F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

0 Tinjauan Pengajaran Pdt. Dr. Erastus Sabdono Pada Keselamatan Di Luar Kristen (6.F)



Oleh: Martin Simamora

“Yesus Sang  Mesias, Satu-Satunya Benih Yang  Dijanjikan Kepada “Manusia” Di Eden, Untuk Menaklukan Pemerintahan Iblis Atas Umat Manusia(6.F)”


Sangat penting untuk dicamkan, ketika dinyatakan bahwa Yesus adalah satu-satunya jalan, kebenaran, dan hidup [Yohanes 14:6], maka ini bukan sebuah kebenaran  kategorial atau hanya sebatas pada pemegang Kitab Suci tertentu. Bahwa Ia satu-satunya jalan dan kebenaran dan hidup, karena hanya ada satu Tuhan pencipta langit, bumi, manusia beserta segala isinya yang menentukan apakah itu kekudusan, apakah itu keadilan dan apakah itu kasih berdasarkan diri-Nya sendiri karena kekudusan-Nya, keadilan-Nya dan kasih-Nya telah ada jauh sebelum adanya semua ciptaan itu sendiri, sebagaimana Ia ada di dalam kekekalan yang tak terselami dan tak terukurkan. Siapakah yang sanggup menghitung kekekalan dalam durasi dunia, setidak-tidaknya pada sebelum ada apa yang disebut ciptaan itu. Setidaknya  untuk dapat memahami bagaimanakah kasih, kekudusan, dan kekekalan itu bekerja dan memerintah di dalam kekekalan. Sampai secercah sinar kebenaran menyeruak dalam Kitab Musa pertama, kita dapat melihat sedikit dari kemuliaan-Nya yang tunggal itu:

●Kejadian 2:15-17TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu. Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati."

Ketika membaca ini, maka DIA adalah satu-satunya jalan, kebenaran dan hidup. Ketika ketetapan yang tak hanya tunggal  tetapi absolut ini dilanggar maka “pastilah engkau mati,” terjadi. Tak ada satu saja ruang untuk: bertobat, membangun kembali komitmen untuk mentaati-Nya secara lebih baik, atau memperbaiki kekudusan hidup. Tidak ada. Apa yang terjadi  pada manusia kala melanggar adalah sebuah konsekuensi fatal yang tak dapat dipulihkan manusia itu, bagaimanapun caranya dan semenyesal apapun juga:

●Kejadian 3:2-7 Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: "Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan, tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati." Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: "Sekali-kali kamu tidak akan mati, tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat." Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya. Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.

●Kejadian 3:11 Firman-Nya: "Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?"


Sebuah pelanggaran saja, maka manusia itu segera menjadi malu dan mendapatkan diri mereka telanjang. Ketakpantasan berdiri dihadapan Allah segera menyeruak dan mengusai diri mereka. Dosa telah membuat mereka tak berani lagi menghampiri kedatangan Allah yang masih mau menyapa mereka!

Bagaimana mungkin hanya satu kali melanggar maka mati? Masakan IA begitu kaku? Sekudus itukah IA? Selurus itukah IA? Masakan IA tak memahami bahwa aku tak berdaya terhadap muslihat iblis?



Bahwa IA satu-satunya kebenaran, satu-satunya kehidupan dan satu-satunya jalan yang harus kauhidupi, memang tak main-main, sebagaimana yang terjadi pada Adam dan Hawa:

●Kejadian 3:8-19 Ketika mereka mendengar bunyi langkah TUHAN Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap TUHAN Allah di antara pohon-pohonan dalam taman. Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: "Di manakah engkau?" Ia menjawab: "Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi." Firman-Nya: "Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?" Manusia itu menjawab: "Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan." Kemudian berfirmanlah TUHAN Allah kepada perempuan itu: "Apakah yang telah kauperbuat ini?" Jawab perempuan itu: "Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan." Lalu berfirmanlah TUHAN Allah kepada ular itu: "Karena engkau berbuat demikian, terkutuklah engkau di antara segala ternak dan di antara segala binatang hutan; dengan perutmulah engkau akan menjalar dan debu tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu. Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya." Firman-Nya kepada perempuan itu: "Susah payahmu waktu mengandung akan Kubuat sangat banyak; dengan kesakitan engkau akan melahirkan anakmu; namun engkau akan berahi kepada suamimu dan ia akan berkuasa atasmu." Lalu firman-Nya kepada manusia itu: "Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu: semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu; dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu."



Anda baru saja melihat DIA Sang Kebenaran, Sang Hidup dan Sang Jalan yang menetapkan satu-satunya ketetapan dan kebenaran. Dan inilah yang dimaksud dengan kebenaran tunggal bagi manusia dalam Kitab Suci Kristen, bahwa  semua manusia berada dalam pemerintahan satu-satunya Allah yang  kudus, adil dan kasih, yang harus dipatuhi.




Tak Ada Pertobatan Yang Terlepas Dari Janji Keselamatan Itu, Dapat Memadamkan Murka Allah Dan Melepaskan Manusia Dari Pemerintahan Iblis

Ketika anda membaca ayat 16-19 ini: ”Firman-Nya kepada perempuan itu: "Susah payahmu waktu mengandung akan Kubuat sangat banyak; dengan kesakitan engkau akan melahirkan anakmu; namun engkau akan berahi kepada suamimu dan ia akan berkuasa atasmu." Lalu firman-Nya kepada manusia itu: "Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu: semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu; dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu," maka anda sedang membaca sebuah penghukuman global yang tak dapat dipulihkan oleh manusia dalam cara yang bagaimanapun. 


Tak peduli bagaimana anda memandang Sang Kebenaran Yang Satu-Satunya itu, pada realitasnya, semua manusia berada didalam penghukuman-Nya. Bahkan bumi telah tunduk di dalam tangan-Nya menjadi alat penghukum atas pemberontakan manusia itu: “maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu: semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu; dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu.”



Apakah anda menerima atau menolak kebenaran ini; apakah anda pernah mendengarkan kebenaran ini melalui para penginjil, realitasnya semua manusia berada didalam penghukuman-Nya. Bumi memberitakan penghukuman ini dari zaman ke zaman.



Cukup oleh satu pelanggaran maka penghukuman kepada Adam dan hawa telah menghukum manusia-manusia setelahnya, menjangkau hingga generasi saya dan anda. Rasul Paulus, terkait hal ini, menjelaskannya begini:

●Roma 5:12 Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa.



●Roma 5:14 Sungguhpun demikian maut telah berkuasa dari zaman Adam sampai kepada zaman Musa juga atas mereka, yang tidak berbuat dosa dengan cara yang sama seperti yang telah dibuat oleh Adam, yang adalah gambaran Dia yang akan datang.



Ketika Allah menetapkan penghukuman atas Adam dan Hawa yang menjangkau semua manusia hingga  ke generasi-generasi mendatang, itu didahului oleh sebuah janji yang sama sekali tak memperhitungkan Adam dan Hawa sebagai memiliki nilai bagi-Nya, selain memperhitungkan diri-Nya sendiri dan kehendak-Nya sendiri:

●Kejadian 3:15 Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya."



Cukup satu kali kesalahan terhadap DIA Sang Kebenaran maka sebuah penghukuman kekal berlangsung. Tetapi uniknya dalam penghukuman  yang akan menjangkau seluruh generasi manusia, ada satu hal atau satu tindakan yang dilakukan oleh Allah dan manusia tak berdaya untuk melakukannya, bahwa: Allah mengadakan permusuhan antara iblis dengan  perempuan itu. Perhatikan bahwa Allah yang mengadakan permusuhan itu, bukan manusia. Mengapa? Karena pada dasarnya dalam realitasnya, manusia lebih bersahabat terhadap iblis karena tak berdaya terhadap dustanya, sebab dusta iblis memang begitu manis  bagi jiwa manusia:


●Kejadian 3:4-5 Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: "Sekali-kali kamu tidak akan mati, tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat." 



Ini adalah permulaan relativisme  pada dunia manusia terhadap kebenaran Allah yang berbunyi: “Sekali-kali kamu tidak akan mati walau kamu sedikit tak mematuhi-Nya,” telah menjadi sebuah kebenaran yang diyakini. Inilah akar lahirnya berbagai macam kebenaran di dunia ini. Bagi manusia, sebagaimana juga kini, maka itu adalah kegilaan kalau demikian absolutnya Allah itu terhadap manusia yang begitu beragam. Masakah Allah yang kasih itu sekejam itu? Ini harus anda pahami, bahwa relativisme, pertama-tama terjadi di hadapan Allah sendiri kala iblis berhasil mendustai Adam dan Hawa.



Itulah sebabnya, selain penghakiman [Kejadian 3:14] kepada iblis, juga diadakan-Nya permusuhan antara iblis dan manusia diadakan oleh Allah,  selain itu menunjukan ketakberdayaan manusia, juga harus dipandang sebagai tindakan Allah dihadapan manusia, bahwa kebenaran-Nya itu absolut dan tak pernah menjadi relatif. Dan demikianlah, dari keturunan manusia yang telah diperdaya iblis itulah, oleh tindakan-Nya yang berdaulat penuh atas manusia yang mati, IA telah menanamkan sebuah benih kehidupan atau janji kehidupan yang menanggulangi kematian manusia itu. Dan inilah benih kehidupan-Nya yang ditanamkan-Nya  dalam IA mengadakan permusuhan yang akan berlangsung di segenap bola bumi [karena Allah telah mengutuk tanah bumi ini untuk menimbulkan berbagai kesukaran dan tantangan hidup untuk mempertahankan kehidupan- Kejadian 3:17:

●Kejadian 3:15 keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya."


Ada satu keturunan manusia [ingat belum ada satu kebangsaanpun saat janji ini dinyatakan Allah kepada manusia] yang berkuasa atas iblis, berkuasa untuk menghancurkan kekuasaannya atas manusia: “meremukan kepalanya,” walau cara  satu-satunya keturunan itu dalam meremukan kepala si iblis itu, akan mengakibatkan cidera yang berat padanya: “tumitnya remuk.”



Inilah janji kehidupan dari Allah pada manusia yang mati. Nilai manusia itu, pada dasarnya, sudah tak ada. Hanya oleh tindakan Allah mengadakan perjanjian semacam itulah, dalam Allah telah menghukum manusia itu, tetap bernilai di mata-Nya. Manusia bernilai bukan karena dirinya begitu mulia sebagai ciptaan-Nya, tetapi karena IA membuatnya tetap bernilai dengan menaburkan sebuah benih pada manusia yang mati tersebut.



Kebenaran ini adalah kebenaran tunggal, karena: hanya akan ada satu keturunan manusia yang dapat menaklukan kekuasaan iblis dalam cara yang akan mengakibatkan dirinya cidera berat-dalam hal ini Ia mengalami penyiksaan hingga kematian di salib tetapi itu tak membinasakannya atau tak membuat maut membinasakannya-, namun ia menang: kepala iblis diremukannya atau pemerintahannya ditaklukannya. Sehingga  satu-satunya keturunan ini memang memiliki kuasa atas iblis untuk meremukannya, tidak seperti Adam yang kehidupannya diremukan oleh iblis. Satu Adam telah membuat semua keturunan manusia  hidup di atas tanah yang telah dikutuk Tuhan dan telah kehilangan hubungan dengan Allah, dan oleh juga satu manusia yang satu-satunya berkuasa untuk meremukan kekuasaan atau pemeritahan iblis, maka manusia dapat kembali memiliki kehidupan yang dilepaskan dari kuasa pemerintah iblis, dalam ia percaya kepada dia yang berkusa untuk meremukan kepala iblis.


Inilah satu-satunya dasar untuk mengatkan bahwa Yesus Kristus adalah satu-satunya jalan, kebenaran dan hidup yang bukan kategorial Kristen, dan bagia yang bukan Kristen memiliki kategorialnya sendiri.  

Itu sebabnya Yesus berkata begini:

●Yohanes 8:24 Karena itu tadi Aku berkata kepadamu, bahwa kamu akan mati dalam dosamu; sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu."



Maka itu tak dapat dikatakan sebagai kebenaran hanya untuk Yahudi, sementara memang itu diberitahukan pertama-tama kepada mereka, sebagai bangsa yang belakangan menerima janji yang sama. Bahkan ini bukan sebuah kebenaran yang relatif karena bergantung  pada apakah seseorang itu mau beriman atau tidak beriman kepadanya. Kalau tak beriman maka perihal itu tak dapat menjadi kebenaran yang menghakimi orang tersebut



“Akulah Dia,” adalah dia yang sebagaimana telah dijanjikan kepada Adam dan Hawa, bahwa dialah yang akan  meremukan kepala iblis! Inilah mengapa bahwa apa yang terkandung dalam iman Kristen pada dasarnya adalah kebenaran yang harus diberitakan kepada semua manusia dari segala bangsa. Sebab IA  satu-satunya yang dapat memberikan kehidupan, sekalipun mati.  Yesus memang sedang mendatangi manusia-manusia yang mati sebagaimana yang dialami Adam, sebab semua manusia saat itu dan saat ini adalah manusia-manusia yang hidup di dalam penghukuman Allah. Jejak-jejak penghukuman Allah terhadap Adam itu menghukum semua manusia ke semua generasi telah dimonumenkan oleh Allah kala IA menghukum para perempuan akan mengalami persalinan yang menyakitkan [Kejadian 3:16]; mencari rezeki harus dengan bekerja keras dan dalam hal itu tak pernah menjadi jaminan kesuksesan yang sama, mengahadapi tantangan atau persaingan sengit atau kelicikan [Kejadian 3:18], dan manusia baik jiwa dan tubuhnya tak memiliki kehidupan kekal-roh manusiapun tidak pernah kekal: “engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu- Kejadian 3:19.”



Itu sebabnya Yesus memiliki kuasa untuk menebus manusia dari  penghukuman kekal ini atau dari maut kekal ini dan memberikannya hidup, sebagaimana tersingkap dalam dialognya dengan Marta seorang sahabat terkasihnya:

▬Yohanes 11:24-27 Kata Marta kepada-Nya: "Aku tahu bahwa ia akan bangkit pada waktu orang-orang bangkit pada akhir zaman." Jawab Yesus: "Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?" Jawab Marta: "Ya, Tuhan, aku percaya, bahwa Engkaulah Mesias, Anak Allah, Dia yang akan datang ke dalam dunia."


Tanpa Yesus, maka semua manusia akan mati selama-lamanya! Bagaimana Yesus menjelasakan  bagaimana keadaan mati selama-lamanya, terlihat jelas dan lugas kala ia menjelaskan siapakah dia sesungguhnya:

▬Yohanes 5:24-25 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya saatnya akan tiba dan sudah tiba, bahwa orang-orang mati akan mendengar suara Anak Allah, dan mereka yang mendengarnya, akan hidup.

Mati selama-lamanya adalah sebuah realitas manusia yang berupa: berada  dalam maut selama-lamanya.



Yesus sendiri, sebagai satu-satunya keturunan  yang telah dijanjikan kepada Adam dan Hawa, bahkan begitu sempurna  mengetahui bagaimana iblis memperdayai manusia itu. Ia sendiri hadir dalam kejatuhan Adam dan Hawa itu sendiri. Itu sebabnya IA sanggup bersabda demikian dalam kekuasaannya yang penuh:


▬Yohanes 8:43-45 Apakah sebabnya kamu tidak mengerti bahasa-Ku? Sebab kamu tidak dapat menangkap firman-Ku. Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.



Bukankah ini sebetulnya apa yang menimpa Adam dan Hawa, yang tidak mempedulikan apa yang telah menjadi ketetapan Allah yang merupakan satu-satunya kebenaran itu [Kejadian 2:15-17], malah mendengarkan dusta iblis sebab menyangka tak mungkin itu satu-satunya kebenaran sebab pasti ada firman-firman lainnya yang juga bagus, seperti ini:


▬Kejadian 3:1-5 Ular itu berkata kepada perempuan itu: "Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?" Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: "Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan, tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati." Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: "Sekali-kali kamu tidak akan mati, tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat."



Dalam hal inilah, Yesus berkata bahwa iblis adalah bapa segala dusta dan di dalam dia tidak ada kebenaran.  Yesus tahu sebab Ia ada dalam peristiwa itu. 



Bukankah Yesus sendiri menyatakan bahwa IA telah ada  bahkan sebelum Abraham  ada:

Yohanes 8:58 Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada."




maksudnya, ia kekal adanya sebagaimana Allah adanya. Itu sebabnya ia dapat berkata dalam cara semacam ini:

Yohanes 17:5 Oleh sebab itu, ya Bapa, permuliakanlah Aku pada-Mu sendiri dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadirat-Mu sebelum dunia ada.



Sebelum ia datang ke dunia ini, Ia ada bersama-sama dengan Allah dalam kemuliaan-Nya tersendiri atau miliknya sendiri! Ia tak meminjam kemuliaan milik Allah tetapi Ia memilikinya sendiri! Kekekalan dan kemuliaan Yesus adalah miliknya sendiri dan dalam kemuliaan yang tak lebih rendah dari Allah.



Itu dinampakannya dalam pernyataan semacam ini:

Yohanes 17:10 dan segala milik-Ku adalah milik-Mu dan milik-Mu adalah milik-Ku



Tetapi baik Yesus dan Bapa berada dalam satu kesatuan yang tak terpisahkan sementara dapat dibedakan secara sempurna:


Yohanes 17:11  Dan Aku tidak ada lagi di dalam dunia, tetapi mereka masih ada di dalam dunia, dan Aku datang kepada-Mu. Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita.



Siapakah keturunan yang akan meremukan kepala iblis itu, adalah IA yang sejak semula ada bersama-sama dengan Bapa dan turut serta dalam pengadilan dalam taman Eden tersebut! Janji kepada Adam dan Hawa yang kemudian diteguhkan Allah kembali kepada Abraham. Mengenai ini, rasul Paulus telah menyatakannya  begini:


●Galatia 3:8 Dan Kitab Suci, yang sebelumnya mengetahui, bahwa Allah membenarkan orang-orang bukan Yahudi oleh karena iman, telah terlebih dahulu memberitakan Injil kepada Abraham: "Olehmu segala bangsa akan diberkati."



●Galatia 3:16 Adapun kepada Abraham diucapkan segala janji itu dan kepada keturunannya. Tidak dikatakan "kepada keturunan-keturunannya" seolah-olah dimaksud banyak orang, tetapi hanya satu orang: "dan kepada keturunanmu", yaitu Kristus.



Ini tepat seperti kepada Adam dan Hawa: Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya- Kejadian 3:15."



Sebagaimana yang dijelaskan oleh rasul Paulus: “Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa. Sebab sebelum hukum Taurat ada, telah ada dosa di dunia. Tetapi dosa itu tidak diperhitungkan kalau tidak ada hukum Taurat. Sungguhpun demikian maut telah berkuasa dari zaman Adam sampai kepada zaman Musa juga atas mereka, yang tidak berbuat dosa dengan cara yang sama seperti yang telah dibuat oleh Adam, yang adalah gambaran Dia yang akan datang. Tetapi karunia Allah tidaklah sama dengan pelanggaran Adam. Sebab, jika karena pelanggaran satu orang semua orang telah jatuh di dalam kuasa maut, jauh lebih besar lagi kasih karunia Allah dan karunia-Nya, yang dilimpahkan-Nya atas semua orang karena satu orang, yaitu Yesus Kristus- Roma 5:12-15”



Sehingga di sini, kita telah menjadi mengerti bahwa keselamatan hanya ada di dalam Yesus Kristus, bukanlah sebuah arogansi keagamaan yang bernama Kristen atau kesokmuliaan orang-orang Kristen. Bukan sama sekali, sebab apa yang dijumpai telah menunjukan, memang itu adalah kehendak Allah sementara IA telah menghukum manusia. Bahkan keselamatan yang demikian telah menjadi rancangan Allah sejak semula dalam kemahatahuannya bahwa Adam dan Hawa tak akan menang terhadap satu kali pencobaan iblis yang menipu dayanya.



Perhatikan realitas ini: hanya satu kali pelanggaran, maka mati! Dalam hal ini tak ada satu bentuk pertobatan yang dapat mengoreksinya dan bahkan dapat membuat murka Allah padam. Pertobatan manusia yang terlepas dari ketetapan Allah bagaimana pertobatan itu bisa berlangsung, tak akan membuahkan perdamaian. Pertobatan penting, tetapi apa yang jauh lebih penting dari semua itu, apakah dalam pertobatan itu, para manusia melakukan satu-satunya yang dikehendaki Allah? 



Akan hal ini, rasul Yakobus menggambarkannya dalam cara yang teramat tragis:

►Yakobus 2:10-11 Sebab barangsiapa menuruti seluruh hukum itu, tetapi mengabaikan satu bagian dari padanya, ia bersalah terhadap seluruhnya. Sebab Ia yang mengatakan: "Jangan berzinah", Ia mengatakan juga: "Jangan membunuh". Jadi jika kamu tidak berzinah tetapi membunuh, maka kamu menjadi pelanggar hukum juga.



Akan hal ini, Yesus Sang Mesias telah meletak dasar yang kokoh sebagaimana dahulu Allah kepada Adam dan Hawa, bahwa oleh satu kali pelanggaran maka hukuman bagi manusia itu mengalami: mati. Perhatikan hal-hal berikut ini:


►Matius 5:22 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala.



►Matius 5:25 Segeralah berdamai dengan lawanmu selama engkau bersama-sama dengan dia di tengah jalan, supaya lawanmu itu jangan menyerahkan engkau kepada hakim dan hakim itu menyerahkan engkau kepada pembantunya dan engkau dilemparkan ke dalam penjara.



►Matius 5:27-30 Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya. Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka. Dan jika tanganmu yang kanan menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa dari pada tubuhmu dengan utuh masuk neraka.



SATU KALI PELANGGARAN SUDAH SANGAT MEMADAI BAGI SESEORANG  UNTUK MENGALAMI KEMATIAN KEKAL sebagaimana pada Adam dan Hawa. Itu sebabnya tidak dikenal sebuah bentuk pertobatan yang  terlepas dari pengakuan dan penudukan pada satu-satunya Tuhan Sang Kebanaran oleh para manusia, yang dapat mendatangkan kebaikan. Dalam perjanjian lama,  pertobatan, pengampunan dan pendamaian bukan saja disimbolkan tetapi sesungguhnya dikerjakan oleh Allah sendiri bagi manusia-manusia itu melalui mempersembahkan kurban-kurban binatang. Dalam perjanjian baru, pertobatan, pengampunan dan pendamaian bagi manusia bukan saja disimbolkan, tetapi sesungguhnya dikerjakan oleh Allah sendiri bagi manusia-manusia itu melalui mempersembahkan Anak-Nya sendiri:

►Ibrani 10:5-7Karena itu ketika Ia masuk ke dunia, Ia berkata: "Korban dan persembahan tidak Engkau kehendaki--tetapi Engkau telah menyediakan tubuh bagiku--. Kepada korban bakaran dan korban penghapus dosa Engkau tidak berkenan. Lalu Aku berkata: Sungguh, Aku datang; dalam gulungan kitab ada tertulis tentang Aku untuk melakukan kehendak-Mu, ya Allah-Ku."


Mazmur 40:6-7 Engkau tidak berkenan kepada korban sembelihan dan korban sajian, tetapi Engkau telah membuka telingaku; korban bakaran dan korban penghapus dosa tidak Engkau tuntut. Lalu aku berkata: "Sungguh, aku datang; dalam gulungan kitab ada tertulis tentang aku;



Manusia-manusia harus datang dan menerima Yesus adalah kebenaran dari Allah yang telah ditetapkan-Nya sejak Adam dan Hawa itu telah dihukum-Nya, bahwa Yesus adalah satu-satunya keturunan yang bahkan telah dijanjikannya kepada Adam dan Hawa, sementara mereka telah mati! Kebenaran Yesus sebagai satu-satunya keselamatan manusia dengan demikian merupakan kehendak Allah, sebagaimana tertulis dalam gulungan kitab mengenai Yesus, bahwa Ia datang untuk melakukan kehendak Allah.Itu sebabnya: pertobatan begitu erat terkait dengan janji keselamatan dari satu-satunya keturunan itu.




Nabi Yohanes yang merupakan nabi perjanjian lama terakhir yang  telah menyatakan kegenapan janji Allah kepada Adam dan Hawa tersebut, dengan berseru begini:

►Matius 3:1-3 Pada waktu itu tampillah Yohanes Pembaptis di padang gurun Yudea dan memberitakan: Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat! Sesungguhnya dialah yang dimaksudkan nabi Yesaya ketika ia berkata: "Ada suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya."


►Matius 3:8 Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan.



►Matius 3:13-15 Maka datanglah Yesus dari Galilea ke Yordan kepada Yohanes untuk dibaptis olehnya. Tetapi Yohanes mencegah Dia, katanya: "Akulah yang perlu dibaptis oleh-Mu, dan Engkau yang datang kepadaku?" Lalu Yesus menjawab, kata-Nya kepadanya: "Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah." Dan Yohanespun menuruti-Nya.



Nabi Yohanes telah menunjuk pada Yesus sebagai yang telah dijanjikan oleh Kitab Suci/Tanakh, sebagai ia adalah nabi terakhir perjanjian lama yang telah ditunjukan oleh nabi Yesaya untuk menunjukan dan menyatakan bahwa Ia  atau satu-satunya benih yang dijanjikan sudah datang, maka ia dan Yesus harus melakukan apa yang harus dilakukan sebagaimana kehendak Allah menghendaki, sebab itulah kebenaran tunggal-Nya. Jadi dalam hal nabi Yohanes membaptis Yesus, bukan melantik keilahiannya, sebab Yesus sendiri ketika datang kepada nabi Yohanes telah mengetahui kepada siapa ia harus datang untuk menggenapi kehendak Bapa-Nya.



Pertobatan tidak boleh terlepas dari satu-satunya kehendak Allah, sebagaimana kebenaran ilahi tidak boleh terlepas dari satu-satunya kehendak Allah bagi semua manusia. Apakah kehendak Allah itu? Harus menerima Yesus sebagai satu-satunya yang telah dijanjikan kepada Adam dan Hawa dan kemudian kepada Abraham. Itu sebabnya, penghukuman dari Yesus senantiasa berdasarkan pada penolakan atau penerimaan dirinya.
Perhatikan perihal-perihal berikut ini:


►Lukas 9:1-2 Maka Yesus memanggil kedua belas murid-Nya, lalu memberikan tenaga dan kuasa kepada mereka untuk menguasai setan-setan dan untuk menyembuhkan penyakit-penyakit. Dan Ia mengutus mereka untuk memberitakan Kerajaan Allah dan untuk menyembuhkan orang,



►Lukas 9:4-6 Dan apabila kamu sudah diterima dalam suatu rumah, tinggallah di situ sampai kamu berangkat dari situ. Dan kalau ada orang yang tidak mau menerima kamu, keluarlah dari kota mereka dan kebaskanlah debunya dari kakimu sebagai peringatan terhadap mereka." Lalu pergilah mereka dan mereka mengelilingi segala desa sambil memberitakan Injil dan menyembuhkan orang sakit di segala tempat



►Matius 10:1 Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan memberi kuasa kepada mereka untuk mengusir roh-roh jahat dan untuk melenyapkan segala penyakit dan segala kelemahan.



►Matius 10:5-7Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada mereka: "Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria, melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel. Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat.



►Matius 10:11-Apabila kamu masuk kota atau desa, carilah di situ seorang yang layak dan tinggallah padanya sampai kamu berangkat. Apabila kamu masuk rumah orang, berilah salam kepada mereka. Jika mereka layak menerimanya, salammu itu turun ke atasnya, jika tidak, salammu itu kembali kepadamu. Dan apabila seorang tidak menerima kamu dan tidak mendengar perkataanmu, keluarlah dan tinggalkanlah rumah atau kota itu dan kebaskanlah debunya dari kakimu. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya pada hari penghakiman tanah Sodom dan Gomora akan lebih ringan tanggungannya dari pada kota itu."



Menolak satu-satunya kebenaran yang telah dijanjikan kepada umat manusia melalui Adam dan Hawa, Abraham dan Musa, telah mengakibatkan kematian kekal, tanpa dapat diurungkan oleh pertobatan di sepanjang hidupnya. Itu sebabnya pada kota yang  dihukumnya itu, penghukuman itu berdasarkan pada penolakan  berita pertobatan yang disampaikan dalam nama-Nya, yang wujudnya kebinasaan sebagai kepastian hingga kesudahan dunia ini: ”pada hari penghakiman tanah Sodom dan Gomora akan lebih ringan tanggungannya dari pada kota itu.



Menerima diri-Nya dan mengikut diri-Nya sebagi satu-satunya penebus bagi manusia dari kematian kekal, dan bukan sama sekali  bagaimana manusia itu seharusnya meneladani  manusia Yesus dan bukan meneladani manusia Adam, sehingga luput dari kematian kekal, itu bukanlah kebenaran yang dikehendaki Yesus. Menerima dan percaya kepadanya adalah kebenaran tunggal dan kehendak satu-satunya Allah, itulah yang dikehendaki Yesus.




Tanpa itu maka pertobatan apapun juga, tetap akan mendatangkan kebinasaan:

▬Matius 11:20-24 Lalu Yesus mulai mengecam kota-kota yang tidak bertobat, sekalipun di situ Ia paling banyak melakukan mujizat-mujizat-Nya: Celakalah engkau Khorazim! Celakalah engkau Betsaida! Karena jika di Tirus dan di Sidon terjadi mujizat-mujizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, sudah lama mereka bertobat dan berkabung. Tetapi Aku berkata kepadamu: Pada hari penghakiman, tanggungan Tirus dan Sidon akan lebih ringan dari pada tanggunganmu. Dan engkau Kapernaum, apakah engkau akan dinaikkan sampai ke langit? Tidak, engkau akan diturunkan sampai ke dunia orang mati! Karena jika di Sodom terjadi mujizat-mujizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, kota itu tentu masih berdiri sampai hari ini. Tetapi Aku berkata kepadamu: Pada hari penghakiman, tanggungan negeri Sodom akan lebih ringan dari pada tanggunganmu."



Perhatikan seksama. Yesus menghendaki pertobatan, tetapi apa yang harus dicamkan: pertobatan itu pertama-tama berkaitan dengan menerima Yesus Kristus sebagaimana yang dikehedaki-Nya. Menolak-Nya maka akan mendatangkan pengecaman yang mematikan: celakalah dan pada hari penghakiman, tanggungan negeri Sodom akan lebih ringan dari pada tanggunganmu.



Pertobatan tak dapat dipisahkan dari pengampunan, pengudusan dan pendamaian kekal yang hanya dapat dilakukan oleh Yesus Kristus, karena dalam manusia bertobat dari jalan-jalannya yang jahat tanpa penundukan diri kepada satu-satunya Tuhan yang benar itu, tak sama sekali dapat mengatasi murka Allah dan kebinasaan yang diakibatkan oleh dosa-dosa.



Pemazmur pada Mazmur 68 menggambarkan situasi bahwa IA adalah kebenaran tunggal dan menjadi satu-satunya sumber keselamatan bagi semua orang dari segala bangsa, secara sempurna:

Mazmur 68:1-35 Allah bangkit, maka terseraklah musuh-musuh-Nya, orang-orang yang membenci Dia melarikan diri dari hadapan-Nya. Seperti asap hilang tertiup, seperti lilin meleleh di depan api, demikianlah orang-orang fasik binasa di hadapan Allah. Tetapi orang-orang benar bersukacita, mereka beria-ria di hadapan Allah, bergembira dan bersukacita. Bernyanyilah bagi Allah, mazmurkanlah nama-Nya, buatlah jalan bagi Dia yang berkendaraan melintasi awan-awan! Nama-Nya ialah TUHAN; beria-rialah di hadapan-Nya! Bapa bagi anak yatim dan Pelindung bagi para janda, itulah Allah di kediaman-Nya yang kudus; Allah memberi tempat tinggal kepada orang-orang sebatang kara, Ia mengeluarkan orang-orang tahanan, sehingga mereka bahagia, tetapi pemberontak-pemberontak tinggal di tanah yang gundul. Ya Allah, ketika Engkau maju berperang di depan umat-Mu, ketika Engkau melangkah di padang belantara, bergoncanglah bumi, bahkan langit mencurahkan hujan di hadapan Allah; Sinai bergoyang di hadapan Allah, Allah Israel. Hujan yang melimpah Engkau siramkan, ya Allah; Engkau memulihkan tanah milik-Mu yang gersang, sehingga kawanan hewan-Mu menetap di sana; dalam kebaikan-Mu Engkau memenuhi kebutuhan orang yang tertindas, ya Allah. Tuhan menyampaikan sabda; orang-orang yang membawa kabar baik itu merupakan tentara yang besar: Raja-raja segala tentara melarikan diri, melarikan diri, dan perempuan di rumah membagi-bagi jarahan. Maukah kamu berbaring di antara kandang-kandang? Sayap-sayap merpati bersalut dengan perak, bulu kepaknya dengan emas berkilau-kilauan. Ketika Yang Mahakuasa menyerakkan raja-raja di sana, turunlah salju di atas gunung Zalmon. Gunung Allah gunung Basan itu, gunung yang berpuncak banyak gunung Basan itu! Hai gunung-gunung yang berpuncak banyak, mengapa kamu menjeling cemburu, kepada gunung yang dikehendaki Allah menjadi tempat kedudukan-Nya? Sesungguhnya TUHAN akan diam di sana untuk seterusnya! Kereta-kereta Allah puluhan ribu, bahkan beribu-ribu banyaknya; Tuhan telah datang dari Sinai, masuk ke tempat kudus! Engkau telah naik ke tempat tinggi, telah membawa tawanan-tawanan; Engkau telah menerima persembahan-persembahan di antara manusia, bahkan dari pemberontak-pemberontak untuk diam di sana, ya TUHAN Allah. Terpujilah Tuhan! Hari demi hari Ia menanggung bagi kita; Allah adalah keselamatan kita. Allah bagi kita adalah Allah yang menyelamatkan, ALLAH, Tuhanku, memberi keluputan dari maut. Sesungguhnya, Allah meremukkan kepala musuh-Nya, tempurung kepala yang berambut dari orang yang tetap hidup dalam kesalahan-kesalahannya. Tuhan telah berfirman: "Dari Basan akan Kubawa kembali, akan Kubawa kembali dari tempat yang dalam, supaya engkau membasuh kakimu dalam darah, dan lidah anjing-anjingmu mendapat bagiannya dari pada musuh." Orang melihat perarakan-Mu, ya Allah, perarakan Allahku, Rajaku, ke dalam tempat kudus. Di depan berjalan penyanyi-penyanyi, di belakang pemetik-pemetik kecapi, di tengah-tengah dayang-dayang yang memalu rebana. "Dalam jemaah pujilah Allah, yakni TUHAN, hai kamu yang berasal dari sumber Israel!" Itu Benyamin, yang bungsu, yang berjalan di depan mereka, pemuka-pemuka Yehuda berbondong-bondong, pemuka-pemuka Zebulon, pemuka-pemuka Naftali. Kerahkanlah kekuatan-Mu, ya Allah, tunjukkanlah kekuatan-Mu, ya Allah, Engkau yang telah bertindak bagi kami. Hardiklah binatang-binatang di teberau, kawanan orang-orang kuat, penguasa-penguasa bangsa-bangsa! Injaklah mereka yang mengejar perak; serakkanlah bangsa-bangsa yang suka berperang! Dari Mesir orang membawa barang-barang tembaga, Etiopia bersegera mengulurkan tangannya kepada Allah. Hai kerajaan-kerajaan bumi, menyanyilah bagi Allah, bermazmurlah bagi Tuhan; bagi Dia yang berkendaraan melintasi langit purbakala. Perhatikanlah, Ia memperdengarkan suara-Nya, suara-Nya yang dahsyat! Akuilah kekuasaan Allah; kemegahan-Nya ada di atas Israel, kekuasaan-Nya di dalam awan-awan. Allah adalah dahsyat dari dalam tempat kudus-Nya; Allah Israel, Dia mengaruniakan kekuasaan dan kekuatan kepada umat-Nya. Terpujilah Allah!



IA adalah kebenaran tunggal bagi segenap bangsa. Barangsiapa menolak atau melawannya maka kebinasaan adalah kepastian baginya. Yesus telah datang dan kebenaran bait suci, kini ada padanya, bukan lagi pada bangunan fisik, sebab Ia lebih besar daripada  Bait Allah dan lebih besar daripada hari sabat itu sendiri:

►Matius 12:6-8 Aku berkata kepadamu: Di sini ada yang melebihi Bait Allah. Jika memang kamu mengerti maksud firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, tentu kamu tidak menghukum orang yang tidak bersalah. Karena Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat."



Bahkan kini Bait Allah itu adalah Yesus itu sendiri:
►Yohanes 2:19,21 Jawab Yesus kepada mereka: "Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali." Tetapi yang dimaksudkan-Nya dengan Bait Allah ialah tubuh-Nya sendiri.


Semenjak penolakan Israel atas-Nya, sebagaimana Adam dan Hawa menolak kebenaran tunggal-Nya, maka Israel telah kehilangan hubungan yang begitu intim dengan Allah sebagaimana digambarkan Mazmur 68. Allah kini tak lagi hanya berdiam pada manusia berdasarkan kebangsaan, tetapi hanya akan berdiam pada sebuah bangsa yang telah menerima-Nya dan menghasilkan buah bagi kerajaan-Nya:


►Matius 21:37- 43 Akhirnya ia menyuruh anaknya kepada mereka, katanya: Anakku akan mereka segani. Tetapi ketika penggarap-penggarap itu melihat anaknya itu, mereka berkata seorang kepada yang lain: Ia adalah ahli waris, mari kita bunuh dia, supaya warisannya menjadi milik kita. Mereka menangkapnya dan melemparkannya ke luar kebun anggur itu, lalu membunuhnya. Maka apabila tuan kebun anggur itu datang, apakah yang akan dilakukannya dengan penggarap-penggarap itu?" Kata mereka kepada-Nya: "Ia akan membinasakan orang-orang jahat itu dan kebun anggurnya akan disewakannya kepada penggarap-penggarap lain, yang akan menyerahkan hasilnya kepadanya pada waktunya." Kata Yesus kepada mereka: "Belum pernahkah kamu baca dalam Kitab Suci: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru: hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita. Sebab itu, Aku berkata kepadamu, bahwa Kerajaan Allah akan diambil dari padamu dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu.


Yesus memang kebenaran bagi semua bangsa di dalam Israel menjadi sebuah bangsa yang darinya Ia yang  satu-satunya keturunan itu, lahir. Namun itu bukan kisah mengenai satu-satunya bangsa bernama Israel, tetapi satu-satunya Allah yang telah menetapkan keselamatan hanya datang dari satu-satunya keturunan itu, sebagaimana Ia telah berjanji kepada Adam dan Hawa, Abraham dan Musa. Berdasarkan penebusan dari maut oleh Yesus, maka pertobatan dapat menjadi buah  dan membawa banyak jiwa bagi kerajaan-Nya, sesuai dengan kehendak-Nya.


Itu sebabnya, pengajaran pendeta Dr. Erastus Sabdono, yang mengajarkan kebenaran Israel sebagai terpisah dengan penggenapan janji bagi bangsa itu sendiri terkait Mesias, dan tetap mengandalkan  persembahan  kurban hewan, sungguh berbahaya dan menyesatkan. Ia tidak membawa orang untuk datang kepada Yesus, sebaliknya menyatakan itu sebagai kebenaran relatif saja, bukan kebenaran yang mengatasi dan menghakimi segala bangsa di segala zaman.

Bersambung ke bagian 6G-1

AMIN
Segala Pujian Hanya Kepada TUHAN


The cross transforms present criteria of relevance: present criteria of relevance do not transform the cross


[dari seorang teolog yang saya lupa namanya]

No comments:

Post a Comment

Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9