F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

0 Mengenali Penyesatan Di Sekitar Kita

Oleh: Steven J. Cole

Mengapa Mentaati Yesus Bukan Opsional(-6-)
“Lesson 28: Why Obedience Is Not Optional (Luke 6:46-49)

Alih bahasa dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia: Martin Simamora


Bacalah lebih dulu:”bagian 5
Kesimpulan
Apa yang dapat kita lakukan untuk memastikan bahwa rumah kita dibangun di atas batu ketaatan pada Kristus, bukan di atas pasir? Yesus menyebutkan tiga hal (Lukas 6:47): datang kepada-Nya, dengarkan perkataan atau atau firman-Nya, dan bertindaklah di atas firman-firmannya.


Pertama, anda harus datang pada Yesus. Ini hendak menyatakan sebuah hubungan personal, hubungan antara pribadimu dan Yesus Kristus. Dalam nas paralel di Matius, Yesus berkata pada orang-orang munafik yang telah mengerjakan semua hal yang begitu mengesankan dalam nama-Nya,”Aku tidak pernah mengenalmu”(Matius 7:23). Apakah anda mengenal Yesus dan apakah Yesus mengenalmu? Kekristenan bukan sebuah system aturan-aturan dimanakan anda memutuskan untuk mulai mengerjakan apa yang ada pada daftar. Kekristenan pada dasarnya sebuah hubungan personal atau kehidupan yang dipimpin dan bersedia dipimpin oleh kebenaran yang berasal dari Juruselamat yang telah bangkit, yang hidup. Dosa-dosamu telah memisahkanmu dari-Nya. Tetapi Ia telah mencurahkan darah-Nya untuk mendamaikan dengan Allah setiap orang berdosa yang akan berhenti percaya pada dirinya sendiri dan perbuatan-perbuatan baiknya sendiri dan yang akan atau mau percaya dalam darah Yesus sebagai satu-satunya yang secara sempurna melenyapkan dosa.

0 Tinjauan:Pengajaran Pdt.Erastus Sabdono Tentang Corpus Delicti (10/40)

Martin Simamora

Itu Sebabnya Bukan Untuk Menjadi Corpus Delicti

(Lebih dulu di “Bible Alone”-Kamis,21 Juli 2016- telah diedit dan dikoreksi)


Bacalah lebih dulu: “bagian  9

Anak-anak Allah seharusnya dan harus berjuang menjadi corpus delicti atau menjadi bukti di pengadilan Allah, terjadi kala anak-anak Allah tersebut dapat meneladani Yesus yang telah berhasil menjadi corpus delicti atau bukti bahwa mereka seharusnya  juga dapat mentaati dan menghormati Allah sehingga dapat menjadi corpus delicti atau bukti yang dapat menolong Allah yang tak berdaya untuk membungkam iblis. Inilah corpus delicti yang sedang dimaksudkan oleh pendeta Erastus.


Itulah bukti yang diperlukan Allah dalam pengadilan Allah terhadap iblis dan bagaimana bukti itu diproduksi dan menunjukan apakah bukti atau corpus delicti itu, yaitu:bahwa anak-anak Allah dapat meneladani Yesus. Ajaran pendeta Erastus telah sama sekali tak berseiringan dengan:

Iblispun terbukti dan pantas dihukum


Bukti yang dapat dimiliki anak-anak Allah dan bagaimana mereka harus berlaku agar dapat menjadi corpus delicti atau bukti kejahatan iblis, sama sekali tak akan berbicara untuk memberikan sokongan pada penghakiman dan penghukuman Allah terhadap iblis. 

Mengapa?

Ke-corpus delicti-an pada anak-anak Allah yang diajarkan oleh pendeta Erastus adalah  ini:
Sekaligus oleh ketaatan-Nya ia bisa menjadi CORPUS DELICTI yang membuktikan bahwa seharusnya anak-anak Allah dapat taat dan menghormati-Nya dengan benar

sama sekali tidak membuktikan tindakan kejahatan yang telah dilakukan oleh iblis dan bagaimana iblis melakukan tindak kejahatannya, tetapi membuktikan, di hadapan Allah, bahwa anak-anak Allah dapat meneladani Yesus.  Bukankah dikatakan oleh pendeta Erastus bahwa menjadi corpus delicti berarti “seharusnya anak-anak Allah dapat taat dan menghormati-Nya dengan benar” sebagaimana Yesus Kristus?

0 Tinjauan:Pengajaran Pdt.Erastus Sabdono Tentang Corpus Delicti (9/40)

Martin Simamora

Problem Dunia: Siapakah Yesus Sesungguhnya?

(Lebih dulu di “Bible Alone”-Rabu,20 Juli 2016- telah diedit dan dikoreksi)


Bacalah lebih dulu “bagian 8

Corpus delicti, oleh pendeta Erastus Sabodono, bukan saja telah me-redefinisi ketuhan-an tetapi juga kemanusiaan (perendahan) Anak Tunggal Allah  dalam cara yang begitu berlawanan dengan eksistensi dan pengajaran Yesus yang telah datang ke dalam dunia. Eksistensinya atau siapakah dia  tak perpisahkan dengan pengajarannya seperti nampak dalam ucapannya seperti ini:

Yohanes 10:27-28 Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku, dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.


Yohanes 10:36 masihkah kamu berkata kepada Dia yang dikuduskan oleh Bapa dan yang telah diutus-Nya ke dalam dunia: Engkau menghujat Allah! Karena Aku telah berkata: Aku Anak Allah?


Lukas 5:24 Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa" --berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu--:"Kepadamu Kukatakan, bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!"

Tak ada sama sekali relasi untuk tujuan menjadi corpus delicti bagi anak-anak Allah terhadap Yesus tetapi:”memberikan hidup yang  kekal” dan “memberikan kepastian tidak akan binasa sampai selama-lamanya.” Apakah yang Yesus kehendaki agar diketahui oleh manusia? Jawabnya adalah tentang siapakah dirinya dan apakah tujuannya yang berkaitan dengan kuasa dan otoritas untuk mewujudkan tujuannya, yaitu: “Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa.”

Bukan agar manusia tahu bahwa Allah memiliki problem, yaitu: bercela dihadapan iblis sehingga belum bisa membuktikan iblis bersalah sampai ada manusia-manusia yang memberikan pada Allah bukti-bukti yang akan menegakan keadilan Allah di hadapan iblis.

0 Tinjauan:Pengajaran Pdt.Erastus Sabdono Tentang Corpus Delicti (8/40)

Martin Simamora

Problem Dunia: Siapakah Yesus Sesungguhnya?

(Lebih dulu di “Bible Alone”-Selasa,19 Juli 2016- telah diedit dan dikoreksi)


Bacalah lebih dulu: “bagian 7

Telah dinyatakan oleh Yesus sendiri berdasarkan perkataan dan perbuatannya, bagaimana Ia dan perkataannya berkuasa atas setan dan pemerintahannya, maka “siapakah Yesus” menurut Sang Mesias itu sendiri, telah sama sekali menolak pengajaran pendeta Dr. Erastus Sabdono mengenai  siapakah dan apakah tujuan dan karya Yesus Kristus di dalam dunia ini yang sebatas untuk menanggung penghukuman tanpa kemerdekaan dari pemerintahan iblis dan menjadi corpus delicti bagi kepentingan anak-anak Allah. Perhatikan ini kembali:

“Manusia harus dihukum,tetapi Allah ingin mengampuni manusia. Oleh sebab itu harus ada yang memikul atau menanggung dosa manusia tersebut. Itulah sebabnya Bapa mengutus Putera-Nya yang tunggal, Tuhan Yesus untuk menggantikan tempat manusia yang harus dihukum tersebut. Ini dilakukan-Nya untuk memenuhi atau menjawab keadilan Allah. Sekaligus oleh ketaatan-Nya ia bisa menjadi CORPUS DELICTI yang membuktikan bahwa seharusnya anak-anak Allah dapat taat dan menghormati-Nya dengan benar. Iblispun terbukti dan pantas dihukum[halaman 37- “Aturan Main”]”  


Dalam upaya mengokohkan pengajarannya tentang siapakah dan apakah tujuan kedatangan Yesus, maka untuk menentang Yesus,pertama-tama, pendeta Erastus harus menuliskan kembali apakah yang menjadi maksud pengutusan Yesus ke dalam dunia ini oleh Bapa: “Oleh sebab itu harus ada yang memikul atau menanggung dosa manusia tersebut. Itulah sebabnya Bapa mengutus putera-Nya yang tunggal, Tuhan Yesus untuk menggantikan tempat manusia yang harus dihukum tersebut.  Sehingga oleh ketaatan-Nya ia bisa menjadi CORPUS DELICTI” 

Jenis pengajaran yang melawan kebenaran yang diucapkan oleh Yesus sendiri:

0 Mengenali Penyesatan Di Sekitar Kita

Mengapa Mentaati Yesus Bukan Opsional(5)
“Lesson 28: Why Obedience Is Not Optional (Luke 6:46-49)


”Alih bahasa dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia: Martin Simamora


Bacalah lebih dulu:”bagian 4

3.Ketaatan Bukan opsional karena mereka yang tidak mentaati Kristus menghadapi kebinasaan yang tak terkirakan dan final (Lukas 6:49)

Sebagaimana anda menilai orang yang membangun rumahnya tanpa sebuah pondasi, anda harus menanyakan,”Kenapa ia mau melakukan hal yang sebodoh itu?” Bisa ada sejumlah alasan. Pertama, membangun di atas pondasi melibatkan banyak waktu dan kerja keras untuk menggali dengan tangan hingga mencapai landasan berbatu dan orang bodoh malas. Itu jauh lebih mudah untuk mendirikan rumah tanpa semua situasi sukar meletakan sebuah pondasi yang benar. Sehingga ia mengikuti jalan lain yang paling mudah untuk dikerjakan. Jika anda pernah mengerjakan proyek-proyek perbaikan rumah tinggal, anda akan akan menjumpai situasi-situasi dimana pemilik terdahulu “telah memperbaiki” sebuah problem dengan mengerjakannya dengan cara gampang, tetapi itu tidak benar. Dalam perjalanan waktu panjang akan lebih baik untuk melakukannya benar sebagai hal yang  dikedepankan, karena anda harus membongkar perbaikan yang dilakukan serampangan itu untuk dapat benar-benar memperbaiki problemnya.

0 Tinjauan:Pengajaran Pdt.Erastus Sabdono Tentang Corpus Delicti (7/40)

Martin Simamora


Problem Dunia: Siapakah Yesus Sesungguhnya?

(Lebih dulu di “Bible Alone”-Senin,18 Juli 2016- telah diedit dan dikoreksi)



Bacalah lebih dulu:”bagian 6

Problem tersebut adalah sebuah poin yang tak mungkin diabaikan atau lebih tepatnya: itulah jawaban untuk pertanyaan apakah tujuan kedatangan Sang Firman ke dalam dunia yang adalah Allah dengan cara menjadi manusia di tengah-tengah manusia (bacalah: Yohanes 1:1,14,18; Ibrani 1:6; Ibrani 2:7,9,14; Ibrani 8:1-5; Ibrani 9:11-12; Ibrani 9:24-26; Ibrani 10:5-7)

Problem ini sudah ada sejak dahulu. Telah ada pada kekontemporeran Yesus, tetapi ini bukan sebuah problem yang problematik pada pihak Yesus, sebab senantiasa perkataan Yesus itu sendiri menghasilkan realitas yang menggenapi perkataan dan pengajarannya. Coba, misal, perhatikan episode-episode ini agar membantu memahami aspek apakah tujuan kedatangan Yesus ke dalam dunia ini:

Lukas 11:14-20 Pada suatu kali Yesus mengusir dari seorang suatu setan yang membisukan. Ketika setan itu keluar, orang bisu itu dapat berkata-kata. Maka heranlah orang banyak. Tetapi ada di antara mereka yang berkata: "Ia mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, penghulu setan." Ada pula yang meminta suatu tanda dari sorga kepada-Nya, untuk mencobai Dia. Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka lalu berkata: "Setiap kerajaan yang terpecah-pecah pasti binasa, dan setiap rumah tangga yang terpecah-pecah, pasti runtuh. Jikalau Iblis itu juga terbagi-bagi dan melawan dirinya sendiri, bagaimanakah kerajaannya dapat bertahan? Sebab kamu berkata, bahwa Aku mengusir setan dengan kuasa Beelzebul. Jadi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, dengan kuasa apakah pengikut-pengikutmu mengusirnya? Sebab itu merekalah yang akan menjadi hakimmu. Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu. 


Heranlah orang banyak,” bukan sebuah keheranan yang belaka menunjukan ketakjuban pada mujizatnya tetapi pada bagaimana bisa ada seorang manusia berkuasa atas setan?


Apakah tujuan kedatangan Mesias itu berkaitan dengan penaklukan pemerintahan setan di dunia ini atas manusia? 

0 Mengenali Penyesatan Di Sekitar Kita

Mengapa Mentaati Yesus Bukan Opsional(4)
 “Lesson 28: Why Obedience Is Not Optional (Luke 6:46-49)”

Alih bahasa dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia: Martin Simamora


Bacalah lebih dulu:”bagian 3

Sebelum banjir, kedua rumah terlihat sama bagi pengamat biasa, tetapi ada sebuah perbedaan  yang teramat luas antara keduanya setelah banjir melanda. Satu rumah tetap tegak berdiri dan yang lain telah hancur luluh lantak. Perbedaannya terdapat dalam bagian yang tersembunyi, pondasinya. Pondasi sangat tidak menarik mata, tetapi bagian tersebut secara mutlak penting jika anda menginginkan sebuah bangunan untuk bertahan pada jangka waktu yang panjang. Pondasi ketaatan memampukan seorang Krsiten untuk berdiri kokoh ketika berbagai problem dan tantangan hidup melanda.



Apa sajakah sejumlah banjir yang tak terelakan menguji iman kita? Ada  ujian-ujian yang kita semua hadapi—kekecewaan-kekecewaan, berbagai kemunduran, sakit penyakit, kehilangan orang-orang yang dikasihi, kehilangan sebuah pekerjaan, dikecewakan oleh keluarga atau sahabat, dan lain sebagainya. Ada banjir-banjir tertentu yang yang berlangsung seiring semakin bertambah tua—kehilangan kesehatan dan kekuatan, menjadi terpenjarakan oleh keterbatasan-keterbatasan tubuh kita. Dan tentu saja ada kematian diri kita sendiri yang mendekati kita secara pasti dan tanpa lelah. Semua ujian-ujian ini apakah kita benar-benar murid Yesus Kristus atau hanya sekedar  pengikut Kristus yang setia hanya jika keadaan baik-baik saja dan menyenangkan yang tidak tulus dalam iman kita.
Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9