Oleh: Dr. Norman Geisler
Sebelumnya:
Neotheisme (2)
Menggoyahkan
Keyakinan dalam Janji-Janji Allah
Salah
satu konsekuensi praktikal menjadikan semua prediksi atau nubuat sebagai kondisional
atau bersyarat adalah menggoyahkan
keyakinan pada firman Tuhan. Jika kita
tidak dapat menjadi pasti bahwa bahkan Tuhan bisa memenuhi perkataannya
sendiri, maka ini menggoyahkan keyakinan kita akan kesetiaan-Nya. Namun
demikian, alkitab menyatakan bahwa kita
dapat menerima firman Tuhan tanpa bersyarat. Kadang hal ini dinyatakan secara gamblang
dalam konteks memastikan bahwa Ia mengetahui “kesudahan sejak permulaan”
(Yesaya 46:10). Dalam konteks ini, Paulus menulis, “jika kita tidak setia, Dia
tetap setia, karena Dia tidak dapat menyangkal diri-Nya."(2Tim 2:13).
Kembali, ia mengingatkan kita bahwa “Sebab Allah tidak menyesali kasih karunia
dan panggilan-Nya.” (Rom 11:29). Sebab itulah, dengan memperhatikan dua
janji-janji tak bersyarat ini,” Jadi hal itu tidak
tergantung pada kehendak orang atau usaha orang, tetapi kepada kemurahan hati
Allah.” (Roma 9:16).