Lukas 2:9 Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan (seperti yang dialami Israel di Gunung Sinai kala Tuhan turun dalam kemuliaan di gunung itu, mereka tidak mau mendekati gunung itu). Namun kali ini malaikat malah mengajak mereka mendekat dan melihat apa yang telah terjadi, untuk melihat Messias yang telah lahir. Para malaikat menyuarakan nyanyi pujian, Kemuliaan Bagi Tuhan, Damai bagi mereka yang berkenan dihadapan Tuhan, mereka yang bertobat. Para gembala tak mau melewatkan natal pertama. Masa anugerah sedang terbangun. Keselamatan telah datang sebagai karunia/pemberian.
Sebelumnya Bagian 3
Lukas 2:11-12
Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan."
Seorang raja, seorang Juru selamat telah lahir, tak diberitakan kepada orang-orang penting dimuka bumi ini. Ia tidak diberitakan kepada pemerintah-pemerintah dan para penguasa tetapi kepada para hamba yang rendah hati. Apa yang mereka lihat kala mengunjungi palungan itu adalah seorang bayi yang terlihat seperti bayi pada umumnya, tetapi dia adalah Pencipta, raja diatas segala raja yang mengunjungi bumi.
Sebuah tanda telah diberikan, seorang bayi yang dibungkus dengan kain lampin. Tanda seperti apakah ini? Kain lampin yang membungkus bayi Yesus adalah kain untuk penguburan yang biasanya tergeletak di gua-gua yang terletak di pinggiran kota. Tanda kelahirannya merupakan nubuat kematiannya. Orang-orang Yahudi menguburkan jenazah di gua-gua.
Mereka tak memiliki bangunan-bangunan terpisah atau khusus untuk hewan-hewan. Tanda yang adalah tempat kelahirannya, adalah cara yang sama juga kala ia akan dimakamkan kemudian. Kelahirannya adalah sebuah kehinaan, dilahirkan hanya dengan 2 manusia yang menyaksikannya, diantara hewan ternak tanpa kenyamanan layaknya dirumah. Kematiannya kelak merupakan kemegahan sebab ia akan dikuburkan didalam kuburan milik seorang kaya, sebuah transisi yang pada ahirnya akan menempatkan dia kembali kepada posisi dimana ia berada sebelumnya di surga.
Tipologi atau simbolisme berikut ini dapat membuat kita memahami Yesus, ketika Yesus menjadi Adam yang terahir, lahir diantara hewan-hewan yang dinamai oleh Adam, Adam berasal dari dunia ini, diantara hewan-hewan ia mendapat kehormatan untuk menamai dan berkuasa atas mereka. Paulus menjelaskan dikotomi atau perbedaan pada keduanya dalam 1 Korintus 15:47 Manusia pertama berasal dari debu tanah dan bersifat jasmani, manusia kedua berasal dari sorga.
Para gembala bergegas menuju palungan tersebut, ketempat kelahiran Yesus dan memandangi bayi yang baru saja lahir tanpa dosa yang kelak suatu saat akan dipukuli hingga tanpa batas dan mati bagi mereka. Tangan-tangan mungilnya-- yang merangkul ibunya seperti halnya bayi pada umumnya-- suatu hari kelak akan dihujam paku. Ia akan mengalami kematian seperti halnya ia memasuki dunia ini, sepenuhnya tanpa dosa atas apa yang dituduhkan kepadanya.
Lukas 2:17-19
(17) Dan ketika mereka melihat-Nya, mereka memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu.(18) Dan semua orang yang mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu kepada mereka.(19) Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya.
Lukas 2:20
Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka.
Ayat 19, Maria menyimpan segala perkara didalam hatinya sebagai kekayaan bagi dirinya, sebab ia tak sepenuhnya memahami peristiwa yang dialaminya. Para gembala pergi memuliakan Tuhan dan menceritakan peristiwa kelahiran kepada orang banyak. Mereka adalah pekabar injil pertama yang mengatakan kepada banyak orang pesan yang mereka terima dari malaikat.
Kedatangannya melalui peristiwa kelahiran diumumkan kepada para gembala dipadang rumput oleh Gabriel, mereka sedang menjagai gembalaannya. Kabar itu tidak digaungkan di pusat kota atau diberitakan di surat kabar walaupun peristiwa ini tercatat didalam kitab suci. Jika (siapapun) kita boleh memilih dimana kita akan dilahirkan tentu saja kita tak akan memilih dilahirkan diantara orang miskin dan hewan utamanya bila kita adalah keluarga raja. Kita akan memilih dilahirkan disebuah rumah megah dengan dokter-dokter terbaik yang tersedia oleh karena kita adalah keluarga kerajaan. Kita akan mengumumkan kedatangan kita dengan iklan, namun cara Tuhan adalah dengan memilih disebuah tempat terpencil tetapi dalam sebuah keluarga yang benar dalam pandangan Tuhan, Ia juga membuat wanita yang belum dinikahi menjadi hamil tanpa keterlibatan seorang pria.
Bersambung : Bagian 5
Martin Simamora | Let Us Reason
No comments:
Post a Comment