F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

Showing posts with label Mengasihi Dalam KudusNya. Show all posts
Showing posts with label Mengasihi Dalam KudusNya. Show all posts

0 Tinjauan Pengajaran Pdt. Dr. Erastus Sabdono Pada Keselamatan Di Luar Kristen (6.G-1)

Oleh: Martin Simamora

YEDIJA:
“Dikasihi Allah Karena Karunia-Nya Pada Manusia Yang Berada Dalam Kebinasaan, Bukan Karena Manusia Memperjuangkan Kebenarannya(6.G-1)”
 
Nabi Natan Menyampaikan Penghakiman Tuhan: "Engkaulah Orangnya!"
Lukisan: Angelika Kaufmann


Benarkah hukum Taurat diberikan kepada bangsa Israel untuk menunjukan standard kebenaran moral yang manusia sebelum jaman penggenapan harus miliki. Dengan kata lain kebenaran hukum Taurat itu sama sekali berbeda dan sama sekali terpisah dari kebenaran dalam Kristus, bahkan  bangsa Israel dapat dilestarikan  dengan hukum Torat? Sebagaimana yang diajarkan oleh pendeta Dr. Erastus Sabdono dalam “Keselamatan Di Luar Kristen“ pada paragraf akhir di halaman 18:



Mari pertama-tama memperhatikan penjelasan rasul Paulus berikut ini:

Roma 2:17-29 Tetapi, jika kamu menyebut dirimu orang Yahudi dan bersandar kepada hukum Taurat, bermegah dalam Allah, dan tahu akan kehendak-Nya, dan oleh karena diajar dalam hukum Taurat, dapat tahu mana yang baik dan mana yang tidak, dan yakin, bahwa engkau adalah penuntun orang buta dan terang bagi mereka yang di dalam kegelapan, pendidik orang bodoh, dan pengajar orang yang belum dewasa, karena dalam hukum Taurat engkau memiliki kegenapan segala kepandaian dan kebenaran. Jadi, bagaimanakah engkau yang mengajar orang lain, tidakkah engkau mengajar dirimu sendiri? Engkau yang mengajar: "Jangan mencuri," mengapa engkau sendiri mencuri? Engkau yang berkata: "Jangan berzinah," mengapa engkau sendiri berzinah? Engkau yang jijik akan segala berhala, mengapa engkau sendiri merampok rumah berhala? Engkau bermegah atas hukum Taurat, mengapa engkau sendiri menghina Allah dengan melanggar hukum Taurat itu? Seperti ada tertulis: "Sebab oleh karena kamulah nama Allah dihujat di antara bangsa-bangsa lain." Sunat memang ada gunanya, jika engkau mentaati hukum Taurat; tetapi jika engkau melanggar hukum Taurat, maka sunatmu tidak ada lagi gunanya. Jadi jika orang yang tak bersunat memperhatikan tuntutan-tuntutan hukum Taurat, tidakkah ia dianggap sama dengan orang yang telah disunat? Jadi jika orang yang tak bersunat memperhatikan tuntutan-tuntutan hukum Taurat, tidakkah ia dianggap sama dengan orang yang telah disunat? Sebab yang disebut Yahudi bukanlah orang yang lahiriah Yahudi, dan yang disebut sunat, bukanlah sunat yang dilangsungkan secara lahiriah. Tetapi orang Yahudi sejati ialah dia yang tidak nampak keyahudiannya dan sunat ialah sunat di dalam hati, secara rohani, bukan secara hurufiah. Maka pujian baginya datang bukan dari manusia, melainkan dari Allah.

Bangsa Israel seharusnya dapat menjadi: penuntun orang buta dan terang bagi mereka yang di dalam kegelapan, pendidik orang bodoh, dan pengajar orang yang belum dewasa. Mengapa?Karena dalam hukum Taurat engkau memiliki kegenapan segala kepandaian dan kebenaran. Namun yang terjadi sebaliknya: Engkau yang mengajar: "Jangan mencuri," mengapa engkau sendiri mencuri? Engkau yang berkata: "Jangan berzinah," mengapa engkau sendiri berzinah? Engkau yang jijik akan segala berhala, mengapa engkau sendiri merampok rumah berhala?


Apakah ini sebuah situasi temporer pada sebuah waktu atau era? Apakah ini sebuah situasi pada generasi-generasi tertentu Israel saja, dan apakah dengan demikian hukum Taurat tak dapat bekerja menjadi pandu bagi Israel, sebab:” oleh karena kamulah nama Allah dihujat di antara bangsa-bangsa lain?” Seperti ada tertulis, apakah maksudnya? 

0 Ketika Tuhan Mencintaiku:

Oleh: Martin Simamora

IA Tak Pernah Setengah Hati


Sangat berguna untuk terlebih dahulu membaca:”DALAM KEMATIAN


Sekalipun ketika romantisme jiwaku menyelimutiku dan sedang menenggelamkan jiwaku untuk merenangi hingga ke kedalamannya, tetapi harus terus terang kukatakan, kutaksanggup menggapai dasarnya,  karena sebetulnya manusia di sepanjang usia hidupnya, tak pernah menjadi seorang Master atau Doktor cinta. Apa yang sebetulnya terjadi, yang kutemui adalah, ada begitu banyak jurang yang sekalipun sempit namun begitu dalam menjurangkan rasa-rasa cinta untuk mewujud sempurna berdasarkan kemampuanku untuk melahirkannya dan menghadirkannya, apalagi itu hidup dalam keabadian pengharapan yang dilantunkan oleh jiwa cinta yang begitu penuh hasrat. 

Seharusnya sebagaimana telah saja jadwalkan dalam skemaku, seharusnya sekarang sudah masuk ke “Tinjauan 6G,” tetapi, yang ini harus terlebih dahulu kutuliskan.


Bagaimana Tuhan? Pernahkan Ia  menunjukannya pada manusia, bahwa IA mencintainya? Dengan malu-malukah, tersipu-sipukah, atau begitu tajam menghujam jiwamu? Ungkapan cinta-Nya telah begitu kuat untuk memesona jiwaku. Seharusnya, siapapun juga yang membacanya tak akan sanggup untuk berkata bahwa Tuhan itu sesuatu yang abstrak dan tidak tertarik untuk membangun jalinan atau hubungan cinta yang begitu personal, mesra sampai-sampai itu menghasut jiwamu untuk bukan saja menyandarkan jiwamu kepada-Nya, tetapi menyerahkan dirimu  kepada-Nya, agar: Dia yang membina hidupmu, Dia yang merancangkan dan mewujudkan masa depanmu, dan hanya pada-Nya saja cinta sucimu di dunia ini.


Ketika Tuhan  menunjukan cintanya, maka tak ada satupun manusia yang dapat mengatakan dan mewujudkannya sebagaimana Dia. Perhatikanlah ini:


Yesaya 49:15-16 Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau. Lihat, Aku telah melukiskan engkau di telapak tangan-Ku; tembok-tembokmu tetap di ruang mata-Ku.
Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9