oleh : Greg Herrick, Ph.D
Mosaic of Jesus Christ in church of
|
Istilah “Kristologi” (berasal dari bahasa Yunani “Christos” bermakna “yang diurapi” atau “Kristus”) merujuk kepada studi tentang Kristus. Kristologi kerap meliputi topik-topik seperti pra eksistensi dan kekekalan Kristus, nubuat-nubuat Perjanjian Lama mengenai Kristus, kemanusiaan Kristus, ketuhanan dan inkarnasi, juga hal-hal terkait pencobaan-pencobaan dan ketidakberdosaan, kematiannya, kebangkitan, kenaikan dan peninggian, kedatangan kembali, tiga jabatan, dan hakikat Yesus.
Pra eksistensi Kristus
Ada beberapa
teks dalam Perjanjian Baru yang dalam sejumlah cara berbicara tentang pra
eksistensi Kristus. Yohanes berkata “firman” menjadi manusia yang menyiratkan
bahwa dia telah ada sebelum inkarnasinya (Yohanes 1:1,14). Yesus sendiri
mengungkapkan pra eksitensinya didalam sejumlah teks. Yesus berkata bahwa
dia memiliki kemuliaan dengan Bapa sebelum dunia ada (Yohanes 17:5) dan
dia telah datang/berasal dari Bapa
(Yohanes 5:43; 6:38), Ayat-ayat ini menunjukan pra eksistensinya. Paulus juga
merujuk Kristus sebagai Adam terakhir, menyiratkan prakesistensinya karena
orang Yahudi kerap menganggap Adam dan Musa merupakan praeksisten. Demikian
juga ketika Yesus berkata bahwa Yesus dahulu “kaya” tetapi kemudian menjadi
“miskin,” bahwa dia sebelumnya “didalam
wujud Tuhan,” tetapi telah “merendahkan dirinya sendiri,” bahwa dia telah ada
“sebelum segala sesuatunya” (Kolose 1:17). Kedua referensi ini merujuk kepada
perendahan pada inkarnasi dan oleh karena itu menunjukan bahwa Kristus telah
ada sebelum kedatangannya ke dunia (Lihat
1 Korintus 15:45; dan Filipi 2:6).