Oleh: Martin Simamora
Antara Yesus Dan Petrus, Semua Murid, dan Semua Manusia
Dalam catatan-catatan
injil ada catatan-catatan yang
begitu iconic atau begitu monumental karena mencatat peristiwa-peristiwa
yang melampaui realitas yang disajikannya. Itu disebabkan oleh apa yang tidak
mungkin ditangkap oleh mata dan persepsi manusia, harus diungkapkan oleh Yesus
Kristus dalam ungkapan-ungkapan realitas yang hanya dapat dikenali dan dihidupi
oleh Yesus sendiri. Diantaranya adalah: apa yang terjadi antara Yesus dan
Petrus.
Mari kita melihatnya:
Markus
8:31-33 Kemudian mulailah Yesus mengajarkan kepada mereka, bahwa Anak Manusia
harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala
dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan bangkit sesudah tiga hari. Hal
ini dikatakan-Nya dengan terus terang. Tetapi Petrus menarik Yesus ke
samping dan menegor Dia. Maka berpalinglah Yesus dan sambil memandang
murid-murid-Nya Ia memarahi Petrus, kata-Nya: "Enyahlah Iblis, sebab engkau bukan
memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan
manusia."
Sebetulnya, Yesus
tidak secara eksklusif berbicara kepada
Petrus, tetapi kepada semua murid-muridnya. Bukan percakapan untuk mengisi
waktu kosong atau bualan dongeng dan fantasi, tetapi sebuah pembicaraan yang
akan mengiritasi jiwa dalam sebuah kepedihan yang begitu memerihkan,sehingga
tak mungkin jiwa hanya diam saja, lantas tersenyum bahagia. Dan Petrus
memberanikan diri untuk menegor dan menghentikan pernyataan Yesus tersebut.
Pada Yesus, ia telah
menyajikannya sebagai sebuah pengajaran yang begitu khusus dan penting bukan
saja agar para murid dapat mengetahui peristiwa yang akan datang, namun
mempersiapkan mereka untuk masuk ke dalam waktu-Nya yang segera menjemput Yesus
untuk masuk ke dalam penggenapan kehendak Allah di sorga untuk terjadi di bumi, sebagaimana Kitab Suci
telah menuliskannya.
Ia mengajarkannya secara terus terang. Ia memang
kepada orang banyak atau kepada non murid-murid-Nya tidak mengajarkannya
secara terus terang namun bagaikan
berteka-teki sehingga begitu sukar dan
begitu tinggi untuk dijangkau. Misalkan: