Oleh: Martin Simamora
“Hukum Taurat
Tidak Lagi Bekerja Karena Dia Yang Dinantikan Para Nabi Telah Datang (6.D)”
Bacalah lebih
dulu: “Tinjauan Pengajaran Pdt.Dr.Erastus Sabdono Pada Keselamatan Di Luar Kristen (6.C)”
Pengajaran Yesus
Kristus dalam perumpamaan penggarap
anggur sebagaimana dicatat dalam
Matius 21:37-45, dan telah saya sajikan dalam bagian sebelumnya, memang telah
menjadi pondasi tunggal bagi pemberitaan injil Kerajaan Allah kepada semua bangsa, agar barangsiapa
yang menjadi percaya, selamat. Bukan hanya itu, sebab memiliki pasangannya, sehingga menjadikan perumpamaan itu satu-satunya kebenaran dari mulut Yesus sendiri yang menghakimi bangsa Yahudi sendiri dalam penyelamatan yang hendak dilakukannya, bahwa tak akan pernah ada kebenaran lainnya bagi mereka
selain harus mengikut-Nya, sebab Ia telah menggenapi hukum Taurat dan kitab
para nabi [Matius 5:17]. Penolakan mereka terhadap Yesus telah menggenapi apa yang tertulis dalam Kitab Suci- Maz 118:22, bahwa Dialah batu
yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan [Matius 21:37-45]. Itu pun telah menjadi dasar bagi para rasul untuk
menghakimi bangsanya sendiri sebagai rasul-rasul Kristus yang telah
diperintahkan-Nya untuk menyampaikan segala sesuatu yang telah diajarkan-Nya
[Matius 28:20; Lukas 24:44-48], dan demikianlah yang disampaikan oleh rasul
Yohanes dan rasul Petrus, ketika mereka diperiksa oleh Imam Besar Hanas dan Kayafas,
Yohanes dan Aleksander dan semua orang lain yang termasuk keturunan Imam Besar (Kisah
Para Rasul 4:6) dengan sebuah pertanyaan yang begitu tajam: "Dengan kuasa manakah atau dalam nama siapakah kamu
bertindak demikian itu?" Rasul Yohanes dan rasul Petrus
ditangkap oleh para imam karena mereka memberitakan kebangkitan Yesus, itu telah membangkitkan kemarahan yang
begitu besar pada kelompok imam besar, orang-orang Saduki sehingga mereka
dengan bantuan kepala pengawal Bait Allah menangkap mereka berdua (Kisah
Para Rasul 4:1-2)untuk kemudian dipenjara (ayat 3).
Rasul Yohanes dan
rasul Petrus, dengan kuasa manakah atau dalam
nama siapakah mereka bertindak? Apa yang dilakukan oleh Yohanes dan
Petrus memang tidak berdaya sama sekali untuk dilakukan oleh para imam Yahudi,
sementara orang tersebut sejauh pemandangan mata mereka: “Di situ ada seorang laki-laki, yang lumpuh sejak lahirnya sehingga ia
harus diusung. Tiap-tiap hari orang itu diletakkan dekat pintu gerbang Bait
Allah, yang bernama Gerbang Indah, untuk meminta sedekah kepada orang yang
masuk ke dalam Bait Allah. Ketika orang itu melihat, bahwa Petrus dan Yohanes
hendak masuk ke Bait Allah, ia meminta sedekah. Mereka menatap dia dan Petrus
berkata: "Lihatlah kepada
kami." Lalu orang itu menatap mereka dengan harapan akan mendapat sesuatu
dari mereka. Tetapi Petrus berkata: "Emas dan perak tidak ada padaku,
tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang
Nazaret itu, berjalanlah!" Lalu ia memegang tangan kanan orang itu dan
membantu dia berdiri. Seketika itu juga kuatlah kaki dan mata kaki orang itu. Ia
melonjak berdiri lalu berjalan kian ke mari dan mengikuti mereka ke dalam Bait
Allah, berjalan dan melompat-lompat serta memuji Allah. Seluruh rakyat itu
melihat dia berjalan sambil memuji Allah, lalu mereka mengenal dia sebagai
orang yang biasanya duduk meminta sedekah di Gerbang Indah Bait Allah, sehingga
mereka takjub dan tercengang tentang apa yang telah terjadi padanya- Kisah Para Rasul 3:2-10.”
Jam sembahyang sore
itu [Kisah Para Rasul 3:1]yang seharusnya
berlangsung telah menjadi begitu terganggu, bahkan sama sekali telah
mengalihkan ribuan pengunjung Bait Allah,
sebab
kemudian, mereka meninggalkan Bait Allah untuk mengikuti mereka, sampai
akhirnya Petrus dan Yohanes berhenti di Serambi Salomo [Kisah Para Rasul 3:11] dan
menyampaikan kepada mereka, kebenaran yang harus disampaikan. Dalam Bait Allah, Yesus dan
kebangkitan-Nya tidak diberitakan! Bukankah dari Bait Allah telah berlangsung persekongkolan
jahat untuk mencegah dan menutupi realita kebangkitan Sang Mesias dengan dusta
yang begitu mendiskreditkan para murid sebagai para pencuri jasad Yesus,
sekalipun para prajurit Romawi menyaksikan sendiri kebangkitan tersebut dengan
menerima suap dari para imam [Matius 27:62-66; Matius 28:11-15]?
Kuasa Dari “Batu Yang Dibuang” Oleh Tukang-Tukang
Bangunan: Bukan Demi Mujizat Tetapi Demi Kebenaran Tunggal Bagi Orang-Orang Yahudi dan Orang-Orang Dari
Berbagai Bangsa
Sejak
semula, rasul Petrus dan rasul Yohanes sudah menjelaskan kepada para pengunjung
Bait Allah, pada jam yang seharusnya menjadi saat sembahyang pada sore itu,
dengan kuasa siapakah mereka melakukan hal ajaib itu:
▬▬Kisah Para Rasul 3:12-16
Petrus melihat orang banyak itu lalu berkata: "Hai orang Israel, mengapa
kamu heran tentang kejadian itu dan mengapa kamu menatap kami seolah-olah kami
membuat orang ini berjalan karena kuasa atau kesalehan kami sendiri? Allah
Abraham, Ishak dan Yakub, Allah nenek moyang kita telah memuliakan Hamba-Nya,
yaitu Yesus yang kamu serahkan dan tolak di depan Pilatus, walaupun Pilatus
berpendapat, bahwa Ia harus dilepaskan. Tetapi kamu telah
menolak Yang Kudus dan Benar, serta menghendaki seorang pembunuh sebagai
hadiahmu. Demikianlah Ia, Pemimpin kepada hidup, telah kamu bunuh, tetapi Allah
telah membangkitkan Dia dari antara orang mati; dan tentang hal itu kami adalah
saksi. Dan karena kepercayaan dalam Nama Yesus,
maka Nama itu telah menguatkan orang yang kamu lihat dan kamu kenal ini; dan kepercayaan itu telah memberi kesembuhan kepada orang
ini di depan kamu semua.
Bukan
saja kedua rasul itu telah menyatakan bahwa karena kepercayaan dalam Nama Yesus maka terjadi kesembuhan kepada orang
ini didepan orang banyak itu, namun lebih jauh lagi menyatakan bahwa Ialah yang
dinyatakan oleh nabi Musa sebagai yang dinantikan oleh Israel:
►Kisah
Para Rasul 3:18-26 Tetapi dengan jalan demikian Allah telah menggenapi apa yang
telah difirmankan-Nya dahulu dengan perantaraan nabi-nabi-Nya, yaitu bahwa
Mesias yang diutus-Nya harus menderita. Karena itu sadarlah dan bertobatlah,
supaya dosamu dihapuskan, agar Tuhan mendatangkan waktu kelegaan, dan mengutus
Yesus, yang dari semula diuntukkan bagimu sebagai Kristus. Kristus itu harus
tinggal di sorga sampai waktu pemulihan segala sesuatu, seperti yang
difirmankan Allah dengan perantaraan nabi-nabi-Nya yang kudus di zaman dahulu.
Bukankah telah dikatakan Musa: Tuhan Allah akan membangkitkan bagimu seorang
nabi dari antara saudara-saudaramu, sama seperti aku: Dengarkanlah dia dalam
segala sesuatu yang akan dikatakannya kepadamu. Dan akan terjadi, bahwa semua
orang yang tidak mendengarkan nabi itu, akan dibasmi dari umat kita. Dan
semua nabi yang pernah berbicara, mulai dari Samuel, dan sesudah dia, telah
bernubuat tentang zaman ini. Kamulah yang mewarisi nubuat-nubuat itu dan
mendapat bagian dalam perjanjian yang telah diadakan Allah dengan nenek moyang
kita, ketika Ia berfirman kepada Abraham: Oleh keturunanmu semua bangsa di muka bumi akan diberkati.
Dan
bagi kamulah pertama-tama Allah membangkitkan Hamba-Nya dan mengutus-Nya kepada
kamu, supaya Ia memberkati kamu dengan memimpin kamu masing-masing kembali dari
segala kejahatanmu."
Pada
hari itu, Bait Allah telah diambil alih oleh rasul Yohanes dan rasul Petrus.
Sebuah risiko yang amat besar telah mereka lakukan, sebab sementara mereka
memberitakan kematian Yesus sebagai
sebuah kebenaran yang begitu mulia agar melalui kematian dan
kebangkitannya janji berkat kepada Abraham
sampai kepada segala bangsa, para imam kepala sangat tidak senang dengan
situasi yang diciptakan oleh kedua rasul itu.
Kebenaran
ini begitu terlarang untuk diberitakan, apalagi di lingkungan Bait Allah? Di
Serambi Salomo? Pada jam sembahyang sore itu? Maka tak terhindari lagi, kedua
rasul ini telah membuat murka para pemimpin agama Yahudi sebab perbuatan mereka
telah mengacaukan kebenaran yang seharusnya lahir dari dalam Bait Allah, bukan
dari luar. Tak ada otoritas untuk mengeluarkan kebenaran, selain dari Bait
Allah. Adakah Allah hadir di luar bangunan Bait Allah [memang benar, Allah tak
lagi pernah hadir dalam bangunan
Bait Allah buatan tangan manusia
sejak Yesus merombaknya dan membangunnya kembali, yaitu tubuhnya sendiri: “Jawab Yesus kepada mereka: "Rombak Bait
Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali." Tetapi
yang dimaksudkan-Nya dengan Bait Allah ialah tubuh-Nya sendiri-Yoh
2:19,21]? Pemberitaan kebenaran ini di lingkungan Bait Allah telah
mengakibatkan setidak-tidaknya 5.000 orang telah menerima Yesus
Kristus sebagai kebenaran yang dijanjikan oleh nabi Musa dan nabi-nabi lainnya:
Kisah
Para Rasul 4:4 Tetapi di antara orang yang mendengar ajaran itu
banyak yang menjadi percaya, sehingga jumlah mereka menjadi kira-kira lima ribu orang laki-laki.
Di Yerusalem, Yesus
telah di salib [Lukas 18:31-34] dengan
sebelumnya diperiksa oleh para pemimpin agama Yahudi. Sekarang, juga, di Yerusalem, dua rasul Kristus: Yohanes dan
Petrus oleh para imam yang begitu murka terhadap mereka yang memberitakan seorang bernama Yesus, yang dahulu, kematiannya
lebih mereka kehendaki untuk ditukarkan dengan kebebasan seorang bandit bernama Yesus Barabas
[Matius 27:17-20].
Dengarkanlah jawaban
Yohanes dan Petrus di persidangan tersebut:
▬▬Kisah Para Rasul 4:7-
Lalu Petrus dan Yohanes dihadapkan kepada sidang itu dan mulai diperiksa dengan
pertanyaan ini: "Dengan kuasa manakah atau dalam nama siapakah kamu
bertindak demikian itu?" Maka jawab Petrus, penuh dengan Roh Kudus:
"Hai pemimpin-pemimpin umat dan tua-tua, jika kami sekarang harus
diperiksa karena suatu kebajikan kepada seorang sakit dan harus menerangkan
dengan kuasa manakah orang itu disembuhkan, maka ketahuilah oleh kamu sekalian dan
oleh seluruh umat Israel, bahwa dalam nama Yesus Kristus, orang Nazaret, yang
telah kamu salibkan, tetapi yang telah dibangkitkan Allah dari antara orang
mati--bahwa oleh karena Yesus itulah orang ini
berdiri dengan sehat sekarang di depan kamu. Yesus adalah
batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan--yaitu kamu sendiri--,namun
ia telah menjadi batu penjuru.
Sebagaimana kedua
rasul itu menyatakan bahwa dengan kuasa Yesus Kristus telah terjadi kesembuhan
pada orang tersebut, maka demikian juga jawaban kepada para imam kepala itu!
Bukan hanya itu, mereka pun menyampaikan kembali penghakiman Yesus atas bangsa
tersebut. Yesus pernah menyatakan penghakiman
atas bangsa ini dengan menyatakan:
►Matius
21:42-43 Kata Yesus kepada mereka:
"Belum pernahkah kamu baca dalam Kitab Suci: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu
penjuru: hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita. Sebab itu, Aku berkata kepadamu, bahwa Kerajaan Allah
akan diambil dari padamu dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan
menghasilkan buah Kerajaan itu.
“Batu
yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru,” merupakan
sebuah penghakiman yang begitu keras sebab Yesus memberikan penjelasan pada apa
yang terjadi atas bangsa Yahudi yang telah membuang Yesus, bahwa: “Kerajaan
Allah akan diambil dari padamu dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan
menghasilkan buah
Kerajaan itu.”
Dengan
demikian tidak akan pernah ada kebenaran lagi di dalam Bait Allah Yahudi jikalau Yesus tidak hadir di dalamnya. Apa
yang dipertahankan oleh bangsa Yahudi tidak lagi pernah menjadi kebenaran dari
Kerajaan Allah yang berkuasa, sebab telah digenapi di dalam Yesus Kristus.
Ketika Sang Mesias telah mereka buang, maka apakah lagi yang tersisa di tangan
mereka? Tidak ada. Bahkan keistimewaan yang divinitas atau ilahi telah diambil
dari bangsa ini: “Kerajaan Allah akan diambil dari padamu dan akan diberikan
kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu, ”sehingga mereka
sendiri justru membutuhkan keselamatan dari Allah.
Itulah yang sedang
diberitakan oleh rasul Yohanes dan rasul Petrus kepada para imam-imam kepala
tersebut.
Pemberitaan para rasul itu bukan omong kosong. Untuk
menyatakan bahwa Yesus adalah dia yang diberitakan oleh nabi Musa, bukan hal
yang main-main sementara Bait Allah Yahudi menolak Yesus adalah dia yang
diberitakan oleh nabi besar itu. Tetapi kebenaran bukan soal kata-kata dan
apalagi huruf dan kata dan kalimat, tetapi Allah yang berkuasa untuk melakukan
apa yang tak dapat dilakukan oleh manusia. Itulah yang membungkam sidang yang
sedang menyidang mereka. Bahkan mereka mengenal baik keduanya sebagai
orang-orang biasa dan pengikut Yesus:
▬Kisah Para Rasul 4:13 Ketika sidang
itu melihat keberanian Petrus dan Yohanes dan mengetahui, bahwa keduanya orang
biasa yang tidak terpelajar, heranlah mereka; dan mereka mengenal keduanya sebagai pengikut Yesus.
Sidang
itu bahkan tak dapat membantah kesaksian para rasul Kristus itu: Yesus yang telah dibunuh itu telah bangkit
dari kematian. Ini adalah sebuah pernyataan terbuka mengenai kebangkitan
Mesias dihadapan persidangan agama yang akbar oleh para hakim yaitu para imam
yang mengenali para terdakwa sebagai murid-murid Yesus. Sidang itu
bahkan tak dapat membela konspirasi yang
menyatakan bahwa para murid Yesus adalah pencuri jasad Yesus- sehingga
kebangkitannya adalah rekayasa atau kebenaran palsu yang diberitakan.
Persidangan itu bahkan tak dapat membantah bahwa “Kerajaan Allah telah diambil
dari mereka,” kala dihadapan sidang terhormat itu, rasul Petrus dalam kuasa Roh Kudus menyatakan.
Perhatikanlah
hal-hal berikut ini:
▬Yesus
adalah batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan--yaitu kamu
sendiri--,namun ia telah menjadi batu penjuru.(4:11)
▬Dan
keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di
bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang
olehnya kita dapat diselamatkan."(4:12)
Mengapa
persidangan itu tak
dapat membantah kedua rasul
itu dengan kesaksian yang membungkam keangkuhan mereka? Karena dihadapan sidang,
turut hadir tanda hidup kehadiran kuasa Allah yang berlangsung di luar bangunan Bait
Allah, yang menyertai kesaksian mereka.
Perhatikanlah
ini:
▬Kisah Para Rasul 4:14 Tetapi karena mereka
melihat orang yang disembuhkan itu berdiri di samping kedua rasul itu, mereka tidak dapat mengatakan apa-apa untuk
membantahnya.
Orang
itu sudah menderita kelumpuhan sejak
lahir dan telah 40 tahun umurnya [Kisah Para Rasul 4:22] kala Yohanes
dan Petrus menyembuhkannya! Sementara tak ada kuasa apapun yang hadir memenuhi
Bait Allah itu, kecuali pada Yohanes dan Petrus saja!
Para
imam kepala tak berkutik sebab Tuhan menentang mereka! Ini adalah peristiwa
monumental bagaimana pemberitaan injil bukan saja menghakimi kejahatan bangsa
Yahudi terhadap Yesus namun sekaligus memberikan kebenaran-Nya sebagai dasar bagi mereka untuk
bertobat dari kejahatan mereka: menerima dan mengikut Yesus Sang Mesias dan
Tuhan atas kehidupan mereka!
Ketika pengadilan tak
dapat membuktikan kebenaran dakwaan atas kedua rasul itu, apakah mereka
kemudian menerimanya sebagai kebenaran? Menjadi bertobat? Tidak pernah, sebab
persekongkolan jahatlah yang tetap mereka lancarkan:
Kisah
Para Rasul 4:15-17 Dan setelah mereka menyuruh rasul-rasul itu meninggalkan
ruang sidang, berundinglah mereka, dan berkata:
"Tindakan apakah yang harus kita ambil terhadap orang-orang ini? Sebab telah
nyata kepada semua penduduk Yerusalem, bahwa mereka telah mengadakan suatu mujizat yang
menyolok dan kita tidak dapat menyangkalnya.
Tetapi supaya hal itu jangan makin luas tersiar di antara orang banyak, baiklah
kita mengancam dan melarang mereka, supaya mereka jangan berbicara lagi dengan siapapun
dalam nama itu."
Inilah
keputusan dalam yang dibuat pada saat
dihentikan sejenak (4:15),dan kala
persidangan dilanjutkan kembali maka inilah keputusan para hakim yang mulia
itu:
Kisah
Para Rasul 4:18 Dan setelah keduanya disuruh masuk, mereka diperintahkan, supaya sama sekali
jangan berbicara atau mengajar lagi dalam nama Yesus.
Para
Rasul Melawan Keputusan Sidang Atas Diri Mereka:
Para rasul menolak
perintah pengadilan agama tersebut dengan mengatakan:
Kisah
Para Rasul 4:19-20 Tetapi Petrus dan Yohanes menjawab mereka: "Silakan
kamu putuskan sendiri manakah yang benar di hadapan Allah: taat kepada kamu
atau taat kepada Allah. Sebab tidak
mungkin bagi kami untuk tidak berkata-kata tentang apa yang telah kami lihat
dan yang telah kami dengar."
Para rasul memiliki
dasar yang kuat untuk melawan, yaitu perintah Yesus Kristus:
Lukas
24:46-47 Kata-Nya kepada mereka: "Ada tertulis demikian: Mesias harus
menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga, dan
lagi: dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa
harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai
dari Yerusalem.
Perintah
Yesus: beritakan mulai dari Yerusalem; perintah pengadilan: berhentilah
berbicara atau mengajar lagi dalam nama Yesus mulai dari Yerusalem. Perintah
Yesus bagi para murid beritakanlah “Aku” mulai di Yerusalem; perintah
pengadilan bagi para murid: beritakanlah kebenaran tanpa “Yesus,” mulai di
Yerusalem.
Itu sebabnya dalam
pledoi atau pembelaan Yohanes dan
Petrus, mereka menyatakan:”taat kepada kamu atau taat kepada Allah?”
Pembelaan semacam ini
telah membuat para imam semakin murka, namun tak ada jalan apapun untuk
menjatuhkan hukuman atas mereka, sebab kebenaran yang mereka sampaikan bukan
belaka kata-kata, tetapi kuasa Tuhan yang meneguhkannya, sehingga nama Allah
dimuliakan melalui perbuatan ajaib itu:
▬Kisah Para Rasul 4:21 Mereka semakin
keras mengancam rasul-rasul itu, tetapi akhirnya melepaskan mereka juga, sebab
sidang tidak melihat jalan untuk menghukum mereka karena takut akan orang
banyak yang memuliakan nama Allah berhubung dengan apa yang telah terjadi.
Kebenaran Yesus
Kristus telah ditorehkan oleh tangan Allah sendiri dalam sebuah cara yang
begitu mempermalukan Bait Allah Yahudi secara dramatis. Karena orang yang
disembuhkan itu bukan saja lumpuh sejak lahir tetapi setiap hari berjuang keras
mempertahankan hidupnya dengan meminta sedekah kepada setiap orang yang mau
beribadah di Bait Allah:
Kisah
Para Rasul 3:2 Di situ ada seorang laki-laki, yang lumpuh sejak lahirnya
sehingga ia harus diusung. Tiap-tiap hari orang itu diletakkan dekat pintu
gerbang Bait Allah, yang bernama Gerbang Indah, untuk meminta sedekah
kepada orang yang masuk ke dalam Bait Allah.
Pria 40 tahun itu
memang pada akhirnya mendapatkan lebih daripada sedekah dari Petrus dan
Yohanes, sebab telah menerima sebuah pemulihan fisik dan pengenalan akan Mesias
dan Tuhannya, Yesus Kritus. Bahkan Ia berdiri penuh percaya diri dalam
persidangan itu mendamping para rasul
yang telah menyatakan kasih Yesus baginya yang melampaui akalnya.
Setelah 40 tahun, mengalami kesembuhan, bukan di dalam Bait Allah tetapi di
halaman atau lingkungan luar Bait Allah! Sebab Yesus telah dibuang oleh para
imam, namun menjadi berkat bagi siapapun yang
berseru dan berharap kepada-Nya!
Tak akan pernah “darah
anak domba” yang diselenggarakan oleh para imam dapat menguduskan manusia.
Sebab bagaimana mungkin para imam yang membuang Yesus dapat lagi memberikan pengudusan atas umat-Nya, sebab yang mereka
buang adalah Anak Domba Allah yang menghapus dosa manusia, sebagaimana nabi
Yohanes telah menyatakannya kala memandang pada Yesus:
▬Yohanes 1:29 Pada keesokan harinya
Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: "Lihatlah Anak
domba Allah, yang menghapus dosa dunia.
Pengajaran pendeta Dr. Erastus Sabdono yang
menyatakan orang-orang Yahudi dapat memiliki kesempatan untuk masuk ke dalam
dunia baru atau berpeluang mengalami kehidupan kekal dengan melakukan hukum Taurat
dan darah domba, telah merupakan
pengajaran yang melawan atau menentang Yesus secara frontal. Bagi Yesus: “Kerajaan
Allah telah diambil dari bangsa Yahudi,” bahwa tak ada kebenaran yang berkuasa
pada bangsa ini, kecuali setiap
mereka dapat menerima dan mengikut Yesus Kristus. Tepat sebagaimana
yang sedang disampaikan oleh rasul Yohanes dan rasul Petrus.
Bersambung ke bagian 6E
AMIN
Segala
Pujian Hanya Kepada TUHAN
The
cross transforms present criteria of relevance: present criteria of relevance
do not transform the cross
[dari
seorang teolog yang saya lupa namanya]
No comments:
Post a Comment