Oleh: Martin Simamora
Natal
Setelah Kesunyian Sabda Yang Panjang:
Sang
Firman Berinkarnasi Menjadi Manusia Membawa Terang Manusia
400 Tahun Kesunyian
Firman
Selama 400 tahun
(diperkirakan) Allah tak berfirman sama sekali kepada bangsa Yahudi
diperhitungkan semenjak peringatan terakhir-Nya sebagaimana yang dicatat dalam
Kitab Maleakhi:” Sesungguhnya
Aku akan mengutus nabi Elia kepadamu menjelang datangnya hari TUHAN yang besar
dan dahsyat itu. Maka
ia akan membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati anak-anak
kepada bapa-bapanya supaya jangan Aku datang memukul bumi sehingga musnah.”
(Malaekhi 4:5-6). Era peringatan Malaekahi, sekitar tahun 430 Sebelum Masehi,
bangsa Yahudi baru saja pulang dari pembuangan Babel (sebagai para pedagang,
bukan sebagai gembala). Saart itu kerajaan Medo-Persian masih menduduki Israel,
dan bait suci telah dibangun kembali. Baik hukum dan keimamatan Harun telah
dipulihkan, dan bangsa Yahudi telah membuang semua berhalanya. Akan tetapi
peringatan Malaekhi tersebut bukan tanpa sebab. Orang-orang Yahudi berlaku
semena-mena terhadap isterinya, menikahi perempuan-perempuan penyembah berhala
dan tidak memberikan persepuluhan, para
imam mengabaikan bait suci dan tidak mengajarkan jalan-jalan Tuhan. Singkatnya,
orang-orang Yahudi tidak menghormati Allah.
Tahun 333 Sebelum
Masehi,Israel jatuh kedalam pendudukan Yunani, dan tahun 323 Sebelum Masehi,
jatuh kedalam pendudukan Mesir. Orang-orang Yahudi secara umum diperlakukan
baik dalam pendudukan-pendudukan tersebut, dan mereka mengdopsi bahasa Yunani
dan banyak kebiasaan Yunani, dan budayanya, dan di Mesir, Perjanjian Lama
diterjemahkan kedalam bahasa Yunani. Terjemahan ini, disebut Septuaginta, dan
dipergunakan secara luas, dan kerap dikutip dalam Perjanjian Baru..
Hukum dan keimamatan
Yahudi masih berlangsung cukup memadai hingga Antiokhos Yang Agung dari Syria
menduduki Israel pada tahun 204 Sebelum Masehi. Ia dan penerusnya, Antiokhos
dari Epifanes, menganiaya orang-orang Yahudi dan memperdagangkan keimamatan,
dan pada tahun 171 Sebelum Masehi, Epifanes menghancurkan kesakralan Ruang
Mahakudus yang mengakibatkan perlawanan atau pemberontakan oleh Yudas Makabe
yang masih turunan Harun, dan pada tahun 165 Sebelum Masehi, Israel berhasil
memiliki kembali Yerusalem dan menyucikan bait suci. Akan tetapi peperangan
terus berlangsung antara orang-orang Yahudi dan orang-orang Syria sampai Roma
menduduki Israel pada tahun 63 Sebelum Masehi dan pada saat itulah Pompey
memasuki Ruang Mahakudus (ini sebuah
pelanggaran tak terampuni karena hanya Imam Besar yang telah terlebih dahulu
memenuhi tuntutan hukum taurat-seperti ia harus mempersembahkan kurban bagi
pengudusan dirinya sendiri lebih dahulu-untuk melakukan pelayanan keimamatannya),
dan sekali lagi mengejutkan dan rasa sakit hati yang mendalam bagi orang-orang
Yahudi. Pada tahun 47 Sebelum Masehi, Caesar mengangkat Antipater, keturunan
Esau, sebagai Prokurator/Wali Negeri Yudea, dan Antipater kemudian menunjuk dua
puteranya sebagai raja-raja atas Galilea dan Yudea.
Sebagaimana
Perjanjian Baru dibuka, putera Antipater, Herodes Agung, seorang keturuan Esau
adalah seorang raja. Era itu, keimamatan adalah sebuah kedudukan politis dan
bukan berasal dari keturunan Harun. Bermotifkan politik sebagai hasil
perkembangan dua faksi yang ada saat itu: Farisi dan Saduki. Kelompok Saduki
mengusung perilaku liberal dan praketik-praktik budaya Yunani, Mereka hanya mengusung Taurat
sebagai agama tetapi sebagaimana semua aristocrat bahwa Tuhan tidak seharusnya mendapat
bagian apapun dalam menjalankan pemerintahan. Sementara itu Farisi pengusung
garis keras dengan pertolongan para penyalin kitab suci, mengembangkan hukum agama
hingga pada titik dimana kepedulian dan perhatian orang pada dasarnya tak bermakna.
Antara era Malaekhi
dan kedatangan Mesias, beberapa nubuat telah digenapi, termaskuk 2.300 hari
penistaan ruang mahakudus antara tahun 171 dan 165 Sebelum Masehi (Daniel
8:14), tetapi tidak satupun nubuat yang terpenuhi atau 400 tahun bangsa itu
mempelajari Kitab Suci untuk mencari Tuhan (Mazmur 43-44) dan mempersiapkan
kedatangan Mesias, menjadikan 400 tahun untuk hal yang baik. Faktanya, mereka
dibutakan dan ditulikan hingga ke titik dimana hampir semua orang Yahudi bahkan
tidak dapat mempertimbangkan konsep Mesias yang rendah hati (Zakaria 9:9;
Yesaya 6:10; Yohanes 12:40).
Kesunyian 400 tahun Terpecahkan di Bait suci
Sekarang mari kita
melihat sebuah catatan penting dalam injil Lukas, sebuah catatan yang begitu
penting dan begitu krusial yang bahkan tak lagi satupun bangsa Yahudi sanggup
memiliki hikmat yang benar tentang mesias yang dijanjikan itu. Mari kita
memperhatikannya:
Lukas
1:5-20Pada zaman Herodes, raja Yudea, adalah seorang imam yang bernama Zakharia
dari rombongan Abia. Isterinya juga berasal dari keturunan Harun, namanya
Elisabet. Keduanya adalah benar di hadapan Allah dan hidup
menurut segala perintah dan ketetapan Tuhan dengan tidak bercacat. Tetapi
mereka tidak mempunyai anak, sebab Elisabet mandul dan keduanya telah lanjut
umurnya. Pada suatu kali, waktu tiba giliran rombongannya,
Zakharia melakukan tugas keimaman di hadapan Tuhan. Sebab
ketika diundi, sebagaimana lazimnya, untuk menentukan imam yang bertugas,
dialah yang ditunjuk untuk masuk ke dalam Bait Suci dan membakar ukupan di
situ. Sementara
itu seluruh umat berkumpul di luar dan sembahyang. Waktu itu adalah waktu
pembakaran ukupan. Maka tampaklah kepada Zakharia seorang malaikat Tuhan
berdiri di sebelah kanan mezbah pembakaran ukupan. Melihat hal itu ia terkejut
dan menjadi takut. Tetapi malaikat itu berkata kepadanya: "Jangan takut,
hai Zakharia, sebab doamu telah dikabulkan dan Elisabet, isterimu, akan
melahirkan seorang anak laki-laki bagimu dan haruslah engkau menamai dia
Yohanes. Engkau akan bersukacita dan bergembira, bahkan banyak orang akan
bersukacita atas kelahirannya itu. Sebab ia akan besar di hadapan Tuhan dan ia
tidak akan minum anggur atau minuman keras dan ia akan penuh dengan Roh Kudus
mulai dari rahim ibunya; ia akan membuat banyak orang Israel berbalik kepada
Tuhan, Allah mereka, dan ia akan berjalan mendahului Tuhan
dalam roh dan kuasa Elia untuk membuat hati bapa-bapa berbalik kepada
anak-anaknya dan hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar dan
dengan demikian menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya."
Lalu
kata Zakharia kepada malaikat itu: "Bagaimanakah aku tahu, bahwa hal ini
akan terjadi? Sebab aku sudah tua dan isteriku sudah lanjut umurnya."
Jawab
malaikat itu kepadanya: "Akulah Gabriel yang melayani Allah dan aku telah
diutus untuk berbicara dengan engkau dan untuk menyampaikan kabar baik ini
kepadamu.
Sementara itu seluruh
umat berkumpul di luar dan sembahyang, Imam Besar Zakharia keturunan Harun itu
bukan saja menerima lawatan Allah yang menyampaikan firman atau kabar baik
bukan saja bagi dirinya bahwa ia akan juga memiliki seorang putera dari
isterinya yang sudah tua dan mandul, tetapi seorang putera yang berdasarkan
ketetapan Allah akan menjadi sosok yang akan mempersiapka jalan bagi Tuhan yang
akan datang ke dalam dunia melawat umatnya.
Empat ratus tahun
kesunyian berakhir di bait suci dengan diterimanya sabda Allah oleh Imam
Zakharia yang keturunan Harun yang wujudnya bukan saja sabda tetapi lahirnya
seorang yang akan: berjalan mendahului
Tuhan dalam roh dan kuasa Elia untuk membuat hati bapa-bapa berbalik kepada
anak-anaknya dan hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar dan
dengan demikian menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya.
Penutup pada Kitab Malaekhi kini telah berjumpa dengan penggenapannya tepat di
bait suci dan tepat pada imam besar Zakharia dan pada keturunannya yang telah
ditetapkan Allah sebagai seorang yang akan mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa
Elia untuk membuat bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati orang-orang
durhaka kepada pikiran orang-orang benar dadn dengaan demikian menyiapkan bagi
Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya.
Mesias atau Kristus,
kelahirannya diberitakan dalam sebuah rantai penggenapan nubuat yang berkait
satu sama lain: dia yang meluruskan jalan bagi Tuhan dan Tuhan yang turun
kedunia menjadi manusia. Karena itu injil Lukas terkait pelayanan Yohanes Sang
Pembaptis (tentu saja pada saat Yesus sudah dewasa untuk masuk kedalam saat
pelayanannya di muka bumi) menuliskan begini:
Lukas
3:1-6 Dalam tahun kelima belas dari pemerintahan Kaisar Tiberius, ketika
Pontius Pilatus menjadi wali negeri Yudea, dan Herodes raja wilayah Galilea,
Filipus, saudaranya, raja wilayah Iturea dan Trakhonitis, dan Lisanias raja
wilayah Abilene, pada waktu Hanas dan Kayafas menjadi
Imam Besar, datanglah firman Allah kepada Yohanes, anak Zakharia, di padang
gurun. Maka
datanglah Yohanes ke seluruh daerah Yordan dan menyerukan: "Bertobatlah
dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu, seperti
ada tertulis dalam kitab nubuat-nubuat Yesaya: Ada suara yang berseru-seru di
padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya.
Setiap
lembah akan ditimbun dan setiap gunung dan bukit akan menjadi rata, yang
berliku-liku akan diluruskan, yang berlekuk-lekuk akan diratakan, dan
semua orang akan melihat keselamatan yang dari Tuhan."
Kesunyian 400 Tahun Berakhir dengan Orang Melihat Keselamatan
yang dari Tuhan: Kelahiran Sang Juruselamat
Karena itulah, rasul
Yohanes mengidentifikasi kelahiran Kristus kedalam dunia adalah berakhirnya
masa sunyi atau berakhirnya kediaman Allah terhadap bangsa Yahudi secara khusus
dan secara global kepada dunia dan segenap umat manusia, dalam sebuah pembukaan
injil yang menunjukan Allah mengutus Sang Firman kedalam dunia untuk bersabda
sebagai Sang Firman yang telah mengambil rupa manusia untuk bersabda dalam
kesucian dalam rupa manusia:
Yohanes
1:1-5 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan
Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala
sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi
dari segala yang telah dijadikan. Dalam Dia ada hidup
dan hidup itu adalah terang manusia. Terang
itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya.
Yohanes
1:9 Terang yang sesungguhnya, yang
menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia.
Yohanes
1:14 Firman itu telah menjadi manusia,
dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan
yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan
kebenaran.
Karena Ia adalah Sang
Firman yang selama 400 tahun tak bersabda sama sekali kepada bangsa Yahudi dan
tadi kita melihat fakta gelap kehidupan rohani bangsa Yahudi dan kusamnya
kekudusan keimamatan dalam bangsa tersebut maka pada konteks terdekat kita bisa
memahami apakah maksud terang itu
bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan tidak menguasainya, bahwa ini
sangat lekat dengan keadaan rohani bagsa ini yang bahkan gagal untuk
mempelajari kitab suci untuk mencari Tuhan dan apalagi untuk mempersipakan
kedatangan Mesias. Karena itulah pembuka injil Yohanes secara jitu menuliskan
situasi ini:
Yohanes
1:10-11Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia
tidak mengenal-Nya. Ia
datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak
menerima-Nya.
Namun dikatakan bahwa
kegelapan tidak menguasainya atau apapun juga keadaan dunia ini bahkan yang
seperti ini “dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya” tidak
dapat menggagalkan maksudnya. Bahwa problem ketulian dan kebutaan manusia yang
tak dapat ditanggulangi oleh manusia sama sekali tak menggagalkan Sang Firman
untuk dapat melihat dan mendengarkan-Nya karena Ia Sang Sabda yang telah
menjadi manusia itu datang untuk menyelamatkan dari belenggu dosa semacam ini
dengan cara-Nya:
Yohanes
1:13orang-orang yang diperanakkan bukan
dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang
laki-laki, melainkan dari
Allah
Siapakah Ia dan Apakah
Tujuan Sang Mesias Lahir Kedalam Dunia?
Dalam salah satu
pelayanannya di bait suci, Sang Kristus mengungkapkannya sebagaimana injil
Lukas mencatatnya:
Lukas
4:17-21 Kepada-Nya diberikan kitab nabi Yesaya dan setelah dibuka-Nya, Ia
menemukan nas, di mana ada tertulis: Roh Tuhan ada
pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik
kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada
orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan
orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah
datang." Kemudian Ia menutup kitab itu, memberikannya kembali kepada
pejabat, lalu duduk; dan mata semua orang dalam rumah ibadat itu tertuju
kepada-Nya. Lalu Ia memulai mengajar mereka, kata-Nya:
"Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya."
Pertama
Ia adalah Sang Penggenap Firman
Kedua
Ia adalah Yang Berfirman
Ia
menggenapi nubuat kitab Yesaya; Ia berfirman bahwa pada hari ini genaplah nas
ini sewaktu kamu mendengarnya.
400
tahun masa sunyi itu diakhiri dalam cara yang sangat mencengangkan. Pertama
semua nubuat mesianik mulai mengalami sebuah runtut penggenapan yang hanya
dapat dimulai dan digenapi oleh Sang Sabda yang pada mulanya bersama-sama
dengan Allah. Dalam Ia mengambil rupa menjadi manusia, Ia tetap Sang Sabda
dalam otoritas dan kuasa bersabda dan menggenapinya sekaligus.
Tetapi
kombinasi kehidupan keimamatan yang dipolitisasi dan masa 400 tahun yang tidak
digunakan sama sekali untuk mempelajari kitab suci untuk mencari Tuhan dan
mengenal Mesias yang benar telah menghasilkan sebuah pemberontakan:
Lukas
4:23-30 Maka berkatalah Ia kepada mereka: "Tentu kamu akan mengatakan
pepatah ini kepada-Ku: Hai tabib, sembuhkanlah diri-Mu sendiri. Perbuatlah di
sini juga, di tempat asal-Mu ini, segala yang kami dengar yang telah terjadi di
Kapernaum!" Dan kata-Nya lagi: "Aku berkata
kepadamu, sesungguhnya tidak ada nabi yang dihargai di tempat asalnya. Dan
Aku berkata kepadamu, dan kata-Ku ini benar: Pada zaman Elia terdapat banyak
perempuan janda di Israel ketika langit tertutup selama tiga tahun dan enam
bulan dan ketika bahaya kelaparan yang hebat menimpa seluruh negeri. Tetapi
Elia diutus bukan kepada salah seorang dari mereka, melainkan kepada seorang
perempuan janda di Sarfat, di tanah Sidon. Dan pada zaman nabi
Elisa banyak orang kusta di Israel dan tidak ada seorangpun dari mereka yang
ditahirkan, selain dari pada Naaman, orang Siria itu." Mendengar itu
sangat marahlah semua orang yang di rumah ibadat itu. Mereka bangun, lalu
menghalau Yesus ke luar kota dan membawa Dia ke tebing gunung, tempat kota itu
terletak, untuk melemparkan Dia dari tebing itu. Tetapi Ia
berjalan lewat dari tengah-tengah mereka, lalu pergi.
Dosa
telah menghasilkan sebuah ketulian dan kebutaan yang mengerikan. 400 tahun masa
sunyi menunjukan betapa malangnya manusia tanpa firman, betapa tak berdayanya
moralitas manusia tanpa firman. Tanpa firman manusia berada dalam kegelapan
yang tak satupun manusia sanggup membayangkannya bahwa ia sedang berada dalam
kegelapan sehingga dapat berlaku seperti ini:
Tetapi Elia diutus bukan kepada
salah seorang dari mereka, melainkan kepada seorang perempuan janda di Sarfat,
di tanah Sidon. Dan
pada zaman nabi Elisa banyak orang kusta di Israel dan tidak ada seorangpun
dari mereka yang ditahirkan, selain dari pada Naaman, orang Siria itu."
Mendengar itu sangat marahlah semua orang yang di rumah ibadat itu. Mereka
bangun, lalu menghalau Yesus ke luar kota dan membawa Dia ke tebing gunung,
tempat kota itu terletak, untuk melemparkan Dia dari tebing itu
Siapakah
Yesus? Ia adalah Yang Bersabda dan Ia adalah Yang Menggenapinya! Tak pernah ada
manusia dimuka bumi ini yang dapat berkata:
Manakah
lebih mudah, mengatakan: Dosamu sudah diampuni, atau mengatakan: Bangunlah, dan
berjalanlah?- Luka 5:23
Karena
Ia adalah Dia Yang Berfirman Dan Menggenapinya, sehingga kalau Ia bersabda
dosamu sudah diampuni maka ia terampuni berdasarkan sabda Sang Firman yang
telah menjadi manusia:
Tetapi
supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni
dosa" --berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu--:"Kepadamu Kukatakan,
bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!" Dan
seketika itu juga bangunlah ia, di depan mereka, lalu mengangkat tempat
tidurnya dan pulang ke rumahnya sambil memuliakan Allah. Semua
orang itu takjub, lalu memuliakan Allah, dan mereka sangat takut, katanya:
"Hari ini kami telah menyaksikan hal-hal yang sangat mengherankan."-
Lukas 5:24-26
Ia Adalah Sang Firman, Bukan Saudara Lucifer & Bukan Juga
Datang untuk Menjadi Teladan Corpus Delicti Bagi Anda Agar Bapa Punya Barang
Bukti Kejahatan Satan
Tetapi
di natal ini, kembali penipuan besar-besaran akan berlangsung sebab tak
memberitakan dan mengakui bahwa Yesus adalah Sang Firman dan adalah Allah,
tetapi sebuah Allah yang lebih rendah, sebuah malaikat yang sedikit lebih
tinggi daripada malaikat.
Atau
Mesias dan Anak Allah hanyalah semacam Tuhan yang ketika keluar dari Bapa maka
ia benar-benar terputus dari Bapa sehingga ia sang Kristus diajarkan sebagai
manusia yang berpotensi untuk berdosa sebab pada dasarnya tubuh adalah jahat.
Jadi Ia sang Kristus perlu berjuang mati-matian sebagai manusia yang mengalami
kesurutan keilahian dan kekudusannya sehingga dapat salah dalam perkataan,
pikiran dan pertimbangan sebab kabut dosa pun meliputi sang Mesias. Ini adalah
sebuah konsepsi yang menjadi pondasi ajaran Corpus Delicti dan ini adalah
ajaran yang menipu banyak orang akan siapakah Yesus dan apakah tujuan kedatangannya
kedalam dunia?
Natal apakah yang sedang anda rayakan? Hati-hatilah
jangan menjadi bagian orang yang
terkutuk karena memelintirkan sabda Allah kepada Imam Besar Zakharia yang
diterimanya saat melakukan pelayanan keimamatannya.
Tentu
itu terserah anda. Tetapi ingatlah baik-baik, sebaik-baiknya dan
semulia-mulianya anda memandang keteladanan seorang pendeta, jika mulutnya
mengajarkan pengajaran asing maka terkutuklah ia sebagaimana Yesus
memperingatkan para penyesat:
Lukas
17:1-2Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Tidak mungkin tidak akan ada
penyesatan, tetapi celakalah orang yang mengadakannya. Adalah
lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya, lalu ia
dilemparkan ke dalam laut, dari pada menyesatkan salah satu dari orang-orang
yang lemah ini.
Penyesatan
melalui ajaran mengenai siapakah Yesus dan apakah tujuannya, akan menentukan
natal siapakah yang anda sedang rayakan? Jika anda sedang merayakan Yesus yang
direkayasa dalam konsepsi Corpus Delicti, konsepsi Yesus adalah Saudara
Lucifer, konsepsi Yesus adalah Anak Allah yang keluar dari Bapa dan ketika
keluar ia memiliki keindividuan terpisah total dan berpotensi dosa dengan
demikian, maka anda harus waspada karena anda sedang merayakan Yesus yang
direkayasa dalam pemikiran anti Sang Sabda. Jika itulah Yesus yang anda
agungkan dalam natal kali ini, maka anda tak mungkin mengaminkan sabda Yesus
satu ini:
Lukas
5:20-24Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia: "Hai saudara,
dosamu sudah diampuni." Tetapi ahli-ahli Taurat dan
orang-orang Farisi berpikir dalam hatinya: "Siapakah orang yang menghujat
Allah ini? Siapa yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah
sendiri?" Akan tetapi Yesus mengetahui pikiran
mereka, lalu berkata kepada mereka: "Apakah yang kamu pikirkan dalam
hatimu?.... Tetapi supaya
kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa"
Yesus
datang untuk mengampuni sebagai Sang Firman yang Bersabda dosamu sudah
diampuni-tanpa berbuat apapun dari pihak manusia?? Tepat sebagaimana kecaman
para ahli Taurat dan orang Farisi bahwa hanya Allah yang sanggup bersabda
demikian. Jika Yesus bukan Allah maka mustahil Sabda Kristus terjawab dalam
cara ini:
berkatalah
Ia kepada orang lumpuh itu--:"Kepadamu Kukatakan, bangunlah, angkatlah
tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!" Dan seketika itu juga bangunlah
ia, di depan mereka, lalu mengangkat tempat tidurnya dan pulang ke rumahnya
sambil memuliakan Allah.- Lukas 5:24-25
Jadi
awasilah dirimu akan apa yang kamu dengar dan imani, pastikan bahwa Yesus yang
kamu muliakan adalah Ia sang Sabda yang datang ke dalam dunia untuk mengampuni
dosa berdasarkan diri dan sabda sang Kristus sendiri sebab Ia adalah Allah Sang
Firman.
Merry
Christmas 2018
Solus
Christus
Soli
Deo Gloria
Rujukan untuk artikel
di atas
-What were the 400
years of silence?:
-Four Hundred Silent
Years:
- Corpus Delicti :
-The World Into Which
Christ Came:
-God Breaks His
Silence: https://www.gty.org/library/sermons-library/42-4/god-breaks-his-silence-the-revelation-to-zacharias
No comments:
Post a Comment