F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

0 Jalan Raya Menuju Neraka (Bagian 3 selesai)

Dalam  Matius 7:21-23, Yesus menyatakan beberapa ayat yang paling dianggap "menakutkan" dalam keseluruhan alkitab,"Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.(22) Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?(23)  Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

Sebelumnya
: Bagian 2




Banyak yang mengamati ayat-ayat ini dan walaupun kehidupan mereka dijalani dengan mengacu kepada kehendak Tuhan, menjadi bertanya-tanya, "Apakah saya sudah cukup baik?" Beberapa lagi menggunakan  kalimat ini "Pada waktu itulah  Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!" untuk memperingatkan orang-orang Kristen, bahwa, apabila kehidupan dan pelayanan mereka untuk Tuhan tidak memadai make mereka dapat saja tidak diterima Surga--sebuah pokok pikiran yang tidak diajarkan  dibagian manapun dalam Alkitab. Jika  maksud Yesus dalam Matius 7:21 adalah : Iman tidak cukup, bahwa perbuatan-perbuatan baik atau kepatuhan juga diperlukan agar menjadi selamat, maka Yesus tentu akan berkata sesuatu  seperti ini dalam 7:22 :"Banyak yang akan berkata kepadaku pada hari itu,'Tuhan,Tuhan, kami hanya percaya kepadamu, kami beriman kepada-Mu saja, kami percaya kepada kitab suci dan firman-firman-Mu."

Tetapi tentu saja Yesus sama  sekali tak berkata seperti itu. Kunci untuk memahami ayat-ayat ini  terletak pada konteksnya. Adalah kritikal untuk melihat ayat-ayat ini memiliki pertalian langsung dengan diskusi sebelumnya mengenai nabi-nabi palsu ( Matius  7:15-20). Pada Matius 7:15-23 dengan jelas dibedakan antara "kamu" dan "mereka". Pada Matius 7:23, kata ganti "mereka" bertalian dengan "mereka" pada  Matius 7:20. Kata ganti "mereka" dalam Matius 7:20 merujuk kepada nabi-nabi palsu dalam Matius 7:15. Jadi Yesus tidak sedang berbicara tentang orang-orang Kristen secara umum, tetapi secara  khusus nabi-nabi palsu. Dalam tiga ayat tersebut, Yesus membagikan  3 jalan dimana kita tidak dapat mengidentifikasi  nabi-nabi palsu.

Kita tidak dapat mengidentifikasi nabi-nabi palsu berdasarkan kosa kata yang mereka gunakan.

Mereka mengakui kemuliaan Yesus Kristus, menyatakannya sebagai Tuhan." Tak hanya satu kali mereka akan  mengatakannya, mereka akan mengulanginya :'Tuhan,Tuhan'. Menyadari  dalamnya situasi ini, mereka mengajukan  pembelaan atas hidup mereka. Pengulangan  kata "Tuhan" dapat bermakna bahwa mereka berpikir mereka dikenali oleh Yesus. Kemudian, mereka akan mengajukan serangkaian pertanyaan, memanggil Kristus sebagai saksi untuk membela mereka.

Perhatikan bahwa mereka tidak akan secara langsung menyatakan bahwa mereka telah melakukan pekerjaan yang  baik. Mereka akan berkata dalam  bentuk kalimat tanya, bukan  kalimat-kalimat yang bersifat deklarasi. Karena dengan  cara ini, pembelaan mereka akan sungguh-sungguh jauh lebih kuat dari pada sekedar membuat deklarasi. Mereka akan meminta Yesus untuk bersaksi  tentang fakta-fakta kehidupan mereka : mereka bernubuat, mengusir setan dan berbagai  mujizat. Namun, nabi-nabi palsu ini sesungguhnya tak percaya kepada Yesus Kristus sebagai Juru selamat mereka. 

Kita tidak dapat mengidentifikasi  nabi-nabi palsu dari mujizat-mujizat yang mereka lakukan.

Apa yang lebih berkesan daripada ; bernubuat, mengusir setan-setan, dan melakukan berbagai mujizat? Saya tidak tahu  tentang anda, tetapi belakangan ini saya tidak melakukan satupun dari hal-hal ini. Semuanya ini  adalah pekerjaan yang menakjubkan! Tetapi mungkinkah bagi seorang yang tak percaya kepada Yesus dapat digunakan oleh Tuhan? Ya bisa.
Yudas adalah contohnya. Semua murid pergi berdua-dua dan semua kembali sambil berkata, "Setan-setan takluk kepada  kami" (Lukas 10:7). Tidak ada petunjuk bahwa Yudas menyatakan hal yang berbeda dari yang lainnya. Apakah mungkin  untuk mengusir setan-setan, namun belum  memiliki iman kepada Yesus (Kisah Para Rasul 19:13).  Dalam Matius 24:24, Yesus menyatakan bahwa nabi-nabi palsu mampu melakukan sejumlah tanda-tanda heran yang bahkan dapat memperdayai orang-orang pilihan. AntiKris sendiri akan memiliki kuasa-kuasa mujizat ( 2Tesalonika 2:9).  Bahkan keledai Bileam mendemonstrasikan bahwa iblis dapat melakukan berbagai imitasi/tiruan.

Namun Yesus menyatakan bahwa banyak orang,  saat penghakiman akan berpendapat dirinya layak ke surga, bahwa mereka memiliki hak ke surga karena mereka telah melakukan berbagai mujizat dalam nama Yesus. Individu-individu ini tidak percaya bahwa satu-satunya jalan menuju  surga adalah melalui Yesus Kristus. Singkatnya mereka tak percaya kepada Injil, dan inilah sebabnya mereka dibuang.

Tujuan Yesus disini adalah, bahwa tak seorang pun dapat berharap masuk ke surga berdasarkan pada apa yang telah ia  lakukan atau kerjakan--tak peduli seberapa mengesankanya mereka terlihat. Yesus tak pernah menekankan hal-hal  eksternal menjadi tanda tertinggi keotentikan/ kemurnian. Ia selalu lebih peduli pada hati seseorang--motif-motif, pikiran-pikiran, dan perilaku-perilaku. Lebih jauh lagi, Yesus tidak akan bermitra dengan siapapun (kecuali Tuhan)  dalam keselamatan.

Ini berarti bahwa untuk menjadi seorang Kristen, seseorang harus meninggalkan semua perbuatan baik sebagai dasar keselematan tetapi semata percaya kepada  keselamatan yang tuntas dikerjakan oleh Yesus. Keselamatan bukanlah sesuatu yang dapat diraih dengan melakukan sesuatu tetapi dengan mempercayai seseorang. Keselamatan tak dapat diupayakan, hanya dapat diterima.

Kita tidak dapat mengidentifikasi nabi-nabi palsu berdasarkan ketulusannya.

Walaupun nabi-nabi palsu ini tulus. Mereka pada dasarnya salah. Dalam konteks ini, Peringatan Yesus  yang ditujukan kepada orang-orang Farisi yang memiliki pesan/pengajaran bahwa seorang yang diterima oleh Tuhan, itu didasarkan pada upaya-upaya keagamaan dan pekerjaan-pekerjaan baik.  Yesus menjelaskan bahwa mereka telah gagal melakukan "kehendak Bapa-Nya."

Yesus menggunakan  kalimat "kehendak Bapa-Ku" dalam Yohanes 6:40 dimana Ia berkata,"Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman,"(lihat juga Yohanes 6:28-29).

Dengan demikian Matius 7:21-23 menjadi sebuah  peringatan keras bagi orang-orang religius. Kepada apakah anda bergantung agar masuk ke surga : SESEORANG yang telah mati bagimu atau SESUATU yang telah anda kerjakan.

Implikasi dari peringatan yang dinyatakan Kristus adalah : jika  orang-orang tertentu nampaknya sangat mungkin melakukan sesuatu yang membuat surga bersorak, maka  akan lebih banyak lagi orang-orang biasa yang memiliki  hak yang sama untuk mengalaminya. Banyak orang-orang yang tulus yang sungguh-sungguh terhadap imannya, banyak yang tidak pernah mengisahkan hubungannya dengan Tuhan, dan banyak yang percaya diam-diam dan melakukan perbuatan-perbuatan baik untuk membuktikan imannya--yang seperti ini pun, dapat kehilangan kerajaan surga. Yesus Kristus dalam hal ini tidak sedang berbicara tentang perbuatan-perbuatan yang salah, tetapi sebaliknya mengenai doktrin yang keliru. Yesus memberitahu bahwa banyak orang akan berdiri dihadapan-Nya saat penghakiman dan akan berbicara mengenai apa yang telah mereka lakukan, bukan iman mereka. Yesus sedang mengutip Mazmur 6.  Sebagai Raja, Daud telah menaklukan musuh-musuhnya sehingga Kristus dari  hadirat-Nya akan menyucikan mereka yang percaya bahwa pekerjaan-pekerjaan baik mereka adalah jahat dimata Tuhan, sehingga memberikan mereka hak untuk  berdiri bersama Tuhan.

Pernah terjadi beberapa  tahun lalu, American Humanist Association meluncurkan sebuah kampanye provokatif yang  memproklamasikan ,"Mengapa Percaya kepada  Tuhan?  Cukup menjadi baik demi kebaikan itu sendiri. Namun, bagaimana  kita mendefinisikan "baik" jika kita tidak percaya kepada Tuhan? Jika kita menolak Firman Tuhan, lalu dengan standar  apa kita mengukur kebaikan? 

Selesai

Martin Simamora |The Highway to Hell, Keith Krell bible.org |


Ayat-Ayat Referensi  keseluruhan artikel :
  • Matius7:13–23
  • Lukas 13:22–30
  • Matius 24:11, 23–25
  • Matius 12:33–37
  • Yakobus 3:1–12
  • Lukas 6:43–46
  • Matius 25:1–13



No comments:

Post a Comment

Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9