Oleh : DR. Burk Parsons
Hal ini tepatnya karena Tuhan menopang kita sehingga kita mampu untuk bertahan secara setia hingga kesudahannya. Dengan tangan-Nya yang kasih, Dia memberkati kita dengan didikan
Winston Churchill kerap mengutip
perkataan ini , “Sure I am of this, that you have only to endure to
conquer. You have only to persevere to save yourselves,” atau “Saya yakin akan hal ini, bahwa anda hanya perlu bertahan untuk menang.
Anda hanya perlu bertahan untuk
menyelamatkan dirimu sendiri. “ Mempertimbangkan apa yang telah
ia capai dalam hidupnya, pernyataan semacam ini pastilah tepat.
Kemenagan-kemenangan Churchill telah mendemonstrasikan kemampuannya untuk
bertahan hingga kesudahan. Dia telah mengatasi berbagai keganjilan yang hebat, dan ketabahan dirinya telah
memampukannya untuk bertahan dalam kesukaran-kesukaran dan
kompleksitas-kompleksitas kehidupan
politik selama Perang Dunia Kedua.
Meskipun apa yang dinyatakan Churchil ini adalah akurat, namun hanya akurat sejauh hal itu berhubungan dengan kapabilitas alami manusia. Chuchill menyerukan bertahan untuk menyelamatkan diri kita sendiri dengan segala sarana yang dapat diterapkan pada para serdadu dalam saat perang.
Meskipun apa yang dinyatakan Churchil ini adalah akurat, namun hanya akurat sejauh hal itu berhubungan dengan kapabilitas alami manusia. Chuchill menyerukan bertahan untuk menyelamatkan diri kita sendiri dengan segala sarana yang dapat diterapkan pada para serdadu dalam saat perang.
Ini adalah tuntutan yang keras untuk bertempur hingga ahir
untuk mengalahkan musuh. Dan, memang benar, pernyataan ini membawa ide
yang mirip dalam Kitab Suci. Dalam Kitab Ibrani, kita dipanggil untuk melakukan perlombaan yang disiapkan sebelumnya bagi kita (Ibrani 12:1). Rasul Paulus juga menasehatkan kita untuk bertahan
sehingga kita dapat memerintah bersama dengan Kristus ( 2 Timotius 2:12), dan meskipun mengajarkan para murid mengenai
penganiayaan, Yesus telah mengatakan,”dia yang bertahan hingga kesudahan akan diselamatkan”
(Matius 10:22). Kesaksian Kitab suci jelas;
kita harus bertahan hingga kesudahan agar memperoleh keselamatan. Akan tetapi, ini hanyalah bagian
dari persamaan Alkitab.
Walaupun doktrin ketekunan orang-orang kudus adalah poin terahir dalam akrostik
Calvinistik, itu tidak lantas berarti
bagian ahir dalam doktrin keselamatan. Sebaliknya, bagian ini bersifat mendasar untuk setiap aspek
keselamatan kita. Pada hal yang paling inti dari ketekunan orang-orang percaya
adalah kuasa
penopangan Tuhan—satu-satunya dasar
kita dapat bertahan adalah karena Tuhan
yang maha kuasa mempertahankan-memelihara kita. Dia adalah Pencipta dan Penyelesai iman kita, dan hanya
dalam Dia kita hidup, bergerak, dan memiliki keberadaan kita.
credit :broadcastsm.com |
Sayangnya, banyak orang Kristen menjadi
penganut deist (–maksudnya
meyakini Tuhan itu pencipta alam semesta namun kemundian mengabaikannya,
tidak mengendalikan kehidupan,
memberikan pengaruh atas fenomena alam, dan tidak memberikan penyingkapan
supernatural, ditambahkan oleh editor). Orang
Kristen telah ditipu oleh gagasan bahwa setelah memulai karya keselamatan dalam
hidup kita, Tuhan meninggalkan kita –melepaskan kita dengan sarana-sarana kita sendiri sementara Dia duduk
menunggu kesalahan kita. Tidak ada yang bisa jauh dari kebenaran. Hal ini tepatnya
karena Tuhan menopang kita sehingga kita mampu untuk
bertahan secara setia hingga kesudahannya. Dengan tangan-Nya yang kasih,
Dia memberkati kita dengan didikan.
Dengan kebaikan-Nya, Dia menuntun kita kepada pertobatan, dan dengan
pengorbanan-Nya, Dia telah mengalahkan Musuh dan telah menaklukan kematian.
Karena hal inilah, kita akan bertahan karena kita adalah lebih dari pada pemenang melalui Dia yang telah mencintai kita. Oleh karena itu, kita hidup coram deo atau dalam hadirat Tuhan, dihadapan wajah Tuhan keselamatan kita.
Karena hal inilah, kita akan bertahan karena kita adalah lebih dari pada pemenang melalui Dia yang telah mencintai kita. Oleh karena itu, kita hidup coram deo atau dalam hadirat Tuhan, dihadapan wajah Tuhan keselamatan kita.
Preserved by God, Tabletalk- Ligonier Ministry and R. C Sproul |diterjemahkan-diedit oleh : Martin Simamora
No comments:
Post a Comment