Oleh: Martin Simamora
Yesus
Kristus Dalam Penantian & Kebenaran Para Nabi Perjanjian Lama:
Siapakah Dia
& Semulia Siapakah Otoritasnya?
Bacalah
lebih dulu bagian2
Kelahiran Mesias Kedalam Dunia Dalam Pengharapan dan Penantian Para Nabi Perjanjian
Lama?
Pertama-tama adalah
Yesus sendiri yang menunjukan bahwa kelahiran-Nya adalah hal yang telah
diketahui dan dicatat sebagai sebuah
firman suci yang disampaikan Allah melalui perantaraan para nabi-Nya yang
kudus. Mari kita membaca penjelasan Yesus mengenai hal ini:
Lukas
10:24 Karena Aku berkata kepada kamu: Banyak nabi dan raja ingin melihat apa
yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu
dengar, tetapi tidak mendengarnya."
Pada sejumlah kesempatan
yang sangat krusial dalam pengajaran-pengajarannya, Yesus malah meletakan
dirinya yang telah datang ke dunia ini sebagai sentral dan berita besar yang
disuarakan oleh para nabi dan kitab suci:
Yohanes
5:46-47 Sebab jikalau kamu percaya kepada Musa, tentu kamu akan percaya juga
kepada-Ku, sebab ia telah menulis tentang Aku. Tetapi jikalau kamu tidak
percaya akan apa yang ditulisnya, bagaimanakah kamu akan percaya akan apa yang
Kukatakan?"
Yohanes
5:39-40 Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya
kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi
kesaksian tentang Aku, namun kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh
hidup itu.
Bahkan Yesus sendiri
tidak sekedar menunjukan dirinya berelasi dengan para nabi dan kitab suci dalam
tulisan para nabi mengenai perihal yang akan datang namun ia lebih jauh
menuturkan mengenai dirinya yang telah ada bersama-sama dengan para nabi
tersebut dan berada dalam sejarah dan setiap era para nabi tersebut. Dan ini
menjadi momen yang paling sukar bagi para pendengarnya, sebagaimana sejumlah
episode berikut ini:
Yohanes
8:56-58 Abraham bapamu bersukacita bahwa ia akan melihat hari-Ku dan ia telah
melihatnya dan ia bersukacita." Maka kata orang-orang
Yahudi itu kepada-Nya: "Umur-Mu belum sampai lima puluh tahun dan Engkau
telah melihat Abraham?" Kata Yesus kepada mereka:
"Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah
ada."
Jika Yesus berkata
bahwa almarhum Abraham telah mengenal-Nya sejak semula dalam sebuah sejarah
purba, lalu siapakah Yesus? Tidak ada manusia yang baru lahir di zaman yang
lebih maju dapat berkata:
▬Abraham
bapamu bersukacita bahwa ia akan melihat hari-Ku dan ia telah melihatnya dan ia
bersukacita
▬sesungguhnya
sebelum Abraham jadi, Aku telah ada.
Ia telah ada sebelum
segala sejarah ada, sebelum waktu, ruang dan materi ada! Tetapi ia tak hanya
ingin mengatakan bahwa ia adalah makhluk sorgawi ciptaan seperti malaikat atau
lebih tinggi daripada malaikat. Bukan! Yesus tak sekedar membicarakan kekekalan
semacam itu, tetapi ia membicarakan kekekalan sebagai Yang Mahakuasa: dalam
sebuah cara yang menunjukan bahwa ia memang benar-benar mahakuasa dalam Ia
telah menjadi manusia. Perhatikan sabda Yesus yang begitu mencengangkan ini:
Yohanes
8:51- Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa menuruti firman-Ku, ia
tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya."
Ini adalah pernyataan
yang mencengangkan, sebab bukan saja tak
pernah ada nabi yang pernah berkata bahwa mendengar dan menuruti perkataannya
adalah pada hakekatnya adalah mendengar dan menuruti firman yang bahkan
hasilnya melampaui apa yang dapat dicapai jika mendengarkan dan mentaati
taurat. Yesus meletakan dirinya lebih besar daripada nabi-nabi manapun dalam
mendudukan dirinya, yaitu perkataannya dapat memberikan kehidupan kekal atau
tetap dalam belenggu maut jika menuruti atau membantah perkataan dirinya.
Tetapi jika Yesus adalah benar sebagaimana Ia sendiri katakana bahwa dirinya
telah dituliskan oleh para nabi, adakah nabi yang dapat menunjukan bahwa Ia
berkuasa dalam perkataan dan dirinya? Mari kita memperhatikan beberapa Nabi Perjanjian Lama:
Nabi Musa:
Ulangan
18:18-19seorang nabi akan Kubangkitkan bagi mereka dari antara saudara mereka,
seperti engkau ini; Aku akan menaruh firman-Ku dalam mulutnya, dan ia akan
mengatakan kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadanya. Orang
yang tidak mendengarkan segala firman-Ku yang akan diucapkan nabi itu demi
nama-Ku, dari padanya akan Kutuntut pertanggungjawaban.
Nabi Yesaya:
Yesaya
52;13-15Sesungguhnya, hamba-Ku akan berhasil, ia akan ditinggikan, disanjung
dan dimuliakan. Seperti banyak orang akan tertegun melihat dia--begitu buruk
rupanya, bukan seperti manusia lagi, dan tampaknya bukan seperti anak manusia
lagi--demikianlah ia akan membuat tercengang banyak bangsa, raja-raja akan
mengatupkan mulutnya melihat dia; sebab apa yang tidak diceritakan kepada mereka
akan mereka lihat, dan apa yang tidak mereka dengar akan mereka pahami.
Jika kita mencermati
Musa, maka sebetulnya tak ada kelas nabi dengan otoritas yang bukan saja
meninggikan perkataannya tetapi meninggikan dirinya sendiri sebagai sebuah
ketetapan Allah sehingga merupakan kehakekatan dirinya. Secara sangat khusus
untuk nabi yang akan dibangkitkan itu bahwa ketika ia berkata maka ia sedang
berfirman pada lidahnya sendiri sehingga akan menjadi naturnya bahwa ia berkata
maka ia bersabda, sehingga ia bukan tipe nabi yang akan menuliskan sebuah kitab
tertentu tetapi ia sendiri adalah kitab Allah itu sendiri dalam rupa manusia—dalam
konteks Musa: Aku akan menaruh firman-Ku dalam mulut-Nya, dan ia akan
mengatakan kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepada-Nya. Tadi saya katakana
bahwa nabi ini bahkan pada dirinya sendiri secara hakekat kemanusiaan-Nya
memang mengandung kemuliaan Allah sebagaimana Allah sendiri dalam sebuah kelas
yang tak satupun makhuk dapat memiliki dasar penghakiman pada dirinya sendiri
selain Allah: Orang yang tidak
mendengarkan segala firman-Ku yang akan diucapkan nabi itu demi nama-Ku, dari
padanya akan Kutuntut pertanggungjawaban .
Dan Yesus sendiri
memang menunjukan bahwa ucapan dan dirinya adalah firman dan dasar penghakiman
atas segenap manusia dan dasar penyelamatan atas manusia yang mau mendengar dan
mentaati-Nya:
Yohanes
8:43- Apakah
sebabnya kamu tidak mengerti bahasa-Ku? Sebab kamu tidak dapat menangkap
firman-Ku.
Yohanes
8:45 Tetapi
karena Aku mengatakan kebenaran kepadamu, kamu tidak percaya kepada-Ku.
Tidak ada nabi yang
sanggup dan berani untuk menyatakan sebuah pernyataan yang sungguh luar biasa
berani, bahkan malaikat sekalipun kepada manusia, tidak pernah! Yesus kepada manusia
mengajukan pertanyaan yang menunjukan bahwa sebagai hakim yang menuntut
ketaatan dan sebagai nabi yang sedang menyatakan kebenaran, ia sendiri tak
bercela:
Yohanes
8:46 Siapakah
di antaramu yang membuktikan bahwa Aku berbuat dosa? Apabila Aku mengatakan
kebenaran, mengapakah kamu tidak percaya kepada-Ku?
Nabi yang akan datang tersebut—dalam
nubuat Musa dan nubuat Yesaya—bukan saja lebih besar daripada para nabi
perjanjian lama, tetapi juga menjadi nabi
yang dihadirkan Allah untuk menjangkau segala bangsa, bukan saja bagi
bangsa Yahudi:”Sesungguhnya, hamba-Ku
akan berhasil, ia akan ditinggikan, disanjung dan dimuliakan…demikianlah ia
akan membuat tercengang banyak bangsa, raja-raja akan mengatupkan mulutnya
melihat dia; sebab apa yang tidak diceritakan kepada mereka akan mereka lihat,
dan apa yang tidak mereka dengar akan mereka pahami.” Ia memang akan
seperti Musa dan sekaligus jauh lebih besar daripada Musa sendiri, Jika Yesus
Sang Mesias adalah nabi bagi segala bangsa—tak terbatas bagi bangsa Israel
saja, Musa memang hanya bagi bangsa Israel sebagaimana dinyatakan oleh Musa
sendiri: Akukah yang mengandung seluruh
bangsa ini atau akukah yang melahirkannya, sehingga Engkau berkata kepadaku:
Pangkulah dia seperti pak pengasuh memangku anak yang menyusu, berjalan ke
tanah yang Kaujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyangnya? (Bilangan
11:12).
Tetapi apa yang
termegah pada Yesus adalah apa yang tak pernah mungkin dapat dilakukan Musa
dalam hadirat Allah. Bahwa Musa menyadari sekali bahwa upah dosa adalah maut
dan pada titik inilah satu-satunya yang diperlukan oleh bangsa Israel adalah
Penebusan Dosa. Mari kita memperhatikan ini:
Keluaran
32:30-35Keesokan harinya berkatalah Musa kepada bangsa itu: "Kamu ini
telah berbuat dosa besar, tetapi sekarang aku akan naik menghadap TUHAN,
mungkin aku akan dapat mengadakan pendamaian karena dosamu itu." Lalu
kembalilah Musa menghadap TUHAN dan berkata: "Ah, bangsa ini telah berbuat
dosa besar, sebab mereka telah membuat allah emas bagi mereka. Tetapi
sekarang, kiranya Engkau mengampuni dosa mereka itu--dan jika tidak,
hapuskanlah kiranya namaku dari dalam kitab yang telah Kautulis." Tetapi
TUHAN berfirman kepada Musa: "Siapa yang berdosa kepada-Ku, nama orang
itulah yang akan Kuhapuskan dari dalam kitab-Ku. Tetapi
pergilah sekarang, tuntunlah bangsa itu ke tempat yang telah Kusebutkan
kepadamu; akan berjalan malaikat-Ku di depanmu, tetapi pada hari pembalasan-Ku
itu Aku akan membalaskan dosa mereka kepada mereka." Demikianlah
TUHAN menulahi bangsa itu, karena mereka telah menyuruh membuat anak lembu
buatan Harun itu.
Musa tak berhasil
mendapatkan penebusan dosa dan pendamaian, tetapi ini: tetapi pada hari pembalasan-Ku
itu Aku akan membalaskan dosa mereka kepada mereka.” Dan itu adalah konsekuensi
dosa yang bahkan Musa sudah mengajukan banding yang bersifat mengurbankan
dirinya dalam cara takluk pada maut: Tetapi
sekarang, kiranya Engkau mengampuni dosa mereka itu--dan jika tidak,
hapuskanlah kiranya namaku dari dalam kitab yang telah Kautulis." Tetapi TUHAN berfirman kepada
Musa: "Siapa yang berdosa kepada-Ku, nama orang itulah yang akan Kuhapuskan
dari dalam kitab-Ku. Penawaran diri Musa untuk
dikurbankan ganti bangsanya GAGAL dan upayanya untuk meredakan murka Allah atas
dosa dan manusianya gagal, sehingga PENDAMAIAN tak didapatnya sekalipun ia
telah maju dalam perkenanan untuk masuk ke dalam hadirat Allah mahasuci di
bumi.
Ini begitu berbeda
dengan Yesus Sang Mesias:
Lukas
23:34 Yesus berkata: "Ya Bapa, ampunilah
mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat."
Lukas
23:43 Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku
di dalam Firdaus."
Lukas
23:46-47 Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring: "Ya
Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku." Dan sesudah berkata
demikian Ia menyerahkan nyawa-Nya. Ketika kepala pasukan
melihat apa yang terjadi, ia memuliakan Allah, katanya: "Sungguh, orang
ini adalah orang benar!"
Nabi Musa berkata
mengenai nabi yang akan datang seperti dirinya menyatakan: Aku akan menaruh firman-Ku dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan
kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadanya. Orang yang tidak
mendengarkan segala firman-Ku yang akan diucapkan nabi itu demi nama-Ku, dari
padanya akan Kutuntut pertanggungjawaban. Hakekat Yesus adalah Ia Bersabda
Maka Semuanya Terjadi. Ia bahkan telah terlebih dahulu menunjukannya kepada
Marta dan Maria:
Yohanes
11:14-15 Karena itu Yesus berkata dengan terus terang:
"Lazarus sudah mati; tetapi syukurlah Aku tidak hadir pada waktu itu,
sebab demikian lebih baik bagimu, supaya kamu dapat belajar percaya. Marilah
kita pergi sekarang kepadanya."
Yohanes
11:20-26 Ketika Marta mendengar, bahwa Yesus datang, ia
pergi mendapatkan-Nya. Tetapi Maria tinggal di rumah. Maka kata Marta kepada
Yesus: "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati.
Tetapi sekarangpun aku tahu, bahwa Allah akan memberikan kepada-Mu segala
sesuatu yang Engkau minta kepada-Nya." Kata Yesus kepada
Marta: "Saudaramu akan bangkit." Kata Marta
kepada-Nya: "Aku tahu bahwa ia akan bangkit pada waktu orang-orang bangkit
pada akhir zaman." Jawab Yesus: "Akulah kebangkitan
dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati,
dan
setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati
selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?"
Yohanes
11:37-44 Tetapi beberapa orang di antaranya berkata:
"Ia yang memelekkan mata orang buta, tidak sanggupkah Ia bertindak,
sehingga orang ini tidak mati?" Maka masygullah pula
hati Yesus, lalu Ia pergi ke kubur itu. Kubur itu adalah sebuah gua yang
ditutup dengan batu. Kata Yesus: "Angkat batu itu!" Marta, saudara
orang yang meninggal itu, berkata kepada-Nya: "Tuhan, ia sudah berbau, sebab sudah empat hari ia mati." Jawab
Yesus: "Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau
akan melihat kemuliaan Allah?" Maka mereka mengangkat batu itu. Lalu Yesus
menengadah ke atas dan berkata: "Bapa,
Aku mengucap syukur kepada-Mu, karena Engkau telah mendengarkan Aku.
Aku tahu, bahwa Engkau selalu
mendengarkan Aku, tetapi oleh karena orang banyak yang berdiri di sini
mengelilingi Aku, Aku mengatakannya, supaya mereka percaya, bahwa Engkaulah
yang telah mengutus Aku." Dan sesudah berkata demikian,
berserulah Ia dengan suara keras: "Lazarus, marilah ke luar!" Orang
yang telah mati itu datang ke luar, kaki dan tangannya masih terikat dengan
kain kapan dan mukanya tertutup dengan kain peluh. Kata Yesus kepada mereka:
"Bukalah kain-kain itu dan biarkan ia pergi."
Karena hakekat Yesus
adalah IA BERFIRMAN MAKA TERJADILAH sesungguhnya ia tak perlu menunjukan
sebuah doa yang menunjukan relasi dirinya dengan Bapa, bahwa apapun yang ia katakan
adalah firman. Jadi ketika kita membaca “Engkau selalu mendengarkan Aku”, maka
kita harus mengerti bahwa relasinya bukan Bapa harus dan wajib dengarkan Yesus,
bukan! Tetapi apa yang dikatakan Yesus adalah sabda Allah itu sendiri yang datang
dalam wujud manusia untuk menyatakan Allah yang tak dapat dilihat dan tak dapat
didengar, tepat sebagaimana rasul Yohanes menuliskan pada bab pembuka injil
kudus-Nya: Tidak
seorangpun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di
pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya.- Yohanes
1:18
Pada salib itu saat
ia berkata kepada salah satu penjahat bahwa pada hari ini juga engkau
bersama-sama dengan-Ku di Firdaus, maka itu adalah sabda Allah pada lidah-Nya,
sehingga pasti terjadi karena ia selalu didengar oleh Bapa!
Natal
Adalah Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita
Natal yang sedang
kita rayakan, karena itu harus dirayakan dengan pemahaman yang benar agar natal
tak hanya membuat anda semakin terlihat spiritual tetapi tak menikmati Allah
yang melawat manusia untuk sebuah tujuan megah yaitu menebus manusia dari
perhambaan maut. Jadi jika begitu, pertanyaan penting bagi anda adalah:
siapakah Yesus? Apakah ia adalah saudara Satan (Lucifer), Ia adalah manusia
berpotensi dosa karena ketika keluar dari Bapa ia sama seperti kita perlu
perjuangan dan pematian diri habis-habisan demi menyenangkan Bapa…sehingga ini
bukan Mesias dalam nubuat nabi Musa dan dalam nubut nabi Yesaya! Jika anda
masih bercokol dalam iman seperti ini, waspadalah, anda sedang mengalami
episode Adam dan Hawa yang ditipu oleh iblis dengan agensi ular untuk
memperdaya manusia dengan memelintirkan ayat melalui lidah manusia yang anda
hormati sebagai pendeta tetapi merupakan agensi Satan. Jadi bebaskanlah dirimu
dari NATAL HITAM, bertobatlah dan larilah dari kutuk dan pilihlah berkat pada
hari ini!
Solus Chritus
Soli Deo Gloria
Rujukan
untuk artikel di atas:
- A Prophet Like Unto
Moses: https://jewsforjesus.org/publications/issues/issues-v11-n04/a-prophet-like-unto-moses/
-The Authority of
Jesus in The Gospel of Mark, Prof .James Edwards : https://www.etsjets.org/files/JETS-PDFs/37/37-2/JETS_37-2_217-233_Edwards.pdf
No comments:
Post a Comment