

VII) Bagian yang bersifat Deskriptif dan Didaktik.

1) Bagian Kitab Suci yang bersifat Deskriptif ( = bersifat menggambarkan).

Bagian yang bersifat Deskriptif adalah bagian yang berupa cerita yang terjadi sungguh-sungguh dan bersifat menggambarkan apa yang terjadi pada saat itu. Ini tidak boleh dipakai sebagai rumus / hukum / norma!

Illustrasi: Dalam hal ini, membaca dan menafsirkan Kitab Suci mempunyai persamaan dengan membaca dan menafsirkan surat kabar. Kalau saudara membaca surat kabar, dan di sana diceritakan tentang adanya orang yang terkena serangan jantung pada waktu nonton TV, maka hal ini tentu bukan norma / hukum. Cerita ini tentu tidak boleh ditafsirkan seakan-akan semua orang yang nonton TV pasti terkena serangan jantung. Juga kalau di surat kabar diceritakan adanya satu keluarga yang piknik ke Tretes dan lalu mengalami kecelakaan, sehingga mati semua. Ini tentu tidak boleh ditafsirkan seakan-akan semua orang yang piknik sekeluarga akan mengalami kecelakaan dan mati semua.

Contoh:
a)Kel 14, yang menceritakan peristiwa dimana Allah membelah Laut Teberau sehingga bangsa Israel bisa menyeberang di tanah kering, adalah suatu bagian yang bersifat Deskriptif (menggambarkan apa yang terjadi pada saat itu). Ini bukan rumus / norma / hukum, artinya, kita tidak diperintahkan untuk menyeberangi laut dengan cara seperti itu!

0 Ketika Yesus Menyebut Dirinya “Aku adalah”


Oleh: Pdt. Budi Asali, M.Div


Ketika Yesus Menyebut Dirinya “Aku adalah”


Ayat-ayat dimana Yesus menyebut diriNya ‘I am’ / ‘Aku adalah’

a)Ada 2 kelompok ayat dalam Injil Yohanes dimana Yesus menyebut diriNya dengan sebutan ‘I am’ (= Aku adalah), yaitu:

Kelompok pertama:

Seri 7 ‘I am’ (= Aku adalah) yang diucapkan oleh Yesus dalam Injil Yohanes. Dalam seri 7 ‘I am’ ini kata-kata ‘I am’ diikuti dengan suatu penggambaran tentang Yesus, misalnya sebagai ‘roti hidup’, ‘terang dunia’, dsb. Seri 7 ‘I am’ itu adalah:
  1. Yoh 6:35a - “Kata Yesus kepada mereka: ‘Akulah roti hidup”.
    Dalam terjemahan bahasa Inggris pernyataan Yesus ini ber­bunyi:
    I am the bread of life’ (= Aku adalah roti hidup). 
  2. Yoh 8:12 - I am the light of the world’ (= Aku adalah terang dunia). 
  3. Yoh 10:7,9 - I am the door’ (= Aku adalah pintu). 
  4. Yoh 10:11,14 - I am the good shepherd’ (= Aku adalah gembala yang baik). 
  5. Yoh 11:25 - I am the resurrection and the life’ (= Aku adalah kebangkitan dan hidup). 
  6. Yoh 14:6 - I am the way, the truth and the life’ (= Aku adalah jalan, kebenaran dan hidup). 
  7. Yoh 15:1,5 - I am the true vine’ (= Aku adalah pokok anggur yang benar).

0 PRINSIP-PRINSIP HERMENEUTICS(6)



Oleh: Pdt.Budi Asali,M.Div

PRINSIP-PRINSIP HERMENEUTICS(6)


Bacalah lebih dulu bagian 5


VI) Bagian yang bersifat eksplisit dan implisit
Kata eksplisit berarti ‘tersurat’, sedangkan kata implisit berarti ‘tersirat’.
Bagian yang bersifat eksplisit adalah bagian yang memberikan pernyataan / ajaran langsung, sedangkan bagian yang bersifat implisit adalah bagian yang memberikan pernyataan / ajaran tidak langsung.

Contoh:
1) Dalam pembicaraan sehari-hari:

Kalau si A berkata kepada si B: ‘Saya lapar’, maka si B dengan yakin bisa tahu bahwa si A sedang lapar, karena itu dikatakannya secara eksplisit. Tetapi si B juga bisa menduga-duga / menyimpulkan apa yang si A maksudkan secara implisit dengan kata-kata itu. Mungkin si A mengatakan dirinya lapar, dengan maksud supaya si B mengajaknya makan. Tetapi penafsiran implisit ini tentu tidak pasti benar, karena si B bisa saja salah dalam menarik kesimpulan seperti itu.


2) Dalam penafsiran Kitab Suci:
Yoh 3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

0 PRINSIP-PRINSIP HERMENEUTICS (5)



Oleh:Pdt.Budi Asali, M.Div

PRINSIP-PRINSIP HERMENEUTICS (5)



Bacalah lebih dulu bagian 4
V) Ayat mudah dan ayat sukar.
Dalam Kitab Suci ada ayat-ayat yang mudah / jelas, tetapi ada juga ayat-ayat yang sukar. Adanya ayat-ayat yang sukar dalam Kitab Suci diakui oleh Kitab Suci sendiri (2Pet 3:15-16).

2Pet 3:15-16 - “(15) Anggaplah kesabaran Tuhan kita sebagai kesempatan bagimu untuk beroleh selamat, seperti juga Paulus, saudara kita yang kekasih, telah menulis kepadamu menurut hikmat yang dikaruniakan kepadanya. (16) Hal itu dibuatnya dalam semua suratnya, apabila ia berbicara tentang perkara-perkara ini. DALAM SURAT-SURATNYA ITU ADA HAL-HAL YANG SUKAR DIFAHAMI, sehingga orang-orang yang tidak memahaminya dan yang tidak teguh imannya, memutarbalikkannya menjadi kebinasaan mereka sendiri, sama seperti yang juga mereka buat dengan tulisan-tulisan yang lain."

Ada banyak pengajar sesat yang senang menggunakan ayat-ayat yang sukar (misalnya dari kitab Wahyu), supaya mereka bisa menafsirkannya semau mereka. Harus kita ingat bahwa kalau kita menafsirkan ayat yang sukar, maka kemungkinan untuk salah adalah besar. Sedangkan kalau kita menafsirkan ayat yang mudah, kemungkinan untuk salah adalah kecil. Jadi kita harus menggunakan ayat-ayat yang mudah / jelas dalam Kitab Suci untuk mengecheck penafsiran ayat-ayat sukar dalam Kitab Suci.

0 PRINSIP-PRINSIP HERMENEUTICS (4)



Oleh: Pdt.Budi Asali

PRINSIP-PRINSIP HERMENEUTICS (4)


Bacalah lebih dulu bagian 3

IV) Telitilah untuk siapa firman itu ditujukan.
Ada orang kristen yang berkata bahwa semua janji Tuhan adalah Ya dan Amin untuk dirinya. Kelihatannya hebat dan beriman, tetapi sebetulnya salah! Mengapa? Karena tidak semua perintah maupun janji Tuhan berlaku untuk setiap orang.

1) Ada bagian-bagian yang memang ditujukan untuk semua orang, misalnya: Kel 20:3-17 (10 Hukum Tuhan), Yoh 3:16, dsb.

2) Ada bagian-bagian yang ditujukan untuk bangsa Israel pada masa itu saja, atau pada jaman Perjanjian Lama saja, misalnya:

a)Perintah untuk menumpas habis suatu bangsa (Ul 7:1-2). Holy War Perang suci) seperti ini tidak mungkin ada lagi dalam jaman sekarang.

0 PERUBAHAN-PERUBAHAN BAHASA DI ISRAEL SEKITAR JAMAN YESUS



Oleh: Pdt. Budi Asali, M.Div

PERUBAHAN-PERUBAHAN BAHASA DI ISRAEL SEKITAR JAMAN YESUS


Di sini saya memberikan penjelasan beserta kutipan dari buku-buku / encyclopedia yang menunjukkan bagaimana terjadinya perubahan bahasa dari Ibrani menjadi Aram, dan lalu menjadi Yunani, di kalangan orang-orang Yahudi pada jaman Yesus, baik di luar maupun di dalam Palestina.


a) Pertama-tama perlu diketahui tentang terjadinya pergantian kerajaan / kekaisaran yang satu dengan yang lain pada jaman itu.
Ada 4 kekaisaran, yaitu kekaisaran Babilonia, yang melakukan pembuangan terhadap orang-orang Yahudi, lalu disusul oleh kekaisaran Persia, yang mengijinkan orang-orang Yahudi kembali ke negara mereka, dan lalu kekaisaran Yunani, dan terakhir kekaisaran Romawi.


Halley’s Bible Handbook: “World power of Biblical Times. ... Babylonian Empire. 606-536 BC. Destroyed Jerusalem. Carried Judah away. Jews’ Captivity co-eval with Empire. Persian Empire. 536-330 BC. Permitted Jews’ Return from Captivity, and aided in their Re-Establishment as a Nation. Greek Empire. 330-146 BC. Ruled Palestine in central period between Old and New Testament. Roman Empire. 146 BC-AD 476. Rules the world when Christ appeared. In its day the church was formed” 


[= Kekuatan / kuasa dunia dari jaman Alkitab. .... Kekaisaran Babilonia. 606-536 SM. Menghancurkan Yerusalem. Membawa Yehuda (ke dalam pembuangan). Pembuangan orang-orang Yahudi sejaman dengan kekaisaran. Kekaisaran Persia. 536-330 SM. Mengijinkan orang-orang Yahudi kembali dari pembuangan, dan dibantu dalam pendirian mereka kembali sebagai suatu bangsa. Kekaisaran Yunani. 330-146 SM. Memerintah Palestina dalam masa pertengahan antara Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Kekaisaran Romawi. 146 SM.-476 M. Menguasai dunia pada saat Kristus muncul. Dalam jaman itu gereja dibentuk] - hal 40-41.

0 PRINSIP-PRINSIP HERMENEUTICS (3)



Oleh: Pdt. Budi Asali, M.Div

PRINSIP-PRINSIP HERMENEUTICS (3)

-


Bacalah lebih dahulu  bagian 2



III) Telitilah siapa yang berbicara dalam suatu ayat.
Kalau Tuhan yang berbicara, itu pasti betul. Kalau manusia yang berbicara, bisa betul, bisa salah. Kalau setan yang berbicara, bisa betul, bisa salah.

Contoh:
1) Dalam Ayub 22:4-dst, kata-kata Elifas salah.


  • Ayub 22:4 Apakah karena takutmu akan Allah, maka engkau dihukum-Nya, dan dibawa-Nya ke pengadilan?

  • Ayub 22:5 Bukankah kejahatanmu besar dan kesalahanmu tidak berkesudahan?
  • Ayub 22:6 Karena dengan sewenang-wenang engkau menerima gadai dari saudara-saudaramu dan merampas pakaian orang-orang yang melarat;
  • Ayub 22:7 orang yang kehausan tidak kauberi minum air, dan orang yang kelaparan tidak kauberi makan,

1 Awas Nabi-Nabi Palsu Di Gerejamu!



Oleh: Pdt. Budi Asali, M.Div
Awas Nabi-Nabi Palsu Di Gerejamu!



Mat 7:15-23 - “(15) ‘Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas. (16) Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri? (17) Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik. (18) Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik. (19) Dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api. (20) Jadi dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. (21) Bukan setiap orang yang berseru kepadaKu: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak BapaKu yang di sorga. (22) Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepadaKu: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi namaMu, dan mengusir setan demi namaMu, dan mengadakan banyak mujizat demi namaMu juga? (23) Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari padaKu, kamu sekalian pembuat kejahatan!’”.

1) Nabi-nabi palsu itu berbahaya!
Ay 15: “‘Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas”.
Bahwa mereka berbahaya bisa terlihat dari:

0 PRINSIP-PRINSIP HERMENEUTICS (2)



Oleh: Pdt. Budi Asali, M.Div

PRINSIP-PRINSIP HERMENEUTICS (2)


Bacalah lebih dulu  Bagian 1

II) Jangan menafsirkan ayat sehingga menentang ayat lain.


1) Calvin: “Scripture interprets Scripture” (= Kitab Suci menafsirkan Kitab Suci). Jadi kita harus membanding-bandingkan semua bagian-bagian Kitab Suci yang berhubungan dengan ayat yang sedang kita tafsirkan, untuk bisa mendapatkan arti yang benar dari ayat tersebut.

Contoh:
a)Banyak orang yang menggunakan ayat-ayat seperti Mat 7:7 Mark 11:23-24 Yoh 15:7b untuk mengajarkan bahwa asal kita betul-betul berdoa dengan iman, maka Tuhan pasti akan mengabulkan semua permintaan kita, apapun adanya permintaan itu.
Tetapi penafsiran ini dilakukan tanpa menghiraukan ayat-ayat seperti:


  1. Mat 7:11 yang mengatakan bahwa Tuhan hanya memberi yang baik kepada kita. Jelas bahwa yang dimaksud ‘baik’ adalah dari sudut Tuhan, bukan dari sudut kita.
  2. 1Yoh 5:14 yang mengatakan bahwa Tuhan hanya mengabulkan permintaan kita kalau hal itu sesuai dengan kehendakNya / rencanaNya. Bdk. Mat 6:10 Mat 26:39b dimana Yesus mengajar kita supaya menundukkan doa kita kepada kehendak Allah.
  3. 2Kor 12:7-10 yang menunjukkan bahwa orang seperti rasul Pauluspun doanya bisa tidak dikabulkan.


0 PRINSIP-PRINSIP HERMENEUTICS



Oleh: Pdt. Budi Asali, M.Div

PRINSIP-PRINSIP HERMENEUTICS


I) Jangan melepas ayat dari konteksnya (Out of context).
Supaya kita tidak melepas ayat dari konteksnya, maka kita harus:

1)Memperhatikan seluruh konteks, dan kadang-kadang kita bahkan harus memperhatikan juga konteks sebelum dan sesudah konteks yang kita bahas. Ini penting sekali kita lakukan pada waktu mendengar suatu pelajaran atau membaca buku. Pada saat pengajar / penulis mengajarkan sesuatu dan memberikan satu ayat Kitab Suci sebagai dasar, maka kita perlu melihat konteks dari ayat itu untuk melihat apakah ayat itu ditafsirkan secara out of context atau tidak. Perlu diingat bahwa banyak sekali orang menggunakan / menafsirkan ayat tanpa mempedulikan konteksnya.

Contoh:
a) Mat 28:20b - “Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman”, sering dikutip oleh pendeta dalam upacara pemberkatan nikah untuk memberikan janji penyertaan Tuhan bagi orang-orang yang menikah. Tetapi kalau kita lihat dari konteksnya (baca mulai Mat 28:18), maka jelaslah bahwa janji penyertaan Tuhan dalam Mat 28:20b itu hanya berlaku bagi orang-orang kristen yang mengabarkan Injil. Ini tidak berarti bahwa Yesus tidak menyertai orang kristen yang tidak memberitakan Injil. Yesus memang menyertai semua orang kristen, tetapi untuk itu harus digunakan ayat yang sesuai seperti Ibr 13:5b atau Yoh 14:16.

0 HERMENEUTICS 1



Oleh: Pdt.Budi Asali,M.Div

HERMENEUTICS 1



PENGANTAR HERMENEUTICS

I) Arti ‘Hermeneutics’.
Kata ‘Hermeneutics’ berasal dari kata bahasa Yunani HERMENEUO, yang berarti ‘menjelaskan’, ‘menafsirkan’, atau ‘menerjemahkan’.

Jadi, Hermeneutics adalah ilmu yang mengajarkan prinsip-prinsip, hukum-hukum, dan metode-metode penafsiran Alkitab.

II) Mengapa kita memerlukan Hermeneutics?

1) Karena adanya Historical Gap.
Ini timbul karena adanya perbedaan waktu. Penulis Kitab Suci hidup pada jaman dulu, dan kejadian-kejadian yang ditulisnya juga terjadi pada jaman dulu, dan semua ini tentu sangat berbeda dengan jaman sekarang.

Orang tua sering berkata kepada anaknya: ‘Dulu saya ....’. Tetapi dulu memang berbeda dengan sekarang!

0 Alkitab Tidak Ada Salahnya (Infallible & Inerrant)



Oleh: Pdt. Budi Asali, M.Div

Alkitab Tidak Ada Salahnya (Infallible & Inerrant)



1)Yang ‘inerrant’ (=tidak ada salahnya), adalah Kitab Suci asli (autograph), yang sudah tidak ada lagi.


a) Manuscript-manuscript / naskah-naskah hasil salinan sudah tidak lagi inerrant, apalagi Kitab Suci yang sudah diterjemahan dari bahasa asli ke bahasa lain.

Karena itu kita tidak perlu bingung pada waktu ada orang yang membuktikan bahwa ada kontradiksi / kesalahan dalam Alkitab. Mengapa? Karena autograph sudah tidak ada lagi, sehingga tidak ada orang yang bisa membuktikan bahwa autographnya yang salah atau mengandung kontradiksi. Kalau salinan/copy mengandung kontradiksi / kesalahan, kita dengan mudah bisa berkata bahwa dalam hal itu telah terjadi kesalahan penyalinan.


b) Ada orang kristen / hamba Tuhan yang mempercayai bahwa Alkitab kita yang sekarang inipun tidak ada salahnya. Ini adalah pandangan yang mungkin sekali tulus dan bermotivasi benar (untuk membela Tuhan / Firman Tuhan / kekristenan), tetapi bagaimanapun juga ini jelas merupakan pandangan yang salah dan bodoh!


Hal ini bisa dibuktikan dari adanya:

0 KRISTOLOGI XVII : THE EXALTATION OF CHRIST (PEMULIAAN KRISTUS)




Rabu, tgl 8 Oktober 2014, pk 19.00
Pdt. Budi Asali, M. Div.
THE EXALTATION OF CHRIST
(PEMULIAAN KRISTUS)
 
Kisah Para Rasul 9:3-5

kristologi (17)

Bacalah  lebih dulu bagian16

II) Kenaikan ke surga.

A)  Hal-hal yang terjadi pada waktu Kristus naik ke surga.

1)   Perpindahan tempat.
Perlu dicamkan bahwa surga bukanlah sekedar merupakan suatu kondisi, tetapi betul-betul suatu tempat (baca Yoh 14:2-5 dan perhatikan bahwa kata ‘tempat’ muncul berulang-ulang).

Yoh 14:2-5 - “(2) Di rumah BapaKu banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. (3) Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempatKu, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada. (4) Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke situ.’ (5) Kata Tomas kepadaNya: ‘Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke situ?’”.

0 KRISTOLOGI XVI : THE EXALTATION OF CHRIST (PEMULIAAN KRISTUS)




Rabu, tgl 1 Oktober 2014, pk 19.00
Pdt. Budi Asali, M. Div.

Luk 24:13-31  Jamuan Makan Emaus- Caravagio, 1606

kristologi (16)

PELAJARAN V

THE EXALTATION OF CHRIST
(PEMULIAAN KRISTUS)

Bacalah lebih dulu bagian15

Ada 4 tahap pemuliaan Kristus:

I) Kebangkitan.

A)  Hal-hal yang terjadi pada saat kebangkitan.

1)   Tubuh dan jiwa Kristus bersatu kembali dan Kristus hidup kembali.
Tetapi bukan hanya itu yang terjadi, karena kalau hanya itu yang terjadi, maka dalam Kis 26:23  1Kor 15:20,23  Kol 1:18  Wah 1:5 Yesus tidak bisa dikatakan sebagai yang sulung / yang pertama bangkit dari antara orang mati, karena ada banyak orang yang pernah dibangkitkan sebelum kebangkitan Kristus, yaitu:
a)   Anak janda di Sarfat yang dibangkitkan oleh Elia (1Raja 17:17-24).
b)   Anak perempuan Sunem yang dibangkitkan oleh Elisa (2Raja 4:18-37).
c)   Mayat yang terkena tulang Elisa (2Raja 13:21).
d)   Anak Yairus yang dibangkitkan oleh Yesus (Mark 5:21-43).
e)   Anak janda di Nain yang dibangkitkan oleh Yesus (Luk 7:11-17).
f)    Lazarus yang dibangkitkan oleh Yesus (Yoh 11:1-44).
g)   Mayat-mayat orang kudus yang bangkit pada waktu Yesus mati (Mat 27:52-53).

Kis 26:23 - “yaitu, bahwa Mesias harus menderita sengsara dan bahwa Ia adalah yang pertama yang akan bangkit dari antara orang mati, dan bahwa Ia akan memberitakan terang kepada bangsa ini dan kepada bangsa-bangsa lain.’”.

0 PERBANDINGAN RINGKAS KE EMPAT INJIL



Oleh: Pdt. Budi Asali, M.Div

PERBANDINGAN  RINGKAS  KE EMPAT INJIL
Eric Gill's "The Four Gospels"
Dalam Kitab Suci ada 4 kitab Injil, yaitu Matius, Markus, Lukas dan Yohanes. Sekalipun dalam keempat kitab Injil itu ada banyak cerita yang sama, tetapi sebetulnya keempat penulis Injil itu mempunyai penekanan dan tujuan yang berbeda. Dan kalau kita membaca keempat kitab Injil itu maka akan terlihat bahwa mereka saling melengkapi satu dengan yang lain.

Illustrasi: Kalau kita mau membangun rumah, sedikitnya dibutuhkan 3 buah gambar dari rumah yang akan dibangun (dari atas, dari depan, dari samping). 3 buah gambar itu menggambarkan rumah yang sama, tetapi menggambarkannya dari sudut yang berbeda, sehingga mereka saling melengkapi satu dengan yang lain.

0 KRISTOLOGI XV : THE HUMILIATION OF CHRIST (PERENDAHAN KRISTUS)





Rabu, tgl 24 September 2014, pk 19.00
Pdt. Budi Asali, M. Div.
Lukisan : Gustave Doré: The Bible Illustrations
THE HUMILIATION OF CHRIST
(PERENDAHAN KRISTUS)

kristologi (15)

Bacalah lebih dulu bagian 14

IV) Penguburan Kristus.

A)  Kematian bukanlah tahap terakhir dari perendahan Kristus. Kata-kata ‘sudah selesai’ tak berhubungan dengan perendahan tetapi dengan penderitaan aktif dalam memikul hukuman dosa.

B)  Penguburan adalah suatu tahap perendahan.
Ini terlihat dari:

1)  Kuburan merupakan tempat dimana tubuh itu hancur / membusuk.

2)  Kembalinya manusia kepada debu adalah sebagian dari hukuman dosa (Kej 3:19).

Kej 3:19 - “dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu.’”.

0 KRISTOLOGI XIV : THE HUMILIATION OF CHRIST (PERENDAHAN KRISTUS)




Rabu, tgl 17 September 2014, pk 19.00
Pdt. Budi Asali, M. Div.

 "A Soldier Pierces Christ's Side" by James Jacques Tissot (1836-1902)

Yohanes 19:32- 35"

Maka datanglah prajurit-prajurit lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus; tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya,tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.Dan orang yang melihat hal itu sendiri yang memberikan kesaksian ini dan kesaksiannya benar, dan ia tahu, bahwa ia mengatakan kebenaran, supaya kamu juga percaya."
THE HUMILIATION OF CHRIST
(PERENDAHAN KRISTUS)

kristologi (14)

Bacalah lebih dulu bagian13
B) Kristus menderita tubuh dan jiwa.

Seluruh manusia (tubuh dan jiwa) jatuh ke dalam dosa dan seluruh manusia dipengaruhi secara negatif oleh dosa. Karena itu Kristus harus mengalami penderitaan dalam tubuh dan jiwaNya, barulah Ia bisa menebus kita secara lengkap.

Pada waktu Ia dicambuki dan disalibkan, itu jelas merupakan penderitaan jasmani. Pada waktu Ia dihina, diludahi, nyaris ditelanjangi di depan umum, dan terutama ditinggalkan oleh BapaNya, itu merupakan penderitaan jiwa / rohani.


C) Penderitaan Kristus adalah unik.

1)  Karena kesucianNya, Kristus mengalami penderitaan akibat dosa di sekelilingNya dengan suatu perasaan yang tidak bisa dialami oleh orang lain.

2)  Allah menumpahkan kepada Kristus kejahatan kita sekalian (Yes 53:6,10). Ini tidak pernah dialami oleh siapapun juga.

Yes 53:6,10 - “(6) Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian. ... (10) Tetapi TUHAN berkehendak meremukkan dia dengan kesakitan. Apabila ia menyerahkan dirinya sebagai korban penebus salah, ia akan melihat keturunannya, umurnya akan lanjut, dan kehendak TUHAN akan terlaksana olehnya.”.
Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9