F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

0 Peperangan Rohani (Bag.2)


art.com

Tujuan memahami peperangan rohani agar kita dapat memahami berbagai dinamika konflik ini, dan maju dalam kemenangan, ketimbang tergeletak kalah. Tujuan kita adalah membawa Kerajaan Tuhan, mengambil alih penguasaan musuh dan membawa jiwa-jiwa kedalam Kerajaan Tuhan. Jika kita memahami bagaimana bagaimana musuh bekerja, jebakan-jebakannya dan strategi-strateginya yang nampaknya akan membuat kita terkejut.

Setan mengerti bahwa orang-orang yang telah ditebus oleh Yesus Kristus adalah musuh yang dapat ditaklukan. Tujuan Setan adalah melenyapkan keuntungan-kemenangan yang diperoleh orang-orang tebusan melalui kemenangan  Kristus, dengan cara membuat orang-orang yang telah diselematkan tenggelam dalam belenggu dosa  dan kalah.
Sebelumnya : Bagian 1

Seorang Kristen yang kalah adalah musuh Setan yang tak berbahaya, yang tak membahayakannya; satu lagi pejuang Kerajaan Tuhan berhasil disingkirkan dalam misi Kerajaan Tuhan. Mengenali bahwa inilah target Setan, akan menyadarkan orang percaya untuk mengejar kemenangan daripada bergelimang kekalahan.


Kita harus memahami persis bagaimana Setan melancarkan perang dalam kehidupan kita, dan dalam kehidupan disekitar kita. Jika kita memahami cara-caranya, maka kita akan diperlengkapi untuk menaklukan Setan, dan meruntuhkan kubu-kubu musuh, yang mendatangkan kekalahan terus-menerus. Mengenali metoda peperangan rohani, memungkinkan kita untuk maju menyerang, ketimbang merespon, sebuah posisi bertahan dan rapuh.

Kapan Peperangan Rohani dimulai?

Untuk memahami asal muasal konflik Spiritual ini, pengetahuan kita akan peperangan ini  tentu saja berasal dari kitab Suci. Tuhan telah mengungkapkannya melalui para nabi, baik didalam Perjanjian Lama dan Baru asal muasal perang ini. Mahkluk yang dikenal sebagai Setan memiliki berbagai nama dalam Kitab Suci; salah satu diantaranya adalah Lucifer, malaikat yang berupaya menduduki tahta Tuhan.

Keindahannya dan keangkuhannya membuatnya memberontak terhadap otoritas Tuhan, menyebabkannya memimpin sebuah pemberontakan 1/3 malaikat melawan Tuhan. Malaikat-malaikat ini bersama dengan Lucifer menjadi malaikat-malaikat yang "jatuh". Natur Setan dijelaskan dalam Yehezkiel 28:1-18 dan Yesaya 14:1-19, dimana Setan dikaitkan  sebagai Raja dari Tirus (Yehezkiel) dan Raja dari Babilonia (Yesaya).

Yesaya 14: 12-13 dalam Alkitab BIS(12) Hai raja Babel, dahulu engkau bintang pagi yang cemerlang, tapi sekarang sudah jatuh dari langit! Dahulu engkau mengalahkan bangsa-bangsa, tapi sekarang dicampakkan ke tanah.

Yehezkiel 28:14-15 BIS(14) Malaikat yang menyeramkan Kutempatkan di situ untuk menjaga engkau. Engkau tinggal di atas gunung-Ku yang suci dan berjalan di tengah-tengah batu permata yang gemerlapan.(15) Kelakuanmu sempurna sejak engkau diciptakan sampai engkau mulai berbuat jahat.

Kita akan menelusuri kejatuhannya dalam studi berikutnya, tetapi untuk saat ini kita harus memahami bahwa Setan telah jatuh dari titik kesempurnaan, melalui kehendak bebasnya. Dia memilih untuk menolak otoritas Tuhan, bersama-sama dengan 1/3 malaikat lainnya (Wahyu 12:4 Alkitab BIS : Dengan ekornya ia menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke bumi. Naga itu berdiri di depan wanita yang mau melahirkan itu dengan maksud menelan anaknya, begitu ia lahir.).

Dengan jatuhnya mahkluk-mahkluk spiritual ini, perang dimulai. 
Sebagai tempat untuk penghukuman, Tuhan menciptakan api neraka kekal bagi Iblis dan malaikat-malaikatnya.

Matius 25:41Lalu Raja itu akan berkata kepada orang-orang di sebelah kiri-Nya, 'Pergilah dari sini, jahanam! Masuklah ke dalam api yang tidak bisa padam, yang sudah disediakan bagi Iblis dan malaikat-malaikatnya!

Tetapi sebelum Setan dilemparkan ke api Neraka, Tuhan menciptakan manusia dan mengizinkan Setan mempertanyakan otoritasnya.

Kejatuhan Manusia

Bersamaan dengan penciptaan malaikat-malaikat, Tuhan juga menciptakan alam semesta, dan manusia yang diciptakan dalam gambar Tuhan. Seperti malaikat-malaikat, manusia memiliki kemampuan memilih untuk menolak atau mematuhi perintah-perintah Tuhan. Tuhan telah menciptakan laki-laki dan perempuan, Adam dan Hawa, dan menempatkan mereka di Taman Eden. Manusia seperti halnya malaikat dapat memilih untuk mematuhi atau menolak perintah Tuhan di Taman. Adam dan Hawa diciptakan dalam gambar Tuhan, yaitu diberikan penguasaan atas bumi; mereka diperintahkan untuk menaklukan dunia dan menguasainya, diciptakan dalam gambar Tuhan.

Kejadian 1:28 BIS
Kemudian diberkati-Nya mereka dengan ucapan "Beranakcuculah yang banyak, supaya keturunanmu mendiami seluruh muka bumi serta menguasainya. Kamu Kutugaskan mengurus ikan-ikan, burung-burung, dan semua binatang lain yang liar.

Tuhan juga mengizinkan Setan, malaikat yang jatuh itu untuk mencobai Adam dan Hawa. Dengan mempertanyakan natur/siapakah Tuhan dan perintah-perintah-Nya didalam Taman Eden, Adam dan Hawa seperti halnya 1/3 malaikat, mendengarkan Setan, dan menolak perintah Tuhan. Mereka melawan Tuhan dan jatuh. Adam dan Hawa mengalihkan hak-hak penguasaan yang dimilikinya kepada Setan, yang selanjutnya memiliki otoritas atas manusia. Dengan menolak perintah Tuhan Adam telah kehilangan penugasannya dari Tuhan. Oleh sebab itulah, Setan dapat mencobai Yesus di gunung dan menawarkan kepadanya kerajaan-kerajaan dunia, jika Yesus dapat sujud dan menyembahnya.

Lukas 4:5-8 BIS
(5) Lalu Iblis membawa Yesus ke tempat yang tinggi, dan dalam sekejap mata Iblis menunjukkan kepada-Nya semua kerajaan di dunia.(6) "Semua kekuasaan dan kekayaan ini akan saya serahkan kepada-Mu," kata Iblis kepada Yesus, "sebab semuanya sudah diberikan kepada saya dan saya dapat memberikannya kepada siapa saja yang saya suka berikan.(7) Semuanya itu akan menjadi milik-Mu, kalau Engkau sujud menyembah saya."(8) Yesus menjawab, "Di dalam Alkitab tertulis, 'Sembahlah Tuhan Allahmu dan layanilah Dia saja.'"

Walaupun Adam dan Hawa menyerahkan bangsa-bangsa. Bangsa-bangsa (keturunan Adam dan Hawa) kepada Setan, Tuhan telah membangun sebuah rencana penebusan melalui benih Hawa, perempuan itu. Seorang keturunan (benih) dari perempuan ini akan menghancurkan kepala Ular (Setan). Perang yang dimulai didalam realita Spiritual, sekarang telah memasuki realita kehidupan nyata, sebab Tuhan telah berjanji bahwa penghakiman pada Setan, akan dilakukan melalui keturunan Hawa. Messias, seorang yang berasal dari keturunan Hawa, suatu saat kelak akan menghancurkan Setan.

Kejadian 3:14-15 BIS
(14) Sesudah itu TUHAN Allah berkata kepada ular itu, "Engkau akan dihukum karena perbuatanmu itu; dari segala binatang hanya engkau saja yang harus menanggung kutukan ini: Mulai sekarang engkau akan menjalar dengan perutmu, dan makan debu seumur hidupmu.(15) Engkau dan perempuan itu akan saling membenci, keturunannya dan keturunanmu akan selalu bermusuhan. Keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan menggigit tumit mereka."

Setelah kejatuhan manusia, segera diikuti dengan deklarasi Tuhan, manusia menjadi medan perang antara bala tentara Tuhan dengan bala tentara Setan. Peperangan rohani itu kini telah memasuki dunia nyata, kehidupan nyata kita. Sejak masa Kain dan Habel, kita melihat dua kubu keturunan yang lahir dari Adam dan Hawa, satu pihak mencari Tuhan dan satu pihak lagi menolak Tuhan, seperti juga yang terjadi pada malaikat-malaikat.

Untuk alasan inilah, Tuhan memanggil manusia di bumi, yang bersedia melayani-Nya. Orang-orang ini adalah mereka yang telah ditebus oleh Kristus di bumi. Mereka adalah tentara Tuhan dalam peperangan rohani, melawan pekerjaan Setan. Sementara itu Setan dan malaikat-malaikatnya bekerja untuk merusak dan memperdaya jemaat Tuhan, berupaya menggagalkan mereka mencapai tujuan ahir orang-orang percaya.

Bersambung ke Bagian 3

Martin Simamora | truthnet.org



No comments:

Post a Comment

Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9